ASUHAN KEPERAWATAN
Mata Kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja dalam Keperawatan
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. DEZVY RAHMADHANI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti memiliki tingkat risiko bahaya
tergantung dari seberapa sulit suatu pekerjaan tersebut dan seberapa besar peluang
terjadinya risiko bahaya pada pekerjaan yang kita lakukan tersebut. Hal ini tentu
berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja atau yang dikenal dengan K3.
Risiko menurut KBBI adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan
dan membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko adalah probabilitas
timbulnya konsekuensi yang merusak atau kerugian yang sudah diperkirakan seperti
hilangnya nyawa, cederanya orang-orang, terganggunya harta benda, penghidupan,
dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya lingkungan, yang diakibatkan oleh adanya
interaksi antara bahaya yang ditimbulkan alam atau diakibatkan manusia serta kondisi
yang rentan (ISDR, 2004). Hazard atau bahaya adalah semua sumber, situasi ataupun
aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat
kerja. Hazard adalah suatu kondisi secara alamiah, maupun karena ulah manusia, yang
berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia
(BNPB, 2008).
Dari penelitian Novie E Mauliku tahun 2011, risiko bahaya dalam kegiatan
Rumah Sakit dalam aspek kesehatan kerja, antara lain berasal dari sarana kegiatan di
Poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar rontgent, instalasi gizi, laundry,
ruang medical record, bagian rumah tangga (housekeeping), farmasi, sterilisai alat-
alat kedokteran, pesawat uap atau bejana dengan tekanan,instalasi peralatan listrik,
instalasi proteksi kebakaran, air limbah, sampah medis, dan sebagainya.
Besar kecilnya risiko yang terjadi tergantung jenis industri, teknologi serta
upaya pengendalian risiko yang dilakukan. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan
yang terjadi karena pekerjaan atau saat melakukan pekerjaan. Secara umum
kecelakaan kerja ini dikarenakan tindakan manusia yang tidak memenuhi keselamatan
(unsafe human action) dan keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition)
(Suma’mur, 2014).
Upaya pencegahan kecelakaan akibat kerja dapat direncanakan, dilakukan dan
dipantau dengan melakukan studi karakteristik tentang kecelakaan agar upaya
pencegahan dan penanggulangannya dapat dipilih melalui pendekatan yang paling
tepat. Secara garis besar ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi kecelakaan
yaitu alat-alat mekanik, lingkungan dan kepada manusianya sendiri (Suma’mur,
2014).
Menurut ILO, Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah menjaga dan
meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan social seluruh para pekerja dan pada
semua sector pekerjaan, melindungi pekerja dari resiko yang berdampak buruk pada
kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja dalam lingkungan yang sesuai dengan
kondisi fisiologi dan psikologi, menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja serta pekerja
dengan pekerjaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja risiko dan hazard dalam tahap pengkajian asuhan keperawatan serta
cara mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard tersebut?
2. Apa saja risiko dan hazard dalam tahap perencanaan asuhan keperawatan serta
cara mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard tersebut?
3. Apa saja risiko dan hazard dalam tahap implementasi asuhan keperawatan serta
cara mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard tersebut?
4. Apa saja risiko dan hazard dalam tahap evaluasi asuhan keperawatan serta cara
mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard tersebut?
C. Tujuan
Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui risiko dan hazard dalam tahap pengkajian asuhan keperawatan serta
cara mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard tersebut
2. Mengetahui risiko dan hazard dalam tahap perencanaan asuhan keperawatan
serta cara mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard tersebut
3. Mengetahui risiko dan hazard dalam tahap implementasi asuhan keperawatan
serta cara mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard tersebut
4. Mengetahui risiko dan hazard dalam tahap evaluasi asuhan keperawatan serta
cara mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan,
kesehatan dan keselamatan perawat perlu mendapat perhatian lebih dibanding dengan
komponen pelayanan kesehatan lainnya. Karena tiap harinya mereka bertemu langsung
dengan pasien dan bahaya-bahaya yang ada di rumah sakit. Setiap hari perawat tidak pernah
jauh dan selalu berinteraksi dengan pasien. Hal tersebut yang membuat perawat selalu
berhadapan langsung dengan bahaya dan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja
perawat itu sendiri, maupun orang-orang yang berada di sekitarnya seperti keluarga saudara
maupun teman terlepas dari keberadaan pasiennya. Karena keberadaan dan kepentingan
mereka yang tidak hanya berada di rumah sakit, tetapi juga terhadap lingkungan diluar rumah
sakit. Maka dikhawatirkan, jika seorang perawat secara tidak langsung dapat menjadi
penyebab sumber penyakit, maupun sumber dari efek negatif dari risiko profesi mereka
menjadi perawat.
A. Kesimpulan
Kesehatan dan keselamatan kerja K3 adalah ilmu terapan yang bersifat
multidisiplin, bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Kesehatan dan
keselamatan kerja merupakan upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman,
nyaman dan mencapai tujuan yaitu produktivitas setinggi-tingginya (Yuanita dan
Waruru, 2016).
Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang berpotensi tinggi terhadap
terjadinya kecelakaan kerja. Adanya bahan mudah terbakar, gas medis radiasi
pengion, dan bahan kimia yang membutuhkan perhatian serius terhadap keselamatan
pasien, staf dan umum (Sarastuti, 2016).
Risiko merupakan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan terjadinya
peristiwa yang berhubungan dengan cedera parah atau sakit akibat kerja dan
terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya. Sedangkan hazard merupakan
semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera atau
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, tentu perawat tidak
akan pernah terlepas dari risiko dan Hazard. Untuk itu ada beberapa hal hal-hal yang
dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan Hazard pada tahap proses keperawatan.
B. Saran
Dalam tahap-tahap asuhan keperawatan tidak menutup kemungkinan perawat
dapat melakukan kesalahan baik dalam tahap pengkajian hingga tahap evaluasi oleh
karena itu penulis menyarankan kepada pembaca untuk mencari tahu dan mempelajari
upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Shandy., dkk. (2015). Penyusunan Hazard Identification Risk Assesment and Risk
Control (HIRARC). Di PT. X. Jurnal Titra Vol 3 (1)
Mantiri, Ezra Zimri Ruben Abiam., dkk. (2020). Faktor Psikologi dan Perilaku dengan
Penerapan Manajemen Keselamatan Kerja Rumah Sakit.
Mardyyah, A. (2020). Hazard Identifikasi Dalam Upaya Mengurangi Risiko Dalam Asuhan
Keperwatan.
Prasetyo, Erwan Henri., dkk. (2018). Analisis Hira (Hazard identification and risk
assessment) pada instansi x di Semarang. Jurnal Kesehatan masyarakat Vol 6 (5)
Putri, Oktaviana Zahratul., dkk. (2017). Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja
pada petugas kesehatan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit akademik UGM.
Jurnal Kesehatan Vol 10 (1)
Ramdan, Iwan M., dkk. (2017). Analisi Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Pada Perawat. Jurnal Kesehatan Vol 5 (3)
Sapryadi., dkk. (2017). Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko pada Divisi Boiler
Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control
(HIRARC). Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 1(2)
Wulan, Fatwa Hisadayah. (2019). “Analisis Faktor Risiko dan Hazard dalam
Implementasi Keperawatan”. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Keperawatan S1.
UMP.