NIM : P0722119139
KOMUNIKASI TERAUPETIK
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat klien yang
bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi perilaku pasien.
Hubungan perawat klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan
pengalaman dengan menggunakan berbagai tekhnik komunikasi agar perilaku klien
berubah ke arah positif seoptimal mungkin. Untuk melaksanakan komunikasi terapeutik
yang efektif perawat harus mempunyai keterampilan yang cukup dan memahami tentang
dirinya
2. Pasien mampu membina hubungan interpersonal dan saling bergantung dengan orang
lain.
g. Menawarkan Informasi.
Penghayatan kondisi klien akan lebih baik apabila ia mendapat informasi yang
cukup dari perawat. Memberikan informasi yang lebih lengkap merupakkan
pendidikan kesehatan bagi klien. Apabila ada informasi yang tidak disampaikan
oleh dokter, perawat perlu meminta penjelasan alasannya. Perawat dimungkinkan
untuk memfasilitasi klien dalam pengambilan keputusan, bukan menasihatinya.
h. Diam
Dengan diam akan terjadi proses pengorganisasian pikiran dipihak perawat dan
klien. Penerapan metode ini memerlukan ketrampilan dan ketepatan waktu agar
tidak menimbulkan ketrampilan dan ketepatan waktu agar tidak menimbulkan
perasaan tidak enak. Diam memungkinkan klien berkomunikasi dengan dirinya
sendiri, menghimpun pikirannya, dan memproses informasi.
i. Menunjukkan Penghargaan
Menunjukkan penghargaan dapat dinyatakan dengan mengucapkan salam kepada
klien, terlebih disertai menyebutkan namanya. Hal ini akan diterima oleh klien
sebagai suatu penghargaan yang tulus. Dengan demikian klien merasa
keberadaannya dihargai.
j. Refleksi
Reaksi yang muncul dalan komunikasi antara perawat dan klien disebut refleksi.
Refleksi dibedakan dalam dua klasifikasi:
1.Refleksi isi bertujuan mensahkan sesuatu yang didengar. Klarifikasi ide yang
diungkapkan oleh klien dan pemahaman perawat tergolong dalam klasifikasi
refleksi ini.
2. Ungkapan yang bertujuan memberi respon terhadap ungkapan perasaan klien
tergolong dalam refleksi perasaan. Refleksi ini bertujuan agar klien dapat
menyadari eksistensinya sebagai manusia yang mempunyai potensi sebagai
manusia yang mempunyai potensi sebagai individu yang berdiri sendiri.
6. Hambatan Komunikasi Teraupetik
Koentjoro. 1989. Konsep Pengenalan Diri dalam AMT. Makalah. Dalam Modul Pelatihan AMT.
Jurusan Psikolog
MH. Pribadi Zen (2013). Panduan Komunikasi Efektif Untuk Bekal Keperawatan Profesional.
Jogjakarta: D-Medika