2
1
RESIKO JATUH
“ Resiko jatuh adalah diagnosa keperawatan
berdasarkan North American Nursing
Diagnosis Association (NANDA), yang
didefiniskan sebagai peningkatan
kemungkinan terjadinya jatuh yang dapat
menyebabkan cidera fisik. (Wilkinson,2005)
4
Definisi Pencegahan Resiko
Jatuh
Merupakan serangkaian tindakan keperawatan yang
merupakan acuan dalam penerapan langkah-langkah
untuk mempertahankan keselamatan pasien yang beresiko
jatuh dengan melakukan pengkajian melalui Morse Fall
Scale (MFS) dan Humpty Dumpty Scale.
5
Tujuan Pencegahan
Resiko Jatuh
Memberikan keselamatan Mencegah terjadinya pasien
pada pasien jatuh di rumah sakit
6
Faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya Jatuh
INTRINSIK EKTRINSIK KONDISIONAL
7
Prosedur Pencegahan Resiko
Jatuh
Merupakan serangkaian tindakan keperawatan
yang merupakan acuan dalam penerapan
langkah-langkah untuk mempertahankan
keselamatan pasien yang beresiko jatuh.
8
Prosedur Pencegahan Resiko Jatuh
Pengatur
Pemasan Pemasan
Label Whiteb an
Penilaian MFS gan Tempat
gan
Gelang
Segitiga oard Pagar
Tidur
9
Pengkajian pada
Pasien Beresiko
Jatuh
Pengkajian risiko pasien jatuh merupakan metode pengukuran risiko pasien untuk jatuh yang
dilakukan oleh petugas kesehatan pada semua pasien yang menjalani rawat inap, bertujuan
memberikan perhatian khusus pada pasien yang berisiko untuk jatuh dibandingkan dengan yang
tidak memiliki risiko untuk jatuh dan meminimalkan atau mencegah jumlah kejadian pasien jatuh
dan cedera(Nursalam, 2014).
10
Pengkajian Resiko Jatuh pada Lansia
11
Tata Laksana Pengisian
Formulir Skala Morse Fall :
Kotak Identitas Kotak Berikutnya Scoring
12
Cara Melakukan Scoring
13
Cara Melakukan Scoring (Cont)
Bantuan berjalan: Jika terpasang infus:
14
Cara Melakukan Scoring (Cont)
15
Tingkat risiko ditentukan
sebagai berikut:
● Skor 0-24 berisiko rendah, Lakukan Perawatan yang baik
● Skor 25-50 Risiko sedang ,Lakukan intervensi jatuh standar
● Skor ≥ 51 Risiko Tinggi, Lakukan intervensi jatuh risiko tinggi
16
Resiko rendah : Resiko tinggi :
•Pastikan bel mudah •Lakukan SEMUA pedoman
terjangkau pencegahan untuk Risiko
•Roda tempat tidur pada Rendah dan Sedang
posisi terkunci •Kunjungi dan monitor
•Posisikan tempat tidur pasien setiap 1 jam
Resiko sedang :
pada posisi terendah •Tempatkan pasien
•Lakukan SEMUA pedoman
•Pagar pengaman dikamar yang paling
pencegahan untuk Risiko
tempat tidur dinaikkan dekat dengan Nurse
Rendah
Station (jika
•Pasangkan gelang khusus
memungkinkan)
(warna kuning) sebagai
tanda Risiko jatuh
•Beri tanda Risiko pasien
jatuh pada tempat tidur
pasien.
17
Lembar
Pengkajian
Format MFS
18
Keterangan:
19
Contoh Kasus
• Identitas
Nama : Nyonya X
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 65 tahun
• Keluhan Utama : Nyeri pangkal paha kanan 5 hari yg lalu setelah jatuh
terduduk sehingga menggangu bila berjalan.
• Riwayat Jatuh : 5 hari yang lalu
• Riwayat penyakit : Penderita pernah mengalami serangan stroke 3 tahun
lalu.
• Defisit (Penglihatan, pendengaran ) : tidak mengalami gangguan penglihatan atau
pendengaran
• Mobilitas /motoric : kesulitan berjalan
• Riwayat pengobatan : Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkonsumsi obat-
obat kencing manis, tekanan darah tinggi,jantung dan rematik. Antihipertensi (√),
Hiperglikemik(√), Sedatif, Diuretik(√)
• Alat Bantu Assessment
Lembar
Pengkajian
Format MFS
Kesimpulan : pasien beresiko
tinggi (≥51), Pelaksanaan
intervensi pencegahan jatuh
risiko tinggi
21
Tata Laksana Pengisian
Formulir Humpty Dumpty :
Kotak Identitas Kotak Berikutnya Scoring
22
Cara Melakukan Scoring
Umur : Penggunaan Obat:
23
Cara Melakukan Scoring (Cont)
Diagnosis : Gangguan Kognitif :
24
Cara Melakukan Scoring (Cont)
Faktor Lingkungan : Respon terhadap operasi/obat:
● Skor 4 jika pasien mempunyai ● Skor 3 jika pasien respon terhadap operasi
riwayat jatuh dari tempat tidur saat dan efek obat anastesi dalam waktu 24 jam
bayi dan anak ● Skor 2 jika pasien respon terhadap operasi
● Skor 3 jika pasien menggunakan dan efek obat anastesi dalam waktu 48 jam
alat penopang saat berjalan ● Skor 1 jika pasien respon terhadap operasi
● Skor 2 Jika pasien hanya dapat dan efek obat anastesi dalam waktu > 48
berada di tempat tidur saat jamObat-Obat beresiko tinggi
perawatan ● Skor 2 Jika pasien menggunakan salah satu
● Skor 1 jika pasien dapat melakukan obat diuretik, narkotik, sedatif, anti
aktivitas diluar ruang rawat psikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia,
antihipertensi, obat hipoglikemik,
antidepresan, neuroleptik, NSAID
● Skor 0 jika tidak
25
Tingkat risiko ditentukan
sebagai berikut:
● 7-11 Risiko Rendah ,Lakukan intervensi jatuh resiko rendah
● ≥ 12 Risiko Tinggi, Lakukan intervensi jatuh risiko tinggi
26
Resiko rendah: skala 7-11
•Pastikan tempat tidur / box terkunci
Resiko tinggi : skala 12-23
•Dekatkan bel dan pastikan bel terjangkau
•Lakukan tindakan pencegahan
•Pasang pengaman tempat tidur
seperti skala rendah ( skala 7-11)
•Posisikan tempat tidur / box pada posisi terendah jika
•Pasang gelang risiko jatuh warna
memungkinkan
kuning
•Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam
•Pasang tanda risiko jatuh di
hari
tempat tidur pasien
•Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap
•Lakukan observasi setiap 1 jam
menyala
•Tempatkan pasien dikamar
•Pastikan selalu ada orang tua / keluarga
yang paling dekat dengan
•Pastikan lantai dan alas kaki tidak licin
Nurse Station (jika memungkinkan)
•Kontrol / observasi rutin oleh perawat (setiap 2 jam)
•Bila dirawat dalam inkubator, pastikan semua jendela
terkunci
•Edukasi orangtua/keluarga
27
Lembar
Pengkajian
Format Humpty
Dumpty
Skor asesmen resiko jatuh: (skor
min.7, skor max.23)
•Skor 7-11: Resiko rendah
•Skor ≥12: Resiko tinggi
28
2
INFEKSI
“ Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau
mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit.
Infeksi juga disebut asimptomatik apabila
mikroorganisme gagal dan menyebabkan cidera
yang serius terhadap jaringan. Penyakit akan timbul
jika patogen berkembang biak dan menyebabkan
perubahan pada jaringan normal (Potter & Perry)
30
Definisi Pencegahan Infeksi
Merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah resiko penularan
atau penyebaran infeksi mikroorganisme dari lingkungan klien, dan
tenaga kesehatan, yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya infeksi,
dan melindungi klien dan tenaga kesehatan dari resiko penularan.
(Uliyah, dkk. 2012)
31
Tujuan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Menurut Kemenkes :
1. 2. 3.
Meningkatkan kualitas Melindungi kesehatan Menurunkan angka
pelayanan RS dan SDM dan masyarakat kejadian infeksi
faskes lainnya; dari penyakit infeksi nosokomial.
yang berbahaya;
32
Faktor yang Mempengaruhi
Infeksi Nosokomial
Banyak faktor yang mendorong tejadinya infeksi di antara
pasien rumah sakit : penurunan imunitas pasien, berbagai
peningkatan prosedur medis dan teknik invasif yang
menciptakan potensi infeksi, dan transmisi terhadap bakteri
resistan obat diantara populasi pasien rumah sakit yang penuh,
dimana praktek pengendalian infeksi yang buruk dapat
memudahkan penularan. (WHO,2002)
33
Faktor yang Mempengaruhi
Infeksi Nosokomial
Faktor Ekstrinsik Faktor Intrinsik Faktor yang Perlu Dikenal dan
Diketahui oleh Medical Provider
34
Mencuci
Kebersiha Tangan Menggun
n RS akan APD
Pengelola
an Perawata
Limbah n Pasien
Prosedur
Pencegahan
Infeksi
Pemroses
Pengguna
an
an
Peralatan
Aseptik
Kesehata
Ruangan
n Praktik Isolasi
Karyawan Keselama
tan Kerja
35
Pengkajian pada Pasien
Infeksi
1 2
36
1
Kemerahan Panas
Pembengkakan
atau Rubor Apakah muncul
Apakah ada panas pada
edema pada Apakah ada
daerah yang
daerah infeksi? kemerahan pada terinfeksi?
daerah
permukaan?
37
2
38
Thanks!
Any questions?
39