Anda di halaman 1dari 10

Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah proses berpikir pada


diri sendiri, keyakinan, perasaan dan berbicara pada diri
sendiri tentang kesehatan diri sendiri. Faktor pribadi
atau individu sendiri yang paling mengetahui tentang
status kesehatannya. Faktor ini sangat di pengaruhi oleh
pengetahuan, pengalaman, sosial budaya serta
keyakinan yang dianut oleh individu tersebut.
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi
langsung antara professional-propesional dan
professional-klien. Komunikasi antara profesional-
profesional dapat terjadi anatara peraawat-dokter,
perawat-ahli gizi, perawat- tenaga kesehatan
profesional lainnya. Komunikasi antara profesional (
perawat, dokter, dan tenaga kesehatan profesional
lainnya ) denga klien atau keluarga klien merupakan
komuniksi yang berlangsung dalamk rangka
memecahkan masalha klien. Komunikasi ini biasanya
dalam bentuk dialog, meskipun kondisi tertentu juga
terjadi secara monolog.
Komunikasi Publik
Komunikasi publik
adalah proses
komunikasi yang Komunikasi publik secara langsung
dilakukan dihadapan membutuhkan kemampuan berbicara
orang banyak, baik dengan kesiapan mental, sedangkan
secara aktif maupun komunikasi publik secara tidak
pasif. langsung membutuhkan keterampilan.
Adanya jurnal, majalah kesehatan
atau jenis media massa lain yang
Bentuk komunikasi menginformasikan hal-hal terkait
publik ini adalah kesehatan merupakan contoh dari
prentasi seminar, komunikasi publik.
penyuluhan kesehatan
baik secara langsung
maupun tidak
langsung.
Konsep Komunikasi Terapeutik

Pengertian Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama


antara perawat-klien yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah klien. Hubungan terapeutik sebagai pengalaman Dalam komunikasi
belajar baik bagi klien maupun perawat yang terapautik ini harus ada
diindentifikasikan dalam empat tindakan yang harus unsur kepercayaan.
diambil antara perawat-klien, yaitu : Komuikasi yang
direncanakan secara
sadar dan bertujuan dari
Tindakan diawali perawat kegiatannya untuk
Respon reaksi dari klien kesembuhan pasien, dan
merupakan komunikasi
Interaksi dimana perawat dan klien mengkaji kebutuhan profesional yang
klien dan tujuan mengarah pada tujuan
Transaksi dimana hubungan timbal balik pada akhirnya di untuk penyembuhan
bangun untuk mencapai tujuan hubungan. pasien.
menyebutkan bahwa komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang
terstruktur yang terdiri dari empat tahap yaitu :

1. Fase Pra-Interaksi
Prainteraksi dimulai sebelum kontrak pertama dengan klien. Perawat
mengumpulkan data tentang klien, mengeksplorasi perasaan, fantasi dan
ketakutan diri dan membuat rencana pertemuan dengan klien.

2.Fase Orientasi atau Perkenalan


Fase ini dimulai ketika perawat dan pasien bertemu untuk pertama kali dan
perawat menggunakan tehnik wawancara untuk menggali semua informasi
yang dibutuhkan.
4. Fase Terminasi
Fase ini perawat mendorong pasien untuk memberikan
penilaian atas tujuan telah dicapai, agar tujuan yang tercapai
adalah kondisi yang saling menguntungkan dan memuaskan.
Perbedaan Komunikasi Terapeutik dan Komunikasi Social

Komunikasi Terapeutik:
Terjadi antara perawat dan klien atau anggota tim kesehatan lainnya
Lebih akrab, karena mempunyai tujuan dan fokusnya adalah pada pasien sebagai orang yang membutuhkan
bantuan untuk mengatasi masalah kesehatannya.
Perawat secara aktif mendengarkan dan membrikan responkeada pasien, sebagai isyarat bahwa perawat
peduli, mau memahami, serta empati, sehingga dapat lebih menumbuhkan rasa percaya p[ada diri pasien
serta pasien lebih menjadi terbuka dalam menceritakan masalah kesehatannya kepada perawat.

Komunikasi Sosial:
Terjadi setiaphari antara orang dengan orang, baik dalam pergaulan biasa atapun dalam lingkungan kerja.
Bersifat dangkal karena tidak adanya tujuan.
Lebih banyak terjadi didalam pekerjaanm aktifitas sosial, dll
Pembicaraan tidak mempunyai fokus tertentu, tetapi lebih kearah kebersamaan dan rasa ssenang antar
pembicaranya.
Dapat maupun tidak direncanakan
Teknik-Teknik dalam Komunikasi Terapeutik

Dalam menanggapi pesan yang disampaikan klien, perawat dapat menggunakan sebagai teknik
komunikasi terapeutik sebagai berikut :

1. Mendengar ( listening ) :
Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan klien, memberi kesempatan lebih banyak
kepada klien untuk berbicara. Perawat harus menjadi pendengar yang aktif dengan tetap
kritis dan korektif bila apa yang disampaikan klien perlu diluruskan.

2. Pertanyaan terbuka ( Broad Opening ) :


Teknik ini memberi kesempaatn klien untuk mengungkapkan perasaan sesuai kehendak
klien tanpa membatasi.

3. Mengulang ( Restarting ) : Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien.

4. Klarifikasi : Dilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien
berhenti karena malu mengemukakan informasi, informasi yang di peroleh tidak lengakap
atau mengemukakannya berpindah-pindah.
5. Refleksi :
Refleksi merupakan reaksi perawat-klien selama berlangsungnya
komunikasi. Refleksi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
refleksi isi, bertujuan memvalidasi apa yang didengar

6. Memfokuskan :
Membantu klien berbicara pada topik yang telah dipilih dan yang
penting serta menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu
lebih spesifik, lebih jelas dan berfokus pada realitas.

7. Membagi persepsi :
Meminta pendapat klien tentang yang perawat rasakan dan
pikirkan. Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik
dan memberi informasi.
8. Identifikasi tema :
Mengindetifikasi latar belakang maslah yang dialami klien yang muncul
selama percakapan.

9. Diam ( Silent) :
Cara yang sukar, biasanya dilakukan setelah mengajukan pertanyaan. Tujaun
untuk memberi kesempatan berpikir dan memotivasi klien untuk bicara.

10. Informing :
Teknik ini bertujuan memberi informai dan fakta untuk pendidikan kesehatan
bagi klien.

11. Saran :
12. Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah. Tepat dipakai pada
fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.

Anda mungkin juga menyukai