Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

NAMA : MARIA H PATTIASINA

NPM : 12114201210117

PROGRAM STUDI : KEPERAWATAN

FAKULTAS : KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2021 
1. JUDUL JURNAL : self- awareness dengan hubungan
interpersonal perawat-klien
2. TAHUN TEBIT : SEPTEMBER 2O13
3. PENULIS : ARISTOTELES
4. REVIEWER : MARIA H PATTIASINA
5. LATAR BELAKANG :

Kesadaran diri adalah pondasi dari kompetensi interpersonal.


Kesadaran diri adalahlangkah pertama dalam membangun hubungan
positif dan dalam menyelesaikan konflik secarapositif. Orang yang
sadar diri mengerti bagaimana mereka mirip, dan berbeda dari orang
lain.

Mereka menggunakan wawasan ini untuk membantu mereka


melakukan hal-hal sepertimemulai hubungan dengan berbagai
orang; Tentukan berapa banyak yang harus merekaungkapkan
tentang diri mereka sendiri di berbagai titik dalam suatu hubungan;
Dan tentukan jumlah dukungan emosional yang sesuai yang harus
mereka tawarkan kepada orang lain.

Orang-orang sadar diri juga menggunakan pengetahuan mereka


tentang diri mereka dan oranglain untuk menentukan kapan dan
bagaimana menyatakan ketidaksenangan mereka dengantindakan
orang lain, dan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik
interpersonal.
6. TUJUAN PENELITIAN
therapeutic adalah suatu pengalaman bersama antara perawat-
klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien. Maksud
komunikasi adalah mempengaruhiorang lain. Kalthner ,dkk
( 1995 ) bahwa komunikasi therapeutic terjadi dengan
tujuanmenolong pasien yang dilakukan oleh orang-orang yang
professional dengan menggunakan pendekatan personal
berdasarkan perasaan dan emosi .
Komunikasi therapeutic merupakan komunikasi interpersonal,
artinya komunikasiantara orang-orang secara tatap muka yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkapreaksi orang lain
secara langsung baik verbal dan non verbal.
Hubungan perawat-klien yang therapeutic adalah pengalaman
belajar bersama dan pengalaman perbaikan emosi bagi
klien.dalam hal ini, perawat memakai dirinya secara therapeutic
danmemakai tehnik komunikasi agar prilaku klien berubah kea rah
yang positif seoptimal mungkin.Analisa diri perawat adalah
kemampuan perawat dalam menilai aspek-aspek yangdimiliki
dalam dirinya agar dapat melakukan kemampuan diri secara
therapeutic kepadaklien.
7. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian Yosshimich mendapati bahwa pemahaman diri
melalui tahapan mawas diri mampu menunjukkan bahwa pada
diriseseorang ada elemen kunci yang sangat menentukan bahagia
tidaknya seseorang, elemen iniadalah elemen yang selalu stabil,
tenang, serta damai, dan elemen-elemen yang berubah-ubah,
senantiasa berubah serta selalu berusaha menuruti keinginannya
sendiri, terutama yang berhubungan dengan semat, drajat, dan
kramat.Jika digabungkan, Self Awareness (kesadaran diri) adalah
wawasan kedalam atauwawasan mengenai alasan-alasan dari
tingkah laku sendiri, pemahaman diri sendiri. SelfAwareness pada
umumnya dimaknai sebagai kondisi tahu atau sadar pada diri
sendiri dalam pengertian yang mempunyai obyek secara relatif
tetapi membuka dan menerima penilaiandari kebenaran sifat
individu.
Dalam memahami Self Awareness, individu memiliki
kemampuan dalam diri sendiriuntuk mengerti diri, menentukan
hidup, dan menghargai masalah-masalah psikisnya
asalkankonselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah
perkembangan.individu.untuk .aktualsasi.diri.Kesadaran diri bisa
dibedakan menjadi dua, yakni :
1. Kesadaran diri public Orang yang memiliki kesadaran diri publik
berperilaku mengarah keluar dirinya.Artinya, tindakan-
tindakannya dilakukan dengan harapan agar diketahui orang
lain.
2. Orang dengan kesadaran publik tinggi cenderung selalu
berusaha untuk melakukan penyesuaian diridengan norma
masyarakat. Dirinya tidak nyaman jika berbeda dengan orang
lain.
8. KESIMPULAN
Jika perawat lebih sadar diri, maka lingkungan terapeutik akan
dapat dicapai.Kompetensi ini mengacu pada kemampuan kita
untuk mengenali dan memahami emosikita sendiri, kekuatan dan
kelemahan pribadi kita, dan kemampuan kita, kecenderungan
untuk bertindak dengan cara tertentu dalam situasi tertentu.
Aristoteles mengatakan bahwa "kita adalah apa yang kita
lakukan berulang kali," dan setiap pemimpin memiliki kebiasaan
tertentu yang telah berkembang dari waktu ke waktu.

Anda mungkin juga menyukai