PERSPEKTIF
Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal didirikan pada tahun
1990 dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI. Dr. Adhiyatma. MPH
Februari 2009.
sekitarnya agar pada saat memerlukan pengobatan tidak usah terlalu jauh
megah disertai manajemen yang baik dan mutu pelayanan medis maupun
perawatan yang memenuhi standart. Dari data yang ada terkumpul dari
Anda Kota Tegal telah dikenal oleh masyarakat Tegal dan sekitarnya.
Tegal tahun 2017 berjumlah 358 dengan jumlah total karyawan 928 diluar
umum part timer 5 orang, dokter spesialis tetap 10 orang, dokter spesialis
Angka BOR RSU Islam Harapan Anda di tahun 2016 rata rata
perbulan 75.31 ,LOS 3, TOI 2 hari ,BTO 81 kali, Jumlah pasien rawat inap
27.264 dan jumlah pasien rawat jalan 144.688. Jumlah ruang rawat inap
terdiri 17 ruang rawat inap yang meliputi ruang perawatan Anak, Penyakit
Jumlah BOR rata – rata ruang Anyelir di tahun 2016 adalah 66.73
%. LOS 3, TOI 2 hari ,BTO 81 kali, Jumlah pasien rawat inap 27.264 dan
Falsafah :
Tujuan :
keselamatan pasien
Jenis-jenis pelayanan kesehatan yang ada pada RSU Islam Harapan Ando
e. Medical Check Up
f. Dokter Umum
g. Dokter Gigi
h. Dokter Spesialis
i. Klinik Psikologi
1 Fraktur 218
2 Katarak 198
3 Hernia 133
4 Tonsilits 70
5 FAM 50
6 CKR 43
7 Abses 38
8 Aff pen 36
9 APP 31
10 Hemoroid 28
% dari target 100 %.Dengan perincian audit kepatuhan hand hygiene 2016
menurut data PPI ditemukan hasil hand hygiene sebelum kontak dengan
A. Pengumpulan data
d. Pembiayaan (Money)
Wawancara : Menurut kepala ruang, Sistem penggajian dan
pemberian insentif maupun jasa asuhan keperawatan di RSU
Islam Harapan Anda sudah disesuaikan dengan tingkat
pendidikan dan lama kerja yang mengacu kepada peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
Setiap tahun kepala ruangan diminta untuk membuat rencana
anggaran ruangan yang harus diajukan di awal tahun kepada
managemen.
Observasi : Tidak ada keluhan tentang pengaturan penggajian
dari staf di ruang anyelir
Masalah :tidak ada masalah dalam masalah keuangan di
ruang anyelir.
e. Pemasaran (Marketing)
Wawancara : Untuk pemasaran ruang anyelir sudah masuk
dalam program bagian promosi kesehatan. Promosi dilakukan
melalui website rumah sakit.Letak rumah sakit yang tidak
berada di jalur utama akan tetapi masuk ke jalan kelurahan
sehingga kurang terlihat oleh masyarakat luas.
Adapaun setiap staf anyelir juga merupakan staf
marketing rumah sakit oleh karena itu setiap perawat juga
dibekali pengetahuan tentang profile rumah sakit teutama
ruang anyelir.
Observasi : Pemasaran selain dilakukan oleh pihak Rumah
Sakit terutama bagian Promkes dengan website atau dengan
pembagian leaflet serta pemasangan Banner , juga dilakukan
oleh semua petugas Anyelir.
Letak RSU Islam Harapan Anda di Jl. Ababil no 42 Kota
Tegal.
Masalah : tidak ada masalah dalam hal promosi atau
marketing ruang Anyelir, hanya letak rumah sakit yang
tidak di jalur utama sering menjadi pertanyaan
masyarakat.
5) Standar Kinerja
Wawancara : Karu mengatakan bahwa terdapat standart
kinerja / penilaian kinerja perawat setiap satu tahun sekali di
ruang Anyelir yang digunakan untuk menilai apakah seorang
perawat ruangan mempunyai kinerja diatas atau dibawah
standart kinerja yang sudah ditentukan sehingga bisa untuk
pertimbangan RSU Islam Harapan Anda Tegal terhadap
seorang perawat tersebut.
Format penilaian kinerja perawat sudah disosialisasikan
kepada semua staf anyelir.
Observasi : Kelompok melihat format penilaian standart
kinerja yang disimpan oleh kepala ruang.
Masalah : tidak ada masalah dalam Standart Kinerja
Perawat di ruang anyelir.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Wawancara : Menurut karu struktur organisasi ruang
Anyelir sudah ada bagan organisasi yang terbaru.
Observasi : Terdapat bagan struktur organisasi di dinding
Nurse Station.
Masalah : tidak ada masalah dalam Struktur
Pengorganisasian di ruang anyelir.
BAGAN ORGANISASI RUANG PERAWATAN ANYELIR
DIREKTUR
dr. Shahabiyah, MMR
PPJP I P P J P II P P J P III P P J P IV
Mutmainah, AMK Ropii, AMK Hany Purwanti, AMK Nelly Erawati, AMK
I, AMK, AMK
PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
1. Nursetya P, S Kep, Ns 1. Ayuningtyas, S Kep 1. Marlia Ayu, S Kep Ns 1. Mifrokhatun, AMK
2. Lalan Candra, S Kep, Ns 2. Dedy Kurniawan, 2. Utami Putri, AMK
Ns 2. M. Miftah Farid, AMK 3. Sri Ambarwati,
3. Dewi Murwati, AMK AMK 3. Sri Mulyani, AMK AMK
4. Endah S, S. Kep, Ns 3. Siti Amanah, AMK 4. Afni Widiasih, S.Kep, 4. Yuniar R, S.Kep,Ns
5. Merisa Puji, AMK 4. Nunuk Ayu, AMK Ns 5. Rosul Falah, S Kep,
Ns
6.
2) Uraian tugas
Wawancara : Karu mengatakan bahwa sudah ada uraian
tugas untuk kepala ruang, ketua tim, dan perawat pelaksana
akan tetapi tugas administrasi masih di kerjakan oleh
perawat. ( Tugas tambahan )
Observasi : Sudah ada uraian tugas untuk masing-masing
perawat dan diletakan di rak pada ruang perawat.
Masalah :perawat masih mengerjakan tugas
administratif (kelengkapan data rekam medis dan data
avesina di komputer)
c. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Wawancara :Operan dilakukan setiap hari di ruang Anyelir
dimana dilakukan dengan menjelaskan aspek klinik diruang
perawat dan berkeliling ruang pasien sesuai pembagian tim.
Observasi : Operan dilakukan setiap hari diruangan dengan
melibatkan semua perawat ruangan.Operan dipimpin oleh
kepala ruang atau kepala jaga.
Masalah :Tidak ada masalah dalam hal operan
4) Pendelegasian
Wawancara : Kepala ruang menyampaikan bahwa
pendelegasian tugas dilakukan saat ada perawat yang tidak
dapat menjalankan tugas sesuai jadwal dinas.Perawat yang
tidak dapat menjalankan tugas kedinasan dikarenakan ada
keperluan maka harus mendelegasikan tugas kedinasannya
kepada staf yang skill dan keilmuannya seimbang.
Prosedurnya harus mengisi format pelimpahan tugas. Namun
perawat yang melakuman pendelegasian wajib tahu kondisi
terbaru tentang pasienya apakah mengalami kemajuan atau
tidak. Pemantauan kondisi pasien yang ditangani oleh
perawat yang tidak dapat dinas bisa melalui via telepon
Observasi : Jika ada perawat yang tidak berangkat maka
pasien tugas tersebut didelegasikan pada perawat lain.
Masalah :Tidak ada masalah dalam hal pendelegasian
tugas perawat.
5) Supervisi
Wawancara : Kapala ruang mengatakan bahwa supervisi
kinerja tindakan dan pendokumentasian dilakukan oleh
kepala dan perawat kepala jaga.
Selain itu supervisi juga dilakukan oleh Bidang keperawatan
dan Seksi Keperawatan (SDM keperawatan ,Asuhan
Keperawatan dan Logistik Keperawatan) melalui ronde
keperawatan.
Observasi : Kepala ruang dan kepala jaga mengawasi dan
mensupervisi kelengkapan dokumentasi yang dikerjakan
perawat.
Bidang Keperarawatan dan Kasie Keperawatan juga
nelakukan supervisi kepada perawat di ruang anyelir.
Masalah :Tidak ada masalah tetntang supervisi
keperawatan
6) Ronde keperawatan
Wawancara : Ronde keperawatan sudah dijalankan
walaupun sebenarnya di ruang Anyelir untuk menyelesaikan
masalah keperawatan pada pasien.
Observasi : Ronde keperawatan dilakukan setiap hari oleh
kepala ruang, kepala jaga dan perawat pelaksana.
Masalah : Tidak ada masalah tetntang ronde
keperawatan
d. Pengendalian
1) Indikator Mutu
Wawancara : Karu mengatakan bahwa indikator mutu yang
diangkat adalah kelengkapan asessmen awal rawat inap
dalam 1 x 24 jam, Identifikasi sebelum pemberian obat,
ketepatan pemberian antibiotik, dan pelaporan TBAK di
verifikasi setiap 1 x 24 jam.Hal tersebut sudah berjalan dan
diisi secara online setiap harinya, tim RS yang membuat dan
dijalankan oleh PIC masing – masing ruang yaitu kepala jaga
dan akan di verifikasi oleh kepala ruang.
Observasi : Data indikator mutu diisi oleh PIC setiap harinya
Masalah :Tidak ada masalah dalam indikator mutu.
3) Survey Kepuasan
Wawancara : Kepala ruang mengatakan untuk survey
kepuasan pasien dilakukan oleh tim Quality Control rumah
sakit dan Komite PMKP.
Observasi : ada petugas yang melakukan survey kepuasan
pasien dengan membegikan quesioner kepuasan pasien yang
akan direkap dan di prosentasekan hasilnya oleh komite
PMKP dan akan dilakukan feedback kepada ruangan Anyelir.
Dalam hasil survey kepuasan pasien masih ditemukan
keluhan perawat ruang Anyelir yang tidak ramah
Masalah : Masih ada perawat yang tidak ramah.
5) Pengendalian infeksi
Wawancara : Kepala jaga mengatakan bahwa pengendalian
infeksi sudah dilakukan sesuai SPO yang sudah ada, prosedur
hand hygiene dilakukan dengan 6 langkah baik menggunakan
handrub berbasis alkohol ataupun dengan sabun dan air
mengalir akan tetapi kepatuhan petugas dalam melakukan
hand hygiene pada 5 moment hand hygiene belum
dilaksanakan dengan maksimal, pembuangan limbah
dipisahkan menjadi limbah padat infeksius, limbah padat non
infeksius dan limbah benda tajam, Pemrosesan dan
penggantian linen juga dilakukan setiap hari.Instrumen ganti
balut pengelolaannya sudah di pusatkan di CSSD ( Central
Sterile Suplay Departemen).
Untuk pasien infeksius ditempatkan di rungan khusus (Tidak
di ruang Anyelir)
Observasi : Ada beberapa perawat yang melakukan hand
Hygiene tidak sesuai SPO dan 5 moment hand Hygiene
dikarenakan belum membudaya dengan baik dan karena
kesibukannya. Banyak pengunjung atau keluarga pasien yang
belum memahami tentang prosedur 6 langkah hang hygiene
padahal sudah di sediakan handrub di bed pasien dan
petunjuk teknisnya. Pasien dengan penyakit menular sudah
dipisahkan diruang isolasi. Perawat tidak menggunakan
handscoon saat melakukan injeksi
Masalah : Kepatuhan petugas dalam melakukan
pencegahan infeksi melalui kebersihan tangan belum
maksimal.
6) Dokumentasi edukasi manajemen nyeri
Wawancara : Menurut perawat, edukasi yang harus
diberikan kepada pasien bermacam-macam diantaranya :
Edukasi tentang kondisi lingkungan di ruang anyelir, hak dan
kewajiban, edukasi tentang pencegahan risiko jatuh, tentang
identifikasi pasien,manajemen nyeri dll. PPJP wajib
memberikan edukasi kepada pasien sehingga pasien /
keluarganya akan mengetahui tentang hal – hal yang memang
harus disampaikan pada pasien tersebut dan keluarganya,
Untuk edukasi manajemen nyeri masih belum maksimal
diberikan kepada pasien yang mebutuhkan. Hal ini
dikarenakan perawat terkadang lupa untuk mengajarkan
manajemen nyeri dengan teknik non farmakologi. Tetapi
tetap ada perawat yang sudah mengajarkan. Ada beberapa
perawat yang sudah mengajarkan namun lupa untuk
mendokumentasikan..
Observasi : Terdapat lembar edukasi nyeri dalam
dokumentasi asuhan keperawatan atau status pasien dan
Perawat sudah memiliki kemampuan untuk mengedukasikan
tentang manajemen nyeri dengan teknik - teknik non
farmakologi. Pasien tidak mempraktekan di ruangan karena
tidak terbiasa melakukannya
Masalah : Belum efektifnya edukasi tentang manajemen
nyeri
A. Analisa Data
No Data Masalah
1 Ds: Pencegahan infeksi tidak
Kepala ruang mengatakan bahwa pencegahan maksimal, risiko
dan pengendalian infeksi belum semua penularan infeksi
dilakukan sesuai dengan SPO karena masih (Edukasi Pencegahan
ditemukan angka kepatuhan Hand Hygiene dan pengendalian
belum mencapai 80 % karena masih banyak infeksi)
perawat yang belum menerapkan 5 moment
hand hygiene.
Penggunaan Handscoon masih ada yang belum
sesuai indikasi.
Pemilahan Limbah infeksius dan non infeksius
kurang tepat.
Do :
Ada beberapa perawat yang belum
melakukan kebersihan tangan di 5 moment
kebersihan tangan dikarenakan belum
membudaya.
banyak pengunjung atau keluarga pasien
yang belum memahami tentang 6 langkah
kebersihan tangan.
Pemilahan limbah infeksius dan non infesius
masih ada yang tercampur.
2 Ds: Belum efektifnya edukasi
Menurut kepala ruang edukasi pasien yang tentang manajemen
diberikan bermacam-macam tentang ruangan, nyeri (Edukasi
hak dan kewajiban dll, akan tetapi untuk Manajemen nyeri )
edukasi managemen nyeri belum dilaksanakan
secara maksimal.
Do:
Jumlah pasien yang banyak terkadang
membuat perawat lupa untuk mengajarkan
edukasi manajemen nyeri dengan teknik non
farmakologi.
perawat yang sudah mengajarkan namun
lupa untuk mendokumentasikan
Pasien tidak mempraktekan di ruangan
karena tidak terbiasa melakukannya
3 Ds: Kurangnya
Kepala ruang mengatakan belum semua Implemantasi Visi misi
perawat memahami isi dari visi misi rumah rumah sakit dalam
sakit sehingga belum semua dapat menerapkan melakukan tindakan
dalam kegiatan pelayanan pasien di ruang perawatan.
Anyelir.
Do:
Masih ada petugas yang pada saat akan
melakukan tindakan keparawatan tidak
memperkenalkan diri, tidak menerapkan
senyum, sapa dan salam.
Hasil surey kepuasan pasien masih
ditemukan keluhan perawat yang tidak
ramah di ruang Anyelir
Masih ada perawat yang dalam melakukan
tindakan tidak sesuai dengan SPO.
4 Ds: Pendokumentasian
Menurut keterangan kepala Ruang hasil audit asuhan keperawatan
dokumentasi Asuhan Keperawatan ditemukan belum maksimal (tidak
masih adanya rekam medis perawat yang belum lengkap )
di isi dengan lengkap oleh perawat,
Diantaranya pada RM 3A, 3F dan RM 6. Dan
masih juga dijumpai pengisian dokumen
asuhan keperawatan yang masih kurang/ belum
sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
Do :
Masih ada dokumen asuhan keperawatan
yang belum lengkap / tidak langsung
dilengkapi sesaat setelah perawat melakukan
tindakan.
Perawat masih melengkapi dokumen asuhan
keperawatan saat pasien telah diperbolehkan
pulang sehingga akan memperlama waktu
pengurusan administrasi pada saat pasien
akan pulang.
5 Ds: Belum optimalnya
Kepala ruang mengatakan untuk sistem metode penugasan
penugasan kombinasi Tim dan fungsional kombinasi Tim dan
yang dilakukan di ruang anyelir belum Fungsional sehingga
maksimal dilaksanakan. pelayanan asuhan
Perlaksanaan pelayanan ke pasien belum keperawatan belum
semuanya dilakukan berdasarkan tanggung dapat dilakukan dengan
jawab pembagian pasien. maksimal
Do:
Sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan dalam form medical record
sudah dilakukan oleh masing – masing
penanguungjawab pasien.
Masih ada perawat yang hanya tugasnya
melakukan ganti balut, pemberian therapi
(Injeksi dan oral)ke pasien saja.
6 Ds : Bangunan, sarana dan
Kepala ruang mengatakan letak Ruang Anyelir prasarana ruang
masih jauh dari COR sehingga memerlukan perawatan kurang
waktu dan tenaga yang lebih saat melakukan strategis.
transfer pasien.
Do :
Gedung Ruang Anyelir ada di lantai bawah
gedung lama sedangkan COR ada di lantai 2
gedung baru.
Program operasi dalam satu bulan rata – rata
120 kasus atau 5 – 6 kasus / hari.
7 Ds: Sistem ketenagaan
Perawat mengatakan bahwa rata – rata BOR :Beban kerja
pasien per bulan 68 %.
Kepala ruang mengatakan masih ada petugas
yang belum bisa memanajemen waktu
dengan baik sehingga masih sering
ditemukan pendokumentasian rekam medis
yang belum lengkap.
Keluhan pasien bermacam - macam pada
perawat
Jumlah pasien operasi per hari rata – rata 5 –
6 pasien.
Tugas monitoring pasien post operasi
sampai keadaan umum pasien baik.
Do:
Jumlah pasien yang tinggi dan kebanyakan
kasus operasi sehingga dokumentasi asuhan
keperawatan tidak lengkap.
Perawat sering melakukan transfer pasien
operasi ke COR dan beberapa pemeriksaan
penunjang medik lainnya yang jaraknya jauh
dari ruang anyelir sehingga memakan waktu
lama.
Angka kelengkapan rekam medik perawat di
ruang anyelir masih banyak yang kurang
lengkap terutama di RM 3A, RM 3f, RM 6.
B. Analisa Masalah
S W O T
( kekuatan ) ( kelemahan ) ( kesempatan ) ( hambatan )
Edukasi Pergantian Karna Sudah Ada beberapa
Pencegahan linen secara kesibukan jam dilakukan petugas yang
Infeksi teratur kerja kohorting belum
Terdapat terkadang pasien. memahami
hadrub perawat Sudah di pentingnya hand
disetiap bed mencuci sediakan alat hygiene
pasien di tangan dengan pelindung diri Ada petugas
ruang VVIP, tidak ( APD ) yang masih
dan didepan mempraktekan Ada perawat belum
pintu masuk 6 langkah orientasi yang memahami
bangsal kelas Belum semua sedang penggunaan
II dan III. petugas praktek sarung tangan
Adanya SPO melakukan keperawatan. sesuai indikasi
Hand kepatuhan Adanya jadwal Kurangnya
Hygiene hand hygiene supervisi oleh monitoring dari
dengan 6 di 5 moment supervisor kepala ruang
langakah. Perawat bidang Ada beberapa
Sudah di menggunakan keperawatan petugas yang
sediakan satu Ada petugas belum
tempat handscoon PPI yang memahami
limbah untuk setiap bulan tentang
sesuai melakukan melakukan pemilahan
karakteristik lebih dari satu audit Limbah
nya. tindakan. kepatuhan
Sudah Masih ada hand hygiene
disediakan perawat yang perawat dan
APD yang kurang cermat pemilahan
bisa dalam limbah serta
digunakan pemilahan audit infeksi
oleh petugas limbah.
sesuai
indikasi.
Edukasi Edukasi Jumlah pasien Perawat sudah Pasien tidak
tentang selalu operasi per memiliki mempraktekan
manajemen diberikan hari rata – rata pengetahuan di ruangan
nyeri dengan petugas, 5-6 pasien. dan karena tidak
teknik non edukasi membuat kemampuan terbiasa
farmakologi tentang tata beberapa untuk melakukannya
tertib rumah perawat mengedukasik
sakit, risiko terkadang lupa an tentang
jatuh dll. untuk manajemen
Terdapat mengajarkan nyeri dengan
lembar manajemen teknik-teknik
edukasi ( RM nyeri dengan non
6 ) dalam teknik non farmakologi
dokumentasi farmakologi.
asuhan Tetapi tetap
keperawatan ada perawat
atau status yang sudah
pasien mengajarkan.
PPJP wajib Ada beberapa
mengedukasi perawat yang
pasien sudah
sehingga mengajarkan
pasien namun lupa
mengetahui untuk
tentang hal – mendokument
hal apa saja asikan
yang harus
dijalani oleh
pasien.
Prioritas :
1. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
2. Edukasi pencegahan infeksi
3. Implementasi Visi misi Rumah Sakit
4. Edukasi manajemen nyeri
5. Metode penugasan kombinasi belum optimal
6. Bangunan, sarana dan Prasarana kurang strategis
7. Sistem Ketenagaan
E. Rencana strategis (POA)