Anda di halaman 1dari 23

RESIKO DAN HAZARD DALAM

ASUHAN KEPERAWATAN

Ns. Rahayu Winarti.,M.Kep


FAKTOR RESIKO DAN HAZARD DI TEMPAT KERJA

Dalam Pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi


bahaya serta resiko yang terjadi akibat sistem kerja atau
cara kerja : Penggunaan Mesin, Alat dan bahan serta
lingkungan disamping faktor manusianya
Istilah Hazard ( Potensi Bahaya ) Menunjukkan Sesuatu
yang potensial mengakibatkan cedera atau penyakit,
kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga
kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya
menjadi manifest, sering disebut resiko.
Baik “ Hazard” maupun “ resiko “ tidak selamanya
menjadi bahaya, asal pengendaliannya dilaksanakan
dengan baik.
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja
sangat dipengaruhi oleh :

Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial

 Kapaitas kerja yang banyak tergantung pada


pendidikan, ketrampilan, kesegaran jasmani, ukuran
tubuh, kedaan gizi

 Lingkungan kerja sebagai beban tambahan , baik


berupa factor fisik, kimia, biologic, ergonomic,
maupun aspek psikososial, Kondisi lingkungan kerja
( Misal : Panas, bising, berdebu, zat zat kimia dll )
HAZARD DAN
PENGENDALIANNYA
Menurut Safety Council : “ Hazard adalah faktor faktor
intrinsik yang melekat pada sesuatu berupa barang atau
kondisi dan mempunyai potensi menimbulkan efek
kesehatan maupun keselamatan pekerja serta lingkungan
yang memberikan dampak buruk.”
 Menurut Miles Nedved “ Hazard adalah suatu aktifitas
atau sifat alamiah yang berpotensi menimbulkan
kerusakan.”
Menurut Frank Bird JR “ Hazard alah suatu kondisi atau
tindakan yang berpotensial menimbulkan kecelakaan
dan kerugian.”
RESIKO DAN HAZARD
Hazard ( bahaya) adalah suatu yang dapat
menyebabkan cedera pada manusia, kerusakan pada
alat dan kerusakan pada lingkungan.\

Risk (resiko) didefinisikan sebagai peluang


terpaparnya seseorang atau alat pada suatu hazard
(bahaya).
Menurut International Labour : “ resiko adalah
kemungkinan adanya peristiwa atau kecelakaan yang
tidak diharapkan dan dapat terjadi dalam waktu dan
keadaan tertentu
JENIS JENIS HAZARD
Bahaya Kesehatan kerja dapat berupa bahaya
fisik, kimia, biologi dan bahaya berkaitan
dengan ergonomic, berdampak pada kesehatan
dan kenyamanan kerja, misalnya penyakit
akibat kerja
 Bahaya keselematan Kerja ( Safety Hazard )
Fokus pada keselamatan manusia yang terlibat
dalam proses, peralatan dan teknologi. Dampak
safety hazard bersifat akut, konsekuensi tinggi,
dan probabilitas untuk terjadi rendah.
PENGENDALIAN HAZARD
Pengendalian tehnis atau rekayasa yang meliputi :
eliminasi, subtitusi, isolasi, vemtilasi, hygiene, dan
sanitasi ( Engineering Control )
Pendidikan dan Pelatihan
Pembangunan kesadaran dan motivasi yang
meliputi Sistem, bonus, insentif, penghargaan, dan
motivasi diri
Evaluasi melalui internal, audit, penyelidikan dan
etiologi
Penegakan hukum
Pemberian Alat Pelindung Diri / APD
FUNGSI DAN TUGAS
PERAWAT DALAM K3
FUNGSI PERAWAT :
Mengkaji masalah kesehatan
Menyususn rencana asuhan kerawatan pekerja
Melaksanakan pelayanan keehatan dan keperawatan
terhadap pekerja
Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan
yang dilakukan
TUGAS PERAWAT
Mengawasi lingkungan pekerja
Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan
Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
Membantu melakukan penilaian terhadap kesehatan pekerja
 Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di
rumah kepada pekerja dan keluarga yang memounyai masalah kesehatan
Ikut berperan dalam penyelenggaran pendidikan K3 terhadap pekerja
Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
 Memberikan pendidikan kesehatan mengenai KB terhadap pekerja dan
keluarganya
Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3
PENGKAJIAN
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang
pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan. (Effendi, 1995).
CONTOH HAZARD DAN RESIKO
BAGI PERAWAT SAAT MELAKUKAN
PENGKAJIAN
1. pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien
dan keluarga
2. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan
pengkajian
3. Pasien acuh tak acuh dengan pertanyaan yang
diajukan oleh perawat
4. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun
udara saat pemeriksaan fisik
5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan
pasien dan keluarganya
HAZARD DAN RESIKO DALAM PENGKAJIAN ASKEP

Pengkajian mrp tahap awal dan dasar utama dalam


proses keperawatan.
Keselamatan seorang pasien sangat ditentukan oleh
seorang perawat melakukan proses pengkajian, seorang
perawat harus mampu mengumpulkan informasi
mengenai kondisi pasien secara akurat, tepat dan actual.
Jika seorang perawat melakukan keselahan pada tahap
awal ini, makan akan terjadi pula kesebsalahan pada
tahap selanjutnya yang dapat mengancam keselamatan
nyawa pasien. Perlu komunikasi yang efektif agar
mendapat informasi yang tepat.
KASUS
Pada tanggal 27 Maret, 2016 di rumah sakit Singapore
terjadi kasus nyataa kekerasan fisik dan verbal pada saat
perawat sedang melakukan pengkajian. Perawat tersebut
pada saat melakukan pengkajian pada pasien,
mendapatkan kekerasan fisik dan verbal dari pasien
yang dia kaji. Seperti yang dikutip didalam media
online disuatu artikel:
Ketika perawat Nur,31 tahun, melakukan pendekatan
untuk mengumpulkan data, salah satu pasiennya
mengamuk, berteriak memukul-mukul kepala ke
dinding. Dia mencoba menghentikan dan menenangkan
tapi secara emosional pasien malah menendang
dadanya. Membuat dadanya terluka
Kejadian kekerasan fisik maupun verbal dalam
kasus tersebut tidak berasal dari kesalahan perawat
ataupun dari kesalahan pasien karena terlalu
emosional yang tidak dapat di kontrol. Dalam
proses pengkajian ini yang harus diperhatikan oleh
perawat adalah pengertian pengkajian, tahap-tahap
dan metode yang akan digunakan untuk
pengkajian. Dalam melalukan pengkajian, seorang
perawat harus bisa menyadari akan ada hazard dan
resiko pada saat pengkajian.
Beberapa upaya yang diperlukan untuk mencegah
terjadinya kekerasan fisik dan verbal pada perawat saat
melakukan pengkajian:
1. Perawat harus melapor setiap adanya tindakan
kekerasan dalam bentuk apapun kepada pihak rumah
sakit.
2. Memberikan pengertian kepada pasien agar
memperlakukan sesama manusia dengan dasar
martabat dan rasa hormat.
3. Dalam melakukan kontak dengan pasien,perawat
harus menjadi pendengar yang baik. Contohnya
pada saat pengumpulan data pengkajian wawancara
dengan pasien,perawat harus bisa menempatkan diri
sebagai tempat curhatnya.
4. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada perawat
tentang cara menghindari terjadinya kekerasan verbal dan
fisik
5. Ketika pasien terlihat tidak terkontrol perawat bisa
melakukan pengkajian kepada keluarga pasien.
6. Pada saat melakukan pengkajian perawat tidak boleh
menginggu perasaan pasien ataupu keluarganya.
7. Saat melakukan pemeriksaan fisik pasien harus meminta
persetujuan terlebih dahulu.
8. Manejeman rumah sakit perlu memfasilitasi perawat untuk
mempersiapkan diri hazard dan resiko.
UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN
RESIKO DAN HAZARD PADA PERAWAT DALAM
TAHAP PENGKAJIAN BERDASARKAN KASUS
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Batasi akses ke tempat isolasi
2. Menggunakan APD dengan benar
3. SOP,memasang APD, jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak
tertutup APD.
4. Petugas tidak boleh menyentuh wajahnya sendiri.
5. Membatasi sentuhan langsung ke pasien.
6. Cuci tangan dengan air dan sabun
7. Bersihkan kaki dengan disemprot,ketika mau meninggalkan ruangan.
8. Lakukan pemeriksaan berkala pekerja
9. Hindari memegang benda yang memungkinkan terkontaminasi.
HAZARD DAN RESIKO
DALAM PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN
 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN MERUPAKAN SERANGKAIAN TINDAKAN YANG
DAPAT MENCAPAI TIAP TUJUAN KHUSUS.
 PERENCANAAN KEPERAWATAN MELIPUTI PERUMUSAN TUJUAN, TINDAKAN DAN
PENILAIAN RANGKAIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BERDASARKAN
ANALISIS PENGKAJIAN.
 PERENCANAAN MERUPAKAN DASAR BAGI SESEORANG PERAWAT DALAM
MELAKSANAKAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.
 PADA TAHAP INI PERAWAT HARUS MAMPU MENYUSUSN RENCANA TINDAKAN YANG
AKAN DIBERIKAN KEPADA PASIEN SECARA SISTEMATIS DAN TEPAT AGAR TIDAK
TERJADI RESIKO DAN HAZARD YANG DAPAT MENGANCAM KESELAMATAN PASIEN
SAAT IMPLEMENTASI TINDAKAN
 PERENCANAAN TINDAKAN ASKEP TIDAK SESUAI DENGAN APA YANG HARUS
DIBERIKAN KE PASIEN
 PERAWAT TIDAK MENGETAHUI RENCAN TINDAKAN APA YANG HARUS DIBERIKAN KE
PASIEN
HAZARD DAN RESIKO DALAM IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

PERAWAT TIDAK KOMPETEN DALAM


MEMBERIKAN TINDAKAN ASKEP
PERAWAT BERESIKO TERHADAP TINADAKAN
YANG DILAKUKAN TIDAKA MENGGUNAKAN
SOP
PERAWAT GAGAL DALAM MELAKUKAN
TINDAKAN ASKEP
TINDAKAN YANG DILAKUKAN TIDAK SSI
RENCANA TINDAKAN
HAZARD DAN RESIKO
DALAM EVALUASI ASKEP
PERAWAT TIDAK MAMPU MENGUMPULKAN
DATA DATA PASIEN, DAN PASIEN BERESIKO
TERLALU LAMA DIRUMAH SAKIT
RESIKO PASIEN TERLALU LAMA DIRUMAH
SAKIT PASIEN TERTULAR BERBAGAI
MACAM PENYAKIT YANG ADA DALAM
RUANGAN MAUPUN RUANGAN LUAR
TIDAK ADA PENINGKATAN PADA HASIL
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai