Anda di halaman 1dari 13

Dermatitis

Meet My Team
:5

Devi Luh De Ni Made Ariska Ira Yunita Ni Made


Ariyanti Novitariani Apsari Ratnawati
• Definisi Dermatitis
Table of • Etiologi Dermatitis
Contents • Tanda dan Gejala Dermatitis

• Klasifikasi Dermatitis

• Pemeriksaan Penunjang

• Patofisiologis

• WOC
Definisi
Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan
dermis ) sebagai respon terhadap pengaruh faktor
eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan
kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema,
edema, papul, vesikel, skuama) dan keluhan gatal
(Djuadha, Adhi, 2007 ).
Etiolog
Penyebab dermatitis dapat berasal dari

luar(eksogen), misalnya bahan kimia (contoh :

i
detergen,asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan

suhu), mikroorganisme (contohnya : bakteri, jamur)

dapat pula dari dalam(endogen), misalnya dermatitis

atopik.(Adhi Djuanda,2005). Sejumlah kondisi

kesehatan, alergi, faktor genetik, fisik, stres, dan

iritasi dapat menjadi penyebab eksim.


Rasa panas dan dingin
yang berlebihan pada
bagian kulit yang
terkena eksima
Rasa gatal terutama
terasa pada malam hari.
Eksim akan sangat
cepat sekali
penularannya pada kulit
yang lain.
Eksim dapat dibedakan
Tanda dan
menjadi 2 yaitu eksim
kering dan eksim basah Gejala
Klasifikasi Dermatitis
• Dermatitis Kontak
• Dermatitis Atopi
• Dermatitis Numularis
• Dermatitis Seboroik
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium
Darah : Hb, leukosit, Pemeriksaan Diagnostik
Percobaan asetikolin
hitung jenis, trombosit,
( suntikan dalam
elektrolit, protein total,
intracutan, solusio
albumin, globulin
Urin : pemerikasaan asetilkolin 1/5000).

histopatologi Percobaan histamin hostat


disuntikkan pada lesi
Patofisiologis

 Dermatitis Kontak
Terdapat 2 tipe dermatitis kontak yang
disebabkan oleh zat yang berkontak dengan
kulit yaitu dermatitis kontak iritan dan
dermatitis kontak alergik.
 Dermaitis Kontak Iritan :
Kulit berkontak dengan zat iritan dalam waktu
dan konsentrasi cukup, umumnya berbatas
relatif tegas.
 Dermatitis Kontak Alergik :
Batas tak tegas. Proses yang mendasarinya
ialah reaksi hipersensitivitas. Lokalisasi
daerah terpapar, tapi tidak tertutup
kemungkinan di daerah lain.
Dermatitis Atopik
Bersifat kronis dengan eksaserbasi akut, dapat terjadi infeksi
sekunder.Riwayat stigmata atopik pada penderita atau keluarganya.
Dermatitis Numularis
Kelainan terdiri dari eritema, edema, papel, vesikel, bentuk
numuler, dengan diameter bervariasi 5 – 40 mm. Bersifat
membasah (oozing), batas relatif jelas, bila kering membentuk
krusta.bagian tubuh.
Dermatitis Statis
Akibat bendungan, tekanan vena makin meningkat sehingga
memanjang dan melebar.Terlihat berkelok-kelok seperti cacing
(varises).
Dermatitis Seiboroika
Merupakan penyakit kronik, residif, dan gatal. Kelainan berupa
skuama kering, basah atau kasar; krusta kekuningan dengan bentuk
dan besar bervariasi.Tempat kulit kepala, alis, daerah nasolabial
WOC
Kesimpulan
Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis)
sebagai respons terhadap pengaruh factor eksogen atau factor
endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi
poliformik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi)
dan gatal. Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar(eksogen),
misalnya bahan kimia (contoh : detergen,asam, basa, oli, semen),
fisik (sinar dan suhu), mikroorganisme (contohnya : bakteri,
jamur) dapat pula dari dalam(endogen). Pada umumnya
manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut
terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan,
edema misalnya pada muka ( terutama palpebra dan bibir ),
gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai