Anda di halaman 1dari 19

KONSEP HAZARD DAN

RESIKO DALAM PELAYANAN


ASUHAN KEPERAWATAN
Maryudella Afrida, M.Kep
Faktor resiko dan hazard di tempat kerja bisa terjadi akibat
sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan
bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya.

istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya


sesuatu yang potensial unt uk mengakibatkan cedera atau
penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh
tenaga kerja atau instansi.

sedang kemungkinan potensi bahaya, sering disebut resiko.


baik “hazard” maup un “resiko” tidak selamanya menjadi
bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan
dengan baik.
Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang
pekerja sangat dipengaruhi oleh (effendi, ferry. 2009:
233):

1. Beban kerja berupa beban fisik, mental dan sosial


kapasitas kerja yang banyak tergantung pada
pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani,
ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya.

2. Lingkungan kerja sebagai beban tambahan, baik


berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik,
mau pun aspek psikososial. kondisi lingkungan
kerja (misalnya, panas, bising, berdebu, zat-zat
kimia, dll)
Hazard adalah faktor intrinsik yang melekat
pada sesuatu berupa barang atau kondisi dan
mempunyai potensi menimbulkan efek
kesehatan m a up un keselamatan pekerja serta
lingkungan yang memberikan dampak buruk.
Hazard adalah suatu aktivitas atau sifat alamiah
yang berpotensi menimbulkan kerusakan (miles
nedved).
Hazard adalah suatu kondisi atau tindakan
yang dapat berpotensial menimbulkan
kecelakaan dan kerugian (as/nzs, 1999).
Jenis-jenis hazard bahaya kesehatan kerja bahaya kesehatan
kerja dapat berupa :

1. bahaya fisik,

2. kimia,

3. biologi dan

4. bahaya berkaitan dengan ergonomi,

berdampak kepada kesehatan dan kenyamanan kerja,


misalnya : penyakit akibat kerja bahaya keselamatan kerja
(safety hazard) fokus pada keselamatan manusia yang terlibat
dalam proses, peralatan, dan teknologi. dampak safety
hazard bersifat akut , konsekuensi tinggi, dan probabilitas
unt uk terjadi rendah.
Pengendalian hazard hazard atau bahaya dapat dihindari
ataupun dampak dari hazard tersebut dapat diminimalkan.
menurut permenaker no. 05/men/1996, pengendalian
risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilakukan
dengan berbagai macam metode, yaitu
1. Pengendalian teknis atau rekayasa yang meliputi
eliminasi, subtitusi, isolasi, ventilasi, higiene, dan
sanitasi (engineering control).
2. Pendidikan dan pelatihan.
3. Pembangunan kesadaran dan motivasi yang
meliputi
sistem bonus, insentif, penghargaan, dan motivasi
diri.
4. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan dan etiologi.
penegakan h u ku m . pemberian alat pelindung diri/ apd
Risiko adalah kemungkinan timbulnya kerugian cedera, keadaan yang
merugikan atau perusakan
Menurut international labour organization (ilo), risiko adalah kemungkinan
adanya peristiwa atau kecelakaan yang tidak diharapkan dan dapat terjadi
dalam waktu dan keadaan tertentu
Risiko merupakan gambaran kuantitatif dari kemungkinan kerugian yang
mempertimbangkan kemungkinan suatu hazard yang akan mengakibatkan
suatu peristiwa.

5 macam tipe risiko, yaitu :

1. risiko keselamatan

2. risiko kesehatan

3. risiko lingkungan dan ekologi

4. risiko finansial

5. risiko terhadap masyarakat


Manajemen risiko adalah suat u kumpulan dari berbagai
tahapan kegiatan yang bertujuan unt uk mengelola risiko –
risiko keselamatan dan kesehatan dalam s uat u aktivitas
kegiatan.

manfaat dilakukannya manajemen risiko :


1. Mengurangi kejadian yang tidak dapat terduga
2. Mencari kesempatan atau peluang meningkatkan
perencanaan, kinerja, dan efektifitas
3. Meningkatkan keuntungan ekonomis dan efisiensi
4. Meningkatkan informasi sebagai masukan sebagai proses
pengambilan keputusan meningkatkan reputasi organisasi atau
perusahaan sebagai komitmen direksi untuk melindungi pekerja
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan akuntabilitas,
kepercayaan, dan governance.
5. Meningkatkan kesejahteraan kesehatan personal dan pekerja
lainnya.
Tahapan proses manajemen risiko (as/nzs 4360 : 2004), yaitu :

1. Penetapan ruang lingkup


2. Identifikasi risiko
3. Analisis risiko

4. Evaluasi risiko
5. Pengendalian risiko
6. Monitoring dan review

7. Komunikasi dan konsultasi


Fungsi dan tugas perawat dalam k3 fungsi perawat

1. Mengkaji masalah kesehatan

2. Menyusun rencana a su ha n keperawatan

3. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan


keperawatan terhadap pekerja

4. Melakukan penilaian terhadap a suha n


keperawatan yang dilakukan
Tugas perawat :
1. Mengawasi lingkungan pekerja
2. Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan
3. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
4. Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan pekerja
5. Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan
di rumah kepada pekerja dan keluarga yang mempunyai masalah
Kesehatan
6. Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan k3 terhadap
pekerja
7. Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
8. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai pekerja dan
keluarganya
9. Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja mengkoordinasi
dan mengawasi pelaksanaan k3.
Hazard dan resiko dalam proses pengkajian dan perencanaan
dalam melakukan proses pengkajian dan perencanaan pada
pasien, perawat harus memperhatikan hazard dan resiko yang
kemungkinan terjadi, seperti :
1. pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga.
2. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian.
3. Pasien dan keluarga ac u h tak ac u h dengan pertanyaan yang
diajukan perawat.
4. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik m a up un udara saat
pemeriksaan fisik.
5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien
dan keluarganya.

Tahap ini perawat harus mampu mengidentifikasi secara benar


dan meningkatkan komunikasi secra efektif agar tidak terdapat
informasi yang salah dimengerti atau informasi yang tidak tepat
dan tidak c u kup .
Hazard dan resiko dalam perencanaan a s uha n keperawatan
rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan
yang dapat mencapai tiap tujuan k h u s u s .

Perencanaan keperawatan meliputi perumusan tujuan, tindakan


dan penilian rangkaian a s uha n keperawatan pada klien
berdasarkan analisis pengkajian.

Perencanaan merupakan dasar bagi seorang perawat dalam


melaksanakan implementasi keperawatan. oleh karena itu pada
tahap ini perawat harus m a mpu menyusun rencana tindakan yang
akan diberikan kepada pasien secara sistematis dan tepat.

Hal ini bertujuan agar tidak terjadi resiko dan hazard yang dapat
mengancam keselamatan pasien saat proses implementasi
dijalankan
Hazard dan resiko dalam diagnosa a suha n keperawatan
seorang perawat dalam hal ini harus ma mp u
mendiagnosa kondisi tubuh pasien dan kebiasaan
pasien secara tepat dan teliti.

J i k a terdapat kesalahan pada saat perawat melakukan


proses diagnosa atau terdapat hal yang terlewatkan oleh
perawat. maka rencana tindakan yang akan disusun
menjadi tidak tepat.
Oleh karena itu, dalam melakukan proses diagnosa,
seorang perawat harus ma mpu berpikir secara kritis dan
tepat sehingga tidak terjadi kesalahan atau resiko dan
hazard yang dapat mengancam nyawa pasien
Hazard dan resiko dalam implementasi as uhan keperawatan
perawat saat melakukan proses implementasi harus
menjamin bahwa tindakan yang akan dilakukan adalah
tindakan yang tepat.

Perawat juga harus mampu menilai kemampuan secara


pribadi dalam melaksanakan proses implementasi agar
tidak terjadi kesalahan saat memberikan tindakan
keperawatan pada pasien. selain itu, keselamatan pasien
juga ditentukan dari peralatan medis dan lingkungan
sekitar pasien.

Hal tersebut perlu diperhatikan agar pasien dapat


terhindar dari infeksi lain akibat melakukan kontak dengan
benda asing atau lingkungan di luar tubuhnya
Hazard dan resiko dalam evaluasi as uhan keperawatan
evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan
perbaikan.

Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa


suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal.

Proses evaluasi merupakan cermin bagi seorang perawat


terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan jika pada
saat melakukan proses evaluasi perawat menemukan
tindakan atau kejadian yang salah, maha hal-hal
tersebut dapat segera diperbaiki sehingga mencegah
terjadinya kondisi buruk pada pasien serta menjaga
keselamatan pada pasien.
CONTOH
KASUS
• CONTOH KASUS YANG BERKESINAMBUNGAN DALAM UPAYA MENCEGAH DAN
MEMINIMALKAN HAZARD DAN RISIKO DALAM ASUHAN KEPERAWATAN.
• PENGKAJIAN : SEBAGIAN PERAWAT SAAT AKAN MELAKUKAN TINDAKAN TIDAK
MELAKUKAN CUCI TANGAN DENGAN BENAR ATAU TIDAK SESUAI DENGAN SOP.
• PERENCANAA : AKAN DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA DAN CARA
CUCI TANGAN YANG BENAR.
• IMPLEMENTASI : TERPASANGNYA POSTER SOP CUCI TANGAN DISETIAP WASHTAFFLE
• EVALUASI : PARA PERAWAT SUDAH MULAI MELAKUKAN TINDAKAN CUCI TANGAN
SESUAI SOP
TUG
AS Perawat dinas di Ruang :
Seorang
1. Isolasi HIV/A IDS
2. Isolasi Covid-19
3. Isolasi TB
4. Rehabilitasi Narkoba
Bagaimana upaya meminimalkan Hazard dan Resiko saat melakukan Asuhan
Keperawatan pada tahap2 : Pengkajian, Mendiagnose, Merencanakan, memberikan
Implementasi dan Mengevaluasi Pasien di Ruang tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai