Anda di halaman 1dari 14

TREND DAN ISU KEPERAWATAN KELUARGA

DALAM PERAWATAN LUKA DM


Dosen Pembimbing:
Ns. Nofrida Saswati, M.Kep

Di susun Oleh:
Miranda Saraswati
NIM: 1714201019
Teknik perawatan luka TREND DAN ISU
konvensional adalah teknik KEPERAWATAN
perawatan luka yang Berbagai
Berbagai teknik
teknik perawatan
perawatan luka
luka
KELUARGA
menggunakan kasa untuk DM
DM saat
saat ini
ini telah
telah berkembang
berkembang
DALAM
menutup ulkus diabetik. pesat
pesat meliputi
meliputi teknik
teknik PERAWATAN
Perawatan ini merupakan konvensional
konvensional dan dan modern.
modern. Pada
Pada LUKA DM
perawatan yang digunakan teknik
teknik konvensional
konvensional SECARA
dan dipilih oleh responden menggunakan
menggunakan kassa, kassa, antibiotik,
antibiotik, KONVENSIONAL
(bukan atas intervensi dan
dan antiseptik
antiseptik
peneliti). Perawatan ini
dilakukan selama 7 hari. Pengembangan berbagai teknik perawatan luka tersebut
Pengamatan interleukin 1 dan didasarkan pada kondisi klinis luka DM seperti produksi
interleukin 6 pada pretest dan eksudat dan kondisi dasar luka. Pengembangan berbagai
dianalisis dengan teknik perawatan luka tersebut akan berdampak terhadap
menggunakan metode Human
proses regenerasi jaringan sebagai dampak dari tindakan
Interleukin immunoassay (R
& Dsystem) atau dengan
membuka balutan, membersihkan luka, tindakan
teknik ELISA dan memiliki debridemen dan jenis balutan yang diberikan.
Kristianto, H. 2010. Perbandingan Perawatan Luka Teknik Modern &
satuan pg/ml Konvensional Terhadap Respon Nyeri Pada Luka DM. FIK UI
PROSEDUR TINDAKAN RAWAT LUKA SECARA
UMUM TERBAGI BEBERAPA LANGKAH, YAITU

Pengkajian Kondisi
Mengganti Balutan
Luka
Luka

Membersihkan
Luka

Kristianto, H. 2010. Perbandingan Perawatan


Luka Teknik Modern & Konvensional Terhadap
Respon Nyeri Pada Luka DM. FIK UI
••Antiseptik
Antiseptik Cetrimide
Cetrimide

Chlorhexidin
Chlorhexidin
••Antibiotik
Antibiotik
Hydrogen
Hydrogen BAHAN-BAHAN
peroxide
peroxide
•• Madu
Madu
RAWAT LUKA
Iodine
Iodine
PADA TEKNIK
Potasium
Potasium
•• Tap
Tap water
water
permanganat
permanganat KONVENSIONAL
Proflavine
Proflavine

•• Balutan
Balutan Silver
Silver
lembab
lembab Sodium
Sodium
hypochlorite
hypochlorite
Kristianto, H. 2010. Perbandingan Perawatan
Luka Teknik Modern & Konvensional Terhadap
Respon Nyeri Pada Luka DM. FIK UI
Berdasarkan
Berdasarkan hasil
hasil pengamatan
pengamatan selama
selama penelitian
penelitian menunjukkan
menunjukkan
bahwa
bahwa tingkat
tingkat kelembaban
kelembaban luka
luka lebih
lebih dapat
dapat dipertahankan
dipertahankan dan
dan
balutan
balutan jarang
jarang dibuka
dibuka pada
pada kelompok
kelompok modern
modern dibandingkan
dibandingkan
pada
pada kelompok
kelompok konvensional.
konvensional. Pada
Pada balutan
balutan konvensional
konvensional
cenderung
cenderung memberikan
memberikan dampak
dampak yang
yang buruk
buruk karena
karena pemakaian
pemakaian
kompres
kompres kasa
kasa sebagai
sebagai upaya
upaya mempertahankan
mempertahankan kelembaban
kelembaban
kurang
kurang dapat
dapat dipertahankan
dipertahankan lebih
lebih lama
lama sehingga
sehingga luka
luka lebih
lebih sering
sering
diganti
diganti balutannya.
balutannya. Fenomena
Fenomena ini
ini akan
akan membawa
membawa dampak
dampak
timbulnya
timbulnya cidera
cidera ulang
ulang pada
pada dasar
dasar luka
luka yang
yang akan
akan menstimulasi
menstimulasi
terjadinya
terjadinya infl
infl amasi
amasi ulang
ulang pada
pada dasar
dasar luka.
luka. Penggunaan
Penggunaan
antiseptik,
antiseptik, seperti
seperti iodine
iodine 1%
1% dan
dan H2O2
H2O2 pada
pada kelompok
kelompok
konvensional
konvensional dapat
dapat memicu
memicu rusaknya
rusaknya caloncalon
caloncalon kapiler
kapiler darah.
darah.

Werna, N. Dkk. 2015. TEKNIK PERAWATAN LUKA MODERN DAN KONVENSIONAL TERHADAP
KADAR INTERLEUKIN 1 DAN INTERLEUKIN 6 PADA PASIEN LUKA DIABETIK
Jurnal Ners Vol. 10 No. 1 April 2015: 133–137
 Berdasarkan pengamatan di klinik menunjukkan bahwa
penggantian balutan pada kelompok konvensional lebih sering
dilakukan dibandingkan kelompok modern. Hal ini akan
berpengaruh terhadap kondisi stress jaringan yang sedang
regenerasi sehingga secara psikologis. pasien akan lebih sering
mengeluh kesakitan sebagai dampak terjadinya cidera ulang pada
dasar luka. Adanya respons tersebut maka tubuh akan
mengaktifkan Hipotalamus-Pituitary-Adrenal (HPA-Aksis) untuk
melepaskan hormon ACTH, CRF dan kortisol. Secara lokal akan
terjadi pengaktifan mediator pro infl amasi, seperti IL-1, IL-8 and
tumour necrosis factor (TNF) sehingga dapat terjadi proses infl
amasi yang memanjang berakibat meningkatnya keparahan luka.
Hal ini membuktikan bahwa pada kelompok yang memakai
perawatan luka konvensional memiliki kadar interleukin 1 yang
tinggi sehingga proses infl amasi yang terjadi akan memanjang
dan berakibat pada peningkatan keparahan luka

Werna, N. Dkk. 2015. TEKNIK PERAWATAN LUKA MODERN DAN KONVENSIONAL TERHADAP
KADAR INTERLEUKIN 1 DAN INTERLEUKIN 6 PADA PASIEN LUKA DIABETIK
Jurnal Ners Vol. 10 No. 1 April 2015: 133–137
Tidak adanya perkembangan penyembuhan luka diabetik
(degenerasi) pada responden disebabkan penderita masih
menggunakan balutan konvensional dan pada balutan
konvensional ketika akan merawat luka pada hari berikutnya,
kassa akan menempel pada luka dan menyebabkan rasa sakit
pada klien, di samping itu juga sel-sel yang baru tumbuh juga
akan rusak. Neuropati perifer, penyakit vaskuler perifer,
deforrnitas struktur kaki menjadi faktor utama penyebab luka
diabetes. Faktor lain turut berperan timbulnya luka diabetes
meliputi trauma, kelainan biomekanik, keterbatasan gerak sendi,
dan peningkatan resiko infeksi.pada hari ke 3 atau pada
observasi kedua beberapa responden yang mengalami
regenerasi penyembuhan luka disebabkan keadaan lingkungan
yang optimal untuk penyembuhan luka dan penggunaan konsep
“moist wound healing” adalah metode untuk mempertahankan
kelembaban luka dengan menggunakan balutan penahan
kelembaban, sehingga penyembuhan luka dan pertumbuhan
jaringan dapat terjadi secara alami.

ADRIANI, TETI MARDIANTIJ.2016. JURNAL IPTEKS TERAPAN V10.I1 (18-23)


PENGGUNAAN BALUTAN MODERN (HYDROCOLOID) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA
DIABETES MELLITUS TIPE II.
Di Indonesia sampai saat ini yaitu sebagian besar
perawat masih percaya bahwa penyembuhan luka yang baik
adalah dengan membuat lingkungan atau daerah sekitar luka
tetap kering atau menggunakan cara konvensional untuk
merawat luka (Junaidi dalam Salawaney, 2016). Luka yang
dirawat dengan metode konvensional akan lebih lama dengan
proses penyembuhan dan akan memakan waktu dalam
penanganan luka karena kurang adanya pengkajian terhadap
riwayat penyakit pasien oleh perawat ataupun dokter.

Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, perhatian terhadap


perawatan luka juga masih sangat kurang karena perawat di Indonesia
masih menggunakan perawatan luka konvensional untuk memberikan
perawatan kepada pasien ulkus diabetik padahal saat ini sudah mulai
berkembang perawatan luka yang lebih canggih (Salawaney, 2016) Di
Indonesia dari total 1012 rumah sakit hanya 25 rumah sakit atau 2,4%
yang menerapkan metode modern dressing
(Ismail dalam Salawaney, 2016).
ADA BEBERAPA MANAJEMEN LUKA KONVENSIONAL
YANG BIASA DILAKUKAN DI RUMAH SAKIT
DIANTARANYA

1) Manajemen
1) Manajemen perawatan
perawatan luka
luka yang
yang
sebelumnya tidak
sebelumnya tidak mengenal
mengenal adanya
adanya
lingkungan luka
lingkungan luka yang
yang lembab.
lembab. 2)
2) Manajemen
Manajemen perawatan
perawatan luka
luka yang
yang
lama
lama hanya
hanya membersihkan
membersihkan luka luka
3)
3) Ketika
Ketika akan
akan merawat
merawat luka
luka menggunakan
menggunakan cairancairan normal
normal salin
salin
dihari
dihari berikutnya,
berikutnya, kasa
kasa atau
atau ditambahkan
ditambahkan dengan
dengan Iodin
Iodin
tersebut
tersebut akan
akan menempel
menempel padapada Providine,
Providine, Hidrogen
Hidrogen Peroksida,
Peroksida,
luka
luka dan
dan menyebabkan
menyebabkan rasa
rasa antiseptik-antiseptik
antiseptik-antiseptik seperti
seperti itu
itu dapat
dapat
sakit,
sakit, disamping
disamping itu
itu sel-sel
sel-sel menggangu
menggangu proses
proses penyembuhan
penyembuhan
yang
yang baru
baru tumbuh
tumbuh pada
pada luka
luka dari
dari luka,
luka, dan
dan tidak
tidak hanya
hanya
menjadi
menjadi rusak.
rusak. membunuh
membunuh kumankuman tapi
tapi membunuh
membunuh
leukosit
leukosit yang
yang bertugas
bertugas membunuh
membunuh
kuman
kuman patogen
patogen dan
dan kemudian
kemudian
4) Luka dalam kondisi kering dapat
ditutup
ditutup dengan
dengan kasa
kasa kering.
kering.
memperlambat proses penyembuhan
belumnya
belumnya tidak
tidak mengenal
mengenal adanya
adanya
dan akan menimbulkan bekas pada
lingkungan
lingkungan luka
luka yang
yang lembab.
lembab.
luka (Arisanty, Irma P. 2014).
PRINSIP-PRINSIP PERAWATAN LUKA

Mencuci luka Debridement

Terapi Pemilihan jenis


antibiotika balutan

Andra S, W & Yessie. 2013. KMB 1


Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Dewasa
Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha
Medika.
TREND DAN ISU KEPERAWATAN KELUARGA
DALAM PERAWATAN LUKA DM

DM memunculkan
DM memunculkan berbagai
berbagai macam
macam komplikasi.
komplikasi.
Salah satu
Salah satu komplikasi
komplikasi DM
DM adalah
adalah masalah
masalah kaki
kaki
diabetik. Masalah
diabetik. Masalah kaki
kaki diabetik
diabetik adalah
adalah penyebab
penyebab
utama mordibitas
utama mordibitas dan
dan mortalitas
mortalitas serta
serta
membutuhkan biaya
membutuhkan biaya perawatan
perawatan kesehatan
kesehatan yang
yang
tinggi pada
tinggi pada pasien
pasien diabetes(Bowering
diabetes(Bowering & & Embil,
Embil,
2013).Salah satu
2013).Salah satu dari
dari masalah
masalah kaki
kaki diabetik
diabetik adalah
adalah
Ulkus diabetes
Ulkus diabetes mellitus.
mellitus.

Respon
Respon psikologis
psikologis yang
yang muncul
muncul pada
pada keluarga
keluarga salah
salah
satunya
satunya adalah
adalah ansietas.
ansietas. Keluarga
Keluarga yang
yang merawat
merawat
pasien
pasien dengan
dengan penyakit
penyakit kronik,
kronik, 40%
40% nya
nya mengalami
mengalami
ansietas
ansietas dengan
dengan tanda
tanda –tandanya
–tandanya merasa
merasa tegang
tegang /
/
tidak
tidak enak,
enak, merasa
merasa takut
takut jika
jika sesuatu
sesuatu yang
yang buruk
buruk
terjadi,
terjadi, merasa
merasa khawatir,
khawatir, tidak
tidak nyaman,
nyaman, mual,
mual, sesak,
sesak,
dan
dan gelisah
gelisah
Kamalah, A,D, dkk.2016. Efektivitas Psikoedukasi Keluarga Pada Caregiver Pasien Ulkus Diabetes Melitus
Dalam Menurunkan Tingkat Ansietas
 Jurnal Ilmu Keperawatan Universitas Brawijaya
Menurut
Menurut Bomar
Bomar (2010),
(2010), promosi
promosi kesehatan
kesehatan diberikan
diberikan
kepada
kepada keluarga
keluarga untuk
untuk membantu
membantu keluarga
keluarga
mengatasi
mengatasi masalah
masalah transisi
transisi keluarga
keluarga dalam
dalam hal
hal ini
ini
adalah
adalah masalah
masalah yang
yang dihadapi
dihadapi keluarga
keluarga ketika
ketika
anggota
anggota keluarga
keluarga mengalami
mengalami masalah
masalah penyakit
penyakit
kronis.
kronis.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
psikoedukasi keluarga yang diberikan mampu
menurunkan ansietas pada keluarga yang merawat
pasien ulkus diabetes mellitus. Sehingga keluarga
mampu merawat pasien ulkus dan mengatasi
ansietas yang muncul ketika merawat pasien ulkus
Diabetes Mellitus.
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada keluarga
adalah tentang pengertian, klasifikasi ulkus, dan
perawatanya pada setiap klasifikasi / tingkatan.
Peneliti berpendapat bahwa pendidikan kesehatan
yang diberikan pada keluarga mampu meningkatkan
pengetahuan keluarga sehingga meningkatkan
kemampuan keluarga dalam merawat pasien ulkus
diabetes mellitus.
Kamalah, A,D, dkk.2016. Efektivitas Psikoedukasi Keluarga Pada Caregiver Pasien Ulkus Diabetes
Melitus Dalam Menurunkan Tingkat Ansietas. Jurnal Ilmu Keperawatan Universitas Brawijaya
uji
uji Mann
Mann Whitney
Whitney menunjukkan
menunjukkan p p value
value (0,000)
(0,000) <
<α α (0.05).
(0.05).
menunjukan
menunjukan psikoedukasi
psikoedukasi efektif
efektif dalam
dalam menurunkan
menurunkan
ansietas.
ansietas. Psikoedukasi
Psikoedukasi yang
yang dilakukan
dilakukan pada
pada keluarga
keluarga pasien
pasien
ulkus
ulkus Diabetes
Diabetes Mellitus
Mellitus membantu
membantu caregiveruntuk
caregiveruntuk
mengidentifikasi
mengidentifikasi masalah
masalah selama
selama merawat
merawat pasien
pasien ulkus.
ulkus.
Masalah
Masalah tersebut
tersebut seperti
seperti gula
gula darah
darah pasien
pasien yang
yang tidak
tidak stabil,
stabil,
luka
luka yang
yang tak
tak kunjung
kunjung sembuh,
sembuh, kondisi
kondisi isik
isik pasien
pasien yang
yang
tidak
tidak stabilyang
stabilyang mengakibatkan
mengakibatkan rawat
rawat inap
inap hingga
hingga masalah
masalah
biaya
biaya perawatan
perawatan ulkus
ulkus diabetes
diabetes mellitus.
mellitus.
penelitian
penelitian yang
yang dilakukan
dilakukan Ronesmaharani
Ronesmaharani tentang
tentang pengaruh
pengaruh psikodukasi
psikodukasi
keluarga
keluarga dalam
dalam menurunkan
menurunkan ansietas
ansietas pada
pada keluarga
keluarga yang
yang merawat
merawat anak
anak dengan
dengan
retradasi
retradasi mental.
mental. Desain
Desain penelitian
penelitian yang
yang digunakan
digunakan adalah
adalah Quasi
Quasi Experiment
Experiment
Pre
Pre –post
–post with
with control
control Group
Group Design.
Design. Pengambilan
Pengambilan sampel
sampel dengan
dengan
menggunakan
menggunakan teknik
teknik simple
simple random
random samplingdangan
samplingdangan 12 12 responden
responden perlakuan
perlakuan
dan
dan 12
12 responden
responden kontrol.
kontrol. hasil
hasil uji
uji parametrik
parametrik pada
pada penelitian
penelitian ini
ini menunjukkan
menunjukkan
terdapat
terdapat penurunan
penurunan rata
rata –rata
–rata ansietas
ansietas yang
yang bermakna
bermakna pada
pada kelompok
kelompok
perlakuan
perlakuan dibandingkan
dibandingkan dengan
dengan kelompok
kelompok kontrol.
kontrol. hal
hal tersebut
tersebut memperlihatkan
memperlihatkan
psikoedukasi
psikoedukasi keluarga
keluarga efektif
efektif dalam
dalam menurunkan
menurunkan ansietas
ansietas pada
pada keluarga
keluarga /
/
caregiverpasien
caregiverpasien ulkus
ulkus Diabetes
Diabetes Mellitus
Mellitus di
di Malang.
Malang.
Kamalah, A,D, dkk.2016. Efektivitas Psikoedukasi Keluarga Pada Caregiver Pasien Ulkus Diabetes
Melitus Dalam Menurunkan Tingkat Ansietas
 Jurnal Ilmu Keperawatan Universitas Brawijaya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai