INTERPERSONAL)
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Terapeutik Keperawatan dengan dosen
pembimbing Ns. Lesta Livolina Simamora, S.Kep. M.H (Kes)
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Puji syukur kami panjatkan kepatda Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Self Awarness (Kesadaran Intrapersonal dalam
hubungan interpersonal)” dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna
untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Terapeutik Keperawatan sebagai laporan hasil diskusi
kelompok.
Dalam menyelesaikan makalah ini banyak hambatan dan kesulitan yang kami temuai, namun
berkat tuntunan yang diberikan, serta dukungan dari berbagai pihak yang terlibat maka makalah ini
dapat terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Ns. Lesta Livolina Simamora, S.Kep. M.H (Kes) selaku dosen pengampu mata kuliah Komunikasi
Terapeutik Keperawatan, dan rekan serta pihak yang membantu dan menjadi referensi penulis
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah mengenai “Self
Awarness (Kesadaran Intrapersonal dalam hubungan interpersonal)” ini bermanfaat untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kesadaran adalah proses dimana seseorang dapat memahami dan mengerti suatu keadaan
yang menjadikan individu itu sendiri sadar dan paham dengan apa yang terjadi padanya. Kesadaran
diri merupakan proses mengenali motivasi, pilihan dan kepribadian seseorang serta menyadari
faktor-faktor atas keputusan dan interaksi kita dengan orang lain
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan makalah ini yaitu:
PEMBAHASAN
2.4 Altruisme
Altruisme adalah kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), altruisme adalah sikap yang ada pada diri manusia bersifat naluri, berupa dorongan
untuk berbuat jasa kepada orang lain.
Kesadaran diri akan altruisme mengharuskan perawat untuk mengutamakan kebutuhan
pasien diatas kebutuhan diri sendiri. Perawat dengan kepribadi altruisme akan merasa puas ketika
memberi asuhan keperawatan pada pasien, seperti memberikan perhatian penuh dan memberikan
pertolongan dengan segera pada saat pasien tidak mampu melakukan suatu tindakan
Interaksi perawat dengan pasien dan keluarganya dipengaruhi oleh altruisme. Perawat
bersikap peduli dan tidak boleh acuh-tak acuh saat memberikan pelayanan dan berkomunikasi dengan
pasien sehingga terapeutik dapat tersampaikan dengan baik.
Sarfika (2018: 40) mengatakan ada 3 ciri-ciri altruisme , yaitu:
1. Empati, yaitu kemampuan untuk merasakan perasaan yang dialami orang lain tanpa berlarut
didalamnya.
2. Keinginan memberi, dengan maksud memenuhi kebutuhan orang lain.
3. Sukarela, apa yang diberikan itu semata-mata untuk orang lain, tidak ada niat untuk
mendapatkan imbalan atas jasa yang diberikan.
Penutup
3.1 Kesimpulan
Self awareness merupakan dimana seseorang berusaha untuk mengetahui dan memahami
tentang dirinya sendiri, berupa aktivitas yang dilakukan serta menyadari posisinya dalam
lingkungannya.
Self awareness merupakan perhatian secara langsung ketika seseorang mencoba untuk
memahami kesadaraan internal pada dirinya. Kesadaran diri (self awareness) dimana individu akan
sadar pada dirinya sendiri, bahwa ia memiliki kekurangan serta kelebihannya.
3.2 Saran
Memperhatikan komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari terutama dalam proses
komunikasi keperawatan agar dapat berkomunikasi dengan baik kepada pasien guna menjalin
kerjasama dengan pasien dalam melakukan proses keperawatan, bertujuan untuk mencapai kesehatan
pasien serta berkomunikasi dengan baik antar sesama rekan kerja atau siapa pun itu agar kita saling
menjalin hubungan dengan yang baik.
Daftar Pustaka
Sarfika, Rika, dkk. 2018, Buku Ajar Keperawatan Dasar 2 Komunikasi Terapeutik Dalam
Keperawatan. Padang: Andalas University Press
Stuart, G. W., Sundeen, JS., 1998, Keperawatan jiwa (Terjemahan), alih bahasa:
Achir Yani edisi III. Jakarta : EGC