Dalam Pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi
bahaya serta resiko yang terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja : Penggunaan Mesin, Alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya Istilah Hazard ( Potensi Bahaya ) Menunjukkan Sesuatu yang potensial mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko. Baik “ Hazard” maupun “ resiko “ tidak selamanya menjadi bahaya, asal pengendaliannya dilaksanakan dengan baik. Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh :
Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial
Kapaitas kerja yang banyak tergantung pada
pendidikan, ketrampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, kedaan gizi
Lingkungan kerja sebagai beban tambahan , baik
berupa factor fisik, kimia, biologic, ergonomic, maupun aspek psikososial, Kondisi lingkungan kerja ( Misal : Panas, bising, berdebu, zat zat kimia dll ) HAZARD DAN PENGENDALIANNYA Menurut Safety Council : “ Hazard adalah faktor faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu berupa barang atau kondisi dan mempunyai potensi menimbulkan efek kesehatan maupun keselamatan pekerja serta lingkungan yang memberikan dampak buruk.” Menurut Miles Nedved “ Hazard adalah suatu aktifitas atau sifat alamiah yang berpotensi menimbulkan kerusakan.” Menurut Frank Bird JR “ Hazard alah suatu kondisi atau tindakan yang berpotensial menimbulkan kecelakaan dan kerugian.” RESIKO DAN HAZARD Hazard ( bahaya) adalah suatu yang dapat menyebabkan cedera pada manusia, kerusakan pada alat dan kerusakan pada lingkungan.\
Risk (resiko) didefinisikan sebagai peluang
terpaparnya seseorang atau alat pada suatu hazard (bahaya). Menurut International Labour : “ resiko adalah kemungkinan adanya peristiwa atau kecelakaan yang tidak diharapkan dan dapat terjadi dalam waktu dan keadaan tertentu JENIS JENIS HAZARD Bahaya Kesehatan kerja dapat berupa bahaya fisik, kimia, biologi dan bahaya berkaitan dengan ergonomic, berdampak pada kesehatan dan kenyamanan kerja, misalnya penyakit akibat kerja Bahaya keselematan Kerja ( Safety Hazard ) Fokus pada keselamatan manusia yang terlibat dalam proses, peralatan dan teknologi. Dampak safety hazard bersifat akut, konsekuensi tinggi, dan probabilitas untuk terjadi rendah. PENGENDALIAN HAZARD Pengendalian tehnis atau rekayasa yang meliputi : eliminasi, subtitusi, isolasi, vemtilasi, hygiene, dan sanitasi ( Engineering Control ) Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi Sistem, bonus, insentif, penghargaan, dan motivasi diri Evaluasi melalui internal, audit, penyelidikan dan etiologi Penegakan hukum Pemberian Alat Pelindung Diri / APD FUNGSI DAN TUGAS PERAWAT DALAM K3 FUNGSI PERAWAT : Mengkaji masalah kesehatan Menyususn rencana asuhan kerawatan pekerja Melaksanakan pelayanan keehatan dan keperawatan terhadap pekerja Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang dilakukan TUGAS PERAWAT Mengawasi lingkungan pekerja Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja Membantu melakukan penilaian terhadap kesehatan pekerja Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di rumah kepada pekerja dan keluarga yang memounyai masalah kesehatan Ikut berperan dalam penyelenggaran pendidikan K3 terhadap pekerja Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja Memberikan pendidikan kesehatan mengenai KB terhadap pekerja dan keluarganya Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3 PENGKAJIAN Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan. (Effendi, 1995). CONTOH HAZARD DAN RESIKO BAGI PERAWAT SAAT MELAKUKAN PENGKAJIAN 1. pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga 2. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian 3. Pasien acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan oleh perawat 4. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik 5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya HAZARD DAN RESIKO DALAM PENGKAJIAN ASKEP
Pengkajian mrp tahap awal dan dasar utama dalam
proses keperawatan. Keselamatan seorang pasien sangat ditentukan oleh seorang perawat melakukan proses pengkajian, seorang perawat harus mampu mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasien secara akurat, tepat dan actual. Jika seorang perawat melakukan keselahan pada tahap awal ini, makan akan terjadi pula kesebsalahan pada tahap selanjutnya yang dapat mengancam keselamatan nyawa pasien. Perlu komunikasi yang efektif agar mendapat informasi yang tepat. KASUS Pada tanggal 27 Maret, 2016 di rumah sakit Singapore terjadi kasus nyataa kekerasan fisik dan verbal pada saat perawat sedang melakukan pengkajian. Perawat tersebut pada saat melakukan pengkajian pada pasien, mendapatkan kekerasan fisik dan verbal dari pasien yang dia kaji. Seperti yang dikutip didalam media online disuatu artikel: Ketika perawat Nur,31 tahun, melakukan pendekatan untuk mengumpulkan data, salah satu pasiennya mengamuk, berteriak memukul-mukul kepala ke dinding. Dia mencoba menghentikan dan menenangkan tapi secara emosional pasien malah menendang dadanya. Membuat dadanya terluka Kejadian kekerasan fisik maupun verbal dalam kasus tersebut tidak berasal dari kesalahan perawat ataupun dari kesalahan pasien karena terlalu emosional yang tidak dapat di kontrol. Dalam proses pengkajian ini yang harus diperhatikan oleh perawat adalah pengertian pengkajian, tahap-tahap dan metode yang akan digunakan untuk pengkajian. Dalam melalukan pengkajian, seorang perawat harus bisa menyadari akan ada hazard dan resiko pada saat pengkajian. Beberapa upaya yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kekerasan fisik dan verbal pada perawat saat melakukan pengkajian: 1. Perawat harus melapor setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk apapun kepada pihak rumah sakit. 2. Memberikan pengertian kepada pasien agar memperlakukan sesama manusia dengan dasar martabat dan rasa hormat. 3. Dalam melakukan kontak dengan pasien,perawat harus menjadi pendengar yang baik. Contohnya pada saat pengumpulan data pengkajian wawancara dengan pasien,perawat harus bisa menempatkan diri sebagai tempat curhatnya. 4. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada perawat tentang cara menghindari terjadinya kekerasan verbal dan fisik 5. Ketika pasien terlihat tidak terkontrol perawat bisa melakukan pengkajian kepada keluarga pasien. 6. Pada saat melakukan pengkajian perawat tidak boleh menginggu perasaan pasien ataupu keluarganya. 7. Saat melakukan pemeriksaan fisik pasien harus meminta persetujuan terlebih dahulu. 8. Manejeman rumah sakit perlu memfasilitasi perawat untuk mempersiapkan diri hazard dan resiko. UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN RESIKO DAN HAZARD PADA PERAWAT DALAM TAHAP PENGKAJIAN BERDASARKAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA 1. Batasi akses ke tempat isolasi 2. Menggunakan APD dengan benar 3. SOP,memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup APD. 4. Petugas tidak boleh menyentuh wajahnya sendiri. 5. Membatasi sentuhan langsung ke pasien. 6. Cuci tangan dengan air dan sabun 7. Bersihkan kaki dengan disemprot,ketika mau meninggalkan ruangan. 8. Lakukan pemeriksaan berkala pekerja 9. Hindari memegang benda yang memungkinkan terkontaminasi. HAZARD DAN RESIKO DALAM PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN MERUPAKAN SERANGKAIAN TINDAKAN YANG DAPAT MENCAPAI TIAP TUJUAN KHUSUS. PERENCANAAN KEPERAWATAN MELIPUTI PERUMUSAN TUJUAN, TINDAKAN DAN PENILAIAN RANGKAIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BERDASARKAN ANALISIS PENGKAJIAN. PERENCANAAN MERUPAKAN DASAR BAGI SESEORANG PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN. PADA TAHAP INI PERAWAT HARUS MAMPU MENYUSUSN RENCANA TINDAKAN YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA PASIEN SECARA SISTEMATIS DAN TEPAT AGAR TIDAK TERJADI RESIKO DAN HAZARD YANG DAPAT MENGANCAM KESELAMATAN PASIEN SAAT IMPLEMENTASI TINDAKAN PERENCANAAN TINDAKAN ASKEP TIDAK SESUAI DENGAN APA YANG HARUS DIBERIKAN KE PASIEN PERAWAT TIDAK MENGETAHUI RENCAN TINDAKAN APA YANG HARUS DIBERIKAN KE PASIEN HAZARD DAN RESIKO DALAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
PERAWAT TIDAK KOMPETEN DALAM
MEMBERIKAN TINDAKAN ASKEP PERAWAT BERESIKO TERHADAP TINADAKAN YANG DILAKUKAN TIDAKA MENGGUNAKAN SOP PERAWAT GAGAL DALAM MELAKUKAN TINDAKAN ASKEP TINDAKAN YANG DILAKUKAN TIDAK SSI RENCANA TINDAKAN HAZARD DAN RESIKO DALAM EVALUASI ASKEP PERAWAT TIDAK MAMPU MENGUMPULKAN DATA DATA PASIEN, DAN PASIEN BERESIKO TERLALU LAMA DIRUMAH SAKIT RESIKO PASIEN TERLALU LAMA DIRUMAH SAKIT PASIEN TERTULAR BERBAGAI MACAM PENYAKIT YANG ADA DALAM RUANGAN MAUPUN RUANGAN LUAR TIDAK ADA PENINGKATAN PADA HASIL EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
Materi Tentang Resiko Dan Hazard K3 Dalam Keperawatan Sangat Menarik Bagi Saya Karena Dengan Mempelajari Resiko Dan Hazard K3 Dalam Keperawatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Merupakan Suatu Pemikiran Dan Upaya Untuk Menj