BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan adalah
suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang berarti sejak
kejadian tersebut. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap atau mendadak, bisa tanpa
kekerasan atau traumatik, diantisispasi atau tidak diharapkan/diduga, Kehilangan adalah suatu
keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak
ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert,1985).
Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-
lain. Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan.
Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang universal dan kejadian yang
sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup seseorang. Kehilangan dan berduka
merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk
dibicarakan. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi dari
yang bersangkutan atau disekitarnya.
Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi dalam lingkungan. Sebagian besar
tenaga kesehatan seperti bidan berinteraksi dengan klien dan keluarga yang mengalami
kehilangan dan dukacita. Penting bagi bidan memahami kehilangan dan dukacita. Ketika
merawat klien dan keluarga, bidan juga mengalami kehilangan pribadi ketika hubungan klien
kelurga bidan berakhir karena perpindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematian.
2. Permasalahan
Adapun permasalahan yang kami angkat dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana tahap pengingkaran kehilangan/berduka ?
2. Bagaimana tahap marah ?
3. Bagaimana tahap tawar menawar ?
4. Bagaimana tahap depresi ?
5. Bagaimana tahap penerimaan kehilangan/berduka ?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, adalah:
1. mengetahui tahap pengingkaran
BAB II
PEMBAHASAN
TAHAP TINDAKAN
Jelaskan proses berduka
Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya
Mendengarkan dengan penuh perhatian
Meningkatkan kesabaran pasien
Secara verbal dukung pasien, tapi jangan dukung pengingkaran
Mengingkari :Mengingkari
kenyataan yang dilakukan
yang ada Menjawab pertanyaan pasien dengan bahasa yang mudah
dimengerti, jelas, dan tidak berbelit-belit.
Mengamati dengan cermat respons pasien selama berbicara.
Meningkatkan kesadaran dengan bertahap
Jangan bantah pengingkaran pasien, tetapi sampaikan fakta
Teknik komunikasi diam dan sentuhan
Perhatikan kebutuhan dasar pasien
a.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan
atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki. Kehilangan merupakan
suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik
sebagian atau seluruhnya. Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan.
Elizabeth Kubler-rose,1969.h.51, membagi respon berduka dalam lima fase, yaitu : fase
pengikaran, fase marah, fase tawar-menawar, fase depresi dan fase penerimaan.
2. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan sebagai berikut:
1. Dalam perencanaan tindakan, harus disesuaikan dengan kebutuhan klien pada saat itu.
2. Selalu mendokumentasikan semua tindakan baik yang kritis maupun yang tidak.