Anda di halaman 1dari 6

TUTORIAL 3 BLOK 15

PBL 1

(EBM/EBD and Critical Appraisal)

Dentistry students of University Muhammadyah Yogyakarta are preparing for


scientific writing (KTI). They go to the library frequently for searching scientific
sources. The supervisor gave them advice to read scientific publications, principles of
scientific writing concerning research ethics and EBM/EBD. They assign to look for
similar research journals, as the purpose of research authenticity. They also have to do
critical appraisal for those journals.

Pertanyaan minimal:

1. Bagaimana langkah dalam mencari jurnal, majalah ilmiah, text book terbaru dalam
bidang kedokteran gigi dan ilmu kesehatan?

2. Bagaimana menemukan masalah penelitian dalam jurnal?

3. Mengapa peneliti harus aktif dalam mencari masalah?

4. Bagaimana prinsip-prinsip mencari sari-sari ilmiah dari referensi?

5. Apakah yang dimaksud dengan etika penelitian?

6. Apakah yang dimaksud dengan evidence based medicine (EBM)?

7. Bagaimana mencari jurnal-jurnal yang EBM?

8. Bagaimana cara dan langkah-langkah mengkritisi jurnal dengan baik?

Jawab:

2. Bagaimana menemukan masalah penelitian dalam jurnal?

Masalah penelitian dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu;

1) evaluasi terhadap penyimpangan atau gap antara apa yang diharapkan dengan
kenyataan,

2) penyimpangan antara teori dan penerapan di lapangan, atau


3) Fakta-fakta baru yang diperoleh dari hasil riset dan pengamatan yang mengundang
pertanyaan dan belum ada jawaban secara jelas dan ilmiah.

Menemukan Masalah melalui Pendekatan Formal

Penemuan masalah secara formal dapat diperoleh melalui rekomendasi penelitia,


analogi, renovasi, dialektikal, morfologi, dekomposisi dan agregasi.

1. Rekomendasi penelitian. Masalah dapat diperoleh dari rekomendasi hasil


penelitian orang lain. Pada bagian akhir sebuah publikasi  jurnal, seorang
peneliti biasanya mencantumkan kesimpulan, saran, serta keterbatasan.  dari
bagian inilah kita dapati menemukan masalah dengan menganalisis adanya
kemungkinan untuk melanjutkan penelitian tersebut sebagai upaya untuk
mengkaji hal-hal yang belum terungkap, mengulang penelitian tersebut untuk
memperkaya teori, dan hal-hal lain yang mungkin ditemukan dari analisis hasil
penelitian orang lain. 
2. Analogi. Analogi merupakan penemuan masalah dengan cara mengadaptasi
masalah dari suatu pengetahuan dan menerapkannya ke bidang pengetahuan
baru dari sisi peneliti, dengan adanya persyaratan bahwa kedua bidang tersebut
harus memiliki kesesuaian dalam hal-hal yang penting. 
3. Renovasi. Renovasi merupakan sebuah metode menemukan masalah
penelitian yakni dengan cara mengganti, mengurangi atau menambahkan suatu
unsur baru untuk meningkatkan kebenaran suatu teori. 
4. Dialektikal. Dialektikal adalah bantahan terhadap suatu teori tertentu.
Ekstrapolasi: Cara penemuan masalah dengan ekstrapolasi adalah dengan
membuat trend suatu teori atau trend permasalahan yang dihadapi.
5. Morfologi. Morfologi merupakan pengujian kemungkinan-kemungkinan
kombinasi yang terkandung dalam sebuah permasalahan yang kompleks.  
6. Dekomposisi. Dekomposisi merupakan cara penjabaran suatu permasalahan
ke dalam komponen-komponennya.
7. Agregasi. Agregasi adalah kebalikan dari dekomposisi. Peneliti dapat
mengambil hasil-hasil penelitian atau teori dari beberapa bidang atau beberapa
penelitian dan mengumpulkannya untuk membentuk suatu permasalahan yang
lebih rumit dan kompleks.
Menemukan Masalah melalui Pendekatan Non Formal

Penemuan masalah juga dapat diperoleh dengan pendekatan non-formal. Beberapa


pendekatan yang umum dipergunakan adalah : konjektur, fenomenologi, konsensus
dan pengalaman.

1. Konjektur. Konjektur adalah permasalahan yang ditemukan dengan naluriah


(fakta apresiasi individu terhadap lingkungannya), dan tanpa dasar-dasar yang
jelas. Pendekatan ini biasa dilakukan oleh orang yang memiliki intuisi dan
kepekaan terhadap fenomena penelitian.  Bila kemudian dasar-dasar atau latar
belakang permasalahan dapat dijelaskan, maka penelitian dapat diteruskan
secara alamiah.
2. Fenomenologi. Menemukan permasalahan-permasalahan baru yang
berhubungan dengan fenomena-fenomena yang dapat diamati. Pendekatan ini
paling umum dilakukan oleh peneliti pemula seperti mahasiswa yang sedang
menempuh skripsi. 
3. Konsensus. Penemuan permasalahan dari hasil kesepakatan-kesepakatan,
misalnya kesepakatan para ahli dalam suatu bidang yang sama.
4. Pengalaman. Pengalaman juga merupakan sumber permasalahan yang dapat
dijadikan kajian penelitian, baik pengalaman yang gagal maupun pengalaman
yang sukses di masa lalu.

5. Apakah yang dimaksud dengan etika penelitian?

Menurut K.Bertens : etika adalah nilai – nilai dan norma – norma moral, yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingakah lakunya.
KBBI , 1988 membedakan etika menjadi 2 bagian : ilmu tentang apa yang baik dan
buruk, kumpulan azaz atau nilai dan nilai mengenai benar dan salah. 

Etika ilmiah dan penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
fakta – fakta dengan menganalisis data secara sistematis dan sesuai dengan nilai –
nilai dan moral – moral yang berkembang pada masyarakat dan menjadi pegangan
bagi seseorang / kelompok dalam mengatur tingkah lakunya dalam melakukan
penelitian ilmiah.

Prinsip Etika Ilmiah

Dalam menerapkan etika penelitian, perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip yang


harus diimplementasikan. Menurut Belomont, dikenal 3 prinsip utama etika penelitian
yang diterapkan oleh para peneliti, yaitu:

1. Manfaat. Dalam menerapkan prinsip azas manfaat tersebut antara lain adalah
untuk mempertimbangkan rasio antara manfaat dan resiko yang akan
dibebankan pada peneliti itu sendiri. Dalam meneliti, manfaat yang diperoleh
peneliti adalah hal yang paling penting. Karena, selain merupakan tujuan awal
diadakannya sebuah penelitian, manfaat tersebut juga haruslah berguna bagi
orang lain, bukan hanya untuk kepuasan peneliti itu sendiri. Manfaat tersebut
juga harus dapat mempengaruhi masyarakat. Selain manfaat, resiko juga
menjadi hal yang harus ditanggung oleh peneliti. Peneliti harus mampu
berpikir secara kritis dengan resiko yang akan diterima agar tidak menjadi
beban yang berat sehingga menghalangi kebebasan sang peneliti untuk
menyelesaikan penelitian yang dijalankan. Selain itu juga sekaligus untuk
bebas dari bahaya dan eksploitasi dari pihak lain. Bahaya dan hal seperti
eksploitasi dapat juga menjadi bagian dari resiko yang diterima peneliti,
namun peneliti juga memiliki hak untuk bebas dengan tidak menerima
gangguan dari luar.
2. Menghargai sesama. Hak yang dimaksud adalah hak untuk menetapkan diri
dan hak untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap. Hak untuk menetapkan
diri yaitu peneliti memiliki hak untuk memutuskan dengan sukarela apakah ia
ingin berpartisipasi dalam suatu penelitian, tanpa beresiko untuk dihukum
ataupun dipaksa. Hal ini juga berkaitan dengan eksploitasi kepada kebebasan
yang dimiliki seorang peneliti. Pada hak untuk mendapatkan dan memberikan
penjelasan yang lengkap, peneliti harus mengetahui berbagai macam kejelasan
berkaitan dengan hal yang akan diteliti, tanggung jawab, resiko yang akan
didapat, dan hak subjek untuk menolak ikut berperan. Selain dua hal di atas,
peneliti juga harus memperlakukan setiap individu dengan sama dan
memposisikan dirinya sebagai individu yang tidak menganggap subjek yang
ditelitinya hanya untuk dimanfaatkan semata.
3. Hak Keadilan. Selain hak untuk mendapatkan keadilan dan kebebasan yang
diperoleh oleh seorang peneliti, peneliti juga harus mampu memperlakukan
orang lain dengan baik dan membuat penelitian tersebut memiliki manfaat
yang merata kepada setiap orang dengan tidak merugikan pihak lain ataupun
masyarakat yang terlibat maupun yang tidak terlibat.

Peranan atau Fungsi Etika Ilmiah

Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:

1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian


tentang perilaku manusia.
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok
dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita
hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam
menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika
kita bisa dicap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

6. Apakah yang dimaksud dengan evidence based medicine (EBM)?

Evidence-based Medicine (EBM) adalah pengintegrasian antara (1) bukti ilmiah


berupa hasil penelitan yang terbaik dengan (2) kemampuan klinis dokter serta (3)
preferensi pasien dalam proses pengambilan keputusan pelayanan kedokteran ,

Geddes (2000) menyatakan bahwa EBM adalah strategi yang dibuat berdasarkan
pengembangan teknologi informasi dan epidemiologi klinik dan ditujukan untuk
dapat menjaga dan mempertahankan ketrampilan pelayanan medik dokter dengan
basis bukti medis yang terbaik1
Dengan demikian, EBM dapat diartikan sebagai pemanfaatan bukti ilmiah secara
seksama, ekplisit dan bijaksana dalam pengambilan keputusan untuk tatalaksana
pasien. Artinya mengintegrasikan kemampuan klinis individu dengan bukti ilmiah
yang terbaik yang diperoleh dengan penelusuran informasi secara sistematis.

Langkah dalam proses EBM adalah

1. Diawali dengan identifikasi masalah dari pasien atau yang timbul selama proses
tatalaksana penyakit pasien

2. Dilanjutkan dengan membuat formulasi pertanyaan dari masalah klinis tersebut

3. Pilihlah sumber yang tepat untuk mencari jawaban yang benar bagi pertanyaan
tersebut dari literatur ilmiah

4. Lakukan telaah kritis terhadap literatur yang didapatkan untuk menilai validitas
(mendekati kebenaran), pentingnya hasil penelitian itu serta kemungkinan
penerapannya pada pasien

5. Setelah mendapatkan hasil telaah kritis, integrasikan bukti tersebut dengan


kemampuan klinis anda dan preferensi pasien yang seharusnya mendapatkan
probabilitas pemecahan masalah pelayanan pasien yang lebih baik.

6. Evaluasi proses penatalaksanaan penyakit / masalah pasien anda .. Apakah berhasil


atau masih memerlukan tindakan lain?

Link :

https://www.slideshare.net/utup_keindahan/critical-appraisal-27549288

Etika penelitian (slideshare.net)

Anda mungkin juga menyukai