Definisi risiko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah akibat
(frekuensi) dan akibat atau konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut. Penilaian
apakah risiko dapat diterima. Manajemen risiko adalah pengelolaan risiko yang
suatu potensi kerugian yang bisa disebabkan jika terjadi kontak dengan suatu bahaya
adalah tahap identifikasi risiko. Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang
timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan personil perusahaan.
proses identifikasi harus dilakukan secara cermat dan komprehensif, sehingga tidak
identifikasi risiko dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain brainstorming,
incident investigation.
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan pengendalian terhadap
tingkat risiko kecelakaan kerja/ penyakit akibat kerja. Penilaian risiko adalah proses
risikonya dapat diterima atau tidak (Puspitasari, 2010). Penilaian risiko merupakan
hasil kali antara nilai frekuensi dengan nilai keparahan suatu risiko.
terhadap risiko dilakukan. Penilaian risiko merupakan hasil kali antara nilai frekuensi
2. Hazard
adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain :
Faktor Bahaya Biologi (Seperti : Jamur, Virus, Bakteri, dll.), Faktor Bahaya Kimia
(Seperti: Gas, Debu, Bahan Beracun, dll.), Faktor Bahaya Fisik/Mekanik (Seperti :
Mesin, Tekanan, dll.), Faktor Bahaya Biomekanik (Seperti : Posisi Kerja, Gerakan, dll.),
Hazard (bahaya) secara luas bahaya secara luas diklasifikasikan sebagai biologis
sebagai titik akhir komposit. Adapun beberapa cedera : slip, perjalanan, dan jatuh; fisik,
psikologis, seksual, atau verbal penyalahgunaan; luka/ laserasi; luka bakar; patah;
cedera terkait-tajam (yaitu, jarum, dll.); radon dari sinar-X dan seterusnya; tumpahan
ogens jalan yang ditularkan melalui darah; penyakit/ infeksi menular; penyakit di udara;
vector borne diseases; stres; crosscontamination dari material kotor; dan radiasi
risiko K3. Mengidentifikasi suatu bahaya adalah upaya sistematis untuk mengetahui
potensi bahaya yang ada di lingkunga kerja. Dengan mengetahui sifat dan karakteristik
bahaya, maka dapat lebih berhati-hati dan waspada untuk melakukan langkah-langkah
pengamanan agar tidak terjadi kecelakaan, namun tidak semua bahaya dapat dikenali
dengan mudah
asuhan yang tercantum dalam Standar Praktik Klinis Keperawatan terdiri dari lima fase
Salah satu manfaat dari penerapan asuhan keperawatan yang baik adalah meningkatkan
Dokumentasi adalah segala yang tertulis atau tercetak oleh individu yang
status dan kebutuhan klien yang komprehensif dimana tujuan pendokumentasian yaitu
sebagai alat komunikasi tim kesehanan untuk menjelaskan perawatan klien termasuk
lembaga perawatan mendapatkan ganti rugi atas pelayanan yang diberikan bagi klien
(Potter & Parry, 2010). Menurut sumilat (2017) Dokumentasi sebagai data untuk
penelitian, perawat dapat menggunakan catatan klien selama study riset untuk
teratur tentang informasi pada catatan klien memberi dasar untuk evaluasi tentang
yang akhirnya mengakibatkan kesehtan pasien semakin terganggu. Hal lainnya jika
pelaksanaan tindakan keperawatan adalah salah satu yang sangatlah fatal. Dan
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien oleh perawat di karenakan perawat
lupa membaca instruktur atau catatan atau dokumen rekam medik pada pasien.
asuhan keperawatan kurang data yang sudah di lakukan oleh perawat. Terkadang
keperawatan sehingga dokumen yang tertulis atau yang tadi di laksanakan oleh
Sumber : Hidayah, wulan Fatwah. 2019. Analisis Faktor Resiko Dan Hazard Dalam
Implementasi Keperawatan. http://repository.ump.ac.id/9327/3/Wulan%20Fatwa%20Hidayah