Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Tingkat IIA
2019
NAMA-NAMA PEMERAN
Pagi yang cerah mengawali hari di Kelurahan Melati. Hari ini merupakan hari di mana
diadakan kegiatan di Posyandu Melati. Pukul 07.00, kegiatan posyandu mulai berlangsung.
Terlihat sembilan orang ibu-ibu sudah mulai selesai mempersiapkan untuk diadakannya
rutinitas bulan ini, dari mulai petugas pendaftaran, petugas penimbangan, petugas untuk
pengisian KMS, dan petugas penyuluhan.
Tak lama, terdengar suara yang cukup riuh. Terlihat seorang wanita hamil tengah
berbincang-bincang dengan seorang ibu yang datang bersama anaknya sembari memasuki
Posyandu Melati. Posyandu mulai dipenuhi oleh kedatangan warga lain. Ada juga ibu
menyusui beserta bayinya, wanita muda, hingga pasangan usia subur. Selanjutnya mereka
duduk untuk menunggu giliran di bagian pendaftaran.
SCENE 1 (Balita 1)
Erma : “Iya, saya mengantar anak saya bu, anak saya ini tidak mau makan.”
Erma : “Baik”
Azel : “Ini bu nomor antriannya, nomor 021. Ibu bisa menunggu kursi sebelah kiri,
selanjutnya akan ada penimbangan berat badan.”
Annisa : “Sepatunya udah dibuka kan? Ayo sini ditimbang. Udah selesai ya Dek
ditimbangnya, anak ibu kurus ya bu, berat badannya 12 kg. Selanjutnya Ibu silahkan ke meja
3 untuk pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat).”
***
Fanisa : “Berdasarkan hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan anak ibu mengalami
penurunan dari pemeriksaan terakhir ya bu. Bisa dilihat di kartunya.”
Erma : “Iya, ada bu. Akhir-akhir ini kalau disuapin suka tidak habis makanannya.”
Fanisa : “Ibu, ini kartu KMS nya. Data hasil pengukuran sudah saya tuliskan disini serta
keluhan anak ibu. Setelah ini ibu bisa menuju ke meja 4 ya bu.”
***
Monica : “Selamat pagi ibu, ada yang bisa saya bantu?”
Erma : “Iya buu, anak saya gasuka sayur. Terkadang saya suka kesal, padahalkan sayur
itu penting yah bu. Makanya suka saya paksa aja.”
Monica : “Oh begitu yah buu, apakah anak ibu suka minum susu formula?”
Erma : “Iya buuu, anak saya maunya minum susu terus. Makanya dia gamau makan.”
Monica : “Baiklah buu, saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara agar anak ibu nafsu
makan. Pertama, kita tidak boleh memaksa anak untuk memakan sesuatu karena itu
bisa membuat anak trauma sehingga membuat anak semakin tidak ingin makan.
Selanjutnya, ibu kan sudah tahu yaa penyebab anak ibu tidak mau makan dan
makanan kesukaannya itu ayam dan telur jadi cara mengatasinya ibu bisa memasak
telur dAnnisampur dengan irisan sayur-sayuran sehingga sayurannya tidak terlalu
terlihat oleh anak. Selain itu, ibu bisa juga membuat nugget ayam dengan campuran
sayur, ibu bisa lihat resepnya di internet. Dan ibu juga harus membatasi anak untuk
mengonsumsi susu formula karena itu penyebab anak cepat kenyang sehingga tidak
mau makan.”
Monica : “Iyaa, ibu juga bisa membuat kreasi pada makanan seperti nungget yang berbentuk
kepala kucing, dinosaurus, mobil dan lain-lain agar anak tidak bosen. Buatlah
suasana makan yang menyenangkan, misalnya ajak anak untuk makan bersama
dengan keluarga. Ibu juga bisa tanyakan menu apa yang diinginkan oleh anak pada
hari itu.”
SCENE 2 (Balita 2)
Ririn : “Iya, saya mengantar anak saya bu, anak saya ini diare, mencret-mencret dari
semalam”
Ririn : “Baik”
Azel : “Ini bu nomor antriannya, nomor 022. Ibu bisa menunggu kursi sebelah kiri,
selanjutnya akan ada penimbangan berat badan.”
Ririn : “Ini bu, anak saya sudah dari semalam diare lebih dari 5 kali. Encer banget bu.
Sekarang anak saya lemas gini bu.”
Ririn : “Tidak ada bu, Cuma itu aja. Makanya sekarang saya langsung bawa ke sini.”
Mirna : “Kalau begitu saya tuliskan dulu di kartu KMS nya ya bu.”
Mirna : “Ini bu kartu KMS nya, setelah ini ibu bisa ke meja nomor 4.”
***
Ririn : “Jadi gini bu, anak saya sudah diare sejak tadi malam sampe sekarang sudah 5 kali
lebih bu diarenya.”
Monic : “Mungkin karena jajan sembarangan jadi anak ibu mengalami diare.”
Ririn : “Jadi saya harus bagaimana ya teh, dari semalem anak saya diare saya bingung.
bagaimana cara penanganannya ya teh?”
Monica : “Baik ibu untuk pertolongan pertama diare ibu sudah tepat untuk langsung
memeriksakan ke posyandu, selain itu ada cara pertolongan pertama untuk anak
yang terkena diare diantaranya yaitu (1) berikan anak cairan oralit, oralit itu cairan
yang terdiri dari larutan gula dan garam yang bisa diberikan sedikit demi sedikit
misalnya satu sendok teh setiap lima menit, kemudia ibu bisa menaikkan jumlahnya
perlahan-lahan, (2) tetap berikan makanan kepada anak seperti biasa tetapi untuk
pemberian susu dibatasi dulu ya bu, karena susu formula mengandung laktosa yang
bisa membuat diare semakin parah, dan hindari makanan yang banyak mengandung
gula, lemak atau makanan yang pedas. Kemudian ibu juga batasi untuk sayuran
misalnya tomat, seledri, timun,bayam, kacang, brokoli. Ibu bisa memberikan
makanan misalnya nasi tim atau bubur nasi, daging ayam atau yang direbus atau
dipanggang jangan digoreng , dan juga telur. (3) tidak memberikan obat-obatan
secara sembarangan yang tidak sesuai dengan anjuran dokter.”
Ririn : “Oh seperti itu ya teh, saya baru tahu.... nah, kalo anak saya semisanya masih diare
itu gimana teh?”
Monica : “Nah Sebelumnya ibu harus tau tanda gelaja anak ibu terkena dehidrasi atau tidak.
Gejalanya yaitu BAB yang sering dan cair, anak makan, dan minum sedikit, mulut
anak terlihat tampak kering, warna pipis berwarna kuning gelap, anak rewel dan air
mata yang keluar sedikit, demam, lemas serta kulit teraba kering dan ujung-ujung
jari teraba dingin. Semisalnya anak ibu masih terkena diare selama 3 hari dan diikuti
gejala yang saya jelaskan tadi, ibu bisa membawa anak ke dokter atau puskesmas
terdekat.”
***
Yani : “Selamat pagi ibu… mari masuk… silakan duduk. Perkenalkan saya Sonia. Saya
yang bertugas di bagian administrasi pada hari ini, ada yang bisa saya bantu bu?”
Hanifa : “Begini bu, saya mau konsultasi.. dari kemarin saya pusing-pusing terus.”
Yani : “Oh iya ibu. Baik bu, saya akan menanyakan beberapa hal mengenai identitas ibu.
Apakah ibu bersedia?”
Yani : “Umurnya?”
***
Annisa : “Dari sini ibu silahkan menuju ke meja selanjutnya di sebelah sana.”
***
Hanifa : “Begini teh setelah saya melahirkan saya keluar darah terus teh ga berenti-berenti
ini juga lemes banget makanya tadi dianter suami.”
Aulia : “Oh iya bu, anemia yang ibu rasakan sekarang adalah lanjutan dari anemia saat
ibu hamil dikarenakan saat melahirkan ibu mengeluarkan banyak darah yang keluar. Dan saat
ibu nifas pun mengeluarkan banyak darah, itu yang bisa menyebabkan ibu terkena anemia
sekarang.”
Hanifa : “Oh begitu teh pantesan saya lemes lunglai pokoknya 5L gitu deh kata orang-
orang mah.”
Aulia : “Iya ibu, nah untuk menanggulanginya ibu bisa makan makanan yang
mengandung banyak protein, zat besi, dan asam folat seperti daging sapi, sayur- sayuran yang
berwarna hijau, susu,tahu tempe, dan telur.”
Hanifa : “Oh begitu teh iya teh nanti saya mengonsumsi apa yang sudah disebutkan tadi.”
Aulia : “Iya ibu dan juga ibu harus kenal sama diri ibu sendiri, karena ibu mempunyai
anemia jadi aktivitasnya dibatasi ya bu jangan sampai terlalu capek.”
SCENE 5 (WUS)
Asyifa : “Ini bu saya mau daftar konsul masalah haid saya yang tidak lancar.”
Asyifa : “Asyifa.”
Yani : “Baik bu, sekarang mba silahkan datang ke meja 2 untuk ditimbang terlebih
dahulu.”
***
Annisa : “Mbak sekarang ditimbang berat badannya dulu ya, alas kakinya bisa di buka.”
Annisa : “Oo iya mba hasil timbangannya normal ya 58 kg. Mbak ditimbangnya sudah
selesai ya, nanti mbak bisa melanjutkan ke meja 4, disana nanti mbak bisa bertanya-tanya ke
suster Airin.”
***
Asyifa : “Assalamu'alaikum.”
Asyifa :”Iya teh jadi saya punya masalah sama siklus haid yang ga lancar teh itu
kenapa ya teh?”
Asyifa : “Saya haidnya itu lama banget teh bisa sampe 10 sampe 15 hari udah gitu
sering sakit perutnya kalau lagi haid.”
Asyifa : “Oh gitu ya teh, emang sih belakangan ini saya lagi banyak pikiran banget
sampe lupa makan dan kurang tidur.”
Khairunnisa : “Iya sebaiknya mbak lebih menjaga kesehatan terutama dalam mengontrol
stress dan tetap menjaga pola makan dan istirahat mbak.”
Asyifa : “Iya teh, nanti saya akan segera ke dokter secepatnya. Terima kasih ya
teh. Assalamu'alaikum..”
Azel : “Oh iya Ibu Alvira silahkan duduk bu. Kalau boleh tau alamat lengkap ibu di mana
ya dan tanggal lahir?”
Alvira : “Di Perumahan Taman Kenari Blok D9/3 bu tanggal lahir saya 08 Desember 1995
bu, umur saya 24 tahun.”
Azel : “Oh iya baik bu ditimbang dulu ya bu, nanti akan dipanggil satu per satu.”
(Setelah ditimbang BB Ibu Alvira yang sedang hamil 6 bulan adalah 72 kg dan TB nya adalah
162)
Annisa : “Baik bu, ini hasil pengukurannya, selanjutnya periksa tekanan darah ya bu.”
Annisa : “Ini hasil pengukuran tekanan darahnya bu, sedikit rendah ya bu 100/90 mmHg.”
Fanisa : “Berdasarkan hasil pengukuran tadi, tekanan darah ibu sedikit rendah ya bu...”
Alvira : “Sudah masuk 7 bulan bu, saya sekarang sering mual muntah bu, mau duduk salah,
tiduran juga gaenak. Mau makan bawaannya mau muntah terus, saya jadi lemes.”
Fanisa : “Iya bu saya mengerti. Lalu apa yang ibu lakukan jika ibu merasa mual dan
muntah?”
Fanisa : “Ibu ini hasil pencatatan keluhan dan pengukuran tadi ya bu.”
Alvira : “Baik, terima kasih.”
Aulia : “Ibu kalau saya lihat dari kartu catatan ibu, ibu mengalami tekanan darah rendah
dan ibu juga ada mual muntah ya bu.”
Alvira : “Iyaa betul, saya memang sering sekali mual dan muntah.”
Aulia : “Hmmm iya bu memang itu kondisi fisiologi ibu hamil di usia kehamilan seperti
ibu, usia kehamilan seperti ibu memang rentan dengan keadaan seperti mual muntah yang
berlebihan. Selain itu memang mulai merasa tidak nyaman dengan perut yang membesar ya
bu, itu wajar, namun sebaiknya ibu membiasakan diri saat duduk dengan posisi tegap untuk
menghindari bayi sungsang ya bu.”
Alvira : “Oh seperti itu yaa bu, lalu bagaimana dengan rasa malas saya? Saya seringkali
merasa malas dan lemas untuk beraktivitas.
Aulia : “Ibu sebaiknya banyak istirahat, hilangkan stres yang bisa membuat ibu menjadi
tidak nyaman, ibu harus banyak mengkonsumsi gizi yang baik seperti mengkonsumsi buah-
buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin B1 dan B6.
Alvira : “Baik teh, berati saya harus makan makanan yang bergizi ya teh?”
Alvira : “Baik bu kalau begitu saya akan membiasakan duduk tegap dan mulai
mengkonsumsi makanan yang bergizi.”
Zahrah : “Assalamu’alaikum.”
Azel : “Wa’alakumussalam silahkan duduk bu. Bisa di sebutkan nama ibu dan anak ibu?”
Zahrah : “Gini neng, saya kan baru punya anak. Tapi kenapa ya ASI saya ga keluar banyak.
Jadi anak saya suka males buat minum ASI. Dan saya sekalian mau imunisasi anak saya.”
Azel : “Baik bu ini nomor antriannya. Ibu bisa tunggu di sebelah sana ya bu. Nanti akan
lebih dijelaskan sama petugas kesehatannya ya.”
***
Annisa : “Berat badannya 5,5 kg ya bu. Alhamdulillah sesuai dengan usianya. Sekarang
ibunya yang ditimbang. Silahkan bu alas kakinya dibuka ya.”
(Ibu Zahrah kembali menggendong anaknya, dan beranjak untuk kemeja berikutnya)
***
Fanisa : “Wa’alaikumsalam ibu, silahkan duduk bu bisa diperlihatkan kartu KMS nya?”
Zahrah : “Oh iya terima kasih ini kartu KMS nya bu.”
Mirna : “Yaudah ibu saya tulis di kartu KMS nya, hari ini anak ibu mendapatkan
imunisasi DPT, hepatitis, dan polio.”
***
Zahrah : “Baru dua bulan teh, jadi pas lahir teh baru di kasih imunisasi hepatitis,
BCG, dan polio teh.”
Khairunnisa : “Oh begitu bu, kalau begitu si dede nya kita kasih imunisasi DPT, HB 1,
HiB 1, dan polio 2 ya.”
Zahrah : “Iya teh tapi saya teh takut kalo anak saya di imunisasi takut demam gitu
teh, gimana ya?”
Khairunnisa : “Itu tandanya imunisasinya bereaksi dengan baik bu, kalau demam ibu bisa
kompres anak ibu dengan air hangat. Dan nanti setelah diberi imunisasi DPT anak ibu akan
merasakan demam, tapi ibu tidak perlu panik karena itu hanya reaksi dari imunisasi tersebut.
Dan nanti akan dikasih imunisasi polio, nah anak ibu jangan diberikan ASI selama 2-5 menit
yaa agar imunisasi tersebut bekerja dengan baik.”
Zahrah : ”Oh gitu ya teh, saya jadi agak lega sekarang. Terima kasih ya teh, oh iya
teh saya mau konsultasi tentang ASI teh.”
Zahrah : “Jadi gini teh ASI saya itu dikit banget keluarnya udah gitu suka bengkak
juga payudaranya teh.”
Zahrah : “Belum pernah teh, saya diemin aja padahal sakit banget teh apalagi kalo
udah bengkak gitu.”
Khairunnisa : “Iya bu, nah mulai sekarang ibu bisa coba untuk perawatan payudara
dengan cara mengkompres payudara ibu dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.
Tujuannya agar sirkulasi darah ibu jadi lancar dan bisa membantu memproduksi ASI. Selain
itu ibu juga bisa melakukan pijitan pada payudara ibu.”
Zahrah : “Oh gitu ya teh, baik teh nanti saya mau coba di rumah deh teh makasih
ya teh informasinya.”
Khairunnisa : “Iya sama sama bu. Sekarang ibu ke ruang imunisasi biar dedenya bisa
diimunisasi dulu ya.”
Zahrah : “Baik teh. Terima kasih banyak ya. Kalau gitu saya pamit dulu teh.
Assalamu'alaikum.”
Khairunnisa : “Wa’alaikumussalam.”
***
Erna : “Wa’alaikumsalam ibu, silahkan duduk. Dedenya mau di imunisasi ya? Namanya
siapa bu?”
Erna : “Berarti sekarang adenya diimunisasi DPT, hepatitis, dan polio lagi ya bu.”
Erna : “Punten bu sebelumnya anak ibu ada riwayat kejang atau ada penurunan
kesadaran?”
Zahrah : “Ga ada teh, anak saya ga pernah kejang atau penurunan kesadaran.”
Erna : “Oh iya bu, kalau begitu saya imunisasi dulu ya bu, ini imunisasi pentabio bu yang
berisi DPT, hepatitis, Hib, dan polio.”
Erna : “Oh iya bu, biasanya setelah imunisasi ini akan terjadi reaksi bu, anak ibu akan
panas 1-2 hari ibu tidak perlu khawatir, karna itu menandakan vaksinnya bekerja. Dan ibu
setelah di berikan imunisasi polio ini dede Sabilanya jangan diberikan minum atau ASI dulu
ya, agar imunisasinya bekerja dengan baik.”
Defira : “Keluhan mah gak ada sih, cuma mau pasang KB aja bu.”
Azel : “Baik bu, ini nomor antriannya. Ibu bisa menunggu di kursi sebelah kiri ya.”
***
Bambang : “Jadi gini neng, istri saya mau pasang KB. Soalnya kita nih masih anget
ya teh baru nikah. Belum ada niat untuk punya anak.”
Defira : “Kira-kira KB yang cocok untuk kita itu yang kaya gimana ya teh?”
Defira : “Belum teh, abis takut ga cocok sama belum nemu yang sesuai sama kita
gitu.”
Khairunnisa : “Kalau siklus menstruasinya berapa hari mbak? Teratur atau tidak?”
Defira : “Saya siklusnya sebulan sekali. Teratur sih teh biasanya haid tanggal 20
tiap bulannya.”
Bambang : “Kita sih pengennya ga pake alat KB gitu teh, bisa ga ya?”
Khairunnisa : “Oh kalau KB tanpa alat ada suntik, pil, metode kalender, ada juga metode
yang.. Maaf sebelumnya, dicabut penisnya sebelum ejakulasi.”
Khairunnisa : “Jadi kan mbaknya haid tiap tanggal 20 dan itu lancar, jadi nanti bisa
ditentukan tanggal pas mbaknya lagi gak subur. Nah jadi kemungkinan besar mbak gak hamil
kalau berhubungan pas tanggal gak subur. Kekurangannya ya masnya harus sabar nunggu
tanggal pas mbaknya ga subur, jadi gabisa melakukan setiap kali kepengen.”
Khairunnisa : “Mas nya juga bisa coba pakai kondom selain murah metode ini juga aman
mas.”
Bambang : “Iya ya teh berarti kalo istri saya lagi subur saya pakai kondom aja kali ya
neng.”
Defira : “Makasih ya teh, kita jadi tahu sekarang metodenya. Kalau gitu kami pamit
ya teh.”
Khairunnisa : “Iya mbak sama sama. Kalau ada yang ingin dikonsultasikan lagi mbak
dan masnya bisa datang saja ya ke posyandu tiap bulannya.”
Khairunnisa : “Wa’alaikumussalam.”
***
Zahrah : “Baru dua bulan teh, jadi pas lahir teh baru di kasih HB 0 aja sama bidan
nya.”
Khairunnisa : “Oh begitu bu, kalau begitu si dedenya kita kasih imunisasi BCG sama
Polio 1 ya bu.”
Zahrah : “Iya teh tapi saya teh takut kalo anak saya diimunisasi takut demam gitu
teh, gimana ya?”
Khairunnisa : “Itu tandanya imunisasinya bereaksi dengan baik bu, kalau demam ibu bisa
kompres anak ibu dengan air hangat. Dan nanti setelah diberi imunisasi BCG akan ada benjolan
merah dan bekas lukanya, nah itu jangan di apa-apakan ya bu karena itu merupakan tanda
imunisasinya berhasil.”
Zahrah : “Terima kasih ya teh, oh iya teh saya mau konsultasi tentang ASI teh.”
Zahrah : “Jadi gini teh ASI saya itu dikit banget keluarnya udah gitu suka bengkak
juga payudaranya teh.”
Zahrah : “Belum pernah teh, saya diemin aja padahal sakit banget teh apalagi kalo
udah bengkak gitu.”
Khairunnisa : “Iya bu, nah mulai sekarang ibu bisa coba untuk perawatan payudara
dengan cara mengkompres payudara ibu dengan air hangat dan aing dingin secara bergantian.
Tujuannya agar sirkulasi darah ibu jadi lancar dan bisa membantu memproduksi asi. selain itu
ibu juga bisa melakukan pijitan pada payudara ibu.”
Zahrah : “Oh gitu ya teh, baik teh nanti saya mau coba di rumah deh teh makasih
ya teh informasinya.”
Khairunnisa : “Iya sama sama bu. Bulan depan si dede nya bisa ke posyandu lagi ya bu
untuk dapet imunisasi DPT, HB 1 dan polio 2. Ibu juga bisa lakukan teknik yang tadi sudah
saya ajarkan di rumah agar produksi asi ibu meningkat dan bengkak pada payudara ibu
berkurang.”
Zahrah : “Baik teh. Terima kasih banyaknya. Kalau gitu saya pamit dulu teh.
Assalamu'alaikum.”
Khairunnisa : “Wa’alaikumussalam.”
***
Asyifa : “Assalamu'alaikum.”
Asyifa : “Iya teh jadi saya punya masalah sama siklus haid yang ga lancar, itu
kenapa ya teh?”
Asyifa : “Saya haidnya itu lama banget teh bisa sampe 10 sampe 15 hari udah gitu
sering sakit perutnya kalau lagi haid.”
Asyifa : “Oh gitu ya teh, emang sih belakangan ini saya lagi banyak pikiran banget
sampe lupa makan dan kurang tidur.”
Khairunnisa : “Iya sebaiknya mbak lebih menjaga kesehatan terutama dalam mengontrol
stres dan tetap menjaga pola makan dan istirahat mbak.”
Asyifa : “Iya teh, nanti saya akan segera ke dokter secepatnya. Terima kasih ya teh.
Assalamu'alaikum.
Hilda : “Ibu saya mau imunisasi anak saya, daftar disini ya bu?”
Yani : “Anak ibu ditimbang dulu di sana, setelah itu pengecekan KMS dan ibu bisa ke
ruangan imunisasi.”
***
Nurma : “Pinter ya Cici. Iya bu,hasil timbangan BB anak ibu yaitu 6,2 kg. Tinggal sedikit
lagi ya bu untuk mencapai ideal BB di usia 4 bulan.”
Nurma : “Seharusnya 6.5 kg, untuk lebih jelas nya ibu bisa tanyakan langsung ke meja 3
ya bu.”
***
***
Hilda : “Assalamu’alaikum.”
Windy : “Ibu anaknya sudah diimunisasi apa saja bu, apakah sudah lengkap hingga 4 bulan
ini?”
Hilda : “Sudah neng, tinggal yang umur 4 bulan ini aja bulan kemaren disuruh ke sini lagi
buat imunisasi.”
Windy : “Ohh baik bu kalo gitu kita imunisasi DPT 3, HB 3, dan polio 4 ya bu.”
Hilda : “Oh iyaa neng, nanti disuntiknya berapa kali? Apa sama kaya bulan lalu neng?”
Windy : “Iyaa bu sama seperti sebelumnya, nanti saya akan suntik di paha kanan kiri dan
polio diteteskan ke mulut anak ibu.”
Windy : “Iyaa bu, nanti anak ibu akan demam selama 1-2 hari dan itu normal, karna
antibodi anak ibu sedang bereaksi. Apabila panasnya lebih dari 38°C ibu bisa langsung ke
puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat ya bu.”
Hilda : “Ohh iyaa neng baik, kirain ibu kemarin itu panas abis vaksin teh kunaon, ibu ge
jadi watir kamari teh. Ning normal kitu teh.”
Windy : “Iyaa bu itu reaksi normal, yang tidak normal yang sudah saya sampaikan tadi.
Baik bu kalo gitu mari kita lakukan imunisasi dulu yaa ade Cici.. Nanti tolong bantu saya ya
bu untuk gendong ade Cici saat imunisasi.”
Windy : “Ade Cicii ayoo kitaa vaksin dulu yaa, ibu tolong sambi gendong anaknya ya.”
Windy : “Vaksin DPT nya sudah ya ade Cici, sekarang kita vaksin hepatitis B dulu yaa,
ibu mari kita ubah posisi menggendongnya, biar kita vaksin di paha sebelah kiri yaa bu.”
Windy : “Vaksinnya sudah selesai ya ade cici, nihh kasih mainan jangan nangis lagi yaa,
sekarang kita vaksin polio yuu yang terakhir.”
Windy : “Iyaa bu anaknya biar ga nangis dulu, biar tenang dulu, biar pas di vaksin ga
keselek.”
Windy : “Oke ade Cici yang terakhir kita vaksin polio dulu yaa sayang, ayoo buka
mulutnya yaa, nah sudah selesai ya bu, seperti yang sudah saya jelaskan nanti anak ibu akan
panas selama 1-2 hari, apabila lebih dari 38°C segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat ya
bu.”
Windy : “Iya bu sama sama, ini kartu imunisasinya, nanti ibu bisa kembali lagi saat usia 9
bulan untuk imunisasi campak ya bu.”