OLEH
NPM: 1420118105
Semester: V
Maluku Husada
Ambon
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalah rahmat serta karunia-NYA, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Keperawatan komunitas” .
Dalam menyusun makalah ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaiki di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi saya serta bagi
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan komunitas.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………………………..
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………………..
2.1 Konsep Dasar Asuhan keperawatan komunitas dalam rentang sehat sakit…………………………….
2.1.2 Strategi keperawatan komunitas (berikan contoh pada setiap starategi pelayanan
keperawatan komunitas )………………………………………….………………………………………………………..
2.3 Standar praktek dalam keperawatan komunitas (sesuai materi saya,silakan di jelaskan dengan
bahasa sendiri perstandar dan memberkan contoh sederhana pada setiap standar)………….
3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Standar praktek dalam keperawatan komunitas (sesuai materi saya,silakan di jelaskan dengan
bahasa sendiri perstandar dan memberikan contoh sederhana pada setiap standar)
3.4 Kelebihan/keunggulan pada setiap standar(poin 3,2-3,4 menggunakan nalar masing2 individu)
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………..
4.2 Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………
4
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pelayanan kesehatan yang memberikan konstribusi penting dalam peningkatan
derajat kesehatan adalah keperawatan yang berwenang memberikan asuhan keperawatan pada
komunitas. Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu
kerja sama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat serta peran serta masyarakat dalam melakukan upaya preventif,
promotif dan mempertahankan kesehatanya. Praktik dilaksanakan secara komprehensif dan umum,
tidak hanya terbatas pada usia kelompok tertentu atau diagnosa tertentu. Tanggung jawab yang
dominan adalah terhadap komunitas secara keseluruhan dan pelayanan deberikan secara langsung,
berkelanjutan dan tidak episodik yang ditujukan kepada individu, keluarga dan kelompok maupun
masyarakat (Mahyuddin, 2009).
Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat dengan pendekatan pada resiko tinggi
melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak kuratif dan rehabillatif. Sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah dengan pengkajian, analisis data dan diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam perawatan kesehatan masyarakat keterlibatan kader
kesehatan, tokoh-tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam tahap pelayanan
keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga masyarakat benar-benar mampu dan
mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan (Anderson & Mc
Farlane, 2000).
5
mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami, menetapkan
masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut, merumuskan serta memecahkan,
menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi, mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah
yang mereka hadapi yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (Mubarak, 2005).
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
7
2.1.1.2. Strategi Keperawatan komunitas
a. Locality Development: yang menekankan pada pran serta masyarakat dan masyarakat
terlibat langsung dalam proses pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
b. Social planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan menggunakan
birokrasi.
c. Social Action; adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau program
yang dibuat oleh pemerintah untuk perubahan yang mendasar. Sedangkan dalam
melaksanaan program pelayanan keperawatan kesehatan komunitas perlu juga diberi
strategi:
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola perawatan
kesehatan komunitas serta tenaga pelaksana puskesmas melalui kegiatan penataran.
2) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector, melalui kegiatan temu
karya dan forum pertemuan di kecamatan ataupun puskesmas.
3) Membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan melalui
pendidikan kesehatan pada keluarga, memberikan bimbingan teknis dalam bidang
kesehatan khususnya pelayanan keperawatan.
4) Mengadakan buku-buku pedoman pelayanan keperawatan.
5) Sesuai dengan teori Blum bahwa derajat kesehatan seseorang dapat dipengaruhi
oleh 4 faktor:
a) Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang berada disekeliling keluarga dimana ia
tumbuh dan berkembang. Faktor ini mencakup lingkungan, fisik, sosial budaya
dan biologi.
b) Perilaku dari keluarga, baik sebagai satu kesatuan terkecil dalam masyarakat,
maupun perilaku dari tiap anggota keluarga tersebut.
c) Pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan keluarga baik sebagai
upaya profesional maupun sebagai upaya pelayanan swadaya masyarakat dan
atau keluarga sendiri.
d) Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga.
2.1.1.3. Intervensi pelayanan keperawatan komunitas (Promotif, Preventif, Kuratif, Kolaboratif)
a) Upaya promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan jalan memberikan :
1. Penyuluhan kesehatan masyarakat.
2. Peningkatan gizi.
3. Pemeliharaan kesehatan perseorangan.
4. Pemeliharan kesehatan lingkungan.
5. Olahraga secara teratur.
6. Rekreasi.
7. Pendidikan seks.
8
Contohnya: pemberikan penyuluhan dan diadakan di suatu desa yang mempunyai resiko
terjangkitnya penyakit tersebut.
b) Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan :
1. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil.Pemeriksaan kesehatan secara
berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah.
2. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun dirumah.
Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c) Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan :
1. Perawatan orang sakit dirumah (Home Nursing). Perawatan orang sakit sebagai
tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.
2. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
3. Perawatan paudara.
4. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
d) Collaboratif
Perawat dapat berkolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan dari lembaga berbasis
masyarakat dan kelompok masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan. Dalam
melakukan peranannya di masyarakat perawat haus belajar untuk bermitra dengan
lembaga lain diluar sistem perawatan kesehatan, misalnya pendidikan, perumahan dan
lapangan kerja.
Contohnya: perawat berkolaborasi dengan dokter untuk memperian obat analgenik
9
b. Sekunder
Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendeteksi dini terjadinya penyakit pada
kelompok resiko, diagnosis dan penanganan segera yang dapat dilakukan oleh perawat.
Penemuan kasus baru merupakan upaya pencegahan sekunder, sehingga segera dapat
dilakukan tindakan. Tujuan dari pencegahan sekunder adalah mengendalikan
perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan lebh lanjut.
Contohnya: memberikan pemantauan status gizi balita, skrining balita gizi buruk,dan
mempentuk peer group kelg balita gizi buruk
c. Tersier
Bertujuan untuk mengurangi luasnya dan keparahan masalah kesehatan, sehingga dapat
meminimalkan ketidakmampuan dan memulihkan atau memelihara fungsi tubuh. Fokus
utama adalah rehabilitasi. Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat
akibat penyakitdan luka, sehingga dapat berguna pada tingkat yang paling tinggi secara
fisik, sosial, emosional.
Contohnya: merujuk balita gizi buruk ke yankes dan direct care balita gizi buruk pasca
rawat RS.
10
7. Di panti atau kelompok khusus lain seperti, Panti asuhan anak, Panti wreda dan Panti
sosial lainnya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (lapas).
8. Pelayanan pada kelompok-kelompok resiko tinggi:
a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat
perlakukan kekerasan.
b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa.
c. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan penyalahgunaan obat.
d. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan
pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan HIV-
AIDS) dan WTS.
Manusia
Ket :
a. Manusia → Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/klien yang berada pada
lokasi/batas geografi. Memiliki nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya
interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
11
b. Kesehatan → Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
klien/komunitas.
c. Lingkungan → Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang
bersifat biologis-psikologis-sosial-kultural-spiritual.
d. Keperawatan → Intervensi yang bertujuan untuk menekan stressor/meningkatkan
kemampuan klien/komunitas menghadapi stressor melalui upaya pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
1. Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya
perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
2. Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya
dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada
tubuhnya.
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seseorang mengadakan hubungan dengan meminta nasehat dari profesi
kesehatan.
4. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi dimana seseorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan
perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelim sakit.
Berikut ini adalah indicator yang berhubungan dengan derajat kesehatan masyarakat,
adalah sebagai berikut :
12
1. 12 Indikator Kesehatan menurut H.L. Bloom
a. Life Span
Lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat atau dapat juga dipandang
sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan mati karena mati tua.
b. Disease of Infirmity
Keadaan sakit atau cacat secara fisiologis dan anatomis dari masyarakat.
c. Discomfort or Ilness
Keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatic, kejiwaan, maupun
social dari dirinya.
d. Disability or Incapacity
Ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan
dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit.
e. Participation in Healthy Care
Kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga
dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.
f. Healthy Behavior
Perilaku nyata dari anggota masyarakat secara langsung berkaita dengan
kesehatan.
g. Ecologic Behavior
Perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain, SDA, dan ekosistem.
h. Sosial Behavior
Perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga, komunitas dan
bangsanya.
i. Interpersonal Relationship
Kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya.
j. Reserver of Positive Health
Daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit atau kapasitas anggota
masyarakat dalam menghadapi tekanan-tekanan somatic, kejiwaan dan social.
k. External Satisfaction
Rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya meliputi:
rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi dan sarana pelayanan
kesehatan yang ada.
l. Internal Satisfaction
Kepuasaan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya
sendiri.
13
b. Indikator pelayanan kesehatan
a) Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang.
b) Distribusi tenaga kesehatan merata.
c) Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur dirumah sakit dan fasilitas
kesehatan lain.
d) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan, diantaranya RS,
Puskesmas, Rumah Bersalin, Poli Klinik dan Pelayanan Kesehatan
lainnya.
Karakteristik Sehat.
Pengetahuan sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko
terjadinya penyakit melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan. Masyarakat contohnya seperti menjaga kebersihan rajin cuci tangan
dan makan makanan sehat dan bergizi.
BAB III
14
PEMBAHASAN
15
e. Standar 5 Implementasi
Ketika perencanaa maka segera melakukasn implementasi
Pencegahan primer
1. Memberikan penyuluhan tentang dampak dari penyalahgunaan narkoba
2. meberikan bimbingan atau penyuluhan untuk taat beragama dan patuh terhadap
hukum kepada semua lapisan masyarakat
3. Salurkan kegiatan masyarakat terutama generasi muda yang ada kepada kegiatan
positif seperti olahraga, kesenian dan lain-lain
4. Lakukan kerjasama dengan keluarga, sekolah, masyarakat ataupun komunitas tertentu
untuk mengembangkan program pencegahan yang menekankan pada aspek
pendidikan ( edukasi )
5. Anjurkan pada keluarga untuk meningkatkan support system dan member dukungan
terhadap anak-anak serta remaja selama dalam fase perkembangan
PencegahanSekunder
1. Bentuklah hubungan dengan pemakai dan coba tingkatkan kesadaran akan akiba
tpemakaian zat
2. Muncul kanal asan untuk berubah
3. Perkuatefikasi/kemampuan diri untuk berubah
4. Lakukan pemeriksaan penuh (full assessment) terhadap pemakai
5. Anjurkan untuk mengembangkan gaya hidup sehat
6. Bantu pasien untuk memutuskan langkah terbaik untuk berubah
Perubahan tersier
16
3. 70% remaja dan 50% kader di pokjakesan tokoh masyarakat hadir pada acara
penyuluhan
4. remaja yang diberi pertanyaan dapat menjawab dengan benar
g. Standar 7 Kualitas Praktek
Anjurkan pada keluarga untuk meningkatkan support system dan memberikan dukungan
terhadap anak serta serta remaja selama dalam fase perkembangan
Karena kelurahan keluarga dapat berpengaruhi kepribadian
h. Standfar 8 Pendidikan
Pengalaman perawat komunitas salah satunya yaitu lingkungan fisik.
Rumah warga sudah berpagar besi sehingga berkesan tertutup. Dan di salah satu area
perkebunan warga terdapat kebunganja.Rumah satu dengan rumah yang lain berdekatan.
Banyak terdapat warung yang menjual rokok dan minuman keras. Data remaja yang
ketergantungan obat sekitar 60% dari total jumlah remaja. Kebanyakan kedua orang tua
tidak memperhatikan anaknya. Dikarenakan orang tua sibuk dengan pekerjaannya.
i. Standar 9 Evakuiasi
Mengimplemtasikan perencanaa untuk memenuhi tujuan rencana kerja mandiri
j. Standar 10 Hubungan Sejawat
Hubungan sejawat, berkontribusi untuk mendukung lingkungan kerja aman dan sehat
k. Standar 11 Kolaborasi
Berkolaborasi dengan orgnisasi ormas
l. Standar 12 Etik
Memecahkan issu-issu yang beredar di luar sana tentang penggunaa napsa
m. Standar 13 Penelitian
n. Standar 14 Menggunakan Sumber-sumber
Membantu komunitas dalam memberikan mengenai pilihan yang baik
o. Standar 15 Kepemimpinan
Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas kebijakaan program, dan pelayanan
yang disediakan oleh tim multi sector lain
p. Standar 16 advokasi
Memberikan tanggung jawab dan integritas dana public untuk proses penebangkan
kebikkan dari masyarakat
17
Masalah yang terjadi dari tiap komunitas kurangnya pengetahuan dan lingkungan yang
tidak memadai sehingga remaja melakukan hal yang tidak senonoh.
3.1.3. kelemahan yang sering di temui
BAB IV
18
KESIMPULAN DAN SARAN
.1. Kesimpulan
Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas: Sasaran Individu Sasaran prioritas individu
adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB
Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit
degeneratif. Sasaran Keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan
(vulnerable group) atau resiko tinggi (high risk group. Sasaran Kelompok Sasaran kelompok
adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik
yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi. Kelompok masyarakat khusus tidak
terikat dalam suatu institusi antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil,
Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, Kelompok pekerja informal.
Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah, pesantren, panti
asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas). Sasaran
Masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan
a. Locality Development: yang menekankan pada pran serta masyarakat dan masyarakat
terlibat langsung dalam proses pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
b. Social planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan menggunakan
birokrasi.
c. Social Action; adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau program
yang dibuat oleh pemerintah untuk perubahan yang mendasar
Perilaku Hidup Sehat Pengetahuan sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan. Masyarakat contohnya seperti menjaga kebersihan rajin cuci tangan
dan makan makanan sehat dan bergizi.
4.1.2. Saran
1. Perawat Puskesmas
19
Agar perawat puskesmas dapat melakukan kunjungan rumah di masyakat serta melakukan
pembinaan yang berkelanjutan terhadap keluarga dengan anak usia prasekolah. Disamping
itu hendaknya puskesmas dapat melakukan penyuluhan kepeda masyarakat terkait kesehatan
jiwa khususnya tumbuh kembang anak usia keperawatan
2. Pelayanan Keperawatan
Agar dapat dilakukan pelatihan, pemantauan saerta evaluasi secara rutin oleh perawat yang
berwenang terkait pelaksanaan manajemen pelayanan kesehatan kounitas
3. Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan agar lebih meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata ajar
keperawatan komunitas terkait manajemen asuhan keperawatan pada usia prasekolah.
DAFTAR PUSTAKA
20
Keperawatan kesehatan komunitas.2010
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=promotif+keperawatan+komunitas+gizi&btnG=&rlz=#d=gs_qabs&
u=%23p%3DHo1FzPLpn5sJ
https://www.slideshare.net/mobile/ayanurdin/implementasi-danevaluasikepkomreguler
21