Evaluasi

Fototerapi adalah terapi sinar yang digunakan untuk merawat bayi dengan penyakit
kuning akibat kadar bilirubin berlebih dalam tubuh. Terapi ini memanfaatkan sinar ultraviolet
buatan untuk mengurangi kadar bilirubin bayi. Fototerapi diperuntukkan bagi bayi yang
mengalami kuning karena kelebihan bilirubin. Bayi prematur biasanya lebih sering mengalami
kuning daripada bayi yang dilahirkan cukup bulan. Fototerapi pada bayi kuning berfungsi untuk
membantu proses penguraian bilirubin agar dapat dikeluarkan oleh tubuh dengan lebih efektif.
Fototerapi dilakukan jika kadar bilirubin dalam darah jauh melebihi batas normal. Perawatan
fototerapi biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari dan akan dihentikan setelah kadar
bilirubin bayi mecapai batas normal. Kendati fototerapi sangat dianjurkan untuk mengobati bayi
kuning.
Setelah dilakukan fototerapi bayi sebaiknya tetap diberikan ASI kecuali terdapat kondisi
tertentu pada ibu atau bayi yang tidak memungkinkan ASI diberikan. Pemberian ASI harus
diperhatikan. Bayi harus diberikan ASI setiap 2-3 jam untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Perhatikan tanda dehidrasi, seperti bibir dan kulit kering, mata terlihat cekung, kencing
berkurang dan pekat, dan air mata berkurang saat bayi menangis. Ibu juga perlu memerhatikan
posisi perlekatan mulut bayi ke payudara sudah benar. Pastikan mulut bayi terbuka lebar saat Ibu
mendekatkan payudara Ibu ke mulut bayi, kemudian seluruh bagian areola (seluruh bagian gelap
pada payudara, bukan hanya puting saja) masuk ke dalam mulut bayi. Hal ini akan memudahkan
bayi dalam menghisap susu, hisapan yang terbatas pada puting tidak akan menghasilkan jumlah
susu yang maksimal. Posisikan bibir bawah bayi melipat keluar (dower) dengan menarik sedikit
perhalan dagu bayi. Kepala dan badan bayi sebaiknya segaris dengan posisi perut bayi
menghadap perut Ibu, sehingga bayi dapat lebih mudah menelan. Ibu sebaiknya tidak
mengonsumsi jamu atau obat tanpa berkonsultasi dengan dokter. Perhatikan pula suhu dan tinja
yang dikeluarkan bayi.