PATOFISIOLOGI
HIV / AIDS
PATOFISIOLOGI 1
DOSEN PENGAMPU : Apt. ENDANG AGUSTINA, S.Si, M.FARM
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. MARTHA DONA PELIAN SANJAYA (21011130)
2. LARASATI RAZAK (21011121)
3. MARISA SOVIA (21011129)
DEFENISI
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan retrovirus bersifat
limfotropik khas yang menginfeksi sel-sel dari sistem kekebalan tubuh,
menghancurkan atau merusak sel darah putih spesifik yang disebut limfosit T-
helper atau limfosit pembawa faktor T4 (CD4).
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala
atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat virus
HIV. Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan,
akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun.
KLASIFIKASI HIV / AIDS
Klasifikasi HIV/AIDS menurut WHO (Health Organizations) dijelaskan menjadi 4 stadium klinis yaitu :
2. Manifestasi oportunistik
a) Manifestasi pada Paru
⇨ Pneumoni pneumocystis (PCP)
Pada umumnya 85% infeksi oportunistik pada AIDS merupakan infeksi paru PCP dengan gejala sesak nafas,
batuk kering, sakit bernafas dalam dan demam.
⇨ Cytomegalovirus (CMV)
Pada manusia 50% virus ini hidup sebagai komensal pada paru-paru tetapi dapat menyebabkan pneumocystis.
CMV merupakan 30% penyebab kematian pada AIDS.
b) Manifestasi gastrointestinal
Tidak ada nafsu makan, diare kronis, penurunan berat badan >10% per bulan.
MANIFESTASI KLINIS
3. Manifestasi neurologis
Sekitar 10% kasus AIDS menunjukkan manifestasi neurologis yang biasanya timbul pada fase akhir
penyakit. Kelainan saraf yang umum adalah ensefalitis, meningitis, demensia, mielopati, neuropati
perifer.
TERAPI
Terapi dapat menggunakan antiretroviral (ARV), ARV adalah terapi terbaik bagi pasien
terinfeksi HIV hingga saat ini di mana tujuan utama pemberian ARV adalah untuk menekan
jumlah virus (viral load), sehingga akan meningkatkan status imun. ARV berfungsi untuk
memperlambat kegiatan HIV menulari sel yang masih sehat. Obat ini tidak boleh memakai satu
jenis obat saja agar terapi dapat lebih efektif untuk jangka waktu yang lama, penderita harus
memakai kombinasi tiga macam obat ARV.
ARV dikelompokan menjadi 4 yaitu:
a. Nucleusid Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
b. Nucleausid Reverse Transcriptase (NRT)
C. Non Nucleosid Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI)
D. Protease Inhibitors (PI)
TERIMAKA
SIH