Anda di halaman 1dari 35

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA ANAK
Dr.Walin, SST, M.Kes
DIFINISI
komunikasi adalah: suatu komunikasi terapeutik adalah
proses tukar menukar ide, komunikasi yang terjalin dengan
pikiran, gagasan, atau baik, komunikatif dan bertujuan
infermasi dalam suatu
interaksi Anjaswarni (2016) .
untuk menyembuhkan atau
setidaknya dapat melegakan
serta dapat membuat pasien
merasa nyaman dan akhirnya
mendapatkan
kepuasan. (Yubiliana (2017),
Perkembangan bahasa

• Perkembangan bahasa adalah proses di


mana anak-anak memahami dan
mengkomunikasikan bahasa selama masa
kanak-kanak.

• Kemampuan berbahasa seseorang akan


semakin berkembang seiring dengan
bertambahnya usia,

3
KOMPONEN-KOMPONEN
KOMUNIKASI

* Sender (Pengirim Pesan/Komunikator)


* Message (Pesan)
* Receiver (Penerima Pesan/Komunikan)
* Channel (Media)
* Feed Back (Umpan Balik)
MACAM-MACAM KOMUNIKASI :
Verbal :
Komunikasi yang diucapkan dengan kata-kata
atau disampaikan secara tertulis.
Komunikasi non verbal :
Komunikasi dengan menggunakan bahasa
tubuh (body language)  yaitu melalui  ekspresi
wajah, pandangan mata, gerakan tubuh,
penampilan.
Komunikasi Terapeutik pada
Bayi dan Anak

6
Aspek penting komunikasi pada anak

Orang dewasa Anak berusaha


menggunakan agar bahasanya
Bahasa yang dipahami
bermakna

7
Bentuk komunikasi pada bayi

Tangisan

Celotehan

Ungkapan
emosional
8
Teknik-teknik komunikasi pada anak

Teknik Teknik
verbal non-verbal

9
Implementasi komunikasi pada anak
Memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak dengan
menggunakan kata kata sederhana yang spesifik.

Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak.

Pada usia ini, keingintahuan pada aspek fungsional dan


prosedural dari objek tertentu sangat tinggi.

Jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat


anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif.
10
KOMUNIKASI PADA ANAK SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN PROSES FIKIR
1. Masa Bayi
Belum dpt menggunakan kata-kata, komunikasi non
verbal.
Mengungkapkan kebutuhan dengann tingkah laku
dan bersuara yang dapat diinterpretasikan oleh orang
di sekitranya.
Celotehan, menangis, tertawa,
2. Anak usia kurang 5 thn
Sangat egosentris : hanya melihat sesuatu berpusat
pada dirinya (komunikasi berpusat pada dirinya)

Takut terhdp ketidaktahuan: beritahu apa yang akan


terjadi pada dirinya, bagaimana mereka
merasakannya, beri kesempatan untuk memegang
alat yang akan menyentuh anak.
2. Belum fasih berbicara  : Gunakan kata-kata
simpel,singkat yang dikenal; beri pujian untuk hal-hal
yang dicapai
Pandangan mata sejajar :  jongkok, duduk di kursi,
berlutut
3. Usia Sekolah : usia 5 – 12 tahun
- Bila menemui  masalah hanya percaya terhdp apa yang
dilihat dan yang mereka ketahui tanpa memerlukan
penjelsan secara mendalam.
- Anak tertarik pada aspek fungsional, semua
prosedur,objek dan aktifitas.   
- Jelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan.
Komunikasi Terapeutik
pada Remaja

16
Perkembangan bahasa

• Perkembangan komunikasi pada usia remaja


dapat ditunjukkan dengan kemampuan
berdiskusi atau berdebat.
• Pada usia remaja, pola perkembangan
kognisinya sudah mulai berpikir secara
konseptual mengingat masa ini adalah masa
peralihan anak menjadi dewasa, sedangkan
secara emosional sudah mulai menunjukkan
perasaan malu

17
 4. Anak usia remaja

 Mempunyai pola fikir dan tingkah laku peralihan anak-dewasa


 Bila stress  diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya,
orang dewasa di luar keluarga, terbuka terhdp perawat
 Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya, beri
support, jangan melakukan interupsi, ekspresi wajah tidak
menunjukkan heran, hindari pertanyaan yang menimbulkan
rasa malu.
 Waktu wawancara, orangtua diikutsertakan, bila ada dilema
yaitu masalah antara anak dengan orangtua  perawat
klarifikasi masalahnya.
 Jaga privacy anak
Hal yang harus diperhatikan
saat berkomunikasi dengan remaja

Menjadi Mengajak Jangan Menjadi


pendengar remaja memotong Memberikan sahabat buat
yang berdiskusi pembicaraan support remaja

19
Suasana komunikasi yang kondusif
pada remaja
Suasana
saling
menghormati

Suasana
saling
menghargai

Suasana
saling percaya

Suasana
saling terbuka

20
Penerapan komunikasi pada
remaja

Dorong anak mengungkapkan hal positif


Mendengarkan aktif
tentang dirinya

Perhatikan Bahasa tubuh remaja Sediakan waktu yang cukup

Jangan memaksa remaja


Hindari komentar menyindir
mengungkapkan sesuatu

Hindari ceramah panjang Jangan membentak

21
Teknik – teknik komunikasi yang dapat
digunakan pada pasien anak

Teknik orang ketiga


Teknik ini biasanya dipakai untuk klien usia
infant dan toddler. Perawat dapat menggunakan
orang terdekat seperti ayah atau ibu sebagai
fasilitator dalam berkomunikasi
Respon fasilitatif
Respon fasilitatif merupakan upaya perawat dalam
memberikan feedback terhadap ungkapan perasaan anak.
Dalam menfasilitasi perawat harus mampu memberikan
respon positif

Contoh:Bila anak berkata, “Saya benci ketika perawat datang


dan menyuntikkan obat”
respon fasilitatifnya adalah: “Adik merasa tidak senang ya
dengan yang dilakukan oleh perawat padamu”. “Apakah adik
bisa menceritakan apa yang membuatmu tidak senang?”.
Storytelling (bercerita)
Anak – anak sangat menyukai
cerita. Dengan menggunakan
cerita, harapannya pesan
dapat diterima lebih mudah
oleh anak.
Biblioterapi

Perawat dapat menggunakan buku/majalah untuk


membantu anak mengekspresikan perasaan
* Pedoman umum untuk menggunakan biblioterapi:
 Kaji perkembangan emosi dan kognitif anak untuk
mengukur kesiapan anak untuk memahami pesan dari
buku.
 Kenali isi buku (pesan yang disampaikan dan tujuannya)
 Pilih buku yang sesuai dengan usia anak.
 Bacakan buku tersebut bila si anak tidak dapat membaca.
 Gali makna buku bersama – sama dengan anak
Dreams (mimpi)

Dorong anak untuk menceritakan tentang


mimpi atau mimpi buruk yang dialaminya
selama di rawat di rumah sakit. Terkadang
perasaan stress anak dapat terbawa dalam
mimpi.
Menggunakan skala
Teknik ini sering digunakan untuk mengukur
nyeri pada anak. Gunakan beberapa tipe
skala peringkat (angka, wajah sedih, sampai
senang) untuk rentang kejadian atau
perasaan.
Contoh:skala nyeri (pada skala 1 sampai 10,
dengan 10 adalah hari yang paling nyeri).
Teknik Non Verbal

1. Menulis
2. Menggambar
4. Bermain
Tahapan dalam berkomunikasi
dengan anak
1. Tahapan Prainteraksi

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mengumpulkan


data tentang klien dengan mempelajari status atau bertanya
kepada orang tua tentang masalah atau latar belakang yang ada,
mengeksplorasi perasaan, membuat rencana pertemuan dengan
klien
2. Tahap Perkenalan atau Orientasi
 Pada tahap ini dilaksanakan dengan jalan memberikan
salam dan senyum kepada anak, melakukan validasi
(kognitif, psikomotor, afektif), mencari kebenaran data
yang ada dengan wawancara, mengobservasi atau
pemeriksaan yang lain,

 menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, menjelaskan


tujuan, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan dan menjaga kerahasiaan.
3. Tahap Kerja
Pada Tahap ini kegiatan yang dapat kita lakukan
adalah :
• Memberi kesempatan pada anak untuk
bertanya,
• Memberitahu tentang hal-hal yang kurang
dimengerti,
• Menanyakan keluhan utama,
• Memulai kegiatan dengan cara yang baik dan
kegiatan sesuai dengan rencana.
Tahap Terminasi
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah
• Menyimpulkan hasil wawancara
• Evaluasi proses dan hasil,
• Memberikan reinforcement positif,
• Merencanakan tindak lanjut dengan klien,
melakukan kontrak (waktu, tempat, dan
topik)
• Dan mengakhiri wawancara dengan cara
yang baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai