b. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan pengendalian
terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja/ penyakit akibat kerja.
Penilaian risiko adalah proses evaluasi risiko-risiko yang diakibatkan
adanya bahaya- bahaya, dengan memperhatikan kecukupan
pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah risikonya dapat
diterima atau tidak (Puspitasari, 2010).
Penilaian risiko merupakan hasil kali antara nilai frekuensi
dengan nilai keparahan suatu risiko.
c. Pengendalian resiko
Bab 10 Konsep dasar k3 3
Menurut Hanafi & Partawibawa (2016), pengendalian risiko
terhadap bahaya yang teridentifikasi dilakukan setelah dilakukan
penilaian sebelumnya, sehingga pengendalian risiko bahaya
diprioritaskan pada bahaya dengan kategori paling tinggi ke rendah.
Pengendalian risiko pada kategori High dapat dilakukan dengan
mengurangi risiko bahaya serendah mungkin sehingga risiko bahaya
dapat diterima. Pengendalian pada tingkat ini dilakukan dengan
kontrol dari teknisi serta isolasi terhadap sumber bahaya. Risiko
bahaya pada kategori Moderate, dimana risiko bahaya pada kategori
ini dapat ditoleransi. Pengendalian risiko pada kategori Moderate
dapat dilakukan dengan mengatur manajemen, misalnya degan
program berupa tindakan dan referensi dari HSE (Health Safety
Executive), JSEA (Job Safety Environment Analysis). Risiko bahaya
kategori Low yaitu kategori bahaya paling rendah dan dapat
ditoleransi. Pengendalian risiko pada kategori ini dapat dilakukan
dengan manajemen risiko harian maupun dengan referensi JSEA (Job
Safety Environment Analysis)
2 Hazard
a. Pengertian
Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi
menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya
(Puspitasari, 2010). Berdasarkan Kurniawan (2008) mengatakan
bahwa hazard adalah faktor faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu
berupa barang atau kondisi dan mempunyai potensi menimbulkan efek
kesehatan maupun keselamatan pekerja serta lingkungan yang
memberikan dampak buruk.
Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi
ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan
kerja) dan atau penyakit akibat kerja – definisi berdasarkan OHSAS
18001:2007. Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di
tempat kerja, antara lain :
Faktor Bahaya Biologi (Seperti : Jamur, Virus, Bakteri, dll.),
Faktor Bahaya Kimia (Seperti: Gas, Debu, Bahan Beracun, dll.),
Faktor Bahaya Fisik/Mekanik (Seperti : Mesin, Tekanan, dll.), Faktor
KONSEP DASAR K3:SEHAT, KESEHATAN KERJA, RESIKO DAN HAZARD DALAM
PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
b. Asuhan Keperawatan
1. Pengertian
Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan
masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan
memberikan asuhan keperawatan. Standar asuhan yang tercantum
dalam Standar Praktik Klinis Keperawatan terdiri dari lima fase
asuhan keperawatan: Pengkajian; Diagnosa; Perencanaan;
Implementasi; dan Evaluasi. Salah satu manfaat dari penerapan
asuhan keperawatan yang baik adalah meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan dalam bidang keperawatan (Kozier, 2010).
b) Pelaksanaan
Menurut Prayitno, dkk (2017) kesalahan saat merencanakan
pengkajian. Misalnya jika perawat salah dalam mengkaji, maka
perawat akan salah dalam memberikan proses
perawatan/pengobatan yang pada akhirnya akan mengakibatnya
kesehatan pasien malah semakin terganggu. Hal lainnya yang
dapat terjadi yaitu jika perawat salah dalam merencanakan
tindakan keperawatan maka perawatnya juga akan mendapatkan
bahaya seperti misalnya tertularnya penyakit dari pasien karena
kurangnya perlindungan diri terhadap perawatnya.
c) Implementasi
Menurut Putri, T. E. R, (2017) kesalahan saat melakukan
implementasi ataupun pelaksanaan tindakan keperawatan adalah
salah satu yang sangatlah fatal. Dan mengakibatkan kecelakaan
pada pasien ataupun perawat, contohnya misal kesalahan dalam
pemberian obat kepada pasien oleh perawat di karenakan perawat
lupa membaca instruktur atau catatan atau dokumen rekam medik
pada pasien.
d) Evaluasi
Menurut Putri, T. E. R, (2017) kesalahan pada saat melakukan
evaluasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan
mengakibatkan pendokumentasian dalam asuhan keperawatan
kurang data yang sudah di lakukan oleh perawat. Terkadang
perawat lupa mengonfirmasikan ke dalam catatan atau
dokumentasi dalam asuhan keperawatan sehingga dokumen yang
tertulis atau yang tadi di laksanakan oleh perawat kepada klien
tidak ada di dokumentasi asuhan keperawatan.
KONSEP DASAR K3:SEHAT, KESEHATAN KERJA, RESIKO DAN HAZARD DALAM
PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
b. Subdisiplin/cabang keilmuan
Menurut Joint Committee of OHS dari ILO dan WHO bahwa
subkeilmuan besar dari K3 adalah :
1. Kesehatan Kerja (occupational Health) : kedokteran kerja,
toksikologi industri, epid, kesehatan kerja, promosi kesehatan
kerja.
2. Keselamatan Kerja (safety) : safety enginering, risk management,
public safety dll
Pustaka
Harahap, Y.W. (2019). Hubungan kemampuan supervisi kepala
KONSEP DASAR K3:SEHAT, KESEHATAN KERJA, RESIKO DAN HAZARD DALAM
PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN