Anda di halaman 1dari 37

Naskah Role Play Keperawatan

STAGE 6

Asif Khoif Arrahman Sebagai Perawat A

Nova Dewiandani Sebagai Ibu Aisyah

Anshori Rizqi Putra Sebagai Perawat B

Mega Holivia Sebagai Okta

Disebuah pemukiman, hiduplah seorang wanita lanjut usia yang tinggal


bersama anak bungsunya yang saat ini telah berkeluarga. Wanita lanjut usia ini telah
ditinggal meninggal oleh suaminya karena sakit setahun yang lalu. Dia memiliki tiga
orang anak, yang pertama laki-laki dan sudah berkeluarga, namun tinggal di Jawa,
yang kedua perempuan dan juga sudah berkeluarga dan saat ini ikut suaminya tinggal
di Kalimantan, sedangkan anak bungsunya yaitu perempuan dan saat ini tinggal
bersama dia.

Wanita lanjut usia ini bernama Ibu Aisyah, dia merupakan ibu rumah tangga
sedangkan suaminya dulu adalah seorang PNS guru. Saat ini Ibu Aisyah tinggal
dirumah anak bungsunya.

Role Play :

Perawat A baru saja mendapat tugas untuk bekerja di Puskesmas Pelita,


kemudian pada hari pertama bekerja dia melewati sebuah rumah yang cukup besar
tapi terlihat sepi, sesekali perawat tersebut melihat ke dalam rumah. Namun, rumah
tersebut terlihat seperti tidak berpenghuni.

Sesampai Di Puskesmas, Perawat A menanyakan hal yang membuatnya


penasaran kepada Perawat lain yang sedang bertugas di Puskesmas Pelita juga.

Perawat A : Eh, tadi saya lewat depan rumah yang ada pohon mangganya itu,
rumahnya cukup besar, halamannya cukup luas, keadaannya juga
bersih, tapi kenapa terlihat sepi sekali ya? Siapa yang tinggal disana?

Perawat B : Saya kurang tau juga sih, soalnya saya juga baru beberapa hari kerja
disini, tapi yang saya dengar, ada sepasang suami istri yang tinggal
disana, dan yang saya dengar juga, mereka jarang dirumah karena
keduanya bekerja, tapi kalau tidak salah ibu dari istri yang punya
rumah juga tinggal disana.

Perawat A : Informasi apalagi yang kira-kira kamu tau tentang keluarga itu?

Perawat B : Dari infomarsi perawat lain yang sudah bekerja disini, keluarga itu
memang cukup tertutup, jadi banyak perawat yang masih susah
mencari informasi dari mereka

Perawat A : Bagaimana kalau kita coba berkunjung kesana nanti sore? Kita juga
harus melakukan survey kesehatan terhadap lansia kan?

Perawat B : Kalau kamu sendiri saja bagaimana, soalnya saya harus melakukan
perawatan keluarga untuk keluarga yang tinggal di ujung gang sana

Perawat A : Oke baiklah, saya sendirian juga tidak apa-apa

Sepulang bekerja di Puskesmas Perawat A melakukan kunjungan ke rumah


yang ingin ia kunjungi tadi.

Perawat A : Assalamualaikum, selamat sore

Namun tidak ada jawaban dari dalam rumah, Perawat A mengulangi salam

Perawat A : Assalamualaikum, selamat sore

Tetapi tetap tidak ada jawaban, Dia kemudian memutuskan untuk kembali lagi
besok.

Perawat A : Kayaknya gak ada orang, apa mungkin lagi pergi ya? Ya sudahlah
besok saja saya kesini lagi

Keesokan harinya, Perawat A kembali mencoba berkunjung kerumah Ibu


Aisyah.

Perawat A : Assalamualaikum

Okta : Waalaikumsalam, Siapa ya?

Perawat A : Selamat Sore mbak, saya mitra dari Puskesmas Pelita

Okta : Iya ada apa? Seingat saya, saya tidak pernah memanggil perawat
untuk kesini sus
Perawat A : Maaf sebelumnya mbak, saya kesini berniat untuk berkunjung,
karena kami dari Puskesmas Pelita sedang melakukan survey
kesehatan di lingkungan sekitar puskesmas

Okta : Tapi disini tidak ada yang sakit mbak, maaf ya. Saya juga mau
berangkat jemput anak saya les

Perawat A : Baiklah mbak kalau begitu saya permisi dulu. Terima kasih mbak,
maaf sebelumnya jika saya mengganggu

Okta : Iya iya

Belum sempat Okta menutup pintu rumahnya, tiba-tiba terdengar suara benda
besar jatuh. Okta langsung berlari menuju sumber suara. Kemudian dari dalam rumah
terdengar teriakan minta tolong.

Okta : Tolong......Tolong

Perawat A langsung datang menuju sumber suara. Dia melihat seorang wanita
tua yang terkapar di lantai dan berusaha di angkat oleh Okta. Perawat A langsung
membantu Okta mengangkat wanita tua itu.

Perawat A : Mari saya bantu

Wanita itu kemudian memegangi dadanya dan terus menyeringai kesakitan.


Perawat A mengambil beberapa bantal yang ada di atas kasur itu, kemudian
meletakkannya di belakang wanita itu dan memposisikan semi fowler.

Perawat A : Ibu, sekarang coba ikuti saya, tarik napas dalam, hembuskan, tarik
lagi, hembuskan pelan-pelan, tarik lagi, hembuskan lagi pelan-pelan

Wanita itu mengikuti instruksi dari Perawat A, setelah itu wajah wanita itu
mulai terlihat tenang.

Perawat A : Bagaimana perasaannya bu?

Ibu Aisyah : Alhamdulillah sudah agak mendingan

Perawat A : Syukurlah kalau begitu bu, saya merasa lega

Ibu Aisyah : Mbak siapa ya?

Perawat A : Perkenalkan bu, saya Mitra perawat dari Puskesmas Pelita

Ibu Aisyah : Saya Ibu Aisyah, Ibu dari Okta

Perawat A : Oh iya bu, sekarang apa yang ibu rasakan?

Ibu Aisyah : Dada saya terasa sesak, terus sakit sekali


Perawat A : Coba ibu gambarkan sakitnya itu seperti apa bu?

Ibu Aisyah : Kayak di tindih gitu nak

Perawat A : Ibu sudah berapa lama merasakan sakit seperti ini?

Ibu Aisyah : Dari tiga tahun yang lalu nak

Perawat A : Selain sesak dan nyeri, apalagi yang sering ibu rasakan?

Ibu Aisyah : Kalau misalnya saya jalan yang cukup jauh, biasanya saya langsung
lemes, jadi kalau mau keluar rumah, belum sampai pintu saya duduk
dulu, setelah itu baru jalan lagi keluar

Perawat A : Kalau begitu saya boleh periksa tekanan darah ibu?

Ibu Aisyah : Boleh, silahkan nak

Perawat A : (Sambil mengukur tekanan darah, nadi, dan pernapasan)


Sebelumnya ibu sudah pernah ke rumah sakit atau puskesmas?

Ibu Aisyah : Setahun yang lalu, setelah suami saya meninggal saya sempat
pingsan dan langsung di bawa ke rumah sakit, tapi anak saya bilang
saya hanya syok saja

Perawat A : Baiklah bu kalau begitu, sebaiknya ibu istirahat saja, nanti kalau
diperbolehkan, saya mau berkunjung lagi kesini melihat kondisi ibu,
bagaimana bu?

Ibu Aisyah : Dengan senang hati nak

Perawat A : Terima kasih bu, selamat beristirahat

Kemudian Perawat A keluar dari kamar Ibu Aisyah, diikuti oleh anaknya
Okta. Setelah itu Perawat A melakukan sedikit percakapan dengan Okta.

Perawat A : Begini mbak, kalau diperbolehkan saya ingin melakukan pengkajian


terhadap penyakit yang di derita oleh Ibu aisyah, bagaimana mbak?

Okta : Itu buat apa? Penelitian aja ya?

Perawat A : Gak kok mbak, saya ingin melakukan pengkajian dan intervensi
terhadap Ibu Aisyah, semoga nanti kedepannya kita bisa sama-sama
meminimalisir keluhan-keluhan yang di rasakan oleh Ibu Aisyah.
Bagaimana mbak?

Okta : Kalau memang mbak niatnya mau bantu Ibu saya, ya gak apa-apa
sih
Perawat A : Syukurlah kalau begitu. Tadi saya dengar ibu pernah dibawah ke
rumah sakit setahun yang lalu

Okta : Iya sus, setelah ayah saya meninggal, ibu saya langsung shock, jadi
kami bawa ke rumah sakit dan langsung di periksa

Perawat A : Bagaimana hasil dari pemeriksaan disana?

Okta : Dokter bilang Ibu saya menderita penyakit Jantung Koroner

Perawat A : Maaf mbak, saya mau bertanya apa sebelumnya ibu ada riwayat
merokok?

Okta : Ibu saya tidak merokok, tapi ayah saya dulu perokok. Tunggu
sebentar ya sus

Okta masuk ke dalam dan kembali ke luar dengan membawa map besar
berwarna coklat

Okta : Ini hasil pemeriksaan setahun yang lalu

Perawat A : Boleh saya lihat mbak?

Okta : Boleh sus

Kemudian Perawat A melihat hasil pemeriksaan Ibu Aisyah dan mencatat


beberapa hal yang perlu di catat.

Perawat A : Apa Ibu Aisyah tau tentang kondisinya mbak?

Okta : Saya belum berani kasih tau sus, karena saya takut dia jadi stress.
Tolong dirahasiakan saja ya sus

Perawat A : Baiklah kalau permintaan mbak begitu, saya akan coba rahasiakan

Okta : Terima kasih sus

Perawat A : Dirumah ini yang tinggal siapa saja mbak?

Okta : Saya tinggal bersama suami saya dan satu orang anak saya

Perawat A : Anak mbak umur berapa?

Okta : Anak saya berumur 7 tahun

Perawat A : Kalau anak Ibu Aisyah yang lain bagaimana mbak?

Okta : Kakak saya yang pertama tinggal dan kerja di Jawa, dan mbak saya
yang kedua tinggal bersama suaminya di Kalimantan
Perawat A : Maaf sebelumnya mbak, saya ingin menanyakan hal yang cukup
sensitif

Okta : Mau nanya apa ya ?

Perawat A : Saya dengar, orang-orang dirumah ini jarang berinteraksi keluar,


kalau saya boleh tau kenapa ya mbak?

Okta : Bukan jarang berinteraksi sus, saya dan suami bekerja, libur hanya
hari sabtu dan minggu, itupun anak saya selalu mengajak rekreasi
kalau hari sabtu dan minggu, jadi saya jarang bertemu tetangga lain.

Perawat A : Jadi Ibu Aisyah tinggal sendiri dirumah mbak?

Okta : Saya tidak mungkin membawanya jalan-jalan kan? Saya mau


jemput anak saya, apa pengkajiannya sudah selesai?

Perawat A : Oh iya sudah bu, kalau begitu saya permisi pulang. Kalau besok
saya kesini lagi bagaimana mbak?

Okta : Boleh mbak, kebetulan besok saya pulang cepat

Perawat A : Alhamdulillah kalau begitu, besok sekitar jam 3 saya kesini lagi.
Terima kasih mbak, assalamualaikum

Keesokan harinya, Perawat A kembali berkunjung kerumah Ibu Aisyah....

Perawat A : Assalamualaikum

Ibu Aisyah : Waalaikumsalam, mitra. Masuk nak.

Perawat A : Iya gak apa-apa bu, keadaan ibu gimana?

Ibu Aisyah : Alhamdulillah udah agak mendingan nak

Tak lama kemudian, anak dari Ibu Aisyah datang.

Okta : Assalamualaikum

Ibu Aisyah : Waalaikumsalam

Perawat A : Nah, berhubung mbak Oktanya sudah datang, kita mulai sekarang
aja ya bu?

Ibu Aisyah : Iya nak

Perawat A : Begini, setelah kemarin saya melakukan pengkajian fisik terhadap


ibu dan pengkajian melalui wawancara. Serta berdasarkan diagnosis
dokter yang saya lihat dan saya baca di catatan medis yang mbak
tunjukkan kemarin. Saya membuat beberapa hal yang perlu dilakukan
oleh Ibu Aisyah. Saya berharap mbak Okta juga ikut bersama-sama
membantu ibu untuk melakukan beberapa hal ini.

Okta : Jadi kira-kira saya dan ibu saya harus bagaimana sus?

Perawat A : Usahakan ibu jangan terlalu banyak melakukan gerakan berlebihan,


apalagi misalnya ibu duduk, terus langsung berdiri dan berjalan. Itu
membuat perubahan ritme jantungnya sangat cepat, jd usahakan
berjalan yang santai saja, kan ibu juga berat badannya agak berlebih.
Saya juga berharap mbak Okta bisa tetap mengontrol keadaan ibu

Okta : Oh iya sus, nanti saya akan mengontrol kondisi ibu saya

Perawat A : Nah kalau misalnya ibu masih suka ngeluh sesak napas, disandarin
ke kursi aja mbak, atau kalau di kamar bantalnya di tinggikan sampai
ibu ngerasa nyaman. Nanti saya juga akan mengajarkan ibu teknik
relaksasi dan pernapasan dalam, jadi kalau misalnya merasa dadanya
sesak, bisa langsung di gunakan, paling tidak bisa mengurangi sesak
yang ibu rasakan.

Ibu Aisyah : Baik nak

Perawat A : Nah, ini saya juga sudah siapkan daftar menu makanan harian untuk
ibu, disini juga ada kebutuhan kalori tiap harinya, terus ada juga resep-
resep masakannya kalau ibu mau coba masak sendiri.

Ibu Aisyah : Wah, saya dapet resep masakan baru ya?

Perawat A : Kalau mau jalan-jalan atau rekreasi, mbak juga bisa ajak ibunya,
karena dengan begitu ibu bisa menyegarkan pikirannya. Dan bermain
dengan cucu juga bisa menjadi obat yang cukup baik untuk
mengurangi stress ibu

Okta : Jadi kalau ibu saya mau di ajak jalan-jalan bisa ya sus?

Perawat A : Insya allah bisa mbak, asal kondisinya terus diperhatikan, nanti saya
akan coba juga ajarkan senam jantung untuk ibu, agar bisa mengurangi
rasa keluhan-keluhan yang sering ibu rasakan

Ibu Aisyah : Baiklah nak, itu mau belajar semuanya kapan?

Perawat A : Kalau boleh, besok saya akan kesini lagi untuk mengajarkan teknik
napas dalam yang sudah saya katakan tadi
Ibu Aisyah : Oh boleh-boleh nak, saya boleh masuk ke kamar, soalnya mau
istirahat dulu

Perawat A : Oh baik bu, selamat istirahat ya bu, terima kasih

Ibu Aisyah : Sama-sama nak

Ibu Aisyah berjalan masuk ke dalam kamar.....

Perawat A : Maaf sebelumnya, saudara mbak yang lain tau kondisi kesehatan
Ibu mbak?

Okta : Mereka tau sus, mereka juga sering menelpon saya dan juga Ibu
untuk mengetahui perkembangan kesehatan Ibu

Perawat A : Syukurlah kalau saudara mbak tau. Ya saya sarankan, kalau bisa
kedua saudara mbak tetep menjaga komunikasi dengan ibu, kalau bisa
si di jenguk. Ibu sudah kehilangan suaminya, jadi dia sangat
membutuhkan perhatian dari anak-anaknya

Okta : Mereka tiap lebaran pasti pulang kok sus, jadi alhamdulillah setahun
sekali kita pasti kumpul.

Perawat A : Alhamdulillah, berarti mbak dan saudaranya tetap mengontrol


kesehatan ibu walau dari jauh. Pikiran dan Emosi ibu harus tetap stabil
mbak, kalau bisa jangan sampai ada kejadian atau lain hal yang buat
ibu jadi syok, usahakan ibu happy teruslah mbak, biar badannya tetap
sehat. Kita saling kerja sama ya mbak buat, menjaga kondisi ibu tetap
stabil.

Okta : Terima kasih ya sus, saya baru tau kalau ada perawat keluarga
seperti ini. Kalau tau, dari dulu saya bisa gunain perawat keluarga,
paling tidak bisa memonitor ibu

Perawat A : Insya allah, saya berusaha semampu saya ya mbak. Kalau begitu
saya permisi ya mbak, masih ada yang harus dikerjakan

Okta : Baiklah sus, Terima Kasih

Perawat A : Sama-sama, kalau begitu saya permisi ya, mbak, Assalamualaikum

Okta : Waalaikumsalam

Keesokan harinya.....

Perawat A : Assalamualaikum ibu

Ibu Aisyah : Waalaikumsalam, masuk nak


Perawat A : Iya bu, mbak Oktanya ada bu

Ibu Aisyah : Dia lagi keluar sebentar

Perawat A : Baiklah kalau begitu, saya membawa sesuatu bu (Perawat A


mengeluarkan beberapa buah balon tiup)

Ibu Aisyah : Balon buat apa nak?

Perawat A : Seperti yang saya janjikan kemarin saya mau mengajarkan ibu
tentang napas dalam, nah media yang kita pakai adalah balon.

Ibu Aisyah : Bagaimana caranya?

Kemudian Okta pulang......

Okta : Assalamualaikum

Semua : Waalaikumsalam

Okta : Syukurlah kalau saya tepat waktu, ini kenapa ada balon-balon?

Perawat A : Ini media yang saya gunakan untuk mengajarkan napas dalam
mbak, tapi sebelumnya kita cek kondisi ibu dulu ya

Setelah mengecek Vital Sign Ibu Aisyah, Perawat A, mencontohkan dan


mengajarkan pernapasan dalam dengan media balon, sembari menjelaskan fungsinya,
setelah itu Perawat A mengajarkan teknik relaksasi...

Setelah selesai.....

Perawat A : Nah, ibu dan mbak Okta, kalau misalnya sewaktu-waktu dada ibu
sesak atau nyeri, metode yang saya ajarkan tadi bisa saya pake, mbak
Okta juga bisa membantu memotivasi dan mengajarkan kembali
kepada ibu

Ibu Aisyah : Iya nak, saya sudah paham caranya, terima kasih ya

Perawat A : Saya permisi dulu ya mbak, ibu, insya allah besok saya akan kesini
lagi, untuk mengajarkan senam yang sehat untuk jantung ibu

Ibu Aisyah : Baik nak

Perawat A : Oke kalau begitu, saya permisi ya mbak, ibu. Assalamualaikum

Semua : Waalaikumsalam

Keesokan harinya Perawat A menepati janjinya...


Perawat A : Assalamualaikum...

Ibu : Waalaikumsalam

Perawat A : Apa ibu udah siap untuk senam?

Ibu : Siap!!!

Perawat A : Seperti biasa, kita cek dulu ya kondisi kesehatan ibu (sambil
mengeluarkan alat-alat untuk mengecek kesehatan)

Setelah itu, Perawat A menjelaskan fungsi dari senam jantung ini, dan
kemudian memutar musik di handphonenya dan mulai mengajarkan senam jantung
kepada Ibu Aisyah

Setelah selesai, Perawat A permisi pulang...

Perawat A : Gimana bu,, udah agak berasa?

Pak Abdullah : Iya nak, udah agak enak

Perawat A : Syukurlah kalau begitu bu, kalau ibu mau olahraga bisa pakai senam
yang saya ajarkan tadi, jadi tidak perlu melakukan hal yang berat-berat
lagi

Ibu Aisyah : Terima kasih banyak ya nak, sudah banyak membantu ibu.

Perawat A : Iya bu sama-sama, sudah kewajiban saya. Kalau begitu saya permisi
pulang dulu ya bu, Assalamualaikum

Beberapa hari kemudian, Perawat A sering mengunjungi Ibu Aisyah untuk


memonitor kondisi kesehatannya.

Sejak saat itu, Ibu Aisyah melakukan saran-saran yang dianjurkan Perawat A,
sehingga penyakitnya jarang kambuh dan dia mulai merasa percaya diri untuk dapat
sehat.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Ny. A
DI WAY HITAM PALEMBANG

Mitra Yuni Ratnasari (04121003029)


Arnelia Putri (04121003030)
Okta Verida Andriani (04121003031)
Dosen Pembimbing : Ns. Putri Widita., S.Kep., M.kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2014 2015

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga

I. Data Umum

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. B

2. Usia : 30 tahun

3. Pendidikan : S1

4. Pekerjaan : Pengusaha

5. Alamat : Jl. Musi 5 Palembang

6. Komposisi keluarga :

Status Imunisasi
No Nama JK Hub Umur Pend Polio DPT Hepatitis Ket
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny. A P Ibu 52 th DIII
Mertua
2 Ny. O P Istri 28 th S1 Lengkap
3 An. R L Anak 2 th - Lengkap
Genogram

Keterangan :

= laki-laki = klien

= perempuan = hubungan dengan keluarga

= meninggal

= tinggal satu rumah

6. Tipe keluarga

Keluarga Tn. B termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam

suatu rumah terdapat satu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang

mempunyai hubungan darah Tn. B ( ayah ), Ny. O (istri), An. R (anak) dan

Ny.A (nenek)

7. Suku dan Bangsa

Bahasa yang digunakan Tn. S bahasa Jawa karena berasal dari Jawa. Dalam

keluarga tidak ada pantangan makanan apapun,


8. Agama

Keluarga Tn. B beragama Islam dan taat menjalankan ibadah sholat 5 waktu,

biasanya dilakukan bersama-sama di rumah karena jauh dari mushola .

9. Status sosial ekonomi keluarga

Kebutuhan sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn. B dengan

pendapatan sebulan + Rp 15.000.000 Tn. S bekerja sebagai pengusaha sebuah

kantor pemasaran. Barang-barang yang dimiliki Tn. B yaitu TV, Almari,

Kulkas, DVD Player, Sound system, Guci antik, meja kursi dan Tn. B merasa

sudah mampu mencukupi kebutuhan keluarganya. Ny. O juga berprofesi

sebagai dosen suatu perguruan tinggi di Palembang. Penghasilan Ny. O

sendiri + Rp 3.500.000.

10. Aktifitas rekrasi keluarga

Keluarga sering melakukan rekreasi setiap hari sabtu dan minggu atau hari

libur. Biasanya keluarga juga menonton TV bersama setiap malam. Namun,

Ny.A jarang diajak berekreasi bersama karena kondisi kesehatannya yang

tidak memungkinkan. Seluruh anak dari Ny.A biasanya akan pulang pada saat

lebaran.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

11. Tahap perkembangan saat ini

Keluarga dengan anak usia pra-sekolah, keluarga telah berusaha menyiapkan

tabungan untuk biaya pendidikan An. R serta membangun komunikasi dengan

anaknya.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Dari hasil wawancara didapatakan bahwa keluarga masih belum mampu

mengawasi anaknya karena kesibukkan mereka yang sangat padat. Namun

keluarga mengatakan bahwa saat ini anak mereka di ikutkan Playgroup agar

ada yang mengasuh mereka, dikarenakan neneknya (Ny. A) dikhawatirkan

akan kesulitan mengawasi anak kecil.

13. Riwayat keluarga inti

Dalam keluarga Tn. B tidak ada yang memiliki penyakit keturunan dan semua

sehat-sehat. Apabila dalam keluarga Tn. B ada yang sakit dia selalu

mengunakan fasilitas kesehatan.

14. Riwayat keluarga sebelumnya


Ibu Ny.O (Ny.A) memiliki penyakit Jantung Koroner yang diderita sejak 3
tahun yang lalu. Suami dari Ny.A meninggal 3 tahun yang lalu juga
disebabkan oleh penyakit yang sama. Ibu dari Ny.A memiliki riwayat
hipertensi, dan meninggal karena serangan jantung.

III. Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Batas tetangga

Kamar
tidur Dapur
/ WC
Kamar
tidur
Ruang keluarga Tetangga
Kamar
tidur
20m

Ruang tamu
10 M 1M

Teras
Rumah Tn. B terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur,
kamar mandi. Cara pengaturan perabot sangat rapi, namun biasanya Ny.O dan
Ny.A yang membersihkan rumah itu. Tn.B tidak menggunakan jasa asissten
rumah tangga.
Ukuran rumah 20x10 m tipe rumah permanen, atap terbuat dari seng, lantai
berubin serta di keramik dan terdapat fentilasi yang jarang dibuka dan kondisi
ruangan cukup pengap, dan menggunakan sumber air PAM.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli palembang, hubungan antar
tetangga kurang baik karena keluarga ini jarang bersosialisasi dengan warga
sekitar oleh karena kesibukkan dari Tn.B dan Ny.O.
17. Mobilitas geografis keluarga
Rumah merupakan daerah perkotaan tidak jauh dari jalan raya, mudah
dijangkau oleh sepeda motor/kendaraan roda 4. Dekat dengan fasilitas
kesehatan, hanya cukup berjalan kaki lima menit sudah menemukan
puskesmas pelita.
18. Perkumpulan keluarga+interaksi dengan masyarakat
Tn.B dan Ny.O jarang mengikuti kegiatan masyarakat dikarenakan mereka
jarang berada dirumah, sehingga banyak warga yang belum mengenal
keluarga ini dengan baik.
19. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Tn. B sehat hanya Ny. A saja yang sakit dan keluarga selalu
mengunakan fasilitas kesehatan yaitu rumah sakit dan dokter keluarga.

IV. Struktur keluarga


20. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi cukup tertutup, terlihat dari
perawat melakukan pengkajian. Namun, setelah dilakukan wawancara
mendalam, ternyata keluarga Tn.B adalah tipe keluarga yang cukup hangat
dan baik. Mereka mengatakan bahwa hanya jarang keluar rumah dan
berinteraksi dengan warga sekitar. Mereka juga mengatakan bahwa tetangga
sekitar sering membicara keluarga mereka, sehingga keluarga ini malas untuk
berinteraksi dengan orang lain.
21. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah sedang Ny.A
hanya mengikuti saja apa hasil musyawarah, semua anggota keluarga
berperan sesuai perannya masing-masing, dan apabila masalah tidak teratasi
maka keputusan ada di tangan Tn. B
22. Struktur peran (formal & informal)
Formal
Tn. B sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi
kebtutuhan keluarganya dismping itu Tn. B sebagai pendidik, pelindung
dan pemberi rasa aman pada keluarga
Ny. A sebagai nenek dari anak Ny.O disamping itu sebagai mertua Tn.B
Ny. O berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya, Ny. O sebagai ibu
rumah tangga memiliki peran untuk mengurusi rumah dan pendidik anak-
anaknya
An.R berperan sebagai anak yang harus belajar dan patuh pada kedua
ortunya.
Informal
Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi
yang lain
23. Nilai & norma keluarga
Dalam budaya Jawa anak laki-laki harus mempunyai tanggung jawab kepada
keluarga, keluarga Tn. B selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang
berhubungan dengan agama dan masyarakat

V. Fungsi keluarga
24. Keluarga afektif
Keluarga Tn. B saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan
keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. B sebagai kepala
keluarga.
25. Fungsi sosial
Tn. B dan Ny. O dibantu Ny. A dapat membina sosialisasi pada anaknya
sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan
perkembangan anaknya, serta dapat meneruskan budaya.
26. Fungsi perawatan keluarga
Kemampuan kel mengenal masalah
Keluarga Tn. B mengatakan bahwa Ny. A menderita penyakit jantung
koroner. Ny.O mengetahui penyakit ibunya, sehingga dia selalu mengajak
ibunya untuk cek ke rumah sakit setiap bulan. Namun, Ny.O tidak pernah
mau memberitahukan tentang penyakit ibunya kepada Ny.A itu sendiri.
Dia khawatir jika nanti keadaan Ny.A akan semakin parah.
Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn. B selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau Ny.
A sakit ia segera membawa ke Rumah Sakit
Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Tn. B dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat
Tn. B tidak mengerti jika kondisi rumah dapat menentukan kesehatan
orang-orang di dalamnya. Dia selalu berfikir bahwa selama kita memiliki
uang, maka kita dapat berobat jika sakit.
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn.B selalu menggunakan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit,
dia berfikir bahwa jika berobat di puskesmas, kita tidak akan cepat
sembuh.
27. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Tn. B adalah 1 orang, Ny. O dalam hal ini mengunakan alat
kontrasepsi pil. Namun, seminggu terakhir ini dia tidak menggunakan
kontrasepsi itu dulu, karena dia ingin mempunyai anak lagi.
28. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.B dapat mencukupi kebutuhan keluarganya dengan baik. Bahkan
dia sudah menyiapkan beberapa asuransi untuk anaknya kelak.
VI. Stres dan Koping Keluarga
29. Stresor jangka pendek dan panjang
Pendek : Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu
memikirkan agar penyakit Ny. A dapat sembuh
Panjang : Saat ini keluarga Tn. B memikirkan agar anaknya dapat
menerusksn kejenjang yang lebih tinggi. Bahkan Tn.B dan Ny.O bercita-
cita menyekolakan anaknya hingga ke luar negeri.
30. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor
Keluarga Tn. B selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah
baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat.
31. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. B apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat
selalu menyelesaikan nya .
32. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada akhirnya
Tuhan yang menentukan.
VII. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Tn. B Ny. O Ny. A An. R
fisik
Tekanan 120/80 mmHg 120/80 mmHg 160/90 mmHg 90/60 mmHg
darah
Nadi 86x/mnt 75x/mnt 120x/mnt 86x/mnt
Suhu 360C 360C 360C 360C
RR 22x/mnt 24x/mnt 45x/mnt (nafas pendek 29x/mnt
BB 58 kg 50 kg dan dangkal dalam) 20 kg
60 kg
Kepala Mesochepal Mesochepal Mesochepal Mesochepal
Rambut Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
Kulit Sawo matang, turgor Sawo matang, turgor Sawo matang, terlihat Sawo matang,
baik baik dingin dan pucat, turgor turgor baik
buruk
Mata Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva Simetris,
tidak anemis dan tidak anemis dan tidak anemis dan sklera konjungtiva tidak
sklera tidak ikterik, sklera tidak ikterik, tidak ikterik, penglihatan anemis dan sklera
penglihatan baik penglihatan baik kurang baik (kabur pada tidak ikterik,
malam hari) penglihatan baik
Hidung Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi penghidu Bersih, fungsi
penghidu baik penghidu baik baik penghidu baik
Mulut & Bersih, tidak berbau, Bersih, tidak berbau, Bersih, tidak berbau, gigi Bersih, tidak
tenggorokan gigi bersih, tidak ada gigi bersih, tidak ada tidak lengkap, tidak berbau, gigi bersih,
nyeri telan nyeri telan menggunakan gigi palsu tidak ada nyeri
telan
Telinga Simetris, pendengaran Simetris, pendengaran Simetris, pendengaran Simetris,
baik, tidak baik, tidak baik, tidak menggunakan pendengaran baik,
menggunakan alat menggunakan alat alat bantu tidak menggunakan
bantu bantu alat bantu
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid pembesaran
kelenjar tiroid
Dada Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing
Perut Tidak kembung, tidak Tidak kembung, tidak Sering mual dan merasa Tidak kembung,
nyeri tekan nyeri tekan ingin muntah tidak nyeri tekan
Ekstrimitas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tangan kiri & kaki kiri Tidak ada kelainan
bentuk bentuk pegel-pegel kadang kaki bentuk
kiri tidak bisa buat jalan,
dengkul kanan dan kiri
kemeng, kaki terasa
dingin
Eliminasi BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr
BAK 4-5x/hr BAK 4-5x/hr BAK 5-6x/hr BAK 9-6x/hr

VIII. Harapan Keluarga


Harapan yang diinginkan keluarga Tn. B yaitu menginginkan agar anggota
keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga berharap kedatangan
perawat dapat memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat
memelihara kesehatan.
B. Analisa Data

No Data Fokus Masalah Penyebab


1 DS : - Ny.A mengatakan kaki dan Gangguan Rasa Ketidakmampuan
tranggan jimpe- Nyeri keluarga merawat
jimpe(pegal)khususnya pada Ny.A
sebelah kanan gringgingen, lemas,
kaki sebelah kanan terkadang
tidak bisa digerakkan,

DO : - Ny. A tampak lemah


- Ny.A terus memegangi dadanya
- Ny.A terlihat meringis kesakitan
- Skala nyeri 7
- TD : 160/90mmHg
- S : 360C
- N : 120 x/mnt
- RR : 45 x/mnt

2 DS : - Ny.A mengatakan bahwa dia Gangguan Ketidakmampuan


sering ngos-ngosan jika berjalan bersihan jalan keluarga
jauh nafas mengenal masalah
- Ny. A juga mengatakan bahwa anggota keluarga
sebelumnya dia sudah sering yang sakit yaitu
merasa sesak nafas Ny.A

DO : - Ny.A terlihat pucat dan lemas.


- Ny.A terus memegangi
dadanya
- Kulit Ny.A terasa dingin

3 DS : - Ny.O mengatakan bahwa dia Ketidakefektifan Ketidakmampuan


jarang keluar rumah jika sedang pola komunikas keluarga dalam
berada dirumah mengenal masalah
- Ny.O mengatakan bahwa dia komunikasi dalam
tidak pernah berinteraksi dengan masarakat
masyarakat sekitar
- Ny.O tidak mau memberitahu
penyakit yang diderita Ny.A

DO : - Ny.O tampak enggan dilakukan


Pengkajian
- Ny.O sering mengalihkan wajah
pada saat dilakukan pengkajian

C. Diagnosa Keperawatan

A. Gangguan Rasa Nyeri berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga


merawat Ny.A

B. Gangguan bersihan jalan nafas pada Ny.A berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga yang sakit
yaitu Ny.A
C. Ketidakefektifan pola komunikas berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah komunikasi dalam masyarakat
Prioritas Masalah

Skoring Data

1. Gangguan Rasa Nyeri berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga


merawat Ny.A

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah. Skala : 3 1 3/3 x1=1 Ny.A sering
aktual 3 merasakan nyeri
Resiko 2 dibagian dada
Potensial 1 walau sedang
tidak
2. Kemungkinan 1 2 x2=1 beraktivitas
masalah dapat diubah. Keluarga sering
Skala :Mudah 2 membawa Ny.A
Sebagian 1 ke rumah sakit
Tdk dapat 0 untuk cek up
rutin.
3. Potensial masalah 3 1 3/3x1=1
untuk dicegah
Skala : Tinggi 3 Keluarga cukup
Cukup 2 rutin
Rendah 1 memeriksakan
masalah
penyakit Ny.A
4. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 kedokter serta
masalah. sesegera
Skala : masalah berat mungkin ke
harus segera di
rumah sakit jika
tangani 2
ada keluhan
Ada masalah tp tdk
Ny.A sangat
perlu ditangani 1
merasa tidak
Masalah tidak
dirasakan 0 nyaman dengan
nyeri yang dia
rasakan

Jumlah skor = 4

2. Gangguan bersihan jalan nafas pada Ny.A berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga yang sakit
yaitu Ny.A

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah. 3 1 3/3x1=1 Ny.A
Skala : aktual mengatakan
bahwa dadanya
sering sesak dan
nafasnya ngos-
ngosan apalagi
jika berjalan jauh
atau melakukan
aktivitas berat.
2. Kemungkinan 1 2 x 2=1
masalah dapat Keluarga rutin
diubah. memeriksakan
Skala : sebagian kesehatan Ny.A
ke dokter atau
rumah sakit.
3. Potensial masalah 2 1 2/3x1=2/
untuk dicegah 3 Keluarga sering
Skala : cukup bingung apa
yang harus
dilakukan jika
Ny.A mulai sesak
nafas, sehingga
mereka hanya
berfikir
4. Menonjolnya 2 1
membutuhkan
masalah.
2/2x1=1 dokter saat itu.
Skala : masalah
berat harus segera
Keluarga
di tangani
mengatakan
sering tidak tega
dan kasihan jika
Ny.A sesak
napas, namun
mereka tidak tau
apa yang harus
dilakukan.

Jumlah skor = 3 2/3

3. Resiko ketidakefektifan pola komunikas berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah komunikasi dalam
masarakat

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah. 2 1 2/3x1=2/ Keluarga malas
Skala : Resiko 3 berhubungan
dengan
masyarakat
sekitar karena
mereka sering
membicarakan
tentang keluarga
2. Kemungkinan 1 2 Tn.B
masalah dapat 1/2 x 2=1
diubah. Keluarga
Skala : sebagian mengatakan
sangat ingin
berinteraksi
dengan
3. Potensial masalah 2 1 masyarakat,
untuk dicegah 2/3x1=2/ namun mereka
Skala : cukup 3 jarang berada
dirumah

Keluarga Tn.B
4. Menonjolnya 2 1
sebenarnya
masalah.
keluarga yang
Skala : masalah
2/2x1=1 sangat baik dan
berat harus segera
hangat terhadap
di tangani
orang lain.

Komunikasi yang
kurang terjalin
antara keluarga
Tn.B dengan
masarakat
sekitar membuat
keluarga Tn.B
tidak berani
meminta
bantuan kepada
warga jika
membutuhkan
pertolongan

Jumlah skor = 3 1/3

Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah :

1. Gangguan Rasa Nyeri berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga merawat Ny.A

2. Gangguan bersihan jalan nafas pada Ny.A berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga yang sakit
yaitu Ny.A
3. Resiko Ketidakefektifan pola komunikas berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah komunikasi dalam
masyarakat.
D. Rencana Keperawatan

Tujuan Kriteria Hasil/Evaluasi


Diagnosa Tujuan Khusus/jangka
No Umum/jangka Intervensi
Keperawatan pendek Kriteria Standart
panjang
1 Gangguan Rasa Setelah dilakukan Setelah dilakukan
Nyeri berhubungan tindakan pertemuan 1 x 60 menit
dengan keperawatan diharap keluarga :
Ketidakmampuan keluarga selama 1 1. Mempunyai Kognitif/Afektif 1. Pelayanan Menjelaskan
keluarga merawat minggu/2 motivasi untuk kesehatan tentang
Ny.A minggu/3.... merawat keluarga 2. Macam pelayanan manajemen
keluarga mampu yang sakit kesehatan rumah sehat
meminimalisir terutama Ny.A 3. Manfaat pelayanan puskesmas serta
rasa nyeri kesehatan manfaat yang
4. Mengungkapkan dapat diperoleh
2. Menggunakan Psikomotor motivasi untuk dari yankes.
dan menggunakan yan Menjelaskan
memanfaatkan kes tentang program
fasilitas 5. Keluarga rencana yang
kesehatan mengungkapkan baik untuk
terdekat seperti kesiapan rencana merawat Ny.A
puskesmas untuk mengurango
rasa nyeri pada
Ny.A
3. Mengatur
program dan
kegiatan yang
dapat mengurangi
rasa nyeri pada
Ny.A
Verbal Mengatasi rasa nyeri: 1. Ajarkan
- Mengurangi aktivias keluarga
berlebihan mengatasi rasa
- Olah raga nyeri dengan
- Menghindari stres teknik relaksasi.
2. Anjurkan
keluarga
mengajak Ny.A
untuk refreshing
walau hanya
mengobrol
bersama serta
bermain bersama
cucunya.
3. Hindari pemicu
terjadinya rasa
Nyeri.
4. Ajarkan Ny.A
dan keluarga
untuk latihan
senam jantung
agar dapat
digunakan setiap
hari untuk
mengurangi
timbulnya rasa
nyeri serta
melancarkan
peredaran dara di
jantung.

2 Gangguan bersihan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Informasikan


jalan nafas pada tindakan pertemuan 1 x 60 menit pada keluarga
Ny.A berhubungan keperawatan diharap keluarga : 1. Keluarga dapat mengenai
dengan keluarga selama 1 1. Memahami Kognitif/Afektif menyebutkan penyakit yang
Ketidakmampuan minggu/2 gejala-gejala dari etiologi, penyebab, diderita Ny.A
keluarga mengenal minggu/3.... penyakit yang serta akibat yang mulai dari
masalah anggota keluarga mampu diderita Ny.A ditimbulkan oleh pengertian
keluarga yang meminimalisir penyakit Ny.A etiologi, serta
sakit yaitu Ny.A rasa nyeri 2. Keluarga mampu resiko yang
2. Melakukan menyebutkan ditimbulkan
pertolongan Psikomotor tindakan yang harus 2. Beritahu
pertama apabila dilakukan jika keluarga cara
keluhan gejala muncul meminimalisir
dirasakan 3. Keluarga mampu sesak pada Ny.A
kembali mengenali faktor 3. Informasikan
yang memicu faktor resiko
munculnya gejala yang memicu
3. Menghindari serta menyebutkan timbulnya
faktor pemicu cara kembali gejala
terjadinya sesak menghindarinya 4. Anjurkan
nafas keluarga
meninggikan
Verbal Mengurangi sesak nafas: kepala Ny.A jika
- Mengurangi aktivitas sesak mulai
berlebihan dirasakan.
- Olah raga 5. Ajarkan teknik
- Menghindari stres nafas dalam
- (seperti meniup
balon)
6. Anjurkan
keluarga menjaga
pola aktivitas
Ny.A
3 Resiko Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Anjurkan
Ketidakefektifan tindakan pertemuan 1 x 60 menit keluarga untuk
pola komunikas keperawatan diharap keluarga : 1. Keluarga mampu membangun
berhubungan keluarga selama 1. Memahami Kognitif/Afektif berinteraksi baik dengan komunikasi yang
dengan 1x60 menit pentingnya warga sekitar baik dengan
Ketidakmampuan keluarga dapat berkomunikasi 2. Warga sekitar mengeahui warga sekitar
keluarga dalam memahami dengan tentang apa yang dialami 2. Anjurkan
mengenal masalah pentingnya masyarakat oleh Ny.A keluarga
komunikasi dalam hubungan yang sekitar 3. Keluarga mampu mengikuti
masyarakat baik dengan 2. Mampu meminta pertolongan jika kegiatan
masalah sekitar membangun Psikomotor memerlukan dengan warga kemasyarakatan
komunikasi yang sekitar 3. Anjurkan
baik dengan keluarga untuk
warga sekitar sering
bersilahturahmi
dengan warga
sekitar
Verbal

E. Implementasi Keperawatan

No Diagnosa Implementasi Respons Keluarga


1 Gangguan Rasa Nyeri berhubungan - Mengucap salam S : - Menjawab salam
dengan Ketidakmampuan keluarga - Gali pengetahuan keluarga mengenai - Ny. O mengatakan bahwa jika
merawat Ny.A nyeri yang dirasakan Ny.A Ny. A sakit dibawa ke dokter atau
rumah sakit

O : Keluarga kooperatif

- Menjelaskan mengenai penyakit O : Terlihat masih bingung dan


yang diderita Ny.A serta cara sesekali minta di ulang
meminimalisir rasa nyerinya

- Memberi motivasi keluarga untuk S : - Ny.O mengatakan bahwa dia


mengulang sekarang memahami tentang
penyakit yang diderita ibunya.

- Memberi informasi tentang O : Tersenyum dan mengangguk


penatalaksanaan nyeri
- Menganjurkan untuk seirng rekreasi O : Mendengar
walau hanya di rumah
- Beri motivasi pada keluarga untuk S : Keluarga mengatakan harus sering
mengulang rekreasi untuk menghindari stress
pada Ny.A
- Reinforcement (+) pada keluarga O : Tersenyum
- Mengajarkan senam jantung pada O : Mengikuti instruksi yang diberikan
Keluarga
- Beri motivasi keluarga untuk O : Keluarga mengatakan mampu
Mengulang mengulangi gerakan yang
diajarkan
2 Gangguan bersihan jalan nafas pada - Menggali pengetahuan keluarga S : Keluarga mengatakan bahwa sering
Ny.A berhubungan dengan tentang tindakan yang dilakukan jika kebingungan dan menganjurkan
Ketidakmampuan keluarga mengenal sesak nafas terjadi Ny.A untuk tiduran
masalah anggota keluarga yang sakit
yaitu Ny.A
- Jelaskan tentang cara mengurangi O : Mengangguk
sesak nafas seperti meninggikan
kepala atau menyandarkan di kursi
- Beri motivasi keluarga untuk S : - Keluarga mengatakan jika sesak
mengulang yang sudah dijelaskan terjadi, maka Ny.A harus di
sandarkan di kursi, atau boleh
ditempat tidur namun dengan
posisi kepala ditinggikan
- Beri reinforcement positif pada O : Tersenyum
keluarga
- Mengajarkan keluarga untuk O : Keluarga memgikuti instruksi
melakukan teknik nafas dalam yaitu
dengan menarik nafas dalam, terus
meniupkan pada balon
- Beri motivasi keluarga untuk O : Keluarga menarik nafas dalam
mengulang tindakan kemudian meniupkan pada balon,
begitu seterusnya secara
berulang-ulang
3 Resiko Ketidakefektifan pola komunikas - Menggali informasi mengenai S : Keluarga mengatakan bahwa
berhubungan dengan Ketidakmampuan kesenjangan komunikasi dengan mereka jarang berada dirumah
keluarga dalam mengenal masalah masyarakat sehingga hampir tidak pernah
komunikasi dalam masyarakat. berinteraksi dengan warga sekitar

- Memberikan informasi mengenai O : Tampak sedikit sedih


pentingnya hubungan dengan
masyarakat sekitar
- Beri motivasi keluarga untuk S : Keluarga mengatakan bahwa
mengulangi informasi dengan hubungan yang baik, kita
dapat saling membantu dan
meminta pertolongan.
F. EVALUASI

No Tgl/ Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan


1 Sabtu Gangguan Rasa Nyeri berhubungan dengan S : - Klien mengatakan nyeri sudah jarang dirasakan
22/2/2015 Ketidakmampuan keluarga merawat Ny.A - Klien mengatakan sering melakukan senam yang
(12.00) diajarkan
- Keluarga mengatakan sekarang sering mengajak
Ny.A untuk rekreasi
- Keluarga mengatakan kalau keluarga sakit di
bawa ke puskesmas, atau rumah sakit
O : - Keadaan umum sudah cukup baik
- Keluarga mampu menyebutkan apa yang harus
dilakukan apabila nyeri bertambah
A : - Masalah mulai teratasi
P : - Pertahankan intervensi
2 Sabtu Gangguan bersihan jalan nafas pada S : - Keluarga mengatakan sesak sudah jarang terjadi
22/2/2015 Ny.A berhubungan dengan - Keluarga mengatakan apabila sesak timbul, maka
(12.00) Ketidakmampuan keluarga Ny.A segera disandarkan ke kursi, atau bantal
mengenal masalah anggota keluarga dikepala di tinggikan
yang sakit yaitu Ny.A - Keluarga mengatakan apabila sesak terjadi,
keluarga mengajarkan Ny.A untuk melakukan
nafas dalam seperti meniup balon.
- Keluarga mengatakan sudah membatasi aktivitas
Ny.A

O : - Keluarga mampu mempraktekan cara mengatasi


sesak
- Keluarga melakukan cara nafas dalam
A : - Masalah teratasi
P : - Pertahankan intervensi
3 Sabtu Resiko Ketidakefektifan pola komunikas S : - Keluarga mengatakan hubungan komunikasi
berhubungan dengan Ketidakmampuan dengan masyarakat dapat membantu kita dalam
22/2/2015
keluarga dalam mengenal masalah komunikasi kondisi apapun
(12.00) dalam masyarakat. - Keluarga mengatakan sudah sesekali keluar
rumah dan mulai menyapa tetangga sekitar

O : - Keluarga sudah dapat membangun komunikasi


yang baik dengan warga sekitar
A : - Masalah teratasi
P : - Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai