Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PATIENT SAFETY

MANAJEMEN RISIKO PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGELOLAAN OBAT

OLEH KELOMPOK 4:

Maria Aprilia Irene Guru (204111056)

Maria Carolinda Poso (204111050)

Maria Chikitalya Wula

Novina Fransiska Wea Ito

Patrisia Putriana Ona

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Patient Safety ini dengan
baik. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas Patient Safety
tentang Manajemen Risiko Pelayanan Kefarmasian dan Pengelolaan Obat.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-mata karena
keterbatasan kemampuan kami sendiri. Oleh karena itu, sangatlah diharapkan saran dan kritik
yang positif dan membangun dari semua pihak terutama dosen matakuliah Patient Safety agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna bagi pembaca.

Kupang, 20 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul...................................................................................................................1

Kata pengantar..................................................................................................................2

Daftar isi.............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................

1.3 Tujuan............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN MATERI..................................................................................

2.1 Defenisi.........................................................................................................................
2.2 Proses atau Tahapan Risiko Terjadi..............................................................................
2.3 Deskripsi Resiko yang terjadi........................................................................................
2.4 Dampak yang timbul dari terjadinya Risiko..................................................................
2.5 Penyebab Resiko............................................................................................................
2.6 Upaya Kontrol yang dilakukan terhadap Resiko...........................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Medication error merupakan kejadian yang merugikan pasien akibat penanganan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan (human error) yang sebetulnya dapat dicegah.
Medication error dapat diklasifikasikan menjadi dispensing errors, prescribing errors, dan
administration errors (Simamora et al., 2011).Risiko merupakan keadaan adanya derajat
dan tingkatutangnya terukur secara kuantitiatif. Resiko dapat beresiko ke dalam
resikomurnidanresikospekulatif.Risikomurnimerupakanresikoyangdapatakibat kerugian,
tetapi tidak ada kemungkinan menguntungkan.Sedangnkan resiko spekulatif adalah
resiko yang dapat akibat doakemungkinan, merugikan atau menguntungkan.Seluruh
kegiatan yang dilakukan baik perseorangan ataupunorganisasi/perusahaan juga
mengandung resiko. Semakin besar resiko yangyang dihadapi umumnya dapat
diperhitungkanbahwa pengembalianyang diterima jugaakan lebih besar.Pola pengambilan
resiko pertunjukan sikap yang berbeda terhadappengambilan resiko. Risiko adalah derajat
dan dapat menimbulkanterjadinya kerugian peluang terhadap pengambilan keputusan.
Ketidakpastianmerupakan situasiyang tidakdapat diprediksisebelumnya,mendefinisikan
resikosebagai peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga resiko
hanyaAterkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta
terkaitdengan kemampuan kemungkinan terjadinya hasil negatif tadi.Manajeme resiko
adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu resiko yangakan dihadapibaik itu
sudahdiketahui maupun ydan belum diketahuiatau yangtakdirencanakankan yaitu dengan
cara memindahkan resiko kepadi sisi lain, hindariresiko, pengurangan efek negatif resiko,
dan menantang sebagian atau semuakonsekuensi resiko tertentu.Resiko yang melekat dari
tindakan pelayanan kesehatan adalah bahwadalampelayanan
kesehatanyangdiukuradalahupayayangdilakukan( melampauikata
kerja ),bukanhasilakhirnya( hasilverbintennis).(Susilowati & Rahayu, 2008). IFRS
merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Setiap
kegiatanpelayanan yang dilakukan di InstalasiFarmasi pasti mengandung resiko, baik
yangsudah diketahuimaupunyangbelumdiketahui.Oleh
karenaitu,denganmanajemenresiko, diharapkankerugian yangditimbulkan
dariderajatdapat dikurangibahkan dihilangkan untuk tidak pelayanan kesehatan
khususnya diInstalasi Farmasi Rumah Sakit. ( Depkes RI,2008 ).
1.2.Rumusan Masalah

A. Apa itu Defenisi dari Nyeri dan Manajemen Nyeri?


B. Bagaimana Etiologi Nyeri?
C. Bagaimana Patofisiologi dari Nyeri?
D. Bagaimana Faktor Resiko terjadinya Nyeri?
E. Bagaimana Tanda dan Gejala dari Nyeri?
F. Bagaimana Diagnosis Nyeri?
G. Bagaimana Pengobatan Nyeri?
H. Bagaimana Penyelesaian dari Kasus Manajemen Nyeri Akut?

1.3Tujuan
A. Untuk mengetahui Defenisi dari Nyeri dan Manajemen Nyeri
B. Untuk mengetahui Etiologi Nyeri
C. Untuk mengetahui Patofisiologi dari Nyeri
D. Untuk mengetahui Faktor Resiko dari Nyeri
E. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala dari Nyeri
F. Untuk mengetahui Diagnosis dari Nyeri
G. Untuk mengetahui Pengobatan dari Nyeri
H. Menyelesaian Kasus Manajemen Nyeri Akut
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi

Manajemenrisikoiklanalahsuatuprosesmengidentifikasi,mengukurrisiko,serta
membentuk strategiuntuk mengelolanya melaluisumber dayayang tersedia.Strategi
yang bisadigunakan antara lain mentransfer risiko padapihak lain,mengindari risiko,
mengurangi efekburuk dari risiko dan menerima sebagianmaupun seluruh
konsekuensi dari risiko tertentu.Menurut Djojosoedarso (2003,.2)manajemen risiko
merupakanberbagaicara penanggulangan risiko. Dan menurut Peltier(2001, p.224),
manajemen risikomerupakan prosesmengidentifikasi risiko,mengukur untuk
mengrisiko.Sedangkan,menurut Dorfman(2004,P.8)Manajemenberisiko
merupakanproseslogika yang digunakan oleh perusahaan bisnis dan individu. Oleh
karena itu bisaKesimpulan bahwa setiaporang harusselalu berusahauntuk mencegah
terjadinyaresiko, artinyabahwadengan segala upayauntukmeminimalkan
resikoyangterjadi. Danpencegahan resikotersebut dapatdilakukan
denganberbagaicara. Pengelolaandaripencegahan resiko inilah yang kita sebut
sebagai manajemen resiko.Manajemen programberisiko dengandemikian mencakup
tugas-tugas, seperti :
1. pucatrisiko-risikoyangdihadapi
2. Priagukurataupenentubesarnya risiko tersebut
3. Mencari jalan untukmenghadapi atau menanggulangirisiko
4. Menyusunstrategisuntukmemperkecilataupunmengendalikanrisiko
5. Mengkoordinir pelaksanaan
penanggulanganrisikosertamenilaiprogrampenanggulangan risiko yang telah
dibuat.

2.2 Proses atau Tahapan Resiko Terjadi


Menurut Darmawi (2008) tahapan pertama dalam proses manajemen
risikoadalahtahapbantuanrisiko.Identifikasirisiko merupakansuatu prosesyangsecara
Sistematis dan terus terus menerus dilakukan untuk mengidentifikasitimbulnya
kemungkinan risiko atau kerugian terhadap kekayaan, Hutang, danpersonil
perusahaan. Prosesmewaspadai risikoini mungkinadalah proses yang Yang
terpenting,karenadariprosesinilah,semuarisikoyangadaatauyangmungkinterjadi pada
suatu proyek, harus diidentifikasi .
Proses bantuan harus dilakukan secara cermat dan komprehensif,sehingga tidak ada
risiko yang terlewatkan atau tidak teridentifikasi. Dalampelaksanaannya, membantu
risiko dapat dilakukan denganbeberapa teknik, antaralain:
A. Brainstorming
B. Daftar pertanyaan
C. Benchmarking industri
D. Analisis skenario
E. e. Lokakarya penilaian risiko
F. Investigasi insiden
G. Audit
H. Inspeksi Saya. Daftar periksa
I. HAZOP ( Studi Bahaya dan Operabilitas ).
Setelah melakukan bantuan risiko, maka tahap berikutnya iklanalahpengukuran
risiko dengan cara melihat potensi terjadinyaseberapa besar keparahan (kerusakan)
dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut. kepercayaanterjadinya suatu peristiwa
sungguh subyektif dan lebih berdasarkan nalar danpengalaman. Beberapa risiko
memang mudahuntuk diukur, namun sangatlah pentingsulituntuk memastikan
keandalansuatu kejadianyangsangat jarangterjadi.
Sehingga,padatahapinisangtalahpentinguntukpenentudugaanyangterbaiksupayananti
kitadapat memprioritaskandengan baikdalam implementasiperencanaanmanajemen
risiko. Kesulitan dalam pengukuran risiko adala
penentukemungkinanterjadisuaturisikokarenainformasi statistik
tidakselalutersediauntuk beberapa risiko tertentu. Selain itu, menilai jalan
kerasnya(kerusakan) seringkali cukup sulit untuk aset tetap.
2.3 Deskripsi Resiko yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai