Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Komunikasi Pada Kehamilan” tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Komunikasi Dalam
Praktik Kebidanan. Makalah ini berisikan tentang komunikasi pada kehamilan. Selesainya
penyusunan makalah ini berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang berperan serta
dari awal sampai akhir. Dalam makalah ini kami mengakui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki masih kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoisegala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
3. Tujuan .................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Komunikasi Pada Ibu Hamil ................................................................................. 7
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pada ibu hamil ............................ 8
3. Contoh Kasus Pada Ibu Hamil .............................................................................. 9
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan
kebidanan, namun dalam kehidupan manusia sosial secara umum. Komunikasi merupakan hal yang
esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan
komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan
teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja
interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap
dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam
komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah
“dialog antara orang satu”.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan makalah ini memiliki beberapa rumusan
masalah yaitu :
1.3 Tujuan makalahah
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari komunikasi pada
kehamilan, yang membahas komunikasi pada ibu hamil, faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi pada ibu hamil dan juga contoh kasus pada ibu hamil. Di samping itu, makalah ini ditulis
sebagai tugas kelompok pada mata kuliah komunikasi dalam praktik kebidanan yang diberikan oleh
pengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam komunikasi pada ibu hamil, bidan dapat melakukan dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi
verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa
sebagai alat sehingga komunikasi verbal ini sama artinya dengan komunikasi kebahasaan.
Komunikasi kebahasaan ini lazim digunakan dalam kegiatan sehari-hari, termasuk pelayanan
kesehatan oleh dokter, bidan, atau perawat dirumah sakit ataupun di tempat pelayanan kesehatan.
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan bahasa lisan maupun
tulisan, tetapi menggunakan bahasa kial, bahasa gambar, dan bahasa sikap. Komunikasi nonverbal
memindahkan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Bidan perlu menyadari pesan verbal dan
nonverbal yang disampaikan klien mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi.
Bidan sebagai konselor menggunakan komunikasi mendalam yang dikenal dengan kegiatan
konseling. Proses melalui satu orang membantu orang lain dengan komunikasi, dalam kondisi saling
pengertian yang bertujuan untuk membangun hubungan, orang yang mendapat konseling dapat
mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan cara tertentu sesuai dengan situasi, melalui
pengalaman terbaru, memandang kesulitan lebih objektif sehingga dapat menghadapi masalahnya
dengan tidak terlalu cemas dan tegang (SCA. C Steernig Commute, 1969)
Tingkat pendidikan ibu hamil sangat mempengaruhi penyampaian informasi dari bidan kepada ibu
hamil. Ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi akan dengan mudah menerima pesan yang
disampaikan. Tetapi, belum tentu untuk ibu yang memiliki pendidikan kurang. Seorang bidan harus
mempunyai cara agar ibu mudah menerima informasi yang disampaikan.
2. Budaya
Pada daerah tertentu masih banyak budaya yang mengakar pada masyarakat. Banyak budaya dari
masyarakat daerah yang tidak sesuai dengan teori kesehatan. Mereka masih menggunakan tradisi
turun-temurun dari nenek moyang untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Mereka cenderung
kurang setuju terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
3. Ekonomi
Tingkat ekonomi ibu hamil mempengaruhi keberhasilan komunikasi. Ibu hamil yang ekonominya
menegah ke atas akan mudah melaksanakan anjuran-anjuran yang diberikan. Misalnya jika ibu hamil
dianjurkan untuk menambah asupan gizi yang berguna untuk dirinya dan janinnya, maka ibu
tersebut akan mudah untuk melaksanakan anjuran tersebut. Dengan begitu, maka komunikasi yang
dilakukan oleh seorang bidan berhasil.
4. Sosial
Ibu hamil akan membentuk kepribadian ibu. Jika ibu tersebut terbiasa menjadi orang yang penting di
masyarakat, maka akan cenderung sulit menerima informasi yang diberikan. Ibu akan memiliki
argumen yang menurutnya benar. Ibu akan lebih aktif sehingga setiap informasi yang diberikan akan
direspon.
5. Keadaan psikis
Ibu yang tidak menginginkan kehamilan akan sulit diajak komunikasi. Mereka bersikap apatis
terhadap informasi yang disampaikan. Seorang bidan harus berusaha meyakinkan pada ibu agar ibu
dapat merawat janinnya hingga ibu melahirkan.
Contoh 1:
Seorang klien hamil trimester pertama datang ke BPM berdua dengan suaminya. Klien mengeluh
perutnya terasa panas. Ia mengalami gangguan pencernaan dan perut kembung. Lalu, bidan
memberikan konseling dan menjelaskan penyebab tersebut
Contoh 2:
Seorang pasien memeriksakan kandungannya didampingi suami ke bidan desa. Usia kehamilan tiga
bulan dan ini adalah kehamilan pertama. Dia mengeluhkan mual-mual dan sering pusing. Suami
khawatir dengan keadaan istri dan kandungannya. Bidan menyarankan untuk mengkonsumsi
makanan kaya protein dan karbohidrat serta vitamin B6 50mg sebagai nutrisi yang tidak didapat oleh
ibu hamil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan
kebidanan, namun dalam kehidupan manusia sosial secara umum. Komunikasi merupakan hal yang
esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan
komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan
teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
3.2 Saran
Kami kelompok menyadari ada banyak kekurangan dalam makalah ini, sehingga kami sangat
mengharapkan bantuan dari teman-teman untuk memberi masukan pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://calonbidanmuda.blogspot.co.id/2014/04/komunikasi-pada-ibu-hamil-tugas.html