Anda di halaman 1dari 12

DASAR-DASAR KOMUNIKASI TERAPEUTIK

KELOMPOK III
INDRA BAUSIN 2121013
PRISKAWATI S TANUA 2121019
NUR MUTMAINNAH P ALI 2121012
KRISDAYANTI DU’A SONA 2121027
MOH KAMAL TRIADI MOPANGGA 2121014
FLAVIANUS ALBERT 2121022
A. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
 DEFINISI

Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat


klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi
perilaku pasien. Hubungan perawat klien yang terapeutik adalah pengalaman
belajar bersama dan pengalaman dengan menggunakan berbagai tekhnik
komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah positif seoptimal mungkin. Untuk
melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus mempunyai
keterampilan yang cukup dan memahami tentang dirinya.
Agar perawat dapat berperan efektif dalam terapeutik ia harus menganalisa
dirinya kesadaran diri klarifikasi nilai, perasaan dan mampu menjadi model yang
bertanggung jawab. Seorang perawat tidak akan dapat mengetahui kondisi klien
jika tidak ada kemampuan menghargai keunikan klien.
Komunikasi terapeutik tidak dapat berlangsung sendirinya, tetapi harus di
rencanakan, di pertimbangkan dan di lakukan secara profesional. Pada saat
pertama kali perawat melakukan komunikasi terapeutik proses komunikasi
umumnya berlangsung singkat, canggung, semu dan seperti di buat-buat.
hal ini akan lebih membantu untuk mempersepsikan masing-masing
hubungan pasien karena adanya kesempatan untuk mencapai hubungan antar
manusia yang positif sehingga akan mempermudah pencapaian tujuan terapeutik.
B. TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Membantu klien untuk memperjelas dan


mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi
yang ada bila klien percaya pada hal yang
diperlukan.
2. Mengurangi keraguan, memembantu dalam
hal mengambil tindakan yang dan
mempertahankan kekuatan egonya.
3. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan
dirinya sendiri.
 
C. MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk


mendorong dan mengajarkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan
pasien. Perawat berusaha mengungkap perasaan,
mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam
perawatan
 
D. Komunikasi Sebagai Elemen Terapi
Mengidentifikasi Perbedaan Komunikasi
Terapeutik Dengan Komunikasi Sosial
Lainnya.
 Komunikasi Sosial

1.Definisi
Komunikasi adalah pemindahan informasi dari satu
orang ke orang lain terlepas percaya atau tidak (Harold
Koont dan CYRIL o’Donell).
Komunikasi adalah proses pengoperasian lambang-
lambang yang mengandung pengertian antara individu-
individu (William Ablig).
2. Tujuan

1.Mampu memahami perilaku orang lain


2.Mengenali perilaku bila setuju dan tidak setuju
3.Memahami perlunya memberi pujian
4.Menciptakan hubungan personal yang baik
5.Memperoleh informasi tentang situasi atau
sikap tertentu
6.Untuk menentukan suatu kesanggupan
7.Untuk meneliti pola kesehatan
8.Mendorong untuk bertindak
9.Memberi nasehat
3. Komponen

1.Komunikato (Penyampaian informasi atau sumber


informasi)
2.Komunikan (Penerima informasi, pemberi respon
terhadap stimulus)
3.Pesan (Gagasan, pendapat, stimulus, fakta,
informasi)
4.Media (Saluran yang dipakai untuk menyampaikan
pesan)
5.Kegiatan “Encoding” (Perumusan pesan oleh
komunikator)
6.Kegiatan “Decoding” (Penafsiran pesan oleh
komunikan)
 Komunikasi Terapeutik

1. Definisi
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara
perawat klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien
yang mempengaruhi perilaku pasien.

2. Tujuan
1. Kesadaran diri.
2. Klarifikasi nilai.
3. Eksplorasi perasaan.
4. Kemampuan untuk menjadi model peran.
5. Motivasi altruistik.
6. Rasa tanggung jawab dan etik.
 
3. Komponen

1. Pengirim (yang menjadi asal dari pesan)


2. Pesan (suatu unit informasi yang dipindahkan
dari pengirim kepada penerima)
3. Penerima (yang mempersepsikan pesan, yang
perilakunya diengaruhi oleh pesan)
4. Umpan balik (respon dari penerimaan pesan
kepada pengirim pesan)
5. Konteks (tatanan di mana komunikasi terjadi)
 
E. FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

1. Faktor yang mempengaruhi komunikasi :


a). Kredibilitas
b). Isi pesan
c). Kesesuaian dengan kepentingan sasaran
d). Kejelasan
e). Kesinambungan dan konsistensi
f). Saluran
g). Kapabilitas sasaran
F. MENGANALISIS PENGGUNAAN DIRI SECARA
TERAPEUTIK DAN ANALISI PERAWAT

ANALISA DIRI PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK


ADALAH KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MENILAI ASPEK-ASPEK YANG
DIMILIKI DALAM DIRINYA AGAR DAPAT MELAKUKAN KEMAMPUAN DIRI
TERAPEUTIK KEPADA KLIEN.
PERAWAT MERUPAKAN PROFESI YANG MEMBANTU MANUSIA
UNTUK BERADAPTASI SECARA POSITIF TERHADAP STRES YANG
DIALAMI. PERTOLONGAN YANG DIBERIKAN HARUS BERSIFAT
TERAPEUTIK. JADI, ANALISIS DIRI PERAWAT DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK SENDIRI MERUPAKAN DASAR UTAMA UNTUK DAPAT
MEMBERIKAN ASUHAN YANG BERKUALITAS
FOKUS ANALISIS DIRI PERAWAT DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK YANG PENTING ADALAH KESADARAN DIRI, KLARIFIKASI
NILAI, EKSLORASI PERASAAN, KEMAMPUAN MENJADI MODEL,
ALTRUISME DAN RASA TANGGUNG JAWAB. KHUSUSNYA DALAM
BERHUBUNGAN DENGAN KLIEN ANAK, PERAWAT PERLU MENGKAJI
PENGALAMAN MASA KANAK-KANAKNYA KARENA DAPAT
MEMPENGARUHI INTERAKSI. DENGAN MENGETAHUI SIFAT DIRI SENDIRI
DIHARAPKAN PERAWAT DAPAT MENGGUNAKAN TERAPI UNTUK
MEMBANTU KLIEN TANPA MERUSAK DIRI SENDIRI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai