Anda di halaman 1dari 24

1

3.1 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Menurut Doenges, Marylinn E., Moorhouse, Mary Frances., Geissler, Alice C. 1999.
Pengkajian pada pasien pankreatitis adalah
a. Data Dasar Pengkajian Pasien
1.) Sirkulasi
Tanda :
 Hippertensi (nyeri akut)
 Hipotensi (syok hipovolemia dan toksemia)
 Edema, asites
 Kulit pucat, dingin, berkeringat (vasokontriksi/perpindahan cairan), ikterik
(obstruksi duktus koledukus), warna biru-hijau-kecoklatan disekitar
umbilikus (tanda Cullen) dari akumulasi (pankreatitis hemoragi).
2.) Integritas Ego
Tanda :
 Agitasi
 Gelisah
 Distres
 ketakutan
3.) Eliminasi
Gejala :
 Diare
 Muntah
Tanda :
 Sakit abdomen, distensii dan nyeri lepas, kekakuan
 Bunyi usus menurun/tidak ada (penurunan pperistaltik/ileus)
 Warna urine gelap atau coklat, berbusa (empedu)
 Feses busuk, keabu-abuan dan tak berbentuk (steatore)
4.) Makanan/cairan
Gejala :
 Tidak toleran terhadap makanan
 Anoreksia

2
 Muntah menetap
 Penurunan berat badan
5.) Neurosensori
Tanda :
 Bingung, agitasi
 Tremor kasar pada ektremitas (hipokalemia)
6.) Nyeri/Keamaan
Gejala :
 Nyeri abdominal dalam berat yang tak berhubungan, biasanya terlokasi
pada epigastrium dan periumbilikus tetapi dapat menyebar ke punggung.
Timbul dapat tiba-tiba dan sering berhubungan dengan minuman keras
dan makan terlalu banyak

Tanda :

 Meringkuk dengan kedua tangan diatas abdomen


7.) Pernapasan
Tanda :
 Takipnea, dengan/tanpa dispnea
 Penurunan kedalaman [ernapasan dengan tindakan menekan/tegang
8.) Keamanan
Tanda : Demam
9.) Seksualitas
Tanda : kehamilan (tri semester ketiga) dengan perpindahan isi abdomen dan
penekanan pada traktus bilier
10.) Penyuluhan/pembelajaran
Gejala :
 Riwayat keluarga pankreatitis
 Riwayat koleliatis dengan obstruksi duktus koledokus parsial atau penuh,
gastritis, ulkus duodenal, duodenitis, divertikuli, penyakit Crohn, adanya
bedah abdomen (contoh prosedur pada pankreas, trakstus bilier, lambung
dan duodenum), trauma abdomen eksternal.
 Pemasukan alkohol berlebihan
11.) Pemeriksaan Diagnostik
- Skan CT : menentukan luas edema dan nekrosis

3
- Ultra sound abdomen : identifikasi inflamasi pankreas, abses, pseudositis,
karsinoma atau obstruksi traktus bilier
- Endoskopi : diagnosa fistula, penyakit obstruksi bilier dan striktur abnomali
duktus pankreas
- Aspirasi jarum penunjuk CT : menentukan adanya infeksi
- Foto abdomen : dillatasi usus besar
- Pemeriksaan seri GI atas : sering menunjukkan bukti pembesaran/inflamasi
pankreas
- Amilase serum : meningkat karena abstruksi aliran normal enzim pankreas
(kadar normal tidak menyingkirkan penyakit)
- Amilase urin : meningkat dalam 2-3 hari setelah timbul serangan
- Liapse serum : meningkat
- Bilirubin serum : meningkat disebabkan oleh penyakit hati alkoholik atau
penekanan duktus koledokus
- Fosfatase : meningkat jika disertai penyakit belier
- Albumindan protein serum : meningkat
- Kalsium serum : hipokalemia dapat terlihat 2-3 hari setelah timbul penyakit
(biasanya menunjukkan nekrosis lemak dan dapat disertai nekrosis
pankreas)
- Kalium : hipokalemia terjadi karena kehilangan dari gaster ; hiperkalemia
dapat terjadi sekunder terhadap nekrosis jaringan, asidosis, insufisiensi
ginjal
- Trigliserida : kadar dapat melebihi 17000mg/Dl dan mungkin penyebab
pankreatitis akut
- LDH(lactat dehidrogenase) /AST (aspartat aminotransferase) (SGOT) :
mungkin meningkat lebih dari 15 kali dari normal karena gangguan belier
hati
- Darah lengkap : SDM 10.000-25.000 terjadi pada 80% pasien Hb mungkin
menurun karena perdarahan. Ht biasanya meningkat.
- Glukosa serum : meningkat sementara umum terjadi. Hiperglikemi lanjut
menunjukan luas kerusakan sel beta dan nekrosis pankreas dan tanda
prognosis buruk
- Feses : peningkatan kandungan lemak (steatorea) menunjukkan gagal
pencernaan lemak dan protein

4
b. Prioritas Keperawatan
1. Mengontrol nyeri dan meningkatkan kenyamanan
2. Mencegah/mengatasi keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Menurunkan rangsangan pankreas sambil mempertahankan nutrisi adekuat
4. Mencegah komplikasi
5. Memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan
pengobatan

c. Tujuan Pemulangan
1. Nyeri hilang/ terkontrol
2. Hemodinamik stabil
3. Komplikasi tercegah atau dapat diminimalkan
4. Memahami proses penyakit/prognosis, potensial komplikasi, dan program
terapeutik.

Menurut Tucker, Susan Martin et al .2007. Pengkajian pada pasien dengan kanker
pankreas adalah

a. Data Subjektif
1. Nyeri midepigastrium, bervariasi keparahannya ; dapat menyebar kepunggung
bagian bawah dan berkurang dengan duduk condong kedepan.
2. Kehilangan selera makan.
3. Mual.
4. Keletihan.
5. Kulit gatal.
b. Data objektif
Tanda obstruksi biliaris : ikterus, feses dempul, diare, urine gelap dan pekat,
penurunan berat badan dengan cepat.
c. Faktor resiko
 Merokok.
 Diet tinggi protein dan lemak.
 Zat pengawet makanan dan, nitrat.
 Riwwayat keluarga dengan kanker pankreas.
 Penyalahgunaan alkohol.

5
d. Pemeriksaaan diagnostik
 Penanda tumor
 Bilirubin serum, fosfatase basa, amilase, lipase : meningkat
 Panel kimia darah lengkap, gula darah puasa,
 Uji fungsi hati.
 Pemeriksaan koagulasi.
 Pencitraan/pemeriksaan; arteriografi, ultrasonografi, CT scan, pemeriksaan GI
bagian atas, seri abdomen, sitologi sekresi duodenum
 Sitologi aspirasi jarum perkutan, biopsi
e. Komplikasi potensia
 Hiperglikemia, hiperinsulinisme ; DM
 Steatore
 Hepatomegali ; kecenderungan perdarahan ; defisiensi vitamin K ; asites
 Tromboflebitis

d. Analisa data

Data Etiologi Masalah keperawatan

 Distensi abdomen enzim eksokrin pankreatik Nyeri


 Diare teraktivasi (tripsinogen,

 Muntah kimotripsinogen,

 Kulit pucat proelastase &


posfolifase A)
 Dingin, berkeringat
 Hipotensi
autodigesti
 Takikardia
 Keluhan nyeri pada abdomen
inflamasi pada pankreas
 Mengungkapkan
ketidaknyamanan
nyeri
 Merintih, mengerutkan dahi
 Melindungi sisi yang sakit
 Distensi abdomen inflamasi pankreas Resiko
 Diare ketidakseimbangan

6
 Muntah sekuestrasi cairan karena volume cairan
 Kulit pucat aktivasi enzim

 Dingin, berkeringat
 Hipotensi muntah, diare

 Takikardia

ketidakseimbanggan
volume cairan
 Diare cedera pankreatik Perubahan nutrisi:
 Tidak toleran terhadap kurang dari kebutuhan
makanan kerusakan metabolisme tubuh
 Anoreksia nutrisi

 Muntah menetap, muntah-


muntah anoreksia, mual, muntah,
tidak toleran terhadap
makanan

nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

e. Diagnosa Keperawatan Yang Dapat Muncul Pada Pasien Pankreatitis

1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan


tubuh abnormal akibat muntah, demam, dan/atau aspirasi lambung.
2. Nyeri berhubungan dengan obstruksi saluran pankreas dan/atau saluran
empedu

7
3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan;
mual dan muntah; penurunan nafsu makan, kerusakan metabolisme nutrisi
karena cedera pankreatik dan penurunan enzim pencernaan.

f. Diagnosa Keperawatan Tambahan

1. Perubahan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri akut, kelemahan.
3. Inefektif pola napas berhubungan dengan distensi abdomen, asites, nyeri, efusi
pleura.
4. Risiko tinggi injuri berhubungan dengan komplikasi perdarahan.
5. Ansietas yang berhubungan dengan keparahan penyakit dan kemungkinan
kondisi kronis.
6. Masalah kolaboratif: koma, hemoragi, syok hipovolemik, hipokalsemia,
hiperglikemia/hipoglikemia, efusi pleura/gawat napas.

8
g. Rencana tindakan keperawatan
Hari/
Diagnosa
tgl/ Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
jam
Nyeri Pasien melaporkan bahwa nyeri Mandiri
berhubungan yang dirasakan dalam batas yang 1. selidiki keluhan verbal nyeri, lihat 1. Nyeri sering menyebar, berat dan
dengan obstruksi dapat ditoleransi dengan kriteria lokasi dan intensitas. Cari faktor tidak berhubungan dengan
saluran hasil: yang meringankan dam pankreatitis akut atau perdarahan
pankreasdan/atau  Nyeri terkontrol memperberat nyeri.
saluran empedu  Vital sign dalam batas normal 2. Pertahankan tirah baring selama 2. Menurunkan laju metabolik dan
 Nadi: 60-80 x/mnt serangan akut, berikan rangsangan/sekresi GI sehingga
 Irama nadi teratur lingkungan yang tenang menurunkan aktivitas pankreas
 Napas: 16-20 x/mnt, irama 3. Berikan pilihan nyaman contoh 3. Meningkatkan relaksasi
teratur. pijatan punggung. Dorong teknik
 TD: sistole 100-120 mmHg dan relaksasi
diastole 70-80 mmHg 4. Pertahankan lingkungan bebas 4. Rangsangan sensori dapat
 Ekspresi wajah rileks makanan berbau mengaktivkan enzim pankreas.
 Klien dapat beristrirahat Meningkatkan nyeri
5. Berikan analgesikpada waktu 5. Nyeri berat atau lama dapat
yang tepat meningkatkan syok dan lebih sulit
hilang dan memerlukan dosis yang
besar hal ini dapat meningkatkan

9
komplikasi.
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi 1. Dapat menurunkan nyeri
analgesik narkotik, sedatif,
antasid, simetidin

Resiko Pasien akan tetap stabil secara Mandiri


kekurangan hemodinamik dengan kriteria: 1. Awasi TD dan ukur CVP bila ada 1. Perpindahan cairan perdarahan,
volume cairan  Nadi: 60-80 x/mnt dan menghilangkan vasodilator
berhubungan  Suhu: 36.5-37 C kinin dan faktotr depresan jantung
dengan  Irama nadi teratur yang dipicu oleh iskemia pankreas
kehilangan cairan  Napas: 16-20 x/mnt, irama dapat menyebabkan hipertensi
tubuh abnormal teratur. berat. Penurunan curah
akibat muntah,  TD: sistole 100-120 mmHg dan jantung/perfusi organ buruk
demam, dan/atau diastole 70-80 mmHg. sekunderterhadap episode
aspirasi lambung. hipotensi dapat mencetus luasnya
 GCS 15
komplikasi sistemik
 BJ urine: 1,003-1,03
2. Ukur masukan dan haluaran 2. Indikator kebutuhan pengganti/
 Ht: 40-45%
termasuk muntah/aspirasi gaster, keefektifan terapi
 Kadar elektrolit darah:
diare. Hitung keseimbangan
Natrium:136-145 mg/dL
cairan 24 jam
Kalium: 3,6-5,1mmol/L
3. Catat warna dan drainage gaster, 3. Resiko perdarahan gaster tinggi

10
Kalsium: 8,4-10,4 mg/dL pH dan adanya darah
 Tidak ada asites. 4. Timbang berat badan sesuai 4. Penurunan BB menunjukan
Memiliki keseimbangan asupan indikasi. Hubungkan dengan hipovolemia; namun edema retensi
dan haluaran yang seimbang perhitungan keseimbangan cairan cairan dan asiter ditunjukan oleh
dalam 24 jam. peningkatana berat badan stabil,
meskipun terjadi kehilangan otot.
5. Catat turgor kulit, kulit/membran 5. Indikator fisiologi lanjut dari
mukosa kering, keluhan haus. dehidrasi
6. Observasi/catat edema, perifer 6. Perpindahan cairan/edema terjadi
dan defenden. Ukur lingkar sebeagai akibat peningkatan
abdomen jika ada asites permeabilitas vaskuler, retensi
natrium dan penurunan tekanan
osmotik koloid pada kompartemen
intravaskuler
7. Selidiki perubahan sensori. 7. Perubahan mungkin berhubungan
Contoh : bingung, respon lambat dengan hipovolemia, hipoksia,
ketidak seimbangan elektrolit dan
delirium.
8. Auskultasi bunyi jantung, catat 8. Perubahan jantung/disritmia dapat
frekuensi dan irama. Awasi/catat menunjukan hipovolemia dan/atau
irama. ketidakseimbangan elektrolit,
umumnya

11
Kolaborasi : hipokalemia/hipokalsemia

1. Berikan penggantian cairan sesuai 1. Pilihan cairan pengganti penting


indikasi pada kecepatan dan keadekuatan
perbaikan voume

2. Awasi pemeriksaan laboratorium 2. Mengidentifikasi defisit/kebutuhan


contoh : Hb/Ht, proteinalbumin, pengganti dan terjadinya
elektrolit BUN, komplikasi.
kreatitinosmolalitas urine dan
natrium, dan natrium dan kalium
3. Ganti elektrolit contoh : natrium, 3. Mempertahankan keseimbangan
kalium,, klorida, kalsium sesuai elektrolit.
ndikasi

Perubahan Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi 1. Pertahankan status NPO dan 1. Makanan dan cairan tidak diberikan
nutrisi: kurang dengan adekuat dengan kriteria nasogastric drainage sempai suara sampai gejala berkurang hingga
dari kebutuhan hasil: usus kembali terdengar dan nyeri hilang.
tubuh yang  Mempertahankan berat badan.... abdomen berkurang/surut.
berhubungan kg. 2. Berikan NTP sesuai dengan 2. Cairan IV untuk meningkatkan
dengan; mual dan  Toleransi terhadap diet yang instruksi, berikan cairan sesuai hidrasi, elektrolit, dan vitamin pada
muntah; disajikan indikasi, tambahkan pottasium terapi dini.

12
penurunan nafsu  Tidak terdapat gejala seperti: chloride, multivitamin suplement,
makan, kerusakan rambut kusam, mata sayu tiaminn, dan folat sesuai pesanan.
metabolisme dengan konjungtiva pucat, Hindari terapi lipid.
nutrisi karena membran mukosa mulut kering 3. Konsultasikan dengan team ahli 3. Diskusi awal mengenai pertolongan
cedera pankreatik dan membengkak, dan lidah gizi mengenai pemenuhan nutrisi klien untuk mengidentifikasi
dan penurunan kotor kebutuhan nutrisi dan menentukan intervensi yang
enzim  Hb: dipelukan pasien.
pencernaan. Pria: 13-18 gr%
Wanita: 12-16 gr% 4. Monitor status nutrisi melalui 4. Berat badan saat masuk merupakan
Albumin darah: 3,5-5,0 g/dL pemeriksaan klinis (BB, inspeksi batas dasar untuk status nutrisi.
tanda-tanda malnutrisi seperti: Pemeriksaan fisik dapat menunjang
rambut kusam, mata sayu dengan atau menunjukkan status nutrisi
konjungtiva pucat, membran klien.
mukosa mulut kering dan
membengkak, dan lidah kotor)
dan analisis laboratorium.
5. Timbang berat badan pasien 5. Pengukuran serial mengindikasikan
setiap hari. kecenderungan kehilangan atau
penambahan BB pasien.

13
14
1. KASUS SEMU

Kasus :

Ny. M, usia 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mual, muntah dan nyeri
pada daerah perut. Hasil pengukuran didapatkan S : 37,6°C, TD : 113/82 mmHg,

N : 84 kali permenit, RR : 20 kali/menit. Hasil laboratorium WBC : 13.000mm³,


AST : 142 U.L, ALT : 390 U.L. pemeriksaan fisik didapatkan distensi pada abdomen,
palpasi didapatkan perut lunak. Peristaltik positif di 4 kuadran tapi hypoaktive. Ny. M
didiagnosa pankreatitis akut. Sekarang terpadang D5½ NS 40mEq KCL. Pasien NPO.

A. Demografi
Nama : Ny. M
Umur : 60 tahun
Alamat : Jln Kembang sari No. 37
Tanggal masuk : 23 September 2013
Tanggal pengkajian : 24 September 2013

B. Keluhan Utama:
Mual, muntah dan nyeri pada daerah perut.
C. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital :
Suhu: 37,6C RR : 20 x/mnt
Nadi: 84 x/mnt TD : 113/82 mmHg
Pemeriksaan fisik didapatkan :
1. Distensi pada abdomen,
2. Palpasi didapatkan perut lunak
3. Peristaltik positif di 4 kuadran tapi hipoaktif

D. Pemeriksaan Diagnostik
WBC : 13.000 / mm³

AST : 142 U.L


ALT : 390 U.L

E. Terapi

15
 D5½ NS dengan 40 mEq KCL

 Pasien NPO

F. Analisa Data
DATA Etiologi Masalah keperawatan
DS: enzim eksokrin pankreatik Nyeri
Px mengatakan ”nyeri pada teraktivasi (tripsinogen,
daerah perut”. kimotripsinogen,
. proelastase &
DO: posfolifase A)
 Pada pemeriksaan fisik
didapatkan distensi pada autodigesti
abdomen
 Palpasi didapatkan perut lunak inflamasi pada pankreas
 Nadi: 84 x/mnt
 Pernapasan: 20 x/mnt nyeri
 Tensi: 113/82 mmHg

DS: inflamasi pankreas Risiko defisit volume


Px mengatakan “mual dan cairan
muntah”. risiko sekuestrasi cairan
DO karena aktivasi enzim

 Distensi pada abdomen risiko defisit volume


 Terpasang D5½ NS dengan cairan
mEq KCL

DS: px mengatakan “mual dan Inflamasi pankreas Risiko gangguan nutrisi:


muntah dan nyeri perut”. kurang dari kebutuhan
kerusakan metabolisme tubuh
DO: nutrisi
 Distensi pada abdomen

16
 Palpasi didapatkan perut risiko nutrisi kurang dari
lunak kebutuhan tubuh
 Peristaltik positif di 4
kuadran tapi hipoaktif

 Terpasang D5½ NS dengan


40 mEq KCL
 Px NPO

G. Prioritas Masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pankreas
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan sekuestrasi pankreas, kehilangan
cairan tubuh abnormal, muntah.
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kerusakan
metabolisme nutrisi, anoreksia, mual dan muntah

17
H. Asuhan Keperawatan

Har
i/ Diagnosa
Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
tgl/ Keperawatan
Jam
Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan Mandiri
dengan inflamasi keperawatan nyeri hilang / 1. selidiki keluhan verbal nyeri, lihat 1. Nyeri sering menyebar, berat dan
pankreas berkurang dengan kriteria: lokasi dan intensitas. Cari faktor tidak berhubungan dengan
 Vital sign dalam batas normal yang meringankan dan pankreatitis akut atau perdarahan
 Px mengatakan nyeri berkurang memperberat nyeri.
 Ekspresi wajah rileks 2. Pertahankan tirah baring selama 2. Menurunkan laju metabolik dan
 Klien dapat beristrirahat serangan akut, berikan rangsangan/sekresi GI sehingga
lingkungan yang tenang menurunkan aktivitas pankreas
3. Berikan pilihan nyaman contoh 3. Meningkatkan relaksasi
pijatan punggung. Dorong teknik
relaksasi
4. Pertahankan lingkungan bebas 4. Rangsangan sensori dapat
makanan berbau mengaktivkan enzim pankreas.
Meningkatkan nyeri

18
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi 1. Dapat menurunkan nyeri
analgesik narkotik, sedatif,
antasid, simetidin

Resiko kekurangan Setelah dilakukan tindakan Mandiri


volume cairan keperawatan resiko kekurangan 1. Ukur masukan dan haluaran 1. Perpindahan cairan perdarahan,
berhubungan volume cairan tidak terjadi termasuk muntah/aspirasi gaster, dan menghilangkan vasodilator
dengan sekuestrasi dengan kriteria: diare. Hitung keseimbangan kinin dan faktot depresan jantu
pankreas,  Suhu: 36.5-37,5 C cairan 24 jam yang dipicu oleh iskemia pankreas
kehilangan cairan  Memiliki keseimbangan asupan dapat menyebabkan hipertensi
tubuh abnormal, dan haluaran yang seimbang berat. Penurunan curah
muntah. dalam 24 jam. jantung/perfusi organ buruk
 Kulit tidak kering sekunderterhadap episode

 Turgor kulit baik (<3 detik) hipotensi dapat mencetus luasnya

 Px tidak lemah komplikasi sistemik Indikator


kebutuhan pengganti/ keefektifan

19
terapi
2. Catat warna dan drainage gaster, 2. Resiko perdarahan gaster tinggi
pH dan adanya darah
3. Timbang berat badan sesuai 3. Penurunan BB menunjukan
indikasi. Hubungkan dengan hipovolemia; namun edema retensi
perhitungan keseimbangan cairan cairan dan asiter ditunjukan oleh
peningkatana berat badan stabil,
meskipun terjadi kehilangan otot.
4. Catat turgor kulit, kulit/membran 4. Indikator fisiologi lanjut dari
mukosa kering, keluhan haus. dehidrasi
5. Observasi/catat edema, perifer 5. Perpindahan cairan/edema terjadi
dan defenden. Ukur lingkar sebeagai akibat peningkatan
abdomen jika ada asites permeabilitas vaskuler, retensi
natrium dan penurunan tekanan
osmotik koloid pada kompartemen
intravaskuler
6. Selidiki perubahan sensori. 6. Perubahan mungkin berhubungan
Contoh : bingung, respon lambat dengan hipovolemia, hipoksia,
ketidak seimbangan elektrolit dan
delirium.
7. Auskultasi bunyi jantung, catat 7. Perubahan jantung/disritmia dapat
frekuensi dan irama. Awasi/catat menunjukan hipovolemia dan/atau

20
irama. ketidakseimbangan elektrolit,
umumnya
hipokalemia/hipokalsemia

Kolaborasi :
1. Berikan penggantian cairan sesuai 1. Pilihan cairan pengganti penting
indikasi pada kecepatan dan keadekuatan
perbaikan voume
2. Awasi pemeriksaan laboratorium
contoh : Hb/Ht, proteinalbumin, 2. Mengidentifikasi defisit/kebutuhan
elektrolit BUN, pengganti dan terjadinya
kreatitinosmolalitas urine dan komplikasi.
natrium, dan natrium dan kalium
3. Ganti elektrolit contoh : natrium,
kalium,, klorida, kalsium sesuai 3. Mempertahankan keseimbangan
ndikasi elektrolit.

Resiko nutrisi Setelah dilakukan tindakan Mandiri


kurang dari keperawatan resiko defisit nutrisi 1. Kaji abdomen, catat 1. peningkatan bising usus indikasi
kebutuhan tubuh tidak terjadi dengan kriteria: adanya/karakter bising usus, pemberian intake oral, keluhan
berhubungan  Mual muntah hilang/ distensi abdomen dan keluhan mual dapat menurunkan nafsu

21
dengan kerusakan berkurang mual makan
metabolisme  Intake nutrisi px adekuat 2. Beri makanan melalui NGT 2. Supaya intake nutrisi tetap adekuat
nutrisi, anoreksia,  Intake nutrisi per oral selama fungsi gastrointestinal jika px tidak mampu per oral
mual dan muntah  BB dalam batas normal adekuat.
3. Anjurkan makan sedikit tapi 3. Mempertahankan intake nutrisi
sering adekuat
4. Sajikan diit ketika hangat 4. Merangsang nafsu makan dan
menghindari mual
5. Anjurkan untuk menghindari 5. Menghindari rangsangan mual
makanan dengan bau yang
menyengat
6. Anjurkan untuk menghindari 6. Mengurangi beban kerja pankreas
makanan dengan kolesterol
tinggi

Kolaborasi
1. pemberian TPN 1. Mempertahankan nutrisi yang
adekuat

22
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pankreatitis akut adalah suatu proses peradangan akut pada pankreas yang
ditandai oleh berbagai derajat edema, perdarahan, dan nekrosis pada sel-sel asinus dan
pembuluh darah

Sedangkan Pankreatitis kronis ditandai oleh destruksi progresif kelenjar disertai


dengan penggantian jaringan fibrosis yang menyebabkan terbentuknya striktur dan
lasifikasi. Pankreatitis akut dapat terjadi setelah pankreatitis akut, pada beberapa pasien
dapat timbul secara perlahan.

kanker pankreas adalah proliferasi sel dipankreas merupakan jenis karsinoma


yang paling mematikan dengan urutan kelima, prognosis buruk (kebanyakan pasien
meninggal satu tahun setelah diagnosis.)

Tanda dan gelaja umum pada gangguan pankreas adalah nyeri pada epigastrium
dan menjalar hingga ke punggung, mual, muntah, anoreksia dan ikterik

Masalah keperawatan yang dapat muncul pada pasien denggan gangguan


pankreas adalah nyeri, defisit volume cairan dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
Rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pankreas adalah
untuk mengatasi permasalahan keperawatan pasien, sehingga dapat meningkatkan
mengurangi permasalahan pasien dan dapat meningkatkan derajat kesehatan pasien

B. Saran

Dari kesimpulan diatas maka penulis akan menyampaikan saran-saran yang


kiranya dapat dijadikan perhatian dan masukan demi tercapainya tujuan yang diharapkan
yaitu
1. Pasien hendaknya lebih memahami tentang penyakit, gejala penyakit, pengobatan
dan penangan dirumah.

23
2. Keluarga hendaknya memahami keadaan pasien dan mendukung proses pengobatan
pasien
3. Perawat hendaknya dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan
keadaan pasien.

24

Anda mungkin juga menyukai