Anda di halaman 1dari 22

KESELAMATAN PASIEN & KESELAMATAN

KESEHATAN KERJA
(Resiko dan Hazard, serta Upaya Mencegah dan Meminimalkan
Risiko dan Hazard pada Tahap-Tahap Asuhan Keperawatan)

Dosen Pengampu:Andi Baso Tombong, S.Kep.,Ns., M A N P


ANGGOTA KELOMPOK
Venny Septiani S (R011211002) Irene Melinda T (R011211126)
Elvina Namira R (R011211052) Ayu Rada Safina (R011211032)
Nurul Fahmi B (R011211046) Rani Apriliani (R011211022)
Gloria Abrianti K (R011211116) Nurul Afizatul A (R011211018)
Nur syahidatul (R011211124) Eka Damayanthi (R011211102)
Aunillah Fil ‘Ayati (R011211070) Sitti Aisyah (R011211132)
Anggeline Malino (R011211090) Winda Angreni P (R011211048)
Maria Anjelina B (R011211134) Ruth Maria Layuk (R011211100)
Farhana Faisa (R011211130) Alif Muhammad Islam (R011211014)
Antjelica Frigia M. P (R011211036) Ayu Aqhsaniy (R011211060)
Fitriani Palimbong (R011211016)
Table of contents

01 Identifikasi dan Analisa


Risiko 02 I dentifikasi Hazard

Risiko dan Hazard Upayamencegah dan


03 dalamPelaksanaan 04 meminimalkan risiko dan
Asuhan Keperawatan hazard dalamtahap
perencanaan
asuhan keperawatan
Latar Belakang

Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti memiliki tingkat resiko bahaya tergantung dari
seberapa sulit suatu pekerjaan tersebut dan seberapa besar peluang terjadinya resiko
bahaya pada pekerjaan yang kita lakukan tersebut. Hal ini tentu berhubungan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja atau yang biasa disebut dengan K3. Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) sebagai suatu program didasarkan pada pendekatan ilmiah untuk
mencegah atau meminimalkan terjadinya bahaya. Oleh karena itu, keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan pendekatan ilmiah dan praktis untuk mengatasi potensi
bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin timbul. Penerapan K3
memastikan pekerja terlindungi dari risiko cedera dan penyakit akibat kerja yang
mungkin terjadi selama bekerja di tempat kerja. Oleh karena itu K3 berperan besar
dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, terutama untuk menghindari kerugian
manusia.
RISIK O
PENGERTIAN RISIK O

Risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI)adalah akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau
tindakan. Risiko (Risk) adalah menyatakan
kemungkinan terjadinya kecelakaan/ kerugian pada
periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu
(Tarwaka, 2008).
PENILAIAN RISIKO

Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan


pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja/
penyakit akibat kerja.
PENGENDALIAN RISIKO

Menurut Hanafi & Partawibawa (2016), pengendalian risiko terhadap


bahaya yang teridentifikasi dilakukan setelah dilakukan penilaian
sebelumnya, sehingga pengendalian risiko bahaya diprioritaskan pada
bahaya dengan kategori paling tinggi ke rendah.

Terdapat 3 kategori pengendalian risiko :


1. Kategori high
2. Kategori moderate
3. Kategori low
IDENTIFIKASI DAN ANALISI RISIKO

Menurut Darmawi (2016) tahapan pertama dalam proses manajemen risiko


adalah tahap identifikasi risiko. Identifikasi risiko merupakan suatu proses
yang secara sistematis dan terus menerus dilakukan untuk mengidentifikasi
kemungkinan timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang,
dan personil perusahaan. Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah
proses yang terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang ada
atau yang mungkin terjadi pada suatu proyek, harus diidentifikasi.
HAZARD
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya
PENGERTIAN HAZARD K3 di tempat kerja, antara lain :
1. Faktor Bahaya Biologi (Seperti : Jamur,
Hazard atau potensi bahaya Virus, Bakteri, dll.)
menunjukan adanya sesuatu yang
2. Faktor Bahaya Kimia (Seperti: Gas, Debu,
potensial untuk mengakibatkan
cedera atau penyakit, kerusakan atau Bahan Beracun, dll.)
kerugian yang dapat dialami oleh 3. Faktor Bahaya Fisik/Mekanik (Seperti :
tenaga kerja atau instansi. Mesin, Tekanan, dll.)
4. Faktor Bahaya Biomekanik (Seperti : Posisi
Kerja, Gerakan, dll.)
5. Faktor Bahaya Sosial Psikologis (Seperti :
Stress, Kekerasan, dll.)
KLASIFIKASI HAZARD

Menurut Ndejjo (2015) bahaya secara luas diklasifikasikan sebagai biologis


dan nonbiologis. Klasifikasi orang asing dihasilkan sebagai titik akhir
komposit.
Tanggapan-tanggapan ini disortir untuk menghasilkan klasifikasi gabungan,
biologis atau nonbiologis :
1) bahaya biologis
2) bahaya nonbiologis
IDENTIFIKASI HAZARD

Identifikasi bahaya merupakan langkah awal dalam


mengembangkan manajemen risiko K3. Mengidentifikasi
suatu bahaya adalah upaya sistematis untuk mengetahui
potensi bahaya yang ada di lingkunga kerja. Dengan
mengetahui sifat dan karakteristik bahaya, maka dapat lebih
berhati-hati dan waspada untuk melakukan langkah-langkah
pengamanan agar tidak terjadi kecelakaan, namun tidak
semua bahaya dapat dikenali dengan mudah (Ramli, 2009).
Risiko dan Hazard
dalam Pengkajian Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat saja
Asuhan Keperawatan bisa terjadi adalah:
1. Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh
keluarga pasien atau Pasien itu sendiri atau dalam kata
Risiko melekat dari tindakan
lain menyembunyikan suatu hal, sehingga dalam proses
pelayanan kesehatan dalam hal ini
pengkajian kurang lengkap.
pada saat melakukan pengkajian
asuhan keperawatan adalah bahwa 2. Pada saat melakukan pengkajian dapat juga terjadi di
dalam kegiatan ini yang diukur kejadian tertularnya penyakit
adalah upaya yang dilakukan 3. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat
melakukan pengkajian ataupun pada proses wawancara.
4. Dalam melakukan pengkajian atau pemeriksaan perawat
bisa saja mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun
keluarga pasien.
Risikodan Hazard Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Kesalahan saat merencanakan pengkajian dapat saja terjadi, jika perawat


salah dalam mengkaji maka Perawat akan salah dalam memberikan
proses perawatan atau pengobatan yang pada akhirnya akan
mengakibatkan kesehatan pasien malah semakin terganggu. Kemudian
dapat saja terjadi jika perawat salah dalam merencanakan tindakan
keperawatan maka perawat juga akan mendapatkan bahaya seperti
tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya perlindungan diri
terhadap perawat.
Risikodan Hazard Dalam I mplementasi
Keperawatan

Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat melakukan


implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu
merupakan kesalahan yang sangat fatal. Kesalahan ini dapat
mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau perawat
Risikodan Hazard dalam Evaluasi Asuhan Keperawatan

Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan


keperawatan dapat mengakibatkan pendokumentasian Asuhan
Keperawatan yang kurang data yang sudah dilakukan oleh perawat.
Terkadang perawat lupa mengkonfirmasi ke dalam dokumentasi asuhan
keperawatan, sehingga yang tertulis atau yang telah dilaksanakan oleh
perawat kepada pasiennya tidak ada dalam dokumentasi asuhan
keperawatan.
Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard
pada Pengkajian Asuhan Keperawatan
Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam tahap pengkajian tersebut yaitu:
a) Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun kepada keluarganya
b) Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian dilakukan, Misalnya
menggunakan masker yang sebenarnya tidak perlu dipakai
c) Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien
d) Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan sama
e) Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi pendengar yang baik
f) Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk didekati, maka perawat
dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya terlebih dahulu
g) Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari klien terlebih dahulu
h) Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada klien
i) Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk apapun kepada
pihak rumah sakit
j) Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah terkontaminasi
k) Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.
Upaya mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard dalam
Tahap Perencanaan Asuhan Keperawatan

a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun rencana
keperawatan
b) Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial
yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat menyusun perencanaan
keperawatan
c) Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana tindakan
keperawatan.
d) Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada pedoman
rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan yang ada
e) Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi waktu pencapaian
dari rencana keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator evaluasi keperawatan.
Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard pada
Tahap I mplementasi Asuhan Keperawatan

a) Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptic
b) Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan
c) Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik, menghindari kontak langsung
dengan segala macam cairan klien
d)Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta menerapkan
pola hidup yang sehat pula
e) Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan ketenangan
saat bekerja
f.)Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan oleh pihak
rumah sakit
Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard pada
Evaluasi Asuhan

Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard dalam evaluasi
asuhan keperawatan yaitu :

a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi


keperawatan
b)Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau
ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan
Kesimpulan
Dalam tindakan pelayanan kesehatan, salah satunya pelaksanaan asuhan keperawatan, risiko dan hazard
pastilah melekat. Dalam setiap tahap pelaksanaan asuhan keperawatan itu sendiri, terdapat risiko dan
hazardnya masing-masing. Contohnya yaitu pada pengkajian, perawat mempunyai risiko tertular penyakit
pasien akibat kontak fisik maupun udara. Pada tahap perencanaan, jika perawat salah dalam mengkaji, maka
terjadi pula kesalahan dalam perencanaan asuhan keperawatan yang dapat menyebabkan kesehatan pasien
malah semakin terganggu. Pada implementasi, perawat bisa saja salah dalam pemberian obat kepada pasien.
Kemudian pada tahap evaluasi, contohnya yaitu perawat tidak menuliskan sepenuhnya data yang sudah
dilakukan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Meskipun terdapat berbagai risiko dan hazard
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, kita sebagai perawat juga memiliki sejumlah upaya mencegah dan
meminimalkan risiko dan hazard tersebut.

Anda mungkin juga menyukai