PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat perkembangan dunia keperawatan saat ini yang semakin pesat tidak
jarang kita melihat perawat yang beretika tidak, sesuai salah satunya mengenai cara
berkomunikasi pada klien yang tidak memperhatikan faktor umur sehingga beberapa
klien sering menganggap perawat bekerja secara semberono . Maka sehubungan
dengan hal itu dan adanya tugas dari dosen mata kuliah, Memahami sikap pelayanan
perawat maka kami membuat makalah ini dengan judul Sikap perawat dalam
berkomunikasi sesuai pada tingkat usia.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien Bayi ?
2.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien pra sekolah ?
3.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien sekolah ?
4.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien remaja ?
5.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien dewasa ?
6.Bagaimana tekhnik berkomunikasi dengan klien lansia ?
C. Tujuan
Sebagai bahan belajar bagi para pembaca bagaimana cara
berkomunikasi menurut tingkatusia.
D. Manfaat
Menambah pengetahuan tentang cara berkomunikasi berdasarkan tingkat usia dan
dapatmemenuhi tugas yang diberikan kepada kami
BAB II
PEMBAHASAN
b. Pendengaran
Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai hari ketiga sampai
ketuju bayi sudah mampu bereaksi terhadap suara dari lingkungannya. Dalambeberapa
hari, bayi telah mampuh membedakan berbagai suara misalnya membedakan suara
ibunya dari suara orang lain.
Pada usia ke enam belas minggu bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara
yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun pertama bayi sudah mulai
mengucapkan kata-kata awal seperti ba-ba, da-da, dan lain-lain. Pada bulan ke sepuluh
bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya. Pada akhir tahun pertama
bayi sudah mampu mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga kata.
c. Perabaan
Kulit bayi cukup peka sehingga sangat sensitiv terhadap segala sentuhan, tekanan
dan suhu.
e. Wicara
Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga bentuk, yang lebih
dikenal sebagai bentuk prawicara (prespeech forms), yaitu: menangis, merengek, dan
gerak gerik. Komunikasi dengan bayi dilakukan dengan menggunakan suara, sentuhan
dan belaian, ciuman (taktil) ataupun gerakan.
Masa prasekolah atau masa anak-anak awal adalah periode pada saat anak
berusia 2-6 tahun. Pada masa ini, anak mulai mandiri,dan mengembangkan
keterampilan dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain.
Pada usia ini cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang
terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh
alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara , bicara lambat jika
tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan sederhana, hindarkan sikap
mendesak untuk dijawab seperti kata-kata jawab dong mengalihkan aktivitas saat
komunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak
komunikasi dimana kita berkomunikasi dengan anaksebaiknya mengatur jarak, adanya
kesadaran diri dimana kita harus menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu
dekat dan berhadapan.
Anda dapat membicarkan aktifitas bermainya, kemampuan makan mereka dan
sebagainya.pada masa ini anak ingin di tanyai tentang hal-hal yang telah mereka
lakukan. Salahsatu karir komunikasi pada anak ini adalah bahwa sebagian anak
mengalami stranger anxiety yaitu bahwa anak menjadi cemas dan takut bila
berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya. Pada situasi ini anak akan sangat
sensitip terhadap berbagai bentuk perilaku orang yang tidak dikenalnya baik secara
perbal maupun non perbal.
Adakalanya, perilaku dan gerak gerik yang dilakukan orang lain sangat
diperhatikannya untuk mengambil kesimpulan, apakah orang tersebut mengancam
integritas dirinya atau tidak. selain itu, anak juga mengalami peningkatan kecemasan
bila ia mendengar informasi yang membingungkan atau tidak diketahuinya.
Anak menjadi terancam dengan komunikasi yang dilakukan mankalah ia merasa
gagal mendeskripsikan pesan yang diterimanya untuk itu dalam penerapan komunikasi
hendaknya gunakan kata-kata yang sederhana, kalimat yang pendek, pengurangan
kata yang familier dan memberi keterangan dengan penjelasan yang konkrit.
Dalam pengembangan komunikasi pada anak, perlu diperhtikan tidak hanaya
diperhatikan pesan yang diucapkan saja, tetapi juga memperhatikan situasi nonverbal
yang disampaikan.
Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah:
Belajar membedakan jenis kelamin
Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang sederhana
Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman bermain, orang tua, saudara
Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara benar dan salah
Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan
Belajar bergaul dengan teman-temannya
Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan komunikasi, kita harus bersikap ramah, sopan, dan
mampuh menempatkan diri terhadap orang yang diajak berkomunikasi, dengan melihat
tingkatan usia, sosial, latar belakang,dan budayanya.