SELF AWANERESS
(kesadaran interpersonal dalam hubungan internasional)
Disusun oleh :
A.fajrin : 012021001
Febriani lewi duli : 012021014
Misdawati : 012021028
Nur Annisa : 012021031
Nur indah sari : 012021032
Rani : 012021059
Rismawati : 012021037
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Self Awaneress (Kesadaran
Interpersonal Dalam Hubungan internasional)” Penulisan makalah merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah pendidikan Agama Islam Institut kesehatan dan
bisnis Kurnia jaya persada
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….
A. Latar belakang……………………………………………………………………….
B. Rumusan masalah……………………………………………….………………….
C. Tujuan penelitian……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………
A. Pengertian Awareness (Kesadaran Interpersonal Dalam Hubungan internasional)
………………………………………………………………………...
B. Jenis-jenis Self-Awareness…………………………………………………..………
C. Aspek-aspek Self Awareness…………………………………………………….…..
D. Indikator Self Awareness…………………………………………………………….
E. Kerangka Pembentukan Self Awareness…………………………………….………
F. Tahap Pembentukan Self Awareness……………………………..………….………
G. Manfaat Self Awareness…………………………………………….…….…………
BAB III PENUTUP……………………………………………………..………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..……
B. Saran………………………………………………………………………..………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia
Lain untuk memenuhi kodratnya sebagai makhluk sosial. Sebuah interaksi Diperlukan
agar manusia mampu bersosialisasi di dalam lingkungan tempat Tinggalnya. Dengan
adanya kebutuhan interaksi sosial pada seseorang, Maka komunikasi adalah salah satu
hal yang penting untuk diperhatikan. Komunikasi merupakan kunci dari segala
kegiatan, untuk bersosialisasi Kepada orang lain agar tidak menimbulkan
kesalahanpahaman. Secara Terminologis Komunikasi adalah proses penyampaian
pernyataan atau Pesan dari seseorang kepada orang lainnya. Dapat diartikan bahwa
yang Terlibat komunikasi adalah manusia. Seperti yang sudah diketahui bahwa
Manusia sejak lahir bahkan masih di dalam kandungan sudah melakukan Proses
komunikasi. Pada era sekarang komunikasi merupakan salah satu faktor penting
Untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain. Setiap hari orang selalu Melakukan
interaksi dengan lingkungan sekitar untuk menjalin silaturahmi Antar sesama. Di
dalam masyarakat, tidak hanya komunikasi verbal saja Yang biasa dilakukan untuk
menyampaikan pesan, tetapi komunikasi non Verbal juga sering digunakan untuk
mendukung pernyataan dari Komunikasi verbalnya. Proses komunikasi tidak hanya
dilakukan oleh Orang normal saja, tetapi semua orang yang ada di dunia ini
membutuhkan Orang lain untuk bertahan hidup.
Apabila orang normal saja melakukan proses komunikasi untuk Bersosialisasi,
maka orang yang mempunyai kekurangan fisik pun ingin Menjalin interaksi dengan
orang lain. Tapi terkadang timbul rasa tidak Percayaan diri, menutup diri, pasif dan
jarang berkomunikasi dengan Lingkungannya, karena merasa dirinya tidak sempurna
secara fisik. Sehingga proses komunikasi tidak berjalan. Dengan melihat kejadian
Seperti itu maka orang yang mempunyai fisik sempurna hendaknya Memotivasi orang
tersebut agar mempunyai rasa kepercayaan diri untuk Berinteraksi dengan orang lain
seperti layaknya orang normal, memberi Arahan positif yang akan mampu membuat
kekurangan sebagai kelebihan. Komunikasi merupakan ujung tombak dari semua
kegiatan yang Dilakukan untuk tujuan tertentu. Macam-macam komunikasi yang
umum Ada di masyarakat misalnya komunikasi massa, komunikasi personal,
Intrapersonal, interpersonal, kelompok, antar budaya, organisasi dan Sebagainya.
Manusia melakukan semua itu agar apa yang ingin di Sampaikan (pesan) itu, bisa
mendapat balasan dengan proses yang sudah Dilakukan.Komunikasi interpersonal
(antarpribadi) menurut Mulyana (2010:81) Adalah komunikasi antara orang satu
dengan orang lain secara tatap muka, Yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara Langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.
B. Rumusan masalah
Bagaimana komunikasi interpersonal volunteer perkumpulan sci klaten Terhadap
orang difabel korban gempa bumi 2006 dalam meningkatkan Motivasi diri ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan lebih dalam Tentang
bagaimana komunikasi interpersonal volunteer perku2006 dalam meningkatkan
motivasi diri korban yang mengalami patah tulang belakang pasca bencana, sehingga
masih bisa bertahan sehingga saat in tulang belakang pasca bencana, sehingga masih
bisa bertahan sehingga saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Jenis-jenis Self-Awareness
Jika melansir dari Harvard Business Review, terdapat dua jenis self awareness. Di
bawah ini adalah beberapa penjelasannya:
a. Self-awareness internal Ini adalah jenis self awareness yang berarti kesadaran
diri yang fokus pada bagaimana cara kamu melihat diri sendiri. Apa yang
menjadi passion kamu, apa saja nilai yang kamu anut, dan bagaimana cara
kamu berperan di dalam lingkungan sekitarmu?Dengan memiliki kesadaran
internal semacam itu, kamu akan mendapatkan hidup yang lebih bahagia.
Kepuasan terhadap hal-hal yang kamu lakukan juga lebih mudah tercapai.
Selain itu, dengan memiliki self awareness internal yang tinggi, akan membuat
stress dan kegelisahan yang kamu rasakan lebih terkontrol.
b. Self-awareness eksternal Jenis kesadaran diri yang satu ini adalah kebalikan
dari self awareness internal. Dimana ketika kamu memiliki kesadaran diri
jenis ini, maka kamu akan lebih bisa memahami bagaimana orang lain
memandangmu Kesadaran diri ini memiliki hubungan dengan sikap
empati. Jika kamu memiliki self awareness eksternal dengan baik,
kamu akan lebih bisa memahami orang lain
Menurut Adams (2008), ciri-ciri seseorang yang memiliki self awareness yang
baik adalah seperti di bawah ini.
o Memahami Diri Sendiri Seseorang bisa memahami dan mengetahui
keadaan dirinya sendiri. Mereka tahu apa yang menjadi keinginannya
menuju ke arah yang baik. Contohnya, seseorang bisa mengambil
keputusan terbaik bagi hidupnya sendiri. Apapun yang mereka lakukan
adalah cerminan dan gambaran diri mereka sendiri. Sehingga mereka
pun bisa mempertanggungjawabkan pada dirinya sendiri.
o Menyusun Tujuan Hidup dan Karir Seseorang bisa melakukan
perencanaan terkait tujuan hidup dan karir mereka di masa depan
sesuai dengan minat serta bakat yang mereka miliki.
o Membangun Relasi Dengan Orang Lain Seseorang bisa
mengembangkan diri dan membangun hubungan interpersonal secara
lebih baik.
o Membangun Nilai Keberagaman Seseorang dapat menjadikan agama
sebagai pedoman yang nantinya akan menuntun hidup mereka ke jalan
yang lebih bermakna. Dengan begitu, mereka akan menyadari tujuan
hidup mereka di dunia ini.
o Kebutuhan Diri dan Komunitas Berjalan Seimbang Seseorang mampu
menyeimbangkan antara kebutuhan diri dan keperluan komunitas.
Mereka tidak melulu dikuasai oleh egoisitas atau kepentingan pribadi.
Namun juga bisa memahami kepentingan orang lain
o Mampu Mengontrol Diri Sendiri Seseorang mampu mengontrol diri
sendiri pada stimulus yang tepat. Sehingga mereka akan lebih sadar
tentang hal baik dan buruk yang ada di dalam stimulus tersebut
terhadap diri mereka.
E. Kerangka Pembentukan Self Awareness
Menurut Schafer (1996), dalam membentuk kesadaran diri di dalam diri seseorang,
diperlukan sebuah kerangka yang terdiri dari lima elemen. Apa saja elemen yang
diperlukan? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
a) Attention atau Perhatian Perhatian merupakan sebuah proses pemusatan
sumber daya mental menuju ke hal-hal yang bersifat eksternal atau internal.
Kita sendiri bisa mengarahkan perhatian kita ke kejadian-kejadian internal
ataupun eksternal. Oleh karena itu, kesadaran diri kita bisa diarahkan ke hal-
hal internal atau eksternal.
b) Wakefulness atau Kesiagaan Ini adalah kontinum dari waktu tidur sampai
bangun atau terjaga. Kesadaran merupakan suatu kondisi siaga yang
mempunyai komponen arousal. Di dalam aspek ini, kesadaran merupakan
suatu keadaan mental yang dimiliki seseorang sepanjang kehidupan mereka.
Kesadaran tersebut terdiri dari berbagai level serta akses yang berbeda juga.
Kita sendiri dapat mengubah suatu kondisi kesadaran diri kita menggunakan
berbagai cara
c) Arsitektur Ini adalah sebuah lokasi fisik dari struktur fisiologis serta proses-
proses dengan struktur itu yang bisa menyokong kesadaran kita. Arsitektur
merupakan konsep dari definisi bahwa kesadaran mempunyai beberapa
struktur fisiologis atau struktur arsitektur. Kesadaran dianggap berpusat pada
otak dan bisa diartikan melalui penyelidikan terhadap hubungan neutral
kesadaran yang ada di otak dan bisa diidentifikasi melalui penyelidikan
terhadap hubungan neural kesadaran.
d) Mengingat Pengetahuan Mengingat pengetahuan atau recall of knowledge
merupakan suatu proses pengambilan informasi mengenai data pribadi yang
berkaitan dengan dunia sekitarnya.
e) Pengetahuan Diri Ini adalah pemahaman tentang diri sendiri atau jati diri
seseorang. Kamu perlu memahami tentang pengetahuan fundamental yaitu
bahwa kamu adalah kamu bukan orang lain.
A. Kesimpulan
Kesadaran diri/ self awarness adalah keadaan dimana Anda bisa memahami
diri Anda sendiridengan setepat-tepatnya. Anda disebut memiliki kesadaran diri jika
Anda memahami emosidan mood yang sedang dirasakan, kritis terhadap informasi
mengenai diri Anda sendiri, dansadar tentang diri Anda yang nyata. Pendek kata,
kesadaran diri adalah jika Anda sadarmengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri
yang ada dalam diri Anda.Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
mendorong proses penyembuhan klien. Dalam pengertian lain mengatakan bahwa
komunikasi terapeutik adalah proses yang digunakan oleh perawat memakai
pendekatan yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannyadipusatkan
pada klien.Komunikasi terapeutik berbeda dengan komunikasi sosial yaitu pada
komunikasi terapeutikselalu terdapat tujuan atau arah yang spesifik untuk
komunikasi. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
terapeutik merupakan komunikasi yangdirencanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasiendan membina hubungan yang
terapeutik antara perawat dan klien.Self awarness memegang peranan penting dalam
proses terwujudnya asuhan keperawatan yangterapeutik. Semakin tinggi self
awarness seorang perawat, maka akan semakin mudahterwujudlah komunikasi
terapeutik terhadap klien. Dimensi self awareness perawatmempunyai hubungan
yang signifikan dengan penerapan komunikasi terapeutik.Ketika self awarness
seorang perawat cukup baik, maka saat hubungan antara perawat danklien terjadi,
maka perawat tersebut akan dengan mudah menjalin hubungan yang
terapeutikdengan klien. Dalam hal ini klien tidak selalu adalah pasien, akan tetapi
bisa berupa individuyang sehat, keluarga, kelompok atau bahkan di tingkat
masyarakat.Jadi dapat disimpulkan, bahwa dengan adanya self awarness yang baik
akan menjadikanseorang perawat mampu mengenali dirinya sendiri serta orang lain,
mampu mengendalikandirinya untuk bersikap serta menjalin hubungan yang sesuai
dengan tujuannya.Dengan self awarness yang kuat akan tercipta karakteristik
perawat yang terapeutik, yangmemiliki ciri-ciri sebagai berikut, antara lain; Ikhlas
(Genuiness),Empati, Kehangatan, Jujur,Altruistik, Menggunakan etika, serta
Bertanggung jawab.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun yang berjudul self awareness Tentunya
terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna,Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA