Anda di halaman 1dari 4

Self Awareness dalam Hubungan Interpersonal

Oleh Ignasia Nila Siwi

Meningkatkan Kesadaran Diri (Improve Self-Awareness)

Kesadaran diri adalah pondasi dari kompetensi interpersonal. Kesadaran diri adalah
langkah pertama dalam membangun hubungan positif dan dalam menyelesaikan konflik secara
positif. Orang yang sadar diri mengerti bagaimana mereka mirip, dan berbeda dari orang lain.
Mereka menggunakan wawasan ini untuk membantu mereka melakukan hal-hal seperti
memulai hubungan dengan berbagai orang; Tentukan berapa banyak yang harus mereka
ungkapkan tentang diri mereka sendiri di berbagai titik dalam suatu hubungan; Dan tentukan
jumlah dukungan emosional yang sesuai yang harus mereka tawarkan kepada orang lain.
Orang-orang sadar diri juga menggunakan pengetahuan mereka tentang diri mereka dan orang
lain untuk menentukan kapan dan bagaimana menyatakan ketidaksenangan mereka dengan
tindakan orang lain, dan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik interpersonal. Jika Anda
mengerti diri Anda, Anda bisa lebih memahami orang lain.

Literatur tinjauan menunjukkan bahwa kesadaran diri adalah proses yang berkelanjutan dan
membutuhkan upaya sadar. Ini penting bagi perawat untuk mengenal diri mereka dengan baik
dan pada akhirnya membantu mereka membangun lingkungan terapeutik yang peduli dan
menyembuhkan. Kesadaran diri dianggap sebagai alat terapeutik untuk hubungan klien
perawat. Jika perawat lebih sadar diri, maka lingkungan terapeutik akan dapat dicapai.

Kompetensi ini mengacu pada kemampuan kita untuk mengenali dan memahami emosi
kita sendiri, kekuatan dan kelemahan pribadi kita, dan kemampuan kita, kecenderungan untuk
bertindak dengan cara tertentu dalam situasi tertentu. Aristoteles mengatakan bahwa "kita
adalah apa yang kita lakukan berulang kali," dan setiap pemimpin memiliki kebiasaan tertentu
yang telah berkembang dari waktu ke waktu. Kebiasaan seperti itu berakibat dalam "zona
kenyamanan" emosional kita sendiri dan pengalaman pribadi yang telah membentuk gaya
manajemen kita. Padahal kebiasaan ini memiliki kecenderungan untuk tertanam dalam karakter
kita, mereka dapat dikodekan ulang/diperbaiki dengan kerja keras. Langkah pertama adalah
mengenali kebiasaan apa yang telah terbentuk dan hambatan mana yang mungkin menghambat
Efektivitas hubungan interpersonal. Beberapa strategi praktis untuk meningkatkan kesadaran
diri diuraikan di bawah ini:
1) Mintalah umpan balik
Umpan balik didapatkan melalui evaluasi gaya kepemimpinan, kekuatan, dan
kelemahan. Saat Pasien atau keluarga memberikan kritik konstruktif, Anda harus
terbuka terhadap umpan balik ini dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk
menjadi refleksi diri, bukan defensif.
2) Berlatih interaksi tatap muka bila memungkinkan
Interaksi tatap muka biasanya membantu meminimalkan perasaan negatif dan
mengubahnya menjadi hubungan yang lebih positif. Interaksi semacam itu juga
memungkinkan kita untuk mendapatkan umpan balik verbal dan nonverbal secara
langsung tentang kemampuan interpesonal mereka. Bahasa tubuh dan ekspresi wajah
Bisa jadi kontributor positif ataupun negatif terhadap efektifvitas koneksi interpersonal.
3) Keluar dari kotakmu
Sebagian besar individu yang bekerja di lingkungan kesehatan adalah pengasuh secara
alami; dengan demikian mereka menempatkan nilai tinggi pada pemimpin yang
menciptakan kekuatan hubungan interpersonal dengan staf dan pasien. Kita harus
berinteraksi dengan memanggil nama pasien, mendengarkan dengan penuh apresiasi
pada setiap percakapan. Praktik ini, bila dilakukan secara rutin, akan mempertajam
kesadaran sosial dan meningkatkan visibilitas dalam hubungan interpersonal.
Kesadaran diri juga termasuk refleksi tentang bagaimana sikap kita dan keyakinan kita
yang bisa mempengaruhi orang lain.

Bila kita kurang memiliki kemampuan kesadaran diri, kita cenderung membuat kesalahan yang
sama. Tapi saat kita tahu dimana kekuatan unik dan keterbatasan, kita lebih siap menghadapi
tantangan, menyelesaikan masalah, memilih pertempuran, membuat keputusan, dan
memprediksi hasil keputusan tersebut. Selain itu, dengan wawasan terhadap kesadaran diri,
akan mengarah ke kompetensi dalam penyediaan keperawatan berkualitas tinggi dan akhirnya
kepuasan lebih besar pada perawatan klien dapat dicapai.
Eventually,self-awareness is the use of self-assessment to analyze and guide behavior
in a genuine way; which enables nurses to create an environment which helps in promoting
interpersonal relationship with the patients. Thus it helps in recovery process by providing
therapeutic environment (Eckroth-Bucher, 2010). To support the significance of self-
awareness in nursing profession, Scheick (2011) further claims that Nursing students and
nurses bring not only caring to their wounded clients but also at times their own unresolved
personal stress. Especially without mindful awareness, projection of the nurse's
unacknowledged emotional encumbrances(counter transference) threatens the effectiveness
of nurse-client relationship.
Further review of literature gives certain strategies which can be easily adopted to better
understanding of self includes Keeping a reflective diary, learning about body language
and using models of reflection (Winson, 2007, p.59). Psychodrama techniques are
important educational strategies which nurses can use to develop or improve self-awareness in
patient care setting. Jendela Johari akan diintegrasikan sebagai kerangka untuk memahami
konsep kesadaran diri dengan cara yang praktis.

This model has total four quadrants (Open, blind, hidden and unknown) and each quadrant
gives different information about self. The open area means that we know and others also know
about us, whereas the blind mean that people know about us but we do not have the awareness
of that particular characteristic. Hidden means we know but others do not know about us and
finally the unknown is something which no one knows including us. The more wide the open
quadrant, the more self-aware the person will be. So its better that to talk to people about self
and get feedback from colleagues and friends to decrease the hidden, blind and unknown
quadrants. This is also at times a painful process, as one has to do self-disclosure/exposure and
listen to people feedback which is not always easy to accept specially the areas for
improvement. To decrease hidden area, one needs to expose or do self-disclosure and
ultimately will increase the open area. To decrease the blind area one needs information about
self and thats called feedback from others. To decrease unknown quadrant, it needs both self-
disclosure and feedback. It is important that if the person wants to change, it needs voluntary
effort, forced intervention always lead to failure. The individual readiness is important to
develop self-awareness and to change some behaviors and characteristics. (Jack and Smith,
2007; Luft, 1982; Rowe, 1999).
Based on the Johari model Miller and Jack (2008) recommended a framework. In this
frame work they have given three practical stages for change and those are Now, Transition
and Regroup stage. It is very helpful framework especially for novice nurses who have some
problems or difficulty in communication or therapeutic relationship. By identifying those gaps,
in Now stage, it gives the insight and it may need help from colleagues. After knowing the
aspect to have more developmental need then the individual can find resources or ways to work
on that limitation or need in the Transition phase. Finally, in the last stage it is Regroup phase
where the change has already occurred and in this phase it may have helped the individual in
reducing the hidden or unknown areas and we can find interesting things about self. It may also
be a painful process as it is not easy to let go of individual weaknesses but one needs to be
more receptive to change and to be a better person and abetter professional nurse to understand
self and others. To achieve this we need mentors and support group for encouragement and
motivation. This framework can be very well integrated in nursing curricula especially in
Psychiatry to teach nursing students about bringing change in self and becoming more self-
aware. Moreover, also in the practical life where by mentorship program may help in this
process. (Jack and Miller, 2008).

Referensi :

Eisenhower. 2016. Interpersonal Relationships.


http://www.ache.org/pdf/secure/gifts/December_2016_Gift_Dye_Lee.pdf diunduh 22 agustus
2017

Billanich. 2017. Self Awareness And Interpersonal Competence


http://www.selfgrowth.com/articles/Self_Awareness_and_Interpersonal_Competence.html
diunduh 22 agustus 2017
Rasheed, S., P. 2015. Self-Awareness as a Therapeutic Tool for Nurse/Client Relationship.
http://www.internationaljournalofcaringsciences.org/docs/24-%20Review-Parveen.pdf
diunduh 22 agustus 2017
https://e-space.mmu.ac.uk/617062/1/Self%20Awareness%20and%20HIV%20Nursing.pdf
diunduh 22 agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai