Anda di halaman 1dari 7

NAMA:YOHANES ANDI W

PRODI:D3 KEPERAWATAN

NIM:2019.03.006

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK 5 TAHUN


1.Pengertian Komunikasi

     Kata atau istilah “Komunikasi” (Bahasa Inggris “Communication”) berasal dari Bahasa
Latin “Communicatus” yang berarrti “berbagi” atau “menjadi  milik bersama”. Dengan
demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan untuk mencapai kebersamaan.

    Defenisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian,
penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau diantara
dua atau lebih dengan tujun tertentu.

Komunikasi terapeutik pada anak adalah komunikasi yang dilakukan antara perawat dan
klien (anak), yang direncanakan secara sadar , bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan anak.

2.  Konsep Anak

 Usia Sekolah (5-11 tahun)

        Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak
mencetak, menggambar, membuat huruf atau tulisan yang besar dan apa yang dilaksanakan
oleh anak mencerminkan pikiran anak dan kemampuan anak membaca disini sudah muncul,
pada usia ke delapan anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berfikir tentang
kehidupan.

        Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia sekolah ini adalah tetap masih
memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak yaitu menggunakan kata-kata sederhana
yang spesifik, menjelaskan sesuatu yang membuat ketidakjelasan pada anak atau sesuatu
yang tidak diketahui, pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari
objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi dan prosedurnya, maksud dan tujuan
dari sesuatu yang ditanyakn secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini
akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif.

3.      Sikap Dalam Komunikasi

       Menurut Egan (1995); menyampaikan sikap komunikasi merupakan sesuatu apa yang
harus dilakukan dalam komunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
a.       Sikap berhadapan

Bentuk sikap dimana seseorang langsung bertatap muka atau berhadapan langsung dengan
anak (komunikator siap untuk berkomunikasi).

b.      Sikap mempertahankan kontak

Bertujuan menghargai klien dan mengatakan adanya keinginan untuk tetap berkomunikasi
dengan cara selalu memperhatikan apa yang diinformasikan atau disampaikan dengan tidak
melakukan kehiatan yang dapat mengalihkan perhatian dengan lainnya.

c.       Sikap membungkuk kearah pasien

Menunjukan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu dengan cara


membungkuk sedikit kearah klien.

d.      Sikap terbuka

Bentuk sikap dengan memberikan posisi kaki tidak melipat tangan menunjukan keterbukaan
untuk berkomunikasi.

e.       Sikap tetap relaks

Menunjukan adanya keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam member respon
pada klien selama komunikasi

4.      Sikap Komunikasi Terapeutik

a.       Sikap kesejatian

Menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai dengan anak menunujukan kesiapan
unutk merespon positif terhadap keterbukaan, sikap kepercayaan kita pada anak.

b.      Sikap empati

Bentuk sikap dengan cara menempatkan diri pada posisi anak dan orang tua.

c.       Sikap hormat

Bentuk sikap yang menunjukan adanya suatu kepedulian/perhatian rasa suka dan
menghargai klien. Misal : senyum pada saat yang tepat, melakukan jabat tangan atau
sentuhan yang lembut dengan seizin komunikan.

d.      Sikap konkret
Bentuk sikap dengan menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak pada saat
komunikasi dengan  klien, missal gambar, mainan, dll.

2.3 Cara Komunikasi Dengan Anak

     Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu satu yang penting dalam menjaga
hubungan dengan anak ,melalui komunikasi ini pula perawatan dapat memudahkan
mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam
penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan .Beberapa cara yang dapat
digunakan dalam berkomunikasi dengan anak ,antara lain :

a.       Melalui Orang Lain Atau Pihak Ketiga

Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menumbukan kepercayaan diri
anak ,dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua
secara langsung yang sedang berada disamping anak. Selain itu dapat digunakan cara
dengan memberikan komentar tentang mainan , baju yang sedang di pakainya serta hal
lainnya ,dengan catatan tidak langsung pada pokok pembicaraan.

b.      Bercerita

Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah di terima
,mengingat anak sangat suka sekali dengan  cerita ,tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang akan dapat diekspresikan melalui tulisan maupun
gambar.

c.       Memfasilitas

Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunkasi, melalui ini ekspresi anak atau respon
anak terhadap pesan dapat di terima. Dapat memfasilitasi kitA harus mampu
mengekspersikan perasaan dan tidak boleh dominan, tetapi anak harus diberikan respons
terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan
jangan merefleksikan ungkapan negative yang menunjukan kesan yang jelek pada anak.

d.      Biblioterapi

Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan


perasaan,dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan kepada anak

e.       Meminta Untuk Menyebutkan Keinginan


Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak ,dengan meminta anak untuk
menyebutkan keinginan tersebut dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan
keingian tersebut dapat menunjukan perasaan dan pikiran anak pada saat itu

f.      Pilihan Pro Dan Kontra

Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau mengetahui
perasaan dan pikiran anak ,dengan mengajukan pada situasi yang menunjukan pilihan yang
positif dan negatif sesuai dengan pendapat anak

g.      Penggunaan Skala

Penggunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit pada
anak seperti penggunaan perasaan nyeri ,cemas ,sedih dan lain lain,dengan menganjurkan
anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya

h.      Menulis

Melaui cara ini anak akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih ,marah
atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada abak yang jengkel ,marah dan diam . cara
ini dapat dilakukan apabila anak sudah memiliki kemampuan untuk menulis

i.        Menggambar

Seperti halnya menulis menggambar pun dapat digunakan untuk mengungkapkan


ekspresinya ,perasaan jengkel marah yang biasanya dapat diungkapkan melalui gambar dan
anak akan mengungkapkan perasaannya apabila perawat menanyakan maksud dari gambar
yang ditulisnya.

j.        Bermain

Bermain alat efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi, melalui ini hubungan
interpersonal antara anak, perawat dan anak, perawat dan orang di sekitaranya dapat
terjalin, dan pesan pesan dapat disampaikan.
2.4 Tahapan Komunikasi Dengan Anak

a.       Tahap prainteraksi

Mengumpulkan data tentang klien dengan mempelajari status atau bertanya kepada orang
tua tentang masalah yang ada.

b.      Tahap perkenalan

Memberi salam dan senyum pada klien, melakukan validasi, mencari kebenaran data yang
ada, mengobservasi, memperkenalkan nama dengan tujuan, waktu dan kerahasiaan klien.

c.       Tahap  kerja

Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya, karena akan memberitahu tentang hal
yang kurang dimengerti dalam komunikasi, menanyakan keluhan utama.

d.      Tahap terminasi

Menyimpulkan hasil wawancara meliputi  evaluasi proses dan hasil, tindak lanjut, kontrak
dan mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Dengan Anak

a.       Pendidikan

b.      Pengetahuan

c.       Sikap

d.      Usia tumbuh kembang

e.       Status kesehatan anak

f.       Sistem social

g.      Saluran

h.      Lingkungan

2.6  Petunjuk Untuk  Berkomunikasi Pada Anak

1.      Anak harus merasa nyaman .

2.      Hindarkan ucapan yang  cepat atau tiba-tiba menghentak.


3.      Senyum.

4.      Kontak mata dipertahankan.

5.      Jika anak malu atau takut bicara dulu dengan orang tua / bermain dulu.

6.      Pandangan mata sejajar.

7.      Bicara pelan, percaya diri, hangat, dan tidak terburu-buru.

8.      Jujur.

9.      Beri kesempatan pada anak untuk mengekspresikan rasa takut / cemas.

10.  Gunakan teknik yag bervariasi.

11.  Buat penilaian yang cocok atau pujian.

12.  Anak yang lebih tua : beri kesempatan jika tidak mau ditemani orang tua.

2.7 Tips Dasar Komunikasi pada Anak

Nilai altruistic perlu diwujudkan dengan kata-kata,  pemahaman tentang komunikasi seperti
ucapan “terima kasih” atau “tolong” saat meminta bantuan dan ini perlu ditanamkan pada
anak. Menurut pakar perkembangan ini, kata-kata tersebut lebih dari sekedar ungkapan
sopan santun, namun merupakan awal pemahaman tentang komunikasi.

Setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan komunikasi dengan anak. Ada masanya
ketika anak anda seperti mendengar perintah anda dengan penuh perhatian tetapi
kemudian tidak ingat apa-apa mengenai percakapan itu. Ada masanya anak anda berbicara
terus menerus kemudian menudu5555h anda tidak mendengarkannya. Pada tahapan yang
berbeda, anak-anak berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Anak anda yang berusia 5
tahun, dapat berubah seolah menjadi anak yang berusia 14 tahun yang menjawab
pertannyaan anda dengan hanya satu kata saja: anda bertanya; bagaimana kabarmu
sayang? ‘Baik’ jawabnya singkat, “apa yang kamu kerjakan di rumah teman kamu tadi?”
‘macam-macam’ jawabnya lagi.

Anak-anak mengalami masa-masa dimana mereka sangat terbuka mengenai perasaan


mereka. Dan ada kalanya, mereka lebih pendiam dan menyimpan sendiri pikiran-pikiran dan
emosi mereka sendiri. Akan tetapi berkomunikasi setiap waktu dengan anak-anak adalah
penting. Mempunyai hubungan baik yang terpelihara baik, tergantung pada komunikasi
yang baik. Anak-anak merupakan komunikator yang baik. Mereka akan berbicara,
mendengarkan sehingga mereka akan mendapatkan teman-teman, pendidikan, pekerjaan
dan lain-lain. Cara anda berbicara dan mendengarkan anak-anak anda sangat
mempengaruhi bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang lain. Karena anak ini
mengetahui hampir setiap naluri, bahwa komunikasi hanya sekedar kata-kata yang keluar
dari mulut anda, komunikasi adalah juga bahasa tubuh yang menyertai kata-kata ini.
Komunikasi yang baik adalah mengetahui kapan berbicara dan kapan untuk diam. Sebagai
mana keterampilan interpersonal, kemampuan untuk berkomunikasi dibentuk pertama kali
oleh hubungan se orang anak dengan orang tuanya. Keterampilan komunikasi di pelajari di
rumah yaitu di masa bayi.

Anda mungkin juga menyukai