Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KEPERAWATAN K3

RESIKO HAZARD, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ASUHAN KEPERAWATAN

Oleh :

Ni Kadek Devi Ariyanti (203213218)

Luh De Novitariani (203213205)

Ni Made Ariska (203213209)

Ni Made Ratniawati (203213207)

Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali

Tahun Ajaran 2022/2023


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-NYA lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Makalah disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah KEPERAWATAN K3. Selain
itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang resiko hazard . Kami mengucapkan
terima kasih kepada ibu dosen selaku pembimbing mata kuliah Keperawatan K3 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Namun terlepas dari hal itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Terimakasih.

Denpasar, 23 March 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah................................................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Terapi Perilaku Kognitif pada pasien kehilangan dan berduka.................................
2.2 Konsep terapy perilaku dan kognitif pada pasien kehilangan dan berduka...........................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

1) Latar Belakang

Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat atau konsekuensi dari
terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko adalah penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi
bahaya dan menentukan apakah risiko dapat diterima.

Hazard adalah :

1. Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB, 2008)
2. Bahaya berpotensi menimbulkan bencana tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi bencana.
Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan
perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Standar asuhan keperawatan ini
tercantum dalam standar praktik klinis keperawatan yang terdiri dari lima fase asuhan keperawatan.
Lima (5) fase tersebut yaitu: Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

2) Rumusan Masalah
a) Apa saja resiko dan hazard dalam implementasi asuhan keperawatan?
b) Bagaimana evaluasi resiko dan hazar dalam asuhan keperawatan?

3) Tujuan
Untuk mengetahui tentang resiko hazard, implementasi dan evaluasi pada asuhan keperawatan,
untuk melengkapi tugas-tugas mata kuliah Keperawatan K3.

1
PEMBAHASAN

1. Resiko Hazard, Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan


Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat atau konsekuensi dari
terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko adalah penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi
bahaya dan menentukan apakah risiko dapat diterima. Manajemen risiko adalah pengelolaan risiko
yang mencakup identifikasi penilaian dan pengendalian risiko. Manajemen risiko terdiri dari tiga
langkah pelaksanaan yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko
(Ramli ,2010). Risiko adalah besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban manusia,
kerusakan dan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu daerah pada suatu
waktu tertentu.

Hazard adalah :

3. Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB, 2008)
4. Bahaya berpotensi menimbulkan bencana tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi bencana.
5. Sumber bahaya suatu peristiwa yang hebat atau kemungkinan menimbulkan kerugian atau
korban manusia (Dirjen yanmedik, 2007).

Faktor Bahaya K3 di tempat kerja :


a) Faktor bahaya biologi (seperti: jamur, virus, bakteri, dll)
b) Faktor bahaya kimia (seperti: gas, debu, bahan beracun, dll)
c) Faktor bahaya fisik/ mekanik (seperti: Mesin, tekanan, dll)
d) Faktor bahaya biomekanik (seperti: posisi kerja, gerakan, dll)
e) Faktor bahaya sosial psikologis (seperti: stress, kekerasan, dll)

2. Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan

1) Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan
perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Standar asuhan keperawatan ini
tercantum dalam standar praktik klinis keperawatan yang terdiri dari lima fase asuhan keperawatan.
Lima (5) fase tersebut yaitu: Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. Asuhan
keperawatan memiliki manfaat untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dalam bidang
keperawatan.

1. Risiko dan Hazard dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan


a. Risiko dan Hazard dalam implementasi keperawatan :
Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat melakukan implementasi atau
pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu merupakan kesalahan yang sangat fatal.

2
Kesalahan ini dapat mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau perawat, misalnya
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien, dikarenakan perawat lupa membaca
instruktur atau catatan an-nurse dokumen rekam medik dari pasien tersebut.
b. Risiko dan Hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan
Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
dapat mengakibatkan pendokumentasian Asuhan Keperawatan yang kurang data yang
sudah dilakukan oleh perawat. Terkadang perawat lupa mengkonfirmasi ke dalam
dokumentasi asuhan keperawatan, sehingga yang tertulis atau yang telah
dilaksanakan oleh perawat kepada pasiennya tidak ada dalam dokumentasi asuhan
keperawatan.

2. Upaya mencegah dan meminimalkan Risiko dan Hazard pada asuhan keperawatan
a. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap implementasi asuhan
keperawatan
a) Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik
seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan
dalam keadaan steril
b) Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak
terburu-buru dalam melakukan tindakan
c) Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang benar susunan
sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat menghindari kontak langsung
dengan segala macam cairan klien, apabila dirasa sistem imunitas tubuh sedang
menurun atau tidak menggunakan APD
d) Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta
menerapkan pola hidup yang sehat pula
e) Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan
ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan yang beresiko kepada
pasien
f) Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan
oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien
maupun bagi perawat sendiri.
b. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada evaluasi asuhan keperawatan
evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai sejauh mana intervensi dan implementasi yang
diberikan berhasil dalam perkembangan kesembuhan pasien ada beberapa cara untuk mencegah
dan mengurangi resiko hazard. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard
dalam evaluasi asuhan keperawatan yaitu
a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi
keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian
yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun kepada diri
perawat sendiri
b) Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau
ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.
3. Kasus
“Seorang perawat RSUD Gunung Jati Positif Difteri” Seorang perawat di RSUD Gunung Jati, kota
Cirebon, diketahui positf difteri pasca menangani pasien yang menderita penyakit yang sama. Seorang
perawat di RSUD Gunung Jati,kota Cirebon, diketahui positif difteri pasca menangani pasien difteri.

3
Berdasarkan informasi, perawat tersebut diduga tertular pasca menangani dan melakukan tindakan
awal pada pasien positif difteri tersebut, perawat terkena diffteri berinisal Ru dan bertugas di
ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Gunung Jati. Ru diketahui merupakan perawat
pertama difteri yang masuk rumah sakit tersebut.
Analisa Kasus 1
Hazard yang ada di kasus :
Hazard biologis yaitu perawat tertular penyakit difteri dari pasien pasca menangani dan
melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri.
Upaya pencegahan kasus 1
Upaya pencegahan dari rumah sakit /tempat kerja
a) RS menyediakan APD yang lengkap sepeti masker, handskoon, dan scout dll.
Alasan : meminimalisir terjadinya atau tertularnya penyakit / infeksi yang dapat terjadi
terutama saat bekerja, APD harus selalu di gunakan sebagai perlindungan diri dengan kasus
di atas dapat di hindari jika perawat menggunakan APD lengkap mengingat cara
penularan difteri melalui terpaparnya cairan ke pasien.
b) Menyediakan sarana untuk mencui tangan atau alkohol gliserin untuk perawat.
Alasan : cuci tangan merupakan cara penanganan awal jika kita sudah terlanjur terpapar cairan
pasien baik pasien beresiko menularkan atau tidak menularkan.
c) Cuci tangan merupakan tindakan aseptic awalawal sebelum ke pasien maupun setelah ke
pasien. RS menyediakan pemilahan tempat sampah medis dan non medis.
Alasan : bila sampah medis dan non medis tercampur dan di kelola dengan baik akan menimbulkan
penyebaran penyakit.
d) RS menyediakan SOP untuk tindakan keperawatan.
Alasan : agar petugas/perawat menjaga konsisten dan tingkat kinerja petugas/perawat atau
timdalam organisasi atau unit kerja, sebagai acuan (chek list) dalam pelaksanaan kegiaan tertentu
bagi sesame pekerja. Supervisor dan lain-lain dan SOP merupakan salah satu cara atau parameter
dalam meningkatkan mutu pelayanan.
e) Upaya pecegahan pada perawat :
Menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptic seperti mencuci tangan,
memakai APD, dan menggunakan alat kesehatan.
Alasan : agar perawat tidak tertular penyakit dari pasien yang di tangani
meskipun pasien dari UGD dan memakai APD adalah salah
satu SOP RS.
f) Perawat mematuhi standar Operatinal Prosedure yang sudah ada RS dan berhati-hati
atau jangan berburu-buru dalam melakukan tindakan.
Alasan : meskipun pasien di ruang UGD dan pertama masuk RS, perawat sebaiknya lebih
berhati-hati atau jangan terburu-buru dalam melakukan tindakan ke pasien dan perawat

4
menciptakan dan menjaga keselamatan tempat kerja supaya dalam tindakan perawat terhindar
dari tertularnya penyakit dari pasien dan pasien juga merasa aman.

5
PENUTUP
1. Kesimpulan

Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat atau konsekuensi dari
terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko adalah penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi
bahaya dan menentukan apakah risiko dapat diterima.

Hazard adalah :

1. Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB, 2008)
Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan
perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Standar asuhan keperawatan ini
tercantum dalam standar praktik klinis keperawatan yang terdiri dari lima fase asuhan keperawatan.
Lima (5) fase tersebut yaitu: Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, A.H, F., & ,R & Nihayati, H. . (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa, 1–366. https://doi.org/ISBN 978-xxx-xxx-xx-x

Anda mungkin juga menyukai