Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN II

“RESUME TEMU 1-6”

DOSEN : Ns. NI KOMANG AYU RESIYANTHI,S.Kep.,M.Kep

NAMA : NI MADE RATNIAWATI

NIM : 203213207

KELAS : A14 – A

Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali

Tahun Ajaran 2021


Judul : Resume Konsep Komunikasi Terapeutik, Prinsip Dasar Dalam Komunikasi
Terapeutik, Helping relationship dan Tujuan Komunikasi Terapeutik (Temu 1)
Dosen Pengajar : Ns. Ni Komang Ayu Resiyanthi,S.Kep.,M.Kep
Komunikasi umum atau social yaitu komunikasi yang disampaikan tanpa memiliki tujuan yang
spesifik. Sedangkan komunikasi terapeutik yaitu segala komunikasi yang dilakukan bertujuan
untuk kesembuhan pasien. Segala komunikasi yang dilakukan sesama tenaga medis yang
berkaitan dengan kesembuhan pasien atau perubahan kesehatan pasien juga disebut komunikasi
terapeutik. Contohnya komunikasi pada saat perawat memberikan obat untuk pasien demi
kesembuhan pasien. Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah membantu pasien untuk
memperjelas dan mengurangi beban perasaan pasien serta mebantu pasien dalam mengambil
keputusan untuk kesembuhan dirinya serta mengurangi keraguan pada diri pasien. Selain itu
tujuan dari komunikasi terapeutik lainnya yaitu perawat sebagai provokator atau dapat
mempengaruhi dalam artian seorang perawat harus dapat mempengaruhi prilaku pasien untuk
mencapai kesembuhan. Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mempererat hubungan atau
interaksi antara klien dengan terapis (tenaga kesehatan) secara professional dan proporsional
dalam rangka membantu menyelesaikan masalah klien. Prinsip Komunikasi Terapeutik menurut
Carl Rogers yaitu:
1. Mengenal dirinya sendiri (mengetahui karakter orang yang akan kita ajak komunikasi
untuk mencegah ketersinggungan)

2. Ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai (Komunikasi yang


menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya, saling menerima dan selalu
menghargai harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan
memberikan alternative pemecahan masalah. Hubungan saling percaya, saling menerima
dan menghargai satu sama lain anatara perawat dank lien adalah kunci dari komunikasi
terapeutik.
3. Harus paham,menghayati nilai yang dianut pasien
4. Harus sadar pentinya kebutuhan pasien (harus tau apa yang kita sampaikan berguna atau
tidak untuk pasien. Memberikan informasi yang benar dan bermanfaat)
5. Harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa takut (disini fungsi
perawat sebagai advokat yaitu Tindakan perawat untuk memberikan informasi kepada
pasien)
6. Menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah diri
7. Harus menguasai perasaannya sendiri ( artinya harus bisa mengendalikan perasaan atau
emosinya sendiri, tidak hanya mau menang sendiri dan tidak egois)
8. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten
9. Harus paham akan arti empati ( yaitu dapat memposisikan diri kita, misalnya pada saat
pasien mengalami kesedihan kita sebagai perawat tidak boleh ikut larut/hanyut dalam
kesedihan pasien namun kita harus menyemangati pasien agar bisa bangkit dalam
keadaan yang dialaminya)
10. Harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka
11. Harus dapat berperan sebagai role model (sebelum menyuruh atau menginstruksikan
pasien perawat harus mencontohkan terlebih dulu,misalnya menjalankan hidup sehat)
12. Mampu mengekspresikan perasaan
13. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain
14. Berpegang pada
15. Bertanggung jawab.
Judul : Resum Kharakteristik Perawat Yang Memfasilitasi Hubungan Terapeutik
(Temu 2)
Dosen Pengajar : Ns. Ni Komang Ayu Resiyanthi, S.Kep.M.Kep
1. Ikhlas (genuness) , yaitu perawat harus mampu menunjukan sikap keikhlasan yang bisa
dirasakan oleh pasien, sehingga komunikasi yang dilakukan memiliki makna
2. Empati ( empaty), Dengan sikap empati, perawat akan mampu merasakan dan
memikirkan permasalahan dan yang dipikirkan klien. Sikap simpati tidak mampu melihat
permasalahan secara obyektif karena perawat terlibat secara emosional terhadap
permasalahan yang dihadapi klien
3. Hangat (warmth) ,dengan kehangatan perawat akan mendorong klien untuk
mengekpresikan ide-ide dan menuangkannya dalam bentuk perbuatan tanpa rasa takut
dimaki atau dikonfrontasi, suasana yang hangat, permisif dan tanpa adanya ancaman
menunjukan adanya rasa penerimaan perawat terhadap klien. Sehingga klien akan
mengekspresikan perasaannya secara lebih mendalam.
4. Kejujuran ,yaitu hubungan saling percaya dimana seseorang akan menaruh kepercayaan
kepada lawan bicara yang terbuka dan mempunyai respon yang tidak dibuat-buat,
sebaiknya dia akan berhati-hati pada lawan bicara yang terlalu halus sehingga sering
menyembunyikan isi hati yang sebenarnya dengan kata-kata atau sikapnya yang tidak
jujur
5. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif ,(yaitu dimana Perawat sebaiknya
menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan dipahami oleh klien dan tidak
berbelit-belit.)
6. Sikap positif , sikap yang positif terhadap klien ditunjukan dengan sikap hangat, penuh
perhatian, dan pengghargaan terhadap klien
7. Mampu melihat permasalahan dari kacamata pasien, (agar mampu melihat permasalahan
dari sudut pandang klien maka perawat harus menjadi pendengar yang aktif dan sabar
dalam mendengarkan semua ungkapan klien
Judul : Resum Self Awareness (kesadaran Intrapersonal dalam hubungan interpersonal):
a.Kesadaran diri, b.Explorasi perasaan, c.Kemampuan menjadi model, d.Panggilan jiwa,
e.Etika dan tanggung jawab (Temu 3)
Dosen Pengajar : Ns. I Gusti Ayu Putu Satya Laksmi,S.Kep.,M.Kep
Keterampilan Interpersonal dapat didefinisikan sebagai keterampilan untuk mengenali dan
merespon secara layak perasaan, sikap dan prilaku , motivasi serta keinginan orang lain. Saat ini
kita sangat perlu dengan keterampilan interpersonal karena dalam hidup keseharian hampir tidak
mungkin manusia tidak berhubungan dengan orang lain bahwa manusia adalah mahkluk social
maka dari itu manusia harus hidup saling berdampingan satu sama lainnya. Maka dari itu hal
yang pertama kita rasakan yaitu kuatkan rasa percaya diri, untuk kemudian kita akan dihargai
oleh orang lain, dan pada akahirnya kita akan dapat membangun yang harmonis dengan orang
lain.
Self Awareness ( Kesadaran Diri)

Adalah perhatian yang berlangsung ketika seseorang mencoba memahami keadaan internal
dirinya. Prosesnya berupa semacam refleksi dimana seseorang secara sadar memikirkan hal-hal
yang ia alami berikut emosi-emosi mengenai pengalaman tersebut. Dengan kata lain, Self
Awareness adalah keadaan ketika kita membuat diri sendiri sadar tentang emosi yang sedang
kita alami dan juga pikiran-pikiran kita mengenai emosi tersebut. 
1. Kesadaran diri ( Kesadaran diri adalah keadaan dimana anda bisa memahami diri Anda
sendiri dengan setepat-tepatnya. Anda disebut memiliki kesadaran diri jika Anda
memahami emosi dan mood yang sedang dirasakan, kritis terhadap informasi mengenai
diri anda sendiri, dan sadar tentang diri Anda yang nyata. Pendek kata, kesadaran diri
adalah jika anda sadar mengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri yang ada dalam
diri anda)
2. Explorasi perasaan , (Eksplorasi perasaan yaitu mengkaji atau menggali perasaan-
perasaan yang muncul sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain , dimana
eksplorasi perasaan membantu seseorang untuk mempersiapkan objektif secara komplit
dan sikap yang sangat berpengaruh.ini menggambarkan tentang ketidakbenaran)
3. Kemampuan menjadi model, (Kemampuan menjadi model ini merupakan bentuk
tanggung jawab perawat terhadap apa yang disampaikan kepada klien disamping
tanggung jawab profesi.)
4. Panggilan jiwa ( Altruisme) , yaitu perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memperhatikan diri sendiri.
5. Etika dan tanggung jawab
Judul : Resum Menghadirkan Diri Secara Terapeutik , 1.Dimensi respon dan tindakan
(Temu 4)

Dosen pengajar : Ns. Ni Komang Ayu Resiyanthi,S.Kep.,M.Kep

1. Kesejatian , Kesejatian adalah pengiriman pesan pada orang lain tentang gambaran diri
kita yang sebenarnya. Yang dipengaruhi oleh :
a. Kepercayaan diri
Orang yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi akan mampu menunjukkan
kesejatiannya pada pada saat keadaan yang tidak nyaman dimana kesejatian yang
ditampilkan akan mengakibatkan resiko yang tertentu
b. Persepsi terhadap orang lain
Apabila seorang melihat orang lain meempunyai kekuatan yang lebih besar dan
menguasai kita akan mempengaruhi bagaimana kita akan menampilkan seperti apa
diri kita yang sebenarnya.
c. Lingkungan
Lingkungan terdiri dari waktu dan tempat. Tempat dimana seseorang berada dimuka
publik (auditorium, panggung, dan lain-lain) akan mengakibatkan seseorang merasa
sulit untuk menunjukkan seperti apa dirinya yang sebenarnya. Wakyu yang terbatas
juga akan mengakibatkan seseorangtidak mampu menunjukkan siapa dia yang
sebenarnya.
2. Empati , Empati adalah kemampuan menempatkan diri kita pada diri orang lain, bahwa
kita telah memahami bagaimana perasaan orang lain.
3. Respek / hormat , Respek mempunyai pengertian perilaku yang menunjukkan
kepedulian/perhatian, rasa suka, dan menghargai klien,. Perawat menghargai klien
seorang yang bernilai dan menerima klien tanpa syarat. Dengan respek maka perawat
akan dapat mengakui kebutuhan orang lain untuk dipenuhi, dimengerti dan dibantu dalam
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh perawat.
4. Konkret , Perawat menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak pada saat
mendiskusikan dengan klien mengenai perasaan, pengalaman, dan tingkah lakunya.
Fungsi dari dimensi ini adalah daapt mempertahankan respons perawat terhadap perasaan
klien, penjelasan dengan akurat tentang masalah dan mendorong klien dan memikirkan
masalah yang spesifik.
Judul: Resume Tahapan-Tahapan dalam Komunikasi Terapeutik (temu 5)
Dosen Pengajar: Ns. Ni Komang Ayu Resiyanthi,S.Kep.,M.Kep
Dalam komunikasi terapeutik terdapat 4 tahapan yaitu tahap pra-interaksi, tahap orientasi atau
perkenalan, tahap kerja dan yang terakhir tahap terminasi
1. Tahap Pra-Interaksi merupakan tahap dimana perawat belum bertemu dengan klien.
Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien, mengevaluasi diri terlebih dulu, diskusi
dengan teman sejawat, membaca catatan medis klien kemudian membuat rencana
Tindakan.
2. Tahap Orientasi atau Perkenalan yakni tahapan dimana perawat pertama kali bertemu
dengan klien. Tugas perawat dalam tahap ini yaitu membina rasa percaya, komunikasi
terbuka, mengidentifikasi masalah klien, menyampaikan tujuan, menyampaikan prosedur
yang akan dilakukan dan menyampaikan kontrak waktu.
3. Tahap kerj, pada tahap ini perawat mulai kegiatan komunikasi dengan klien. Selain itu
pada tahap ini perawat juga menjaga privasi klien dan kemudian melakukan Tindakan
yang sudah direncanakan
4. Dan yang terakhir yaitu tahap terminasi adalah dimana perawat akan menghentikan
interaksi dengan klien, tahap ini biasanya merupakan tahap perpisahan sementara. Tuugas
perawat pada tahap ini adalah membina realitas tentang perpisahan,meninjau kemampuan
terapi dan pencapaian tujuan-tujuan serta menggali secara timbale balik perasaan klien.

Judul: Resume Teknik-Teknik dalam Komunikasi Terapeutik (temu 6)


Dosen Pengajar: Ns. Ni Komang Ayu Resiyanthi,S.Kep.,M.Kep
1. Mendengar aktif (menjadi pendengar yang baik)
2. Mendengar pasif (kegiatan non verbal, maksudnya biarkan klien berbicara terlebih dulu
setelah ia selesai berbicara kita sebagai perawat giliran memberika masukan atau saran
bila diperlukan )
3. Penerimaan
4. Klarifikasi atau validasi (mengklarifikasi atau menanyakan kebenaran informasi tentang
pasien pada pasien langsung)
5. Focusing (mengfokuskan percakapan lebih specific antara kita dan pasien)
6. Observasi (kegiatan mengamati pasien dan apakah hasilnya sudah tercapai atau belum)
7. Menawarkan informasi
8. Diam (memelihara ketenangan) Ketika pasien sedang berbicara, maka usahakanlah untuk
tidak berbicara dengan orang lain dan dengarkan seluruh informasi yang diberikan oleh
pasien,sehingga pasien merasa didengarkan dan merasa dihormati.
9. Assertive (menerima kondisinya dan mencoba untuk berdamai dengan dirinya sendiri
serta keadaan yang dialaminya)
10. Menyimpulkan (menyampaikan point-point penting dari diskusi yang dilakukan)
11. Giving Recognation (memberi Pengakuan/Penghargaan) mampu memberikan
penghargaan Ketika percakapan atau komunikasi sudah berakhir. Misalnya memberikan
semangat atau memberikan respon-respon yang diinginkan pasien.
12. Offering Self (Menawarkan diri)
13. Offering General Leads (Memberi Petunjuk Umum) memberi dukungan pada klien
untuk meneruskan prilakunya yang bertujuan untuk mencapai kesembuhan
14. Giving broad opening (memberi pertanyaan terbuka)
15. Placing the time in time (menempatkan urutan/waktu) ada timing waktu yang dijelaskan
ke pasien
16. Encourage descrip. of perception (mendukung deskripsi dari persepsi)
17. Encourage comparison (mendukung perbandingan)
18. Restating (mengulang)
19. Reflecting (refleksi) menanyakan apakah sudah ada perubahan atau tidak pada pasien
dari edukasi atau Tindakan yang diberikan
20. Presenting reality (menghadirkan realitas/ kenyataan)
21. Voucing doubt (menyelipkan keraguan) Ketika melakukan komunikasi terapeutik
diperlukan sikap yang menunjukan keraguan di dalam diri seorang perawat,berusahalah
untuk bersikap tenang dan hati-hati dalam memberikan jawaban karena hal ini berguna
untuk memberikan pandangan bahwa kamu menjawab pertanyaan secara realistis
22. Exploring (eksplorasi)

Anda mungkin juga menyukai