Anda di halaman 1dari 13

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN

KESEHATAN KERJA DALAM KEPERAWATAN


(K3)

“RESIKO DAN HAZARD DALAM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


ASUHAN KEPERAWATAN”
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 9
Ni Kadek Devi Ariyanti (203213218)

Luh De Novitariani (203213205)

Ni Made Ariska (203213209)

Ni Made Ratniawati (203213207)


Definisi
 Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi
dan akibat atau konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut
 Penilaian risiko adalah penilaian menyeluruh untuk
mengidentifikasi bahaya dan menentukan apakah risiko
dapat diterima.
 Manajemen risiko adalah pengelolaan risiko yang
mencakup identifikasi penilaian dan pengendalian risiko.
Manajemen risiko terdiri dari tiga langkah pelaksanaan
yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan
pengendalian risiko (Ramli ,2010).
LANJUTANN..
Hazard adalah :

Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB,
2008)
Bahaya berpotensi menimbulkan bencana tetapi tidak semua bahaya selalu
menjadi bencana.
Sumber bahaya suatu peristiwa yang hebat atau kemungkinan menimbulkan
kerugian atau korban manusia (Dirjen yanmedik, 2007).
FAKTOR HAZARD(BAHAYA) K3:

a) Faktor bahaya biologi (seperti: jamur, virus, bakteri)

b) Faktor bahaya kimia (seperti: gas, debu, bahan beracun)

c) Faktor bahaya fisik/ mekanik (seperti: Mesin, tekanan)

d) Faktor bahaya biomekanik (seperti: posisi kerja, Gerakan kerja)

e) Faktor bahaya sosial psikologis (seperti: stress, kekerasan )


Risiko dan Hazard dalam implementasi
keperawatan :
Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat melakukan implementasi atau
pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu merupakan kesalahan yang sangat
fatal. Kesalahan ini dapat mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau perawat,
misalnya kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien, dikarenakan perawat
lupa membaca instruktur atau catatan an-nurse dokumen rekam medik dari
pasien tersebut.
Risiko dan Hazard dalam evalusi
keperawatan :
Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan dapat mengakibatkan pendokumentasian Asuhan Keperawatan
yang kurang data yang sudah dilakukan oleh perawat. Terkadang perawat lupa
mengkonfirmasi ke dalam dokumentasi asuhan keperawatan, sehingga yang
tertulis atau yang telah dilaksanakan oleh perawat kepada pasiennya tidak ada
dalam dokumentasi asuhan keperawatan.
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard dalam
evaluasi asuhan keperawatan

Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun


evaluasi keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik
pada klien maupun kepada diri perawat sendiri
Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan
atau ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan
keperawatan.
Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada
tahap implementasi asuhan keperawatan
Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan
teknik aseptik seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap,
menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril
Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit
dan tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan
Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang
benar susunan sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat
menghindari kontak langsung dengan segala macam cairan klien,
apabila dirasa sistem imunitas tubuh sedang menurun atau tidak
menggunakan APD
Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat
serta menerapkan pola hidup yang sehat pula
Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang
tinggi, dan ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan
yang beresiko kepada pasien
Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah
disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko
cedera baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri.
ANALISA KASUS
Hazard biologis yaitu perawat tertular penyakit difteri dari pasien pasca menangani dan melakukan
tindakan awal pada pasien positif difteri.
 Upaya pencegahan dari rumah sakit /tempat kerja
 RS menyediakan APD yang lengkap sepeti masker, handskoon, dan scout dll.
 Menyediakan sarana untuk mencui tangan atau alkohol gliserin untuk perawat.
 Cuci tangan merupakan tindakan aseptic awal awal sebelum ke pasien maupun setelah ke pasien. RS
menyediakan pemilahan tempat sampah medis dan non medis.
 RS menyediakan SOP untuk tindakan keperawatan.

 Upaya pecegahan pada perawat :

 Menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptic seperti mencuci tangan, memakai
APD, dan menggunakan alat kesehatan.
KESIMPULAN
Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat atau
konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko adalah penilaian
menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya dan menentukan apakah risiko dapat
diterima.
Hazard adalah :
Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB, 2008)

Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang


memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Ada
lima (5) fase tersebut yaitu: Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan
Evaluasi.
DISCUSSION
TIME

Anda mungkin juga menyukai