Anda di halaman 1dari 14

MENCEGAH SERTA MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD

PADA SETIAP TAHAP DALAM ASUHAN KEPERAWATAN


( PENGKAJIAN, DIAGNOSIS, PERENCANAAN,
IMPLEMENTASI, EVALUASI)

KELOMPOK A

JUNITA CEN
M. DY
WO
N KAS
SUALA
G
RE
N
K J DRI
NOFITA AC
O OB
LALEN
EVA
GAND
ARI
A
LATAR BELAKANG

Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya


kecelakaan terutama di Rumah Sakit. Bekerja di rumah sakit dapat
menimbulkan risiko tertular penyakit dari pasien. Risiko ini tidak
hanya berpotensi bagi tenaga medis saja, namun juga terhadap
tenaga non medis seperti petugas kebersihan.
Saat bekerja risiko yang selalu dihadapi oleh petugas
kebersihan adalah terpapar faktor biologi dan terpapar bahan kimia
atau obat pembersih. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan, upaya kesehatan kerja ditunjukkan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
oleh karena itu diperlukannya upaya pencegahan dan
meminimalkan risiko dan hazard di Rumah Sakit.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu


upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain yang
memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari kecelakaan kerja.
Tujuan K3 yaitu untuk mencegah, mengurangi, bahkan
menihilkan risiko penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK)
serta meningkatkan derajat kesehatan para pekerja sehingga
produktivitas kerja meningkat.
PENGERTIAN RESIKO

Kata risiko (Risk) berasal dari bahasa Arab yaitu Rizk yang
berarti pemberian. Menurut kamus Webster, risiko adalah
kemungkinan timbulnya kerugian cedera, keadaan yang
merugikan atau perusakan (Risk is Possibility of loss,
injury,disadventage or destruction).
Menurut International Labour Organization (ILO), risiko
adalah kemungkinan adanya peristiwa atau kecelakaan yang
tidak diharapkan dan dapat terjadi dalam waktu dan keadaan
tertentu

Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat


atau konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko
adalah penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya dan
menentukan apakah risiko dapat diterima.
PENGERTIAN HAZARD

Hazard adalah suatu kondisi secara alamiah maupun


karena ulah manusia yang berpotensi menimbulkan kerusakan
atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB,2008).
Hazard adalah sumber bahaya suatu peristiwa yang hebat atau
kemungkinan menimbulkan kerugian atau korban manusia
(Dirjen Yanmedik,2007).
Secara umum terdapat 4 factor FAKTOR
bahaya K3 di tempat kerja SOSIAL
FAKTOR
BIOLOGI PSIKOLOGI
FAKTOR
S
FAKTOR BAHAN
BAHAN BIOMEKANI
KIMIA K STRES
JAMUR
GAS POSISI
KERJA KEKERASAN
VIRUS

DEBU
BAKTERI GERAKAN DLL
BAHAN
BERCUN
Risiko dan Hazard dalam Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan

a. Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh keluarga


1. Risiko dan Hazard pasien atau Pasien itu sendiri.
dalam pengkajian
asuhan keperawatan
b. Pada saat melakukan pengkajian dapat juga terjadi di kejadian
tertularnya penyakit.

c. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan


pengkajian ataupun pada proses wawancara

d. Dalam melakukan pengkajian atau pemeriksaan perawat bisa saja


mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun keluarga pasien
2. Resiko dan Hazard dalam
diagnose asuhan keperawatan

Seorang perawat harus mampu mendiagnosa kondisi tubuh


pasien dan kebiasaan pasien secara tepat dan teliti. Jika terdapat
kesalahan pada saat perawat melakukan proses diagnosa atau
terdapat hal yang terlewatkan oleh perawat, maka rencana
Tindakan yang akan disusun menjadi tidak tepat.

3. Resiko dan Hazard dalam


jika perawat salah dalam mengkaji maka Perawat akan salah dalam
perencanaan asuhan keperawatan memberikan proses perawatan atau pengobatan yang pada akhirnya akan
mengakibatkan kesehatan pasien Malah semakin terganggu. Kemudian
dapat saja terjadi jika perawat salah dalam merencanakan tindakan
keperawatan maka perawat juga akan mendapatkan bahaya seperti
tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya perlindungan diri
terhadap perawat
4. Resiko dan Hazard dalam
implementasi asuhan Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat melakukan
keperawatan implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu
merupakan kesalahan yang sangat fatal. Kesalahan ini dapat
mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau perawat, misalnya
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien.

5. Resiko dan Hazard


dalam evaluasi asuhan
keperawatan Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan dapat mengakibatkan pendokumentasian
Asuhan Keperawatan yang kurang data yang sudah dilakukan
oleh perawat
Upaya mencegah dan meminimalkan Risiko dan Hazard
pada asuhan keperawatan

1. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada


pengkajian asuhan keperawatan.

a. Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun kepada
keluarganya.
b. Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian dilakukan, Misalnya
menggunakan masker yang sebenarnya tidak perlu dipakai .
c. Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien.
d. Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan sama.
e. Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi pendengar yang
baik, perawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik
mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa serta tutur kata yang sopan.
2. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam
tahapan diagnosa asuhan keperawatan

a. Perawat harus teliti dalam menganalisis data dari pasien


secara subjektif dan objektif.
b. Harus mampu berpikir secara kritis dan tepat sehingga tidak
terjadi kesalahan yang dapat mengancam nyawa pasien.

3. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam


tahap perencanaan asuhan keperawatan.

a. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun rencana keperawatan.
b. Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan
risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat menyusun perencanaan keperawatan.
c. Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada pedoman rencana asuhan
keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan yang ada .
d. Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi waktu pencapaian dari rencana
keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator evaluasi keperawatan
4. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard
pada tahap implementasi asuhan keperawatan.

a. Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik seperti mencuci tangan,
memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril.
b. Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak terburu-buru dalam melakukan
tindakan
c. Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang benar susunan sel hidung kamu banyak
diharapkan perawat dapat menghindari kontak langsung dengan segala macam cairan klien, apabila dirasa
sistem imunitas tubuh sedang menurun atau tidak menggunakan APD.

d. Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit dengan
tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri.
5. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada
evaluasi asuhan keperawatan

a. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi keperawatan,
dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang dapat
menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun kepada diri perawat sendiri
b. Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau ditimbulkan
oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.
 

Anda mungkin juga menyukai