BLOK GNATOLOGI I
SEMESTER AWAL 2018/2019
A. SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke RSGM UNHAS dengan keluhan gigi tiruan
lengkap rahang atasnya longgar dan gigi tiruan bawahnya patah. Ada riwayat penyakit
sistemik hipertensi dan diabetes mellitus. Pasien tersebut telah menggunakan gigi tiruan
selama 1 tahun. Pemeriksaan intra oral: edentulous totalis dan kondisi jaringan pendukung
normal. Gigi tiruan tampak kotor.
B. KATA KUNCI
1. Gigi tiruan lengkap atas longgar
2. GT RB Patah
3. Edentulous totalis
4. Hipertensi dan DM
5. Kondisi jaringan pendukung normal
6. GT tampak kotor
7. GT sudah digunakan selama 1 tahun
8. Laki – laki 55 tahun
C. PERTANYAAN PENTING
1. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk menentukan perawatan?
2. Apa yang menyebabkan gigi tiruan patah?
3. Apa penyebab gigi tiruan longgar?
4. Bagaimana proses terjadinya resorbsi tulang secara fisiologis?
5. Bagaimana pengaruh dari penyakit sistemik terhadap GT yang longgar?
6. Apa pengaruh dari penyakit sistemik terhadap rencana perawatan?
7. Apa rencana perawatan yang sesuai pada kasus?
8. Apa pengertian dari respirasi reining, rebasing, ? Serta apa perbedaan antara relining
dan rebasing?
9. Apa saja indikasi dan kontraindikasi relining, rebasing, dan reparasi?
10. Jelaskan apa saja bahan yang digunakan dalam prosedur reparasi, relining, dan
rebasing!
11. Bagaimana prosedur dari reparasi?
12. Bagaimana teknik dan prosedur relining dan rebasing?
13. Apa saja keuntungan dan kerugian prosedur perawatan yang dilakukan?
14. Bagaimana surat perintah kerja untuk kasus pada skenario?
15. Bagaimana instruksi yang dilakukan pada pasienpasca perawatan?
D. JAWABAN PENTING
1. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk menentukan perawatan?
Jawab
Ada 3 tahap pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan skenario
1. Pemeriksaan subyektif / anamnesis
a. Identitas pasien, diperlukan bila sewaktu-waktu dokter gigi perlu menghubungi
pasien pasca tindakan,dapat sebagai data ante mortem (dental forensic).
Nama : - (laki-laki)
Umur : 55 tahun
Pekerjaan :-
Alamat : -
b. Keluhan utama (chief complaint), berkaitan dengan apa yang dikeluhkan oleh
pasien dan alasan pasien datang ke dokter gigi. Keluhan utama pasien pada skenario
yaitu gigi tiruan lengkap rahang atas longgar dan gigi tiruan rahang bawah patah.
c. Present illness (PI), yaitu mengidentifikasi keluhan utama.
d. Riwayat medik (Medical History/MH), perlu ditanyakan karena hal ini kan
berkaitan dengan diagnosis, treatment, dan prognosis.
- Penyakit yang pernah/ sedang diderita. Pada skenario, pasien ada riwayat
diabetes melitus dan hipertensi
- Obat-obatan yang dikonsumsi
- Kebiasaan pasien mengontrol kesehatannya. Ini untuk melihat motivasi pasien
dalam menjaga kesehatan
e. Riwayat dental, beberapa riwayat dental yang dapat ditanyakan yaitu:
- Riwayat kehilangan gigi, Kapan giginya terakhir dicabut dan apa penyebab
dicabutnya
- Riwayat perawatan gigi dan frekuensi kunjungan ke dokter gigi untuk melihat
motivasi pasien
2. Pemeriksaan Objektif
a. Pemeriksaan ekstra oral
1) Bentuk muka : persegi (squere), lancip (tapering), lonjong (ovould),
2) Profil wajah : cembung, lurus, cekung
3) Dimensi vertical pasien, jika pasie kehilangan dimensi vertical maka perlu
dilakukan koreksi sebelum pembuatan GT.
4) Lesi ekstraoral, inflamasi atau peradangan pada sudut mulut.
b. Pemeriksaan intra oral
1) Bentuk dan ukuran ridge serta palatum durum
2) Kedalaman dan lebar sulkus, termasuk adanya frenulum yang tinggi
3) Tingkat komprehebilitas mukosa yang menjadi dudukan GT ditentukan dengan
palpasi.
3. Pemeriksaan GT
a. Pemeriksaan ekstra oral GT
- Permukaan Cetakan
1) Ada tidaknya post dam dan palatum relief
2) Lebar batas GT
3) Jumlah dan penyebaran plak, berkaitan dengan denture stomatis
4) Ada tidaknya tanda gigi tiruan perbaikan relining dan rebasing
5) Kekerasan permukaan
- Permukaan Poles
1) Bentuk dan inklinasi
2) Kondisi dan kebersihan GT
3) Lama penggunaan GT
4) Gigi artifisial – akrilik / porselen. Di lihat ukuran, bentuk, dan warnanya.
b. Pemeriksaan intra oral GT
Setiap GT ditempatkan didalam mulut secara terpisah dan memeriksa :
1) Stabilitas
2) Retensi
3) Perluasan tepi
Kemudian GT diperiksa bersamaan untuk melihat:
1) Oklusi
2) Dimensi vertical oklusi
3) Penampilan
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiografi panoramic sangat efektif dalam mendiagnosis pasien
edentulous. Radiografi panoramic kemungkinan untuk mendapatkan gambaran maxilla,
mandibular, dan kondil.1,2
Sumber:
1. Bakar A. Kedokteran gigi klinis. Ed 2. Yogyakarta : Quanttum Media Sinergika ; 2012.
2. Muraoka H. A color atlas of complete denture fabrication. Tokyo : Quantessence
publishing compny ; 1989.
Pengaruh Hipertensi:
Pada dasarnya secara langsung, tidak ada manifestasi oral hipertensi, namun obat anti
hipertensi sering menyebabkan efek samping pada oral, seperti xerostomia, pertumbuhan
berlebih pada gingiva (Hiperplasia), pembengkakan kelenjar salifa -> rasa sakit, in choroid
drugs reactions, eritema multiform, perubahan indra perasa dan parestesi.2
Sumber:
1. Suci DAW. Management Pasien diabetes mellitus di prosthodonsia. Stomatognatic
(J.K.G Unej 2013; v. 10(3): 125-30
2. Kumar P, Mustam K, Shanmugan. Oral manifestations in hypertensive patient : a
clinical study. J Oral Maxillofacpanon 2012 ; 16(2) : 1.
8. Apa pengertian dari respirasi reining, rebasing, ? Serta apa perbedaan antara relining
dan rebasing?
Jawab
A. Reparasi
Reparasi merupakan proses perbaikan Gigi Tiruan yang retak, penyatuan kembali
bagian dasar/plat yang patah baik terrbuat dari resin maupun logam, penggantian bagian
yang rusak/hilang, perluasan Gigi Tiruan, penambahan gigi, dan perbaikan dan
penambahan cengkram.1 Reparasi juga merupakan proses menggabungkan kembali
bagian-bagian gigi tiruan yang patah/retak, biasanya menggunakan resin basis gigi
tiruan polimetilmetakrilat dengan polimerisasi dingin, yang umumnya dilakukan pada
laboratorium gigi.2
B. Relining
Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan bahan baru pada sisi protesa yang
menghadap jaringan pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan. Prosedur
relining merupakan suatu proses yang dilakukan dengan maksud memperbaiki gigi
tiruan agar dapat berfungsi dengan baik tanpa membuat protesa baru.3
Relining adalah proses menambahkan bahan baru secukupnya pada permukaan gigi
tiruan yang menghadap jaringan pendukung untuk mengisi ruangan yang ada antara
basis gigi tiruan dengan permukaan jaringan yang telah berubah.
Relining merupakan salah satu prosedur yang digunakan untuk menanggulangi
permasalahan dengan cara melapisi kembali fitting surface gigi tiruan yang sudah tidak
sesuai lagi atau longgar dengan bahan dasar baru, menghasilkan lapisan baru yang
beradaptasi secara akurat ke area landasan gigi tiruan.4
Relining merupakan prosedur yang dilakukan untuk resurface gigi tiruan dengan bahan
material baru menghasilkan lapisan baru yang beradaptasi secara akurat ke area
landasan gigi tiruan.
Relining Adalah proses mengkoreksi adaptasi permukaan cetakan gigi tiruan (basis gigi
tiruan) terhadap mukosa pendukungnya dengan cara menambah resin akrilik baru
pada permukaan tersebut tanpa mengubah relasi oklusal gigi geliginya.
C. Rebasing
Rebasing adalah proses laboratorium beertujuan menggantikan basis gigi tiruan yang
ada pada suatu protesa.
Rebasing Adalah proses penggantian seluruh basis gigi tiruan dengan basis gigi tiruan
yang baru, dengan tetap menggunakan anasir gigi tiruan yang lama dan tanpa merubah
posisi gigi serta oklusi gigi tiruan.5
Sumber:
1. Ireland R. Kamus kedokteran gigi. Jakarta: EGC, 2014. P. 171, 464,468.
2. Setiawan R. Penatalaksanaan relining pada gigi tiruan sebagian lepasan. Jurnal ilmiah
Widya. 2013 Mei;1(1): 60-4.
3. Steward, K. dkk. Clinic Removable Partial Prosthodontics. Edisi 2. Tokyo: St. Louis,
Ishiyaku Euro 4 merica.1993.
4. Bolender Z. Prosthodontics treatment for edentulous patient. Ed.12. Mosby.2010
5. Itjingningsih. 1996. Gigi Tiruan Lengkap Lepasan. EGC : Jakarta.
B. REBASING
1) Indikasi Rebasing :
a. Adaptasi dari basis gigi tiruan dengan ridge buruk karena resorbsi dari residual
ridge alveolar
b. Pasien dengan keluhan gigi tiruan longgar dan tidak stabil, sehingga pasien
tidak nyaman dan puas dengan gigi tiruan yang dipakainya
c. Ketika pasien tidak mampu membayar gigi tiruan yang baru
d. Poroitas dan perubahan warna pada basis gigi tiruan
2) Kontraindikasi Rebasing :
a. Resorbsi tulang alveolar yang parah (dibuatkan gigi tiruan baru)
b. Terdapat kelainan jaringan lunak ( Rebasing tidak di indikasikan hingga
jaringan lunak pulih dan kembali ke bentuk jaringan normal)
c. Terdapat masalah pada TMJ
d. Gigi tiruan dengan estetik yang buruk.2
C. REPARASI
1) Indikasi Reparasi:
a. GT masih dapat dikembalikan kedalam mulut dengan baik
b. Basis akrilik GT retak atau patah
c. Terdapat gigi yang hilang / lepas dari gigi tiruan
d. Komponen GT yang patah masih ada dan dapat dikembalikan dengan akurat.
2) Kontra Indikasi Reparasi:
a. Fraktur yang disebabkan oleh kesalahan desain atau akibat dari resorbsi tulang
alveolar
b. Fraktur yang disebabkan oleh beban mastikasi yang sangat tinggi.3
Sumber:
1. Itjingningsih. 1996. Gigi Tiruan Lengkap Lepasan. EGC : Jakarta.
2. Rangarajan V, Padmanabhan TV. Textbook of Prosthodontics. 2nd ed. India: Elsevier;
2017.
3. Zarb, Hobkirk, Eckert, Jacob. Prosthodontics treatment for edentulous patient. St
Louise, misscuri : Elsevier Morsby ; 2013.
10. Jelaskan apa saja bahan yang digunakan dalam prosedur reparasi, relining, dan
rebasing!
Jawab
A. Bahan relining terdiri dari :
1) hard reline material yaitu reliner dengan resin akrilik heat cured dan reliner dengan
resin akrilik self cured.
2) tissue conditoners dan soft liners. Macam soft liners terbagi menjadi plasticized
acrylic resin dan silicon rubber.
Tissue Conditioner, Mengurangi / menyerap kekuatan tekanan akibat mastikasi.
Soft Liner Silicon elastomer, soft acrylic
Komposisi :
- Pasta : hydroxyl terminated poy dimetil xiloxone
- Liquid : tetraethyl silicate
Pada prosedur relining ataupun rebasing, ini menggunakan jenis – jenis bahan yang
tidak berbeda, karena prosedur rebasing sama dengan prosedur relining.
Bahan yang dipakai :
1) Jelly ptioleum
2) Zinc oxide eugenol pasta
3) Cold curing acrylic
4) Heat curing acrylic
5) Pumice
B. Bahan Reparasi terdiri dari :
Bahan utama yang digunakan adalah self-curing resin akrilik (autopolimerizing acrylic
resin) atau cold cure.
Bahan lain seperti :
1) Sticky wax
2) Denture wax
3) Bur
4) Pisau malam (wax carver)
5) Pumice
6) Anti – ekspansion solution2
Sumber:
1. Setiawan R. Penatalaksanaan relining pada gigi tiruan sebagian lepasan. Jurnal ilmiah Widya.
2013 Mei;1(1): 60-4.
2. Johnson T, Patrick DG, Stokes CW. Basics of dental technology : A step by step approach. 2 nd
ED. UK : Wiley Balckwell ; 2015. Pp. 57 – 8.
Sumber:
1. Phinney DJ, Halstead JH. Dental assisting : A comprehensive ach. 5th Ed. Boston :
Cengage Learning ; 2017. Pp. 853 – 54.
2. Itjiningsih WH. geligi tiruan lengkap lepas. Jakarta:EGC. 2012. h.202-7
13. Apa saja keuntungan dan kerugian prosedur perawatan yang dilakukan?
Jawab
A. RELINING
1) Keuntungan Relining :
a. Mengurangi frekuensi dan kunjungan pasien
b. Ekonomis bagi pasien
c. Meperbaiki kecekatan/pas dari gigi tiruan
d. Bof liner dapat tergabung didalam gigi tiruan jika perlu
2) Kerugian Relining :
a. Kemungkinan dari proses relining akan terjadi perubahan pada hubungan
rahang
b. Tidak dapat memperlihatkan estetika yang benar
c. Tidak dapat memperlihatkan dengan benar posisi oklusal assagment
d. Tidak dapat digunakan ketika terjadi resorbsi yang berlebihan karena nanti
tidak digantikan dengan GT yang baru
B. REBASING
1) Keunrungan Rebasing :
a. Tidak ada perbedaan warna antara dua resin, yang tua dan yang baru
b. Masalah dari melepaskan adanya renggangan dari proses pada basis karena hal
tersebut sangat dihindari
c. Ketebalan dari basis sebaiknya di kontrol
2) Kontraindikasi Rebasing :
a. Memiliki tambahan kerangka pada laboratorium
b. Terdapat peluang dari perubahan tempat pada RM ketika waxing-up.1
C. REPARASI
1) Keuntungan Reparasi:
a. GT masih dapat dikembalikan kedalam mulut dengan baik
b. Basis akrilik GT retak atau patah
c. Terdapat gigi yang hilang / lepas dari gigi tiruan
d. Komponen GT yang patah masih ada dan dapat dikembalikan dengan akurat.
2) Kerugian Reparasi:
a. Fraktur yang disebabkan oleh kesalahan desain atau akibat dari resorbsi tulang
alveolar
b. Fraktur yang disebabkan oleh beban mastikasi yang sangat tinggi.1
Sumber:
1. Mallaswanny D. Textbook of prostodontic. New Delhi : Jaypee ; 2006.
Sumber:
1. Basker RM. Prostetic treatment for edentulous patients. 5TH Ed. Mustsusk Milley :
Gladewell ; 2011.