Dosen pembimbing:
Rasmun, M. Kes
Disusun Oleh:
Anggi Try Hutami
P07220419002
i
KATA PENGANTAR
Samarinda, 20 Maret
2020
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................1
1.3. Tujuan Masalah................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian teori analisa kesadaran diri perawat.......................................3
2.2. Tujuan mempelajari analisa kesadaran diri.....................4
2.3. Jelaskan konsep model teori kesadaran diri dari johari
window dan berikan contoh-contohnya...........................4
2.4. Jelaskan dimensi respon dan tindakan perawat dalam
berkomunikasi..................................................................7
BAB II PENUTUP
3.1. Kesimpulan......................................................................9
3.2. Saran................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
2.3. Jelaskan konsep model teori kesadaran diri dari Johari Window dan
berikan contoh-contohnya
Ada 4 kuadran yang ditulis oleh Johari Window “pertanyaan siapa saya”.
Ada 3 hal penting yang harus dilihat dari kita sendiri, yaitu :
1. Pikiran
2. Perilaku
3. Perasaan
Kuadran 1 Kuadran 2
Pikiran, perilaku, perasaan, Pikiran, perilaku, perasaan,
yang kita sendiri tau dan yang hanya diketahui oleh
orang lain tau orang lain
Kuadran 3 Kuadran 4
Pikiran, perilaku, perasaan, Pikiran, perilaku, perasaan,
yang hanya diketahui oleh yang tidak diketahui oleh
diri sendiri diri sendiri dan orang lain
6
Contoh lainnya:
Kuadran 1 :
Contohnya, informasi yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain tau juga ini
mencakup antara lain : nama diri, warna kulit, usia, agama, sikap terhadap politik,
hobi dan sebagainya. Selain itu kesadaran dirinya tinggi dan interpersonalnya
bagus.
Kuadran 2 :
Contohnya, seseorang yang memiliki sikap yang apatis dan emosian. dia sendiri
tidak mengetahui bahwa sikapnya seperti itu. Yang menilai sikap dia hanyalah
orang lain
Kuadran 3 :
Contohnya, seseorang yang selalu banyak alasan. Selain itu misalnya kita
menyimpan sendiri rahasia kesuksesan kita, ketakutan kita akan sesuatu, masalah
7
keluarga, dan kondisi keuangan yang buruk. Kebanyakan orang yang memiliki
sikap kuadran 3 enggan untuk membuka diri karena takut ditertawakan ataupun
ditolak
Kuadran 4 :
Contohnya, seseorang yang tidak memiliki kesadaran diri. Upaya untuk mencegah
aspek ini ialah melakukan hipnotis. Manfaat dari hipnotis yang tadinya orang lain
tidak tahu menjadi tahu dan orang yang dihipnotis menjadi tahu tentang hal apa
yang dia tidak sadari itu
8
2. Dimensi tindakan
Dimensi ini termasuk konfrontasi, kesegaran, pengungkapan diri
perawat, katarsis emosional, dan bermain peran (Stuart dan Sundeen,
1998). Dimensi ini harus dimplementasikan dalam konteks
kehangatan,penerimaan, dan pengertian yang dibentuk oleh dimensi
responsive.
a. Konfrontasi. Pengekspresian perawat terhadap perbedaan pada
perilaku klien yang bermanfaat untuk memperluas kesadaran diri
klien. Carkhoff (Stuart dan Sundeen, 1998) mengidentifikasi tiga
kategori konfrontasi yaitu :
9
3.1. Kesimpulan
Analisa diri perawat dalam komunikasi terapeutik adalah kemampuan
perawat dalam menilai aspel-aspek yang dimiliki di dalam dirinya agar dapat
melakukan kemampuan diri secara terapeutik kepada klien
Perawat merupakan profesi yang menolong manusia untuk beradaptasi
secara positif terhadap stres yang dialami. Pertolongan yang diberikan harus
bersifat terapeutik. Instrumen utama yang dipakai adalah diri perawat sendiri
dalam komunikasi terapeutik. Jadi, analisa diri perawat dalam komunikasi
terapeutik sendiri merupakan dasar utama untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas.
Fokus analisa diri perawat dalam komunikasi terapeutik yang penting adalah
kesadaran diri, klarifikasi nilai, eksplorasi perasaan, kemampuan menjadi model,
altruisme dan rasa tanggung jawab. Khususnya dalam berhubungan dengan klien
anak, perawat perlu mengkaji pengalaman masa kanak-kanaknya karena dapat
mempengaruhi interaksi. Dengan mengetahui sifat diri sendiri diharapkan perawat
dapat memakai dirinya secara terapeutik untuk menolong klien tanpa merusak
integritas diri.
Untuk itu kita harus memahami apa itu pengertian teori analisa kesadaran
diri perawat, tujuan mempelajari analisa kesadaran diri, menjelaskan konsep
model teori kesadaran diri dari Johari Window, dan menjelaskan dimensi respon
dan tindakan perawat dalam berkomunikasi
3.2. Saran
Makalah ini penulis akui masih banyak menyimpan
kekurangan karena pengalaman yang belum sepenuhnya
mendukung. Oleh karena itu, penulis harapkan kepada para
pembaca untuk dapat memberikan masukan yang bersifat
membangun untuk perbaikan makalah penulis.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
13