Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

HIV-AIDS
OLEH :
NS. NURHIDAYAH AMIR, S.KEP., M.KES
.

FAKTA TENTANG AIDS

 Pada tahun 1990, laporan pada tahun The New


Englan Journal of Medicine menyatakan bahwa
2 dalam 1.000 mahasiswa telah terinfeksi
HIV, kuman penyebab AIDS

 Pada tahun 1991, organisasi kesehatan sedunia


(WHO) memperkirakan bahwa 10 juta
penduduk dunia telah tertular HIV
Definisi dan PATOFISIOLOGI
HIV : Human Immunodeviciency Virus
A : Acquired : Didapat, Bukan penyakit
keturunan
I : Immune : Sistem kekebalan tubuh
D : Deficiency : Kekurangan
S : Syndrome : Kumpulan gejala-gejala penyakit
AIDS : merupakan kumpulan gejala penyakit akibat
menurunnya system kekebalan tubuh oleh virus yang
disebut HIV.
AIDS adalah sekumpulan gejala yang menunjukkan
kelemahan atau kerusakan daya tahan tubuh yang
diakibatkan oleh factor luar (bukan dibawa sejak
lahir )
ETIOLOGI
Disebabkan oleh virus disebut Human
Immunodeficiency Virus ( HIV ) yang berupa agen
viral yang dikenal dengan retrovirus yang
ditularkan oleh darah dan punya afinitas yang kuat
terhadap limfosit T.

Faktor resiko :
 Drug abbuse : dengan suntikan bersama - sama
 Hubungan sexual dengan penderita
 Transfusi
 Kontak dengan cairan tubuh penderita dengan
jaringan yang terbuka
pathofisiologi
STADIUM HIV – AIDS
1. Stadium awal infeksi : mirip gejala influensa : demam,
lemah lesu, nyeri sendi, pembesaran kelenjar, hilang
dengan sendirinya

2. Stadium tanpa gejala / masa inkubasi : tidak ada


gejala tetapi antibodi dalam darah ( + ). Berlangsung 5
– 7 th setelah terinfeksi

3. Stadium ARC ( AIDS Related Complex ) : jika ada


2/lebih gejala klinis terjadi selama 3 bulan & ada
kelainan pemeriksaan lab/ radiologi :
 Demam terus menerus
 BB turun > 10 % dlm waktu 3 bulan
 Diare terus menerus tanpa sebab yang jelas
 Batuk & sesak > sebulan
 Kulit gatal & ada bercak
 Perdarahan yang tidak diketahui sebabnya

4. Stadium AIDS : kekebalan tubuh semakin rusak


& infeksi oportunistik ( TBC, candidiasis,
Limpoma, sarkoma kaposi & gejala persyarafan
yang kronik )
Tanda & Gejala :

Semua tanda & gejala yang berkaitan dengan


penurunan sistem imun

Penyakit infeksi yang mengenai


semua sistem tubuh
Acut gejala tidak khas dan mirip tanda dan gejala penyakit biasa
seperti demam berkeringat, lesu mengantuk, nyeri sendi, sakit
kepala, diare, sakit leher, radang kelenjar getah bening, dan bercak
merah di tubuh

 Radang kelenjar getah bening menyeluruh dan menetap, dengan


gejala pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh selama
lebih dari 3 bulan.
Infeksi Oportunistik :
 Sistem Respirasi : Pneumonia, TBC,
 Sistem gastrointestinal: kandidiasis oral, diare kronis,
hepatitis ( virus, bakteri )
 Reproduksi: HPV, kandidiasis, Herpes
 Neurologi: Ensepalitis,Meningitis, Dimensia, Neuropati
 Dermatologi : kandidiasis, Herpes, dermatitis

Fase Lanjut :
Keganasan : sarkoma kaposi, CMV
Sarkoma Kaposii
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Serologis :
 Tes antibody serum : Skrining Human Immunodeficiency Virus
(HIV) dan ELISA. Hasil tes positif, tapi bukan merupakan
diagnosa

 Tes blot western : Mengkonfirmasi diagnosa Human


Immunodeficiency Virus (HIV)

 Sel T limfosit :Penurunan jumlah total

 Sel T4 helper ( CD 4 ) :Indikator system imun (jumlah <200 )

 T8 ( sel supresor sitopatik ) :Rasio terbalik ( 2 : 1 ) atau lebih


besar dari sel suppressor pada sel helper ( T8 ke T4 )
mengindikasikan supresi imun.

 Kadar Ig : Meningkat, terutama Ig A, Ig G, Ig M yang normal


atau mendekati normal
Histologis:
pemeriksaan sitologis urine, darah, feces, cairan spina, luka, sputum,
dan sekresi, untuk mengidentifikasi adanya infeksi : parasit,
protozoa, jamur, bakteri, viral.

Neurologis : EEG, MRI, CT Scan otak, EMG (pemeriksaan saraf)

Sinar X dada ; Menyatakan perkembangan filtrasi interstisial


tahap lanjut atau adanya komplikasi lain
PENATALAKSANAAN
Symtomatik

ARV ( Anti Retro Virus )


 Pemberian ARV bertujuan untuk : mengendalikan replikasi HIV,
memelihara dan meningkatkan fungsi imunologis, meningkatkan
sel CD4, menurunkan komplikasi HIV
 Pemberian ARV harus memperhatikan stadium klinis dan
jumlah sel CD4 (untuk penderita dewasa) sebagai berikut:
1. Stadium lanjut ( AIDS ) tanpa memikirkan jumlah sel CD4
atau limfosit total.
2. Stadium klinis III dengan jumlah sel CD4 <350/mmk untuk
mendukung pengambilan keputusan.
3. Stadium klinis I atau II dengan jumlah sel CD4 <200/mmk
atau limfosit total < 1.200/mmk.
Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN :
 Riwayat saat ini : terkait dengan gejala infeksi
HIV/AIDS
Klien sering datang dengan gangguan sistem
pernafasan / sistem pencernaan ( diare lama )
 Riw. Masa lalu : klien sering mengalami infeksi (
demam ) yang hilang timbul, penyakit pernafasan,
saluran pencernaan ( kandidiasis oral s.d diare )
 Faktor pencetus : Narkoba dengan injeksi, sexual
dengan penderita, karena tranfusi, karena proses
kelahiran ( pada pasien anak/bayi )
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum :kesadaran : composmentis s.d coma
Penurunan BB yang drastis
TTV : adanya nilai abnormal :
adanya tanda infeksi, gangguan
pernafasan & gangguan sirkulasi
Lakukan pemeriksaan pada semua sistem tubuh,
Fokus utama pada keluhan saat ini
Contoh : Ps datang dengan diare : pemeriksaan fisik
awal pada sistem pencernaan & status
hidrasi
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perluasan infeksi b.d. penurunan kekebalan
tubuh
2. Resiko kekurangan volume cairan
3. Tidak efektifnya pola nafas
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Nyeri akut/kronis b.d. kerusakan jaringan
6. Kelelahan b.d. penurunan produksi energi
7. Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan
cemas tentang keadaan yang orang dicintai

Masalah lain dapat muncul sesuai dengan gejala &


stadium yang ada pada pasien
Intervensi Keperawatan

 Monitor tanda tanda infeksi


 Hitung kebutuhan volume cairan pasien
 Kaji tanda tanda dehidrasi
 Berikan intake cairan 2,5-3 L/ hari
 Kaji fungsi pernafasan
 Berikan posisi semi fowler
 Hitung kebutuhan kalori pasien
 Kaji koping keluarga terhadap sakit pasien dan
perawatannya
 Ajarkan kepada keluarga tentang penyakit dan
transmisinya
Implementasi

 Memantau tanda tanda infeksi


 Memantau pemasukan oral dan memasukkan cairan
sedikitnya 2500 ml/hari
 Memberikan cairan elektrolit melalui selang pemberian
makanan / IV
 Memantau pola nafas efektif
 Memberikan obat obatan sesuai indikasi
 Memantau koping keluarga dengan memberikan
pengetahuan dan pendidikan tentang Hiv-Aids dengan
memperhatikan aspek legal dan etis
Evaluasi

 Evaluasi adalah : suatu penilaian terhadap


keberhasilan rencana keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan- kebutuhan klien
 Contoh:
 S : klien mengatakan masih diare
 O : Ku : Lemah
TTV : TD: 90/60 mmHg RR : 16x/mnt
N : 105x/mnt S : 37 celcius
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Dokumentasi

Dokumentasi dalam pelayanan keperawatan adalah bagian


dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh perawat setelah
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

Pendokumentasian adalah : catatan pasien yang


merupakan dokumen yang legal, dari status sehat sakit
pasien. Dengan dokumentasi akan didadapatkan data yang
actual dan konsisten mencakup seluruh kegiatan
keperawatan yang dilakukan melalui tahapan kegiatan proses
keperawatan.
.

TERIMAKASIH
ORANG-ORANG YANG BERHENTI BELAJAR AKAN MENJADI
PEMILIK MASA LALU, ORANG-ORANG YANG MASIH TERUS
BELAJAR, AKAN MENJADI PEMILIK MASA DEPAN,
MT

Anda mungkin juga menyukai