KEPERAWATAN
DIBIMBING OLEH :
Eny Astuti,S.KM.,M.Kes
Di susun oleh
Kelompok IV:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu TUHAN yang maha esa.
penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan
judul “HUKUM KESEHATAN DAN KEPERAWATAN”.
penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik yang mungkin
meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik profesional. Kemajuan dalam
bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam peningkatan
perhatian terhadap etik.
Standard perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi
keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian atau provinsi. Perawat harus mampu
menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari
klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat.
Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai
advokat klien.
Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan dan lindungan yang
jelas. Para perawat harus tahu berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik
keperawatan karena mereka mempunyai akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan
profesional yang mereka lakukan.Secara umum terdapat dua alasan terhadap pentingnya para
perawat tahu tentang hukum yang mengatur praktiknya. Alasan pertama untuk memberikan
kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip-
prinsip hukum. Kedua, untuk melindungi perawat dari liabilitas.Untuk itu, dalam makalah ini
akan dibahas tentang etik dan hukum dalam keperawatan.
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban baik dari tenaga kesehatan
dalam melaksanakan upaya kesehatan maupun dari individu dan masyarakat yang menerima
upaya kesehatan tersebut dalam segala aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
Kedua, kewenangan penuh untuk bekerja sesuai dengan keilmuan keperawatan yang
dipelajari dalam suatu system pendidikan keperawatan yang formal dan terstandar menurut
perawat untuk akuntabel terhadap keputusan dan tindakan yang dilakukannya. Kewenangan yang
dimiliki berimplikasi terhadap kesediaan untuk digugat, apabila perawat tidak bekerja sesuai
standar dan kode etik. Oleh karena itu, perlu diatur system registarasi, lisensi dan sertifikasi yang
ditetapkan denga nperaturan dan perundang-undangan. Sistem ini akan melindungi masyarakat
dari praktik perawat yang tidak kompeten, karena konsil keperawatan Indonesia yang kelak
ditetapkan dalam UU praktik keperawatan akan menjalankan fungsinya. Konsil Keperawatan
melalui uji kompetensi akan membatasi pemberian kewenagan melaksanakan praktik
keperawatan hanya bagi perawat yang mempunyai pengetahuan yang dipersyaratakan untuk
praktik. Sistem registrasi, lisensi dan sertifikasi ini akan meyakinkan masyarakat bahwa perawat
yang melakukan praktik keperawatan mempunyai pengetahuan yang diperlukan untuk bekerja
sesuai standar.
PENUTUP
1.3. Kesimpulan
Hukum keperawatan Yaitu juga memiliki kompetensi keilmuan, sikap rasional, etis dan
profesional, semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, terampil, berbudi luhur dan
dapat memegang teguh etika profesi. Disamping itu, Undang-Undang ini memiliki tujuan,
lingkup profesi yang jelas, kemutlakan profesi, kepentingan bersama berbagai pihak
(masyarakat, profesi, pemerintah dan pihak terkait lainnya), keterwakilan yang seimbang,
optimalisasi profesi, fleksibilitas, efisiensi dan keselarasan, universal, keadilan, serta kesetaraan
dan kesesuaian interprofesional.
1.4. Saran
Jika seorang dokter, Perawat atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana
kejahatan dilakukan. Apapun yang perawat lakukan harus sesuai dengan prosedurnya, jika
perawat melakukantindakan kesalahan pada pasien yang menyebabkan keadaan pasien tambah
parah maka itu akan terkena pada undang undang yang sudah di buat.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, anwar dadi SH. 2017. ETIKA KEBIDANAN & HUKUM KESEHATAN: Jakarta. EGC