Anda di halaman 1dari 6

SUPERVISOR : dr. Ahmad Ashraf Amalius, Sp.

FILOSOFI KKN DALAM KONTEKS TRIDARMA PERGURUAN TINGGI

Unhas merupakan salah satu perintis KKN di Indonesia bersama 2 universitasnya lainnya,
yakni UGM dan Universitas Andalas. KKN merupakan aktivitas pembelajaran berbasis
pengabdian masyarakat atau diistilahkan perkuliahan non tatap muka sesuai pedoman
masing-masing jenis KKN. Prinsip dasar KKN ialah : (a) keterpaduan pelaksanaan tridarma
perguruan tinggi, (b) pendekatan interdisipliner dan komprehensif, (c) berdimensi luas,
lintas sektor dan pragmatis, (d) pernyertaan mitra & masyarakat, (e) pemberdayaan dan
pengembangan sumber daya yg berkelanjutan. Jenis KKN dapat berupa KKN Reguler,
kebangsaan, kemitraan, profesi, tematik, Praktek Kerja Lapang dan Praktek Kerja Industri
dan bentuk lainnya. Tujuan pelaksanaannya ialah untuk memberi pengalaman pada
mahasiswa untuk terjun langsung memahami masalah masyarakat dan untuk pengabdian
kepada masyarakat sebagaimana yang tercantuk dalam tridarma perguruan tinggi.
Kompetensi KKN secara umum, mahasiswa mampu untuk bersikap dengan disiplin, toleransi
dan bekerja sama dengan disilin ilmu lainnya, bertindak dengan baik dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan/program, pengembangan kreativitas serta
pribadi mahasiswa. KKN dilaksanakan salah satunya untuk pemberdayaan masyarakat, yakni
proses pengembangan potensi masyarakat untuk memecahkan masalah yang mereka
hadapi. Pemberdayaan masyarakat ini direalisasikan melalui program kerja yang dirancang.
Prinsip pemberdayaan ialah flexibility, co-creation, co-financing dan sustainability. Tahapan
pemberdayaan ini ialah awareness, transformasi dan intelektual. Prinsip Pendekatan
Masyarakat antara lain: pendekatan CBD, pendekatan Kemitraan antara kelompok
masyrakat dan pemerintah, pendekatan berbasis masyarakat, pendekatan berbasis
sumberdaya Lokal, pendekatan sosial, budaya ekonomi dan teknologi lokal, serta
pendekatan lingkungan.

MATERI 2 : dr. Irwin Aras, M.Epid., M.MedEd


Konsep Dasar KKN-PK

KKN merupakan bagian dari kurikulum prodi kesehatan. Latar belakang pelaksanaan KKN-PK
ini ialah karena semakin kompleks dan majemuknya perkembangan IPTEKS sangat pesat,
transisi epidemiologi, desakan globalisasi dan pelayanan kesehatan masih terfragmentasi,
ditambah dengan kondisi seperti sekarang ini berada dalam masa pandemi. Tantangan
pendidikan tinggi saat ini antara lain banyaknya variasi pendidikan profesi kesehatan,
implementasi KBK, kolaborasi antarprofesi kesehatan dan akreditasi LAM PT-Kes.
Interprofessional Education terjadi ketika dua atau lebih profesi belajar dengan dari dan
tentang profesi lainnya utk meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan. Di
masa pandemi COVID-19 saat ini memaksa pelaksanaan KKN berubah dengan konsep
physical distancing. KKN ini bernama KKN-PK angkatan 59 dengan pendekatan
pendampingan keluarga secara daring, pesertanya ialah mahasiswa UNHAS dengan
pembimbing 1 dosen untuk tiap 2 kelompok. Subjeknya ialah masyarakat mitra di kota
Makassar. Tujuan pelaksanaan ialah untuk (a) meningkatkan pemahaman baik masyarakat
berkaitanan dng COVID-19, (b) memberikan pendampingan secara daring terhadap masalah
kesehatan lainnya yang dihadapi masyarakat, (c) memberi kesempatan bagi mahasiswa
untuk menerapkan ilmu langsung secara daring. Capaian yang diharapkan ialah agar
mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan komunikasi (bertukar informasi), manajemen
(pengelolaan sumber daya), sosial-kultural (penghargai keberagaman sosial budaya),
profesionalisme (karakter professional sesuai dengan kompetensi masing-masing),
partnership (pengembangan kerjasama interdisiplin profesi kesehatan dengan baik dan
bertanggung jawab). Desain dari seluruh kegiatan ialah berbasis daring. Mahasiswa ke
keluarga akan melakukan penapisan, pemantauan kesehatan dan melakukan KIE. Dosen ke
keluarga akan melakukan konsultasi, pemantauan kesehatan dan penilaian silang.
Sedangkan dosen ke mahasiswa akan melakukan pembimbingan program. Jenis program
ada 2 yakni : program wajib (COVID-19) dan program suplemen (sesuai kebutuhan
keluarga). Edukasi dapat dilakukan melalui poster atau infografis. Penilaian akan dilakukan
oleh supervisior via Google Form.

Materi 3 : Dr. Ir. Abdul Rasyid, M.Si


KKN Profesi Sebagai Wujud Masyarakat Maritim

KKN UNHAS awalnya hanya regular saja. Visi Misi UNHAS ialah MARITIM sehingga
penerapan KKN di UNHAS juga menerapkan prinsip tsb. Diantaranya ialah nilai kejujuran,
kearifan, religus, integritas, ketangguhan, inovatif dan mandiri. Terutama dalam masa
pandemic seperti sekarang, diharapkan prinsip tersebut tetap tercapai.

Materi 4 : dr. Naisyah Tun Azikin, M.Kes


Penanggulangan COVID-19 di Makassar

Tujuan strategis global selama masa pandemi COVID-19 ialah: memobilisasi semua sector
dan komunitas, control kasus sporadis dan kluster, menekan transmisi komunitas,
mengurangi angka kematian dengan memberikan perawatan klinis yang tepat,
mengembangkan vaksin dan terapi yang aman efektif. Jenis intervensi public health ialah
pengendalian sumber infeksi, pembatasan jalur penularan (transportasi antarkota dan
umum, serta social distancing) dan pencegahan infeksi baru (promosi kesehatan & edukasi,
kebersihan individu, CTPS dan masker, stay at home dan PHBS). Stategi umum untuk
memobilisasi stake holder dalam kontrol covid dan bagaimana menangani kluster.
Mengurangi dan menurunkan angka kematian dengan melakukan pemeliharaan kesehatan.
Beberapa intervensi dalam mengendalikan sumber infeksi dengan mengklasifikasikan
sumber infeksi, melakukan pengawasan terhadap sumber infeksi tersebut dan deteksi
melalui pelayanan RS untuk menetapkan kasus Covid, ODP, PDP, dan OTG.
Proyeksi kebijakan : pemetaan kelompok rentan terutama usia lanjut dan memiliki
komorbid, penegakan aturan oleh apparat keamanan, pendampingan oleh relawan, edukasi
massif ke masyarakat dan political will & political act pemerintah, apparat pemerintah serta
keterpaduan geraknya. Rekomendasi tindak lanjut antara lain : (a) aggressive testing; (b)
massive contact tracing isolation/quarantine; (c) Public Health education & promotion /
massive campaign. Beberapa strategi pemutusan mata rantai covid-19 ialah : edukasi massif
berbasis RT/RW, LPM dan kader PKK dan kader posyandu, kerjasama PT untuk edukasi
massif dan pemantauan penerapan protocol kesehatan, dsb.
Materi 5 : Current Issue COVID-19
Dr. dr. Andi Alfian Zainuddin, MKM

COVID-19 merupakan issue utama tahun ini karena sudah tergolong pandemic yang
menyebar luas di berbagai wilayah di dunia. Menurut WHO, hal yang perlu dilakukan dan
dibiasakan saat ini ialah 3 hal berikut yaitu jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan dengan
sabun, karena transmisi utama dari virus ini ialah melalui droplet pernapasan.
Gejala COVID-19 antara lain : bersin, sakit kepala, batuk, demam, sesak napas, kesulitan
bernapas, hingga gagal ginjal. Namun, Tidak selamanya orang yang mengalami batuk atau
gejala lainnya adalah pasien positif COVID-19, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dan
pemeriksaan yang menjadi standar ialah tes PCR. Selain itu terdapat tes lainnya yakni rapid
test. Rapid test sebaiknya dilaksanakan paling lama 7 hari setelah kontak dengan pasien
covid, karena hari ke-8 sampai 10 respon antibodi mulai muncul. Apabila menunjukkan
kondisi reactive pada rapid test maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk melijat
dari reaksi IgM dan IgG dengan pemeriksaan swab (PCR). Di Indonesia, terdapat beberapa
istilah untuk mengkategorikan pasien suspek dan positif diantaranya ialah Pasien dalam
pengawasan (PDP), Orang dalam pemantauan (ODP), Orang tanpa gejala (OTG).
Untuk kelompok yang paling berisiko ialah lansia dan pasien dengan komorbiditas. Oleh
karena itu penting untuk melakukan pencegahan transmisi virus ini pada lansia.
Edukasi sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia saat ini terkait dengan issu COVID-19
karena hingga saat ini pemahaman masyarakat mengenai COVID-19 masih belum merata.
Belum lagi ditambah dengan beredar luasnya hoax yang belum terkonfirmasi kebenarannya
menyebabkan edukasi secara merata dan menyeluruh mengenai issue COVID-19 sangat
penting dan diperlukan agar masyarakat tidak salah kaprah mengenai penyakit ini.

SUPERVISOR : dr. Ahmad Ashraf Amalius, Sp.M


Materi 1 (Penjelasan Tema KKN-PK Angkatan Ke-59 Online Community Outreach Program,
Instrumen dan Program Kerja KKN-PK Angkatan ke-59)
Pemateri : Dr. Wahiduddin, SKM., M.Kes

Tema KKN-PK Ang.59 ialah penanggulangan COVID-19 dengan pendekatan “online


community outreach program”. Subjeknya ialah pasien COVID-19 dan keluarga yang berada
dalam satu rumah tangga (pada 16 kecamatan). Jumlah keluarga yang akan didamping ialah
611 keluarga yang dibagi pada 64 klp sehingga per kelompok akan mendampingi 9-10
keluarga. Program penanggulangan COVID-19 ini berbasis komunitas, yakni upaya terpadu
yang melibatkan masyarakat melalui pendekatan keluarga secara online. Seminar program
kerja hanya melibatkan anggota kelompok dan supervisor. Mahasiswa ke keluarga akan
melakukan penapisan, pemantauan kesehatan dan melakukan KIE. Dosen ke keluarga akan
melakukan konsultasi, pemantauan kesehatan dan penilaian silang. Sedangkan dosen ke
mahasiswa akan melakukan pembimbingan program. Segala bentuk kegiatan tsb dilakukan
secara daring, komunikasi dapat dilakukan melalui media sosial Whatsapp. Supervisor
lapangan ialah orang-orang yg ditugaskan di puskesmas untuk melakukan pendampingan
bersama dengan keluarga dan pasien COVID-19.
Untuk MINGGU 1 (23-30 Juni 2020), kegiatan yang akan dilakukan ialah koordinasi internal
dengan pihak terkait / stakeholder, serta melakukan identifikasi dan analisis masalah COVID-
19 (kualitatif/kuantitatif) atau masalah kesehatan lain. Strategi yang dapat dilakukan antara
lain :
- Membangun komunikasi internal dng pihak puskesmas, keluarga dan pemerintah
setempat
- Identifikasi dan analisis masalah COVID 19
- Pengiriman kuesioner dlm bentuk google form atau wawancara telepon
- Penetapan prioritas masalah yang menjadi masalah utama yang urgen untuk
dibuatkan sebagai program sebagai solusi.
- Seminar program kerja

Minggu ke-2 (1-7 Juli 2020)


Kegiatan yang dilakukan ialah pelaksanaan proker dengan melakukan skrining covid-19 da
masalah lainnya secara online, serta mengembangkan media edukasi. Strategi
pelaksanaannya :
- Menentukan pemecahan masalah kesehatan
- Pembuatan POA, TOR, dan ganchart
- Pendataan keluarga terkait risiko COVID-19
- Skrining pada klp rentan
- Pengembangan media online
- Melakukan komunikasi aktif dng supervisor

Minggu ke-3 (8-15 juli 2020)


Kegiatan : Intervensi terkait masalah kesehatan pada keluarga dampingan. Strategi
kegiatan :
- Sosialisasi/penyuluhan pencegahan covid-19
- Pendampingan khusus pada keluarga pasien serta pemantauan masalah kesehatan
- Komunikasi aktif dng supervisor

Minggu Ke-4 (16-23 juli 2020)


Kegiatan : evaluasi kegiatan dan pembuatan laporan. Strategi kegiatan :
- Menentukan metode evaluasi yg tepat
- Melakukan seminar akhir/evaluasi program
- Membuat laporan kegiatan

Program ada 2 yakni program wajib (COVID-19) yang dilakukan secara kelompok dan
program suplemen yang dilakukan secara individu.

Materi 3 : Pengembangan Media Promosi Kesehatan untuk COVID-19

Banyaknya pesan-pesan atau informasi kesehatan yang disampaikan oleh masyarakat


banyak yang menggunakan istilah medis yang sulit dipahami masyarakat awam sehingga
kerap terjadi miskomunikasi pada masyarakat. Diantaranya ialah istilah : SARS-CoV-19, OTP,
ODP, PDP, droplet, aerosol, carrier, new normal, komorbid, PCR, rapid test, dll.
Banyak orang dengan background kesehatan yang tidak memperhatikan hal ini, sehingga
pesan yang ingin disampaikan pada masyarakat tidak sampai.
Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan tingkat literasi kesehatan antara
masyarakat awam dan para tenaga dari background kesehatan. Berdasarkan CDC (2016),
9/10 orang dewasa mengalami kesulitan utk memahami dan menggunakan informasi
kesehatan karena tdk familiar, kompleks, dan banyaknya jargon medis yang tidak dapat
dipahami. Hal ini berdampak pada tidak pahamnya masyarakat pada risiko berbagai masalah
kesehatan, mengabaikan pesan kesehatan, pengingkatakan morbiditas dan mortalitas,
memanjangnya masa perawatan, biaya kesehatan makin bertambah dan meningktanya
jumlah kunjungan ke RS yang seharusnya bisa dicegah. Oleh karena itu, agar literasi
kesehatan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, dapat dilakukan cara berikut :
penggunaan bahasa awam, sederhanakan angka dan bilangan dengan visualisasi serta
adaptasi diri dengan sosio-kultural setempat. Tips narasi media edukasi efektif: pikrikan
target &strategi, kata kerja aktif, kalimat singkat, minimalisir jargon medis, tampilkan
diagram sederhana, gunakan desain sederhana.

Materi 4 : Laporan Individu

KKNPK ini merupakan miniatur kesehatan seperti puskesmas yang terdiri dari berbagai
keahlian yang diharapkan mampu berkerja tim agar menajadi tim unggul kelak di lapangan
nanti. Ketika tidak mampu kerjasama di KKNPK, nantinya tidak sanggup jika sudah masuk
dunia kerja seperti kerja di puskesmas atau RS. Program kerja dari KKN-PK Ang.59 terdapat 2
macam, yakni program kerja kelompok dan individu. Program kerja invidu akan menjadi
salah satu penilaian melalui laporan individu. Permasalahan yang muncul pada laporan
individu KKN sebelumnya ialah sifat arsip yang jangka pendek sehingga dilakukan modifikasi,
dimana laporan individu kali ini ialah dalam bentuk makalah (artsip jangka panjang) yang
dapat disitasi sebagai referensi ilmiah. Format :
- JUDUL
- ABSTRAK
- Kata Kunci
- PENDAHULUAN
- BAHAN DAN METODE
- HASIL
- PEMBAHASAN
- SIMPULAN

Materi 5 : Tata tertib

Pembekalan : Pembekalan peserta dilaksanakan melalui daring. Peserta yang telah terdaftar
diharuskan mengikuti Pembekalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Peserta
diwajibkan menjaga ketertiban selama pembekalan berlangsung dengan tidak mengaktifkan
suara dan video yang tidak perlu pada saat materi, kecuali pada saat mengajukan
pertanyaan. Kehadiran peserta pada pembekalan akan divalidasi oleh Satgas/Supervisor.
Peserta mengisi kehadiran pembekalan melalui jurnal online. Peserta wajib memasukkan
resume materi pembekalan melalui daring dan dilaporkan kepada supervisor paling lambat
30 menit setelah acara selesai. Peserta yang tidak mengikuti pembekalan tidak berhak
mengikuti proses kegiatan KKN selanjutnya dan dinyatakan tidak lulus. Peserta yang
berhalangan hadir atau mengalami masalah jaringan atau masalah pada perangkat yang
digunakan harus menyampaikan secara lisan maupun tertulis kepada Satgas.
Pelepasan : Acara pelepasan akan dilaksanakan hari Selasa pukul 12.30 setelah acara
wisuda. Acara dialksanakan secara daring dan peserta wajib mengikuti sesuai jadwal dan
menjaga ketertiban selama acara. Kehadiran akan divalidasi oleh satgas dan supervisor.
Peserta mengisi kehadiran melalui jurnal online. Jika tidak mengikuti, maka proses KKN tidak
dapat dilanjutkan dan dinyatakan tdk lulus. Jika berhalangan harus mengkomunikasikan
dengan satgas atau pengelola.

Aktivitas : pelaksanaan dilaksanakan secara daring selama 4 minggu. Wajib membuat grup
dengan supervisor dan supervisor lapangan. Peserta wajib membuat identifikasi masalah,
ganchart, POA, TOR dan dikirim melalui website KKN-PK. Peserta melaksanakan kegiatan
dengan tanggung jawab dan dedikasi tinggi dan dpt menyesuaikan diri saat berkomunikasi
dengan supervisor dan keluarga dampingan. Peserta wajib merahasiakan segala bentuk data
dan informasi keluarga dampingan. Peserta harus menjalin kerja sama yang baik dengan
supervisor lapangan, instansi/dnas pemerintah, petugas puskesmas dan pihak keluarga
dampingan. Peserta harus memperkenalkan diri dengan baik dan sopan saat berkomunikasi
dengan keluarga dampingan. Peserta tdk diperkenankan membuat kesepakatan baik lisan
dan tertulis yg mengatasnamakan institusi KKN-PK UNHAS dalam mencari sponsor atau
bantuan. Jurnal Online dapat dibuka melalui website KKN dan paling lambat disubmit pukul
22.00 dan harus diisi tiap hari. Peserta yang tidak memasukkan jurnal online tepat waktu
akan dikenakan sanksi. Peserta yang berhalangan saat memasukkan jurnal karena masalah
lain dapat menyampaikan pada satgas. Selama seminar, harus melaksanakan dengan
formal.
Aktivitas selama pendampingan : pengisian lembar evaluasi mahasiswa, konsultasi dengan
supervisor sekurangnya 2 kali selama penyusunan laporan akhir. Sanksi apabila melanggar
tata tertib ialah diberi peringatan, teguran langsung atau tertulis oleh supervisor/satgas
KKN-PK.

Dokumen yang wajib ada :


- Tiap peserta harus punya TOR semua aktivitas yang dilakukan dan wajib dikirimkan
via daring pada supervisor dan satgas
- Tiap supervisor harus memiliki dokumen pemantauan

Sistem penilaian :
Aspek penilaian : mulai dari pembekalan hingga penarikan mahasiswa dari lokasi, penilaian
akan dinilai oleh supervisor dan satgas KKN-PK berdasarkan komponen yang disesuaikan
dengan tugas sebagai profesi kesehatan.
Pembekalan 10%, kegiatan lokasi KKN-PK (75%), Kegiatan setelah meninggalkan lokasi 15%.

Anda mungkin juga menyukai