Anda di halaman 1dari 5

PERSEPSI INTERPERSONAL

A. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah suatu prose penyampaian yang ada dipikiran atau
informasi yang ada diluar sana dan diberitahukan kepada orang lain lagi dimana komunikasi
sifatnya berkelanjutan. Komunikasi sifatnya tidak monoton tetapi sifatnya selalu berubah-rubah
atau relatif. Komunikasi membina hubungan personal antara individu satu dengan lainnya yang
membentuk hubungan interpersonal yang baik. Gambar orang pertama sebagai pemberi pesan
dan memberi pesan kepada orang kedua yaitu komunikan. Komunikator adalah seorang
pharmacys dan komunikan adalah masyarakat. Seorang komunikator memberikan sebuah
informasi dan komunikan menerima informasi tersebut dan membentuk suatu pemahaman atau
persepsi. Bila sudah memahami (benar/kurang tidak benar/tidak benar) dapat dilakukan
feedback. Karena adanya feedback tersebut seorang komunikator dapat memahami feedback
tersebut. Gangguan (noise) adalah sebuah barrier dari komunikasi.

1. Arti Luas :
 Interaksi antara dua orang atau lebih, tanpa mempersoalkan kenal atau tidak
dengan lawan bicaranya, dan terjadi dalam segala setting kehidupan sosial. Cont.
komunikasi antara farmasis atau pedagang dengan pembeli atau konsumen.
2. Arti sempit:
 Interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang sudah saling mengenal
dengan baik, dan terjadi di lingkungan tempat kerja atau dikalangan masyarakat.
Cont. apotek penanggung jawab berbicara dengan asisten apoteker.
B. Proses Komunikasi Interpersonal
 Komunikator melakukan encoding: encoding adalah suatu tindakan yang
memformulasikan isi pemikiran kedalam simbol-simbol atau kata-kata yang mudah
dipahami sehingga komunikasi tersampaikan dengan baik kepada komunikan. Encoding
juga dapat disebut dengan isi pemikiran yang ada dalam komunikator untuk memilih
pesan-pesan melalui simbol-simbol yang sifatnya verbal dan non-verbal, disusun oleh
bahasa yang runtut dan bahasa yang baik, tidak ambigu.
Cont. pada obat dijelaskan simbol-simbol sediaan obat (misalnya obat keras = warna
merah), peringatan (Awas! Obat keras).
 Komunikan menerima pesan (decoding): decoding merupakan suatu kegiatan yang ada
dalam diri komunikan untuk menghasilkan suatu persepsi (indra, penglihata,
pendengaran, dll) disajikan dengan data yang sifatnya lengkap.
Cont. pasien mengalami pengertian simbol tersebut dalam arti yang berbeda
Hasil dari decoding ini adalah respon. Respon tersebut telah dipahami dan diputuskan
yang mana pesan tersebut telah dilakukan feedbac.
C. Respon Hasil Decoding
Respon merupakan bentuk informasi bagi komunikan sehingga mereka dapat menilai
efektifikasi.
1. Respon positif: pasien/konsumen memiliki persepsi yang sama dengan komunikator
artinya pemahaman atau arti sudah sejalan dan tidak ada masalah pada penyampaian.
2. Respon netral: perlu dilakukan proses komunikasi lebih lanjut lagi karena sudah bersifat
hati-hati. Biasanya terjadi bila sifat pasien/konsumen acuh tak acuh.
3. Respon negatif: sangat berbahaya karena tidak adanya kecocokan pemahaman atau
saling bertolak belakang. Biasanya terjadi bila sifat pasien yaitu arogan, sombong.
D. Membentuk Hubugan
Dalam komunikasi interpersonal harus dapat membentuk hubungan yang baik.
1. Memberi salam: berjabat tangan, pendekatan pelan-pelan dan menjadi bersahabat.
Membutuhkan waktu yang cukup lama. Seorang farmasi harus dapat membetuk
hubungan interpersonal yang baik.
2. Percakapan: dimulai dengan percakapan yang sifatnya umum dan singkat-singkat saja.
Cukup menyampaikan hal-hal yang penting.
3. Perhatian personal: harus membuka diri terlebih dahulu, memperkenalkan diri terlebih
dahulu, menanyakan identitas pasien pada resep.
4. Feedback: dalam membentuk suatu hubungan harus dilakukan suatu feedback.
5. Menunjukkan rasa tertarik dan perhatian: menunjukan sikap yang benar-benar tertarik
pada pasien, care pada pasien.
6. Bahasa non-verbal: menunjukkan perhatian (diekspresikan dengan wajah).
E. Meningkatkan Suasana Apotek
1. Menyediakan ruang konseling khusus: misalnya untuk pasien penyakit DM, pasien
mananyakan banyak hal dan sifatnya privasi.
2. Menyediakan ruang konseling semi khusus: ruang konseling tersebut tidak terlalu privat.
3. Penggunaan bahasa non-verbal: seperti melakukan say hello, tersenyum, dan lain-lain.
4. Meningkatkan suasana secara umum: misalnya layout apotek harus menarik.
F. Persepsi
Yaitu memberikan makna pada stimuli indrawi atau menafsirkan informasi yang tertangkap
oleh alat indra.
- Persepsi interpersonal: yaitu memberikan makna terhadap stimuli indrawi yang berasal
dari seseorang (parter komunikasi) yang berupa pesan verbal maupun non-verbal.
- Persepsi mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi.
- Pemahaman kita mengenai dunia, kita peroleh melalui indra. Mata menangkap stimuli
karena melihat, telinga mendengar, lidah merasakan, dll.
- Proses indra menangkap stimuli disebut sensasi. Selanutnya agar stimuli memiliki
makna, pikiran dan perasaan kita melakukan persepsi. Misalnya dalam dunia
perapotekan antara farmasi dengan konsumen, melalui gerak gerik tangan dan
komunikan ini akan menangkap dengan mata dan telinga. Kemudian mereka
mempersepsikan informasi tersebut ke dalam feedback.

Manusia mempunyai lima pancra indra. Bahkan ada yang mengatakan manusia mempunyai
“indra keenam” yaitu: insting, naluri, nurani. Semua indera itu bekerja otomatis tanpa
diperintah.

- Mempersepsi orang lain adalah hal yang tidak mudah.


- Terkadang kita dihadapkan pada fenomena dimana seseorang sengaja membuka
kesempatan dipersepsi oleh orang lain.

Persepsi menghasilkan makna

Perhatikan kata berikut ini:

Perempuan
Makna: jenis kelamin
Apakah makna: sepeda perempuan??
Kamar mandi perempuan??
G. Indra Manusia
Indra manusia  stimuli (melakukan sensasi)  menghasilkan makna. Jika makna yang
dihasilkan benar, maka akan mendukung keberhasilan proses komunikasi.
Kendaa komunikasi dapat berawal dari kekeliruan memberi makna dalam persepsi tersebut.
H. Filter (Barrier)
- Filter fisiologis: menunjukkan pada kondisi dimana indra kita hanya menangkap hal-hal
yang menarik bagi kita dalam menangkap objek secara fisik.
- Filter psikologis: membatasi perhatian kita terhadap stimuli yang berkenaan dengan
pertimbangan psikologis kita. Cont. memperhatikan rekan kerja dalam suatu apotek yang
sama sibuknya.
I. Persepsi Inti Komunikasi
Persepsi sebagai inti komunikasi
Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, maka berkomunikasi
secara efektif tidak mungkin dapat tercapai.
Persepsi  menentukan:
- Kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
- Memilih seorang teman dan mengabaikan teman lain.

Jika kita memiliki persepsi yang positif maka komunikasi akan berjalan dengan lancar dan
baik. Tetapi jika kita memiliki persepsi yang negatif maka komunikasi tidak akan berjalan
lancar dan kita akan berusaha membatasi diri sehingga komunikasi tidak baik.
J. Kesimpulan
- Persepsi  proses internal yang dilalui suatu individu dalam menyeleksi dan mengatur
stimuli yang datang dari luar.
- Stimuli  ditangkap oleh indera, dan secara spontan, pikiran dan perasaan kita akan
memberi makna atas stimuli tersebut.
- Persepsi proses individu dalam memahami kontak/hubungan dengan dunia
sekelilingnya. Informasi/stimuli ditangkap oleh indra dengan cara mendengar, melihat,
meraba, mencium dan merasa. Stimuli dikirim ke otak untuk dipelajari dan
diinterpretasikan.

Anda mungkin juga menyukai