Anda di halaman 1dari 34

KONSEP

KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

RETNO LUSMIATI ANISAH,


S.Kep,Ns
DEFINISI
 Komunikasi terapeutik adalah proses dimana
perawat menggunakan pendekatan terencana
dalam mempelajari kliennya (Keltner,
Schwecke, dan Bostrom, dalam Potter &
Perry, 2005)
 Komunikasi terapeutik ialah suatu interaksi
interpersonal antara perawat dan klien yang
selama interaksi berlangsung perawat
berfokus pada kebutuhan khusus klien untuk
meningkatkan pertukaran informasi yang
efektif (Videback, 2008)
DEFINISI
 Dari beberapa pengertian
diatas dapat dipahami
bahwa komunikasi
terapeutik adalah
komunikasi yang memiliki
makna terapeutik bagi klien
dan dilakukan oleh perawat
(helper )untuk membantu
klien mencapai kembali
kondisi yang adaptif dan
positif.
Beberapa prinsip komunikasi terapeutik
menurut Boyd & Nihart (1998) adalah :
1. Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi
2. Tingkah laku professional mengatur hubungan
terapeutik.
3. Hubungan sosial dengan klien harus dihindari.
4. Kerahasiaan klien harus dijaga.
5. Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan
pemahaman.
6. memelihara interaksi yang tidak menilai, dan hindari
membuat penilaian tentang tingkah laku klien dan
memberi nasehat.
Lanjutan .......
7. Beri petunjuk klien untuk menginterpretasikan
kembali pengalamannya secara rasional.
8. Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen
klarifikasi dan hindari perubahan
subyek/topik jika perubahan isi topik tidak
merupakan sesuatu yang sangat menarik klien.
9. Implementasi intervensi berdasarkan teori.
10.Membuka diri hanya digunakan hanya pada
saat membuka diri mempunyai tujuan
terapeutik.
Manfaat Komunikasi Terapeutik
 Dengan profesi sebagai perawat, maka menjadi
terapeutik adalah suatu hal wajib dilakukan dan
diharapkan akan memberikan kontribusi dalam
melakukan pelayanan kesehatan/keperawatan
kepada masyarakat.
 Menjadi terapeutik berarti menjadikan diri
perawat sebagai sarana untuk memfasilitasi
proses penyembuhan dalam hal ini perawat
menggunakan komunikasi terapeutik sebagai
sarananya
PERAWAT SEBAGAI TERAPIS
FOKUS ANALISA
1. KESADARAN DIRI
2. KLASIRIFIKASI NILAI
3. EKSPLORASI PERASAAN
4. KEMAMPUAN MENJADI
MODEL
5. RASA TANGGUNG JAWAB
Karakteristik Perawat Yang
Memfasilitasi Tumbuhnya Hubungan
Terapeutik
 Kejujuran
 Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
 Bersikap positif
 Empati bukan simpati
 Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
 Menerima klien apa adanya
 Sensitif terhadap perasaan klien
 Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien
ataupun diri perawat sendiri

KESADARAN DIRI
PERAWAT TERFOKUS THDP DIRI
“ANALISA SIAPA SAYA”
Teori : “Johari Window”
DIRI TERBUKA ( 1) DIRI BUTA (2)
(diketahui diri sendiri dan orang Tidak diketahui diri sendiri, tapi
lain) diketahui orang lain

DIRI TERSEMBUNYI ( 3) DIRI GELAP ( 4)


(diketahui diri sendiri tapi tidak (tidak diketahui diri
diketahui orang lain sendiri maupun orang
lain)
1 2 1 2
3 4
3 4
A :
Adalah individu yang kurang memahami diri sendiri, tingkah
lakunya terbatas, perasaannya kurang terbuka, kurang luas
cara pandang dan variasi hidupnya.

B:
Adalah individu yang terbuka terhadap dunia sekelilingnya,
potensi diri disadari, perasaan dan pikirannnya terbuka untuk
pengalaman –pengalaman hidup yang menyedihkan dan
menyenangkan, pekerjaan, dan sebagainya.
Ia lebih spontan dan bersikap jujur dan apa adanya pada orang
lain.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK
ORANG YANG TERBUKA DAN ORANG TERTUTUP

SIKAP TERBUKA SIKAP TERTUTUP


Menilai pesan scr objektif dg menggunakan Menilai pesan berdasarkan motif
data & keajengan logika
Membedakan dg mudah, melihat suasana Berpikir simplisis (berpikir hitam putih)
tanpa nuansa
Berorientasi pada isi pesan Bersandar lebih banyak pd sumber pesan
dari pada isi pesan
Mencari informasi dari berbagai sumber Mencari informasi tentang kepercayaan
orang dari sumbernya sendiri, bukan
kepercayaan orang lain.
Bersedia mengubah kepercayaan Secara kaku mempertahankan dan
memegang teguh sistem kepercayaan
Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai Menolak, mengabaikan, menolak pesan yg
dengan rangkaian kepercayaan tdk konsisten dg sistem kepercayaan
PRINSIP TEORI JOHARI WINDOW

PERUBAHAN 1 JENDELA MEMPENGARUHI


JENDELA LAIN
JENDELA I KECIL, KOMUNIKASI KURANG,
KESADARAN DIRI KURANG
JENDELA I BESAR KOMUNIKASI BAIK,
KESADARAN DIRI TINGGI
3 CARA MENINGKATKAN KESADARAN
DIRI

Mempelajari diri sendiri


Belajar dari orang lain
Membuka diri
KLARIFIKASI NILAI

Kebutuhan klien diutamakan


Perawat mempunyai sumber
kepuasan dan rasa aman yang cukup
Konflik dan ketidakpuasan harus
disadari
Menyadari sistem nilai
EKSPLORASI PASIEN

Terbuka dan sadar akan perasaannya


Mengontrol respon terhadap klien
Mengontrol penampilan terhadap klien
KEMAMPUAN MENJADI MODEL

Masalah pribadi dapat diselesaikan secara


konstruktif
Ide dan fikiran yang baik jika perawat
terlepas dari masalah
Perawat harus sadar akan kelemahan dan
kekurangan
TANGGUNG JAWAB

Perawat melakukan hubungan dengan klien


adalah hubungan yang penuh tanggung
jawab.
Resiko yang dihadapi adalah rasa aman dan
nyaman sampai kematian klien.
Tanggung gugat adalah hak klien.
TEKNIK DALAM BERKOMUNIKASI
DENGAN PASIEN :

1. MENDENGARKAN DENGAN AKTIF

2. MENGAJUKAN PERTANYAAN

3. MENYAMPAIKAN INFORMASI
1. MENDENGARKAN DENGAN AKTIF
 MELIPUTI BBRPA keuntungan SBB :
1. Pasien dan keluarga merasa diperhatikan,
didengar dan dipahami
2. Pasien dan keluarga merasa dihargai
3. Pasien dan klg dapat dgn mudah
mendengarkan dan memperhatikan informasi
yg disampaikan oleh perawat
4. Pasien dan klg merasa nyaman
5. Memudahkan terjadinya komunikasi 2 arah
Untuk menjadi pendengar yg baik
diperlukan sikap sbb :
 Memandang ke arah pasien dengan simpatik pada
saat berbicara
 Menunjukkan sikap bersungguh 2
 Tidak menyilangkan kaki dan tangan, tdk
bersedekap
 Menghindari gerakan yg tdk perlu
 Menganggukkan kepala jika pasien menyampaikan
hal yg penting atau memerlukan umpan balik
2. Mengajukan pertanyaan
 Pertanyaan yg dapat diajukan perawat kpd
pasien dapat meliputi :
1. Pertanyaan Terbuka
 misal : apa yang sedang anda pikirkan ?
2. Pengulangan Pertanyaan
 Misal : Anda mengatakan bahwa ayah Anda telah
meninggal ketika anda berusia 7 tahun ?
3. Pertanyaan klarifikasi
 Misal: Saya kurang jelas mengenai maksud anda, tolong
anda jelaskan sekali lagi !
4. Pertanyaan refleksi : meluruskan kembali ide, dan isi
pembicaraan
 Misal : Anda tampak resah, apakah ini berhubungan dgn
pembicaraan paman anda tadi pagi ?
3. Menyampaikan informasi

Perlu memperhatikan faktor2 sbb :

 menggunakan bahasa yang sederhana

 Menggunakan kata2 yang jelas

 Menggunakan kata2 yang positif

 menunjukkan sifat bersemangat


TAHAPAN
HUBUNGAN TERAPEUTIK

• Tahap Prainteraksi
• Tahap Orientasi
• Tahap Kerja
• Tahap Terminasi
TAHAP PRAINTERAKSI

 Yang perlu dipersiapkan :


 unsur diri sendiri dan
 unsur dari pasien.
 Unsur diri sendiri :
 pengetahuan yang dimiliki terkait dengan penyakit
atau masalah klien,
 kecemasan diri,
 analisis Kekuatan/Kelemahan Profesi Diri
 waktu pertemuan baik saat pertemuan maupun lama
pertemuan
unsur dari pasien.

 Perilaku pasien dalam menghadapi


masalahnya
 adat istiadat dan
 tingkat pengetahuan
TAHAP ORIENTASI

 Tentukan alasan klien minta pertolongan


 Bina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi
terbuka
 Rumuskan kontrak bersama ( tempat, waktu
pertemuan dan topik pembicaraan)
 Eksplorasi perasaan, pikiran perbuatan klien
 Identifikasi masalah klien
 Rumuskan tujuan dengan klien
TAHAP KERJA
• Eksplorasi stressor
• Dorong perkembangan kesadaran diri klien untuk
mendapatkan koping yang konstruktif
• Peran ini meliputi upaya meningkatkan
motivasi klien untuk mempelajari dan
melakukan aktifitas peningkatan kesehatan
untuk mengikuti program pengobatan dokter
dan untuk mengekspresikan perasaan atau
pengalaman yang berhubungan dengan
masalah kesehatan dan kebutuhan
keperawatan yang terbentuk
TAHAP TERMINASI
• Dimulai ketika klien dan petugas kesehatn
memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan
klien. Bicarakan realitas perpisahan
• petugas kesehatan mengevaluasi pencapaian
tujuan dari interaksi yang telah dilaksanakan,
• menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang
telah dilakukan dan
• membuat kontrak pertemuan berikutnya kalau
diperlukan
• Bicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan saling
mengeksplorasi penolakan, kehilangan, sedih, marah,
perilaku klien.

Anda mungkin juga menyukai