Disusun Oleh :
Kelompok I
Asnita
Astri wahyuni
Yessy erfina
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatNya kami sekelompok, boleh menyelesaikan tugas makalah tentang
‘Gangguan Konsep Diri’. Adapun maksud dari pembuatan makalah ini sebagai
perkuliahan mata kuliah ‘Keperawatan Jiwa’.
Terima kasih juga di sampaikan kepada teman- teman yang telah terlibat
dalam pembuatan makalah ini, yang sudah meluangkan waktu dalam pembuatan
makalah ini. Dalam penulisannya kami sudah berusaha agar apa yang kami tulis dapat
dimengerti oleh pembaca. Semoga dengan makalah ini juga dapat menambah
wawasan atau pengetahuan kita baik sebagai penulis maupun pembaca.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
d. Menurut Burns (1982), konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan
tentang diri kita sendiri. Sedangkan Pemily (dalam Atwater, 1984), mendefisikan
konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks diri keyakinan yang dimiliki
seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan, persepsi, nilai-nilai dan tingkah
laku yang unik dari individu tersebut.
f. Stuart dan Sudeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan
dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu
dalam berhubungan dengan orang lain.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara seseorang untuk
melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian
yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri tidak
terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman yang unik seseorang
dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat, dan dengan realitas dunia.
2.2 Komponen Konsep Diri terdiri dari 5 menurut (Stuart dan Sundeen,
1991):
b. Tanda Dan Gejala. Pada klien yang dirawat dirumah sakit umum, perubahan
citra tubuh sangat mungkin terjadi.Stressor pada tiap perubahan adalah :
6. Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah,
pemasangan alat pada tubuh klien ( infus, fraksi, respitor, suntik, pemeriksaan tanda
vital, dll)
a. Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan
tidak realistis. Ideal diri yang samar dan tidak jelas dan cenderung menuntut. Pada
klien yang dirawat dirumah sakit karena sakit fisik maka ideal dirinya dapat
terganggu. Atau ideal diri klien terhadap hasil pengobatan yang terlalu tinggi dan
sukar dicapai.
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap
penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi
sinar pada kanker.
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika saya
segera ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri
3. Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang
bodoh dan tidak tahu apa-apa.
4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemu
dengan orang lain, lebih suka sendiri.
2. Ketidakpuasan peran
3. Ketergantungan
2.3.1 Individu dengan kepribadian yang sehat akan mengalami hal – hal berikut ini :
3.5 Pohon Masalah
2.6.1 Burns (1993) menyebutkan bahwa secara garis besar ada lima faktor yang
mempengaruhi perkembangan konsep diri, yaitu :
a. fisik,
b. pakaian,
d. intelegensi,
e. tingkat aspirasi,
f. emosi,
g. budaya,
2.7.1 Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak, itu tergantung
pada pribadi yang bersangkutan dan lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang
sering terjadi dalam pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:
b. Hambatan yang berasal dari individu sendiri; Penghambat yang cukup besar
adalah pada diri sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan yang
jelas, keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi
yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah,
kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman manajerial lemah,
kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang rendah.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pengumpulan data yang dilakukan oleh perawat meliputi perilaku yang objektif dan
dapat diamati serta perasaan subjektif dan dunia dalam diri pasien sendiri. Perilaku
yang berhubungan dengan harga diri rendah, kerancuan identitas, dan depersonalisasi
2. Penurunan produktivitas
7. Rasa bersalah
12. Keluhan fisik
16. Pengurangan diri
18. Penyalahgunaan zat
20. Khawatir
4. Perasaan hampa
6. Kerancuan gender
9. Kehilangan keautentikan
10. Masalah intimasi
a. Afektif :
b. Perseptual
c. Kognitif
1. Bingung
2. Disorientasi waktu
3. Gangguan berfikir
5. Gangguan penilaian
d. Perilaku
3.1.4 Faktor predisposisi
f. Bakat tertentu
g. Kecerdasan
h. Imaginasi dan kreativitas
i. Hubungan interpersonal
4. Aktivitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat identitas diluar
dari hidup yang tidak bermakna saat ini ( misalnya penyalahgunaan obat)
2. Identitas negatif: Asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan
yang diterima masyarakat
d. Proyeksi adalah kelemahan dan kekurangan dalam diri sendiri dilontarkan pada
orang lain.
e. Displacement adalah mengeluarkan perasaan – perasaan yang tertekan pada
orang yang kurang mengancam dan kurang menimbulkan reaksi emosi.
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.3 Intervensi Keperawatan
a.Tingkatkan kegiatan
yang sesuai dengan
toleransi kondisi klien
b.Beri contoh
pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien
lakukan
5.Beri kesempatan
pada klien untuk
mencoba kegiatan
yang telah
direncanakan
b.Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan di rumah
a.Bantu keluarga
dalam memberi
dukungan pada klien
b.Bantu keluarga
menyiapkan
lingkungan rumah
3.6.1.2 Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan gangguan citra
tubuh
3.4 Implementasi Keperawatan
Pengobatan yang divalidasi secara empiris untuk salah satu gangguan medis yang
berhubungan dengan respon konsep diri
Pengobatan;
3.5 Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah konsep diri secara umum dapat dinilai dari kemampuan
untuk menerima diri, menghargai diri, melakukan peran yang sesuai, dan mampu
menunjukkan identitas diri.
BAB 3
KESIMPULAN / SARAN
3.1 Kesimpulan
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain. Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan individu
secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur, fungsi,
keterbatasan, makna dan obyek yang kontak secara terus menerus ( anting, make up,
kontak lensa, pakaian, kursi roda) dengan tubuh. Ideal diri adalah persepsi individual
tentang bagaimana dia harus berperilaku berdasarkan standart, tujuan, keinginan atau
nilai pribadi tertentu. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Peran adalah
seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan dengan fungsi
individu pada berbagai kelompok sosial. Identitas diri pengorganisasian prinsip dari
kepribadian yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, berkesinambungan,
konsistensi dan keunikan individu.
3.2 Saran
Kita harus mengerti, tahu dan memahami apa itu ”Gangguan Konsep Diri”. Agar
tindakan serta penanganan terhadap masalah ini dapat tercapai sesuai dengan
keinginan.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999