Anda di halaman 1dari 9

Gingivostomatitis Herpes pada Anak

Annisa Mardhatillah

NIM : 190600123

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara

Email : nisa123.am@gmail.com

Abstract

Herpetic gingivostomatitis is common disease in under six years children, especially


when teething. Herpetic gingivostomatitis is a subclinical disease for children because there
are some similar disesases, so education to prevention and treatment is needed. The common
symptoms are colonize oral sores and oral pain caused by lesions. Generally, the lesions will
naturally heal in 2 weeks, but it can be recurrent lesions. This disease is one of dangerous
disease caused by herpes simplex virus type 1 (HSV-1) and occasionally by herpes simplex
virus type 2 (HSV-2). Acyclovir helps disease healing. Acyclovir works to prevent viruses
developing, but can’t wipe the viruses out. This article is made to educate the reader about
symptomatic herpetic gingivostomatitis in children and how to prevent it.

Key words : herpetic gingivostomatitis, herpes simplex virus, acyclovir.

Abstrak

Gingivostomatitis herpes adalah penyakit yang sering ditemukan pada anak di bawah
usia enam tahun, terutama pada masa pertumbuhan gigi. Gingivostomatitis herpes termasuk
penyakit pada anak yang gejalanya sulit diidentifikasi karena ada beberapa penyakit yang
menyerupainya, sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk melakukan pencegahan dan
penanganan. Gejala yang sering ditemukan adalah sariawan yang berkoloni dan rasa sakit
pada mulut bagian dalam. Umumnya sariawan dapat sembuh dengan sendirinya dalam dua
minggu, namun dapat berulang. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit oral yang
berbahaya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan beberapa kasus
disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Pengobatan dengan asiklovir dapat
membantu penyembuhan penyakit. Asiklovir bekerja mencegah virus berkembang, namun
tidak dapat memusnahkan virus secara keseluruhan. Artikel ini dibuat agar pembaca dapat
memahami dan lebih waspada terhadap penyakit gingivostomatitis herpes pada anak.

Kata kunci : gingivostomatitis herpes, herpes simpleks virus, asiklovir.


Pendahuluan dalam masa pertumbuhan gigi.
Pengawasan juga sangat diperlukan karena
Gingivostomatitis berasal dari kata bayi pada umumnya senang memasukkan
gingiva dan stomatitis. Gingiva merupakan jari ke mulutnya dan menggosok matanya.
bahasa medis dari gusi. Stomatitis adalah Hal ini dapat menularkan
inflamasi atau peradangan pada mukosa1 gingivostomatitis herpes. Virus herpes
mulut. Gingivostomatitis merupakan simpleks terdapat pada air liur penderita
peradangan pada gusi dan mulut bagian gingivostomatitis herpes dan dapat
dalam. Atau secara umum menginfeksi anggota tubuh lainnya. Virus
gingivostomatitis dapat diartikan sariawan. herpes juga dapat menginfeksi bibir, mata,
Sesuai namanya, gingivostomatitis dan kulit.
herpes disebabkan oleh infeksi virus
herpes tipe 1 (HSV-1) sehingga berbeda
dengan sariawan pada umumnya. Gejala Gingivostomatitis Herpes pada
Perbedaan lainnya adalah dari bentuk Anak
sariawan pada gingivostomatitis herpes
yang berkoloni, sementara sariawan pada Anak yang terindikasi
umumnya berbentuk tunggal. Oleh karena gingivostomatitis memiliki gejala seperti
itu, penanganan dari penyakit ini juga demam, turunnya nafsu makan disebabkan
berbeda dengan penyakit lainnya yang iritasi dan adanya luka nanah/bisul pada
sejenis. mulut. (The Royal Children's Hospital
Melbourne, 2018) Gejala lain seperti bau
Gingivostomatitis herpes sering mulut dan ngiler juga sering terjadi pada
ditemukan pada anak usia di bawah enam anak-anak. (Dresden, 2018)
tahun. Anak dengan usia enam bulan
sampai lima tahun rentan terkena Pada tahap awal, muncul vesikel2
gingivostomatitis. Pada beberapa riset bulat berwarna abu-abu yang mungkin
dikatakan bahwa usia yang paling rentan timbul pada gingiva, mukosa bakal3 &
adalah dua sampai tiga tahun. (Turton, M. mukosa labial4, palatum5 lunak, faring6,
2017) Selain pada anak, orang dewasa juga mukosa sublingual7 & lidah. Setelah 24
bisa terkena gingivostomatitis. Gejala pada jam, vesikel akan pecah dan terasa sakit.
orang dewasa lebih mudah diidentifikasi Kemudian terbentuk ulser8 kecil berwarna
daripada gejala pada anak-anak, sehingga merah, dengan bagian tengah kuning atau
perlu untuk mengetahui dan menyadarinya putih keabu-abuan. Vesikel dapat
secara dini. menyebar atau berkoloni. Anak akan

2
Artikel ini dibuat sebagai edukasi Vesikel : (dermatologi) lepuhan kecil pada kulit,
(anatomi) gelembung kecil
agar orangtua dapat lebih mudah 3
Mukosa bakal : lapisan dalam pipi dan bibir
menyadari gejala-gejala gingivostomatitis 4
Labia : bibir
5
herpes pada anak dan dapat melakukan Palatum : langit-langit
6
pencegahan sebagai langkah awal. Faring : tenggorokan (cekungan sekitar lima inci
dimulai dari belakang hidung sampai atas trakea)
Penyakit ini sering menginfeksi bayi 7
Sublingual : bagian bawah lidah (anak lidah)
8
Ulser : luka pada kulit atau membrane mukosa
1
Mukosa : Jaringan membran lembab yang yang ditandai dengan terbentuknya nanah,
melapisi beberapa rongga tubuh dan organ matinya jaringan, dan reaksi peradangan
mengalami demam tinggi ( taring bawah. Pasien memiliki halitosis14
) dan malaise9. (Rini, T. C. & yang parah, produksi air liur meningkat,
Rusyanti, Y. 2016) dan adanya plak. (Turton, M. 2017)
Gejala lainnya adalah demam pada
Ada perbedaan gejala awal infeksi, pusing, mual, dan kontipasi15.
gingivostomatitis pada anak dan pada Bayi dengan gingivostomatitis herpes akan
orang dewasa. Gejala pada dewasa lebih mengalami susah tidur, nafsu makan
mudah diketahui dibandingkan gejala menurun, dan rewel. Gingivostomatitis
gingivostomatitis pada anak-anak. Oleh herpes merupakan penyakit yang sangat
karena itu, ciri-ciri dan pertolongan menular, terutama kepada anak-anak
pertama gingivostomatitis herpes pada dengan daya tahan tubuh rendah.
anak penting untuk diketahui. Penularan terjadi apabila ada kontak
Pada sebuah studi kasus, langsung pada bagian yang terinfeksi
disampaikan bahwa anak yang mengalami dengan bagian tubuh yang memungkinkan
gingivostomatitis herpes tidak mau makan untuk menjadi sel inang dari virus herpes.
karena sakit pada mulutnya. Ibunya Penularan juga dapat terjadi karena
mengatakan bahwa ini sudah terjadi sejak pemakaian barang secara bersamaan.
tiga hari yang lalu. Anak menderita sakit Contohnya pemakaian gelas, sikat gigi,
pada mulut bagian dalam tanpa disertai sendok, dan barang lain yang berpotensi
rasa panas/terbakar. Sakitnya bertambah menularkan virus. Anak yang ibunya
saat makan dan menelan. Pemeriksaan terinfeksi herpes memiliki resiko lebih
ekstra oral10 menemukan adanya besar terkena gingivostomatitis karena
pembengkakan kelenjar getah bening pada virus dapat menular pada saat melahirkan.
mandibular11 kanan dan kiri. Bagian yang Ada empat tahapan infeksi
bengkak terasa lunak, lembut dan gingivostomatitis herpes pada anak.
berdenyut. Pasien menjadi lemah,
dehidrasi dan cadel. Pemeriksaan intra 1. Stadium primer. Terjadi pada hari
oral12 menemukan adanya eritema13 pada kedua sampai hari kedelapan.
batas atas dan bawah mukosa labial. Mulut Munculnya blister16 kecil berisi cairan
bagian dalam dan gusi bengkak meradang. bening/keruh. Sekitar blister berwarna
Bengkak pada mulut tidak pecah dan tidak kemerahan. Blister yang pecah
mengeluarkan cairan, namun sangat sakit menyebabkan luka terbuka.
saat makan, menelan, dan berbicara.
Terbentuk jaringan pada gingiva di gigi

9
Malaise : perasaan kurang sehat dan les, yang
mendahului timbulnya keadaan sakit yang lebih
gawat
10
Pemeriksaan ekstra oral : pemeriksaan bagian
luar mulut
11
Mandibular : rahang bagian bawah
12 14
Pemeriksaan intra oral : pemeriksaan bagian Halitosis : bau mulut
15
dalam mulut Kontipasi : sembelit atau frekuensi buang air
13
Eritema : kemerahan pada kulit karena besar kurang dari biasanya
16
peradangan, sengatan matahari, dan alergi Blister : cairan di bawah lapisan epidermis
dapat menyebabkan dehidrasi pada anak.
Anak yang mengalami gingivostomatitis
herpes mengalami penurunan nafsu makan
dan tidak mau minum karena rasa sakit
pada mulut saat mengunyah dan menelan.
Rasa sakit juga terjadi saat berbicara.

Gambar 1. Gambaran klinis Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1)


gingivostomatitis herpes. Banyak faktor yang menyebabkan
gingivostomatitis. Pada gingivostomatitis
2. Stadium laten. Blister dan koreng herpes atau herpetic gingivostomatitis
mereda. Sebenarnya virus sedang penyebabnya adalah virus herpes simpleks
menyebar ke saraf dekat saraf tulang tipe 1 (HSV-1) dan merupakan 90%
belakang. penyebab gingivostomatitis pada anak.
3. Stadium peluruhan. Virus berkembang (Dresden, 2018) Pada beberapa kondisi,
biak di ujung saraf organ tubuh. Jika gingivostomatitis juga dapat disebabkan
ujung tersebut menghasilkan cairan, oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).
virus terdapat pada cairan tersebut. Virus herpes simpleks tipe 2 pada
4. Stadium rekurensi (muncul kembali). umumnya menyerang dan menginfeksi
Blister dan koreng kembali muncul, area genital dan merupakan virus yang
namun tidak separah stadium primer. sangat berbahaya. HSV-2 dapat
Gatal, kesemutan dan nyeri di daerah menginfeksi oral dan menyebabkan
infeksi. gingivostomatitis karena penularan dari
penderita herpes genital. Penularan terjadi
Tes laboratorium jarang dilakukan
jika adanya kontak langsung dengan
pada kasus ini karena gejala
penderita pada bagian tubuh penderita
gingivostomatitis herpes mudah diketahui
yang menghasilkan cairan atau bagian
dan berbeda dengan gejala penyakit
tubuh yang terinfeksi. (Mohan, dkk. 2013)
lainnya yang sejenis. Beberapa penyakit
selain itu, penularan dengan pemakaian
sejenis adalah stomatitis aftosa rekuren,
barang bersama seperti sikat gigi, sendok
stomatitis aftosa mayor, dan erythema
& garpu, gelas, lipstik, dll. Juga penularan
multiforme17. (Mohan, dkk. 2013)
dari ibu ke anak pada saat melahirkan.
Gingivostomatitis herpes perlu
Herpes merupakan virus
diperhatikan karena dapat menimbulkan 19
neurotropik pada manusia. Kata “herpes”
komplikasi serius, terutama pada anak
berasal dari bahasa Yunani yang artinya
imunokompromi18. Daya tahan tubuh yang
merayap atau merangkak. Virus herpes
buruk membuat virus berkembang dengan
merupakan virus dengan DNA yang dapat
mudah di dalam tubuh penderita. Penyakit
menginfeksi berbagai spesies setidaknya
ini juga cukup membahayakan karena
17
Peradangan pada kulit yang disebabkan oleh
19
alergi atau infeksi Neurotropic : menyerang atau mempengaruhi
18
Imunokompromi : daya tahan tubuh kurang baik jaringan saraf
dua filum hewan, chordata20 (mamalia,  Amplop tersusun dari dua lapis lemak
burung, ikan, reptil, dan amfibi) dan dengan sebelas glikoprotein22
Mollusca21. (Osterrieder, K. & Klaus, W. tertanam, 4 diantaranya sangat penting
A. 2017) untuk masuk ke tubuh inang pada saat
replikasi.
Virus Herpes merupakan famili  Tegument (kulit) adalah daerah
Herpeviridae dan terbagi menjadi tiga berprotein antara kapsid dan amplop.
subfamili. Alphaherpesvirinae,
Betaherpesvirinae, dan Virus herpes telah membentuk
Gammaherpesvirinae. Herpes simpleks simbiosis dengan manusia selama jutaan
virus tipe 1 dan 2, dan varicella zoster tahun. HSV-1 diperkirakan selama 6 juta
termasuk ke dalam subfamili tahun dan HSV-2 diperkirakan selama 1,6
Alphaherpesvirinae. Ketiga virus ini juta tahun. HSV-1 menyerang bagian
menginfeksi manusia. HSV-1 dan HSV-2 mukosa oral dan menyebabkan luka pada
merupakan virus dalam genus Simplex mulut. Penyakit dapat datang kembali
virus. (Osterrieder, K. 2017) karena virus mengkristal pada saraf. Lesi
berulang pada gingivostomatitis terjadi
karena virus herpes yang aktif kembali.
Selain luka pada mulut, virus herpes
simpleks tipe 1 (HSV-1) juga dapat
menyebabkan penyakit periodontal.
(Osterrieder, K. & Klaus, W. A. 2017)

Virus herpes simpleks dapat


menyebabkan komplikasi pada tubuh
penderita. Komplikasi yang sering
ditemukan adalah dehidrasi. Hal ini
Gambar 2. Virus herpes
disebabkan oleh sakit dan luka pada mulut
Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV- sehingga anak tidak mau makan.
1) dan tipe 2 (HSV-2) memiliki struktur Komplikasi lain yang mungkin terjadi
yang sama dan antigen berbeda. Struktur adalah serangan bakteri. Bakteri dapat
penyusun virus herpes simpleks adalah menyerang aliran darah saat permukaan
kapsid, amplop, dan tegument (kulit). mukosa rusak oleh virus herpes. (Amir, J.
(Mohan, dkk. 2013) 2018)

 Kapsid tersusun dari protein dan DNA


beruntai ganda.
Pencegahan dan Pengobatan
Menggunakan Asiklovir

Gingivostomatitis merupakan
penyakit yang sering ditemukan dan dapat
20
Chordata : filum hewan bertulang belakang
22
(vertebrata) Glikoprotein : salah satu kelas protein yang
21
Mollusca : filum hewan bertubuh lunak dan memiliki kelompok karbohidrat yang melekat pada
tidak bertulang belakang rantai polipeptida
sembuh dengan sendirinya. Namun, penyebab insisidrainase, debridement, dan
penyakit ini dapat berbahaya terutama bagi pemberian antibiotic sistemik. (Rini, T. C.
anak-anak. Sakit dan luka pada mulut & Rusyanti, Y. 2016)
bagian dalam membuat anak-anak tidak
mau makan dan minum yang kemudian Pengobatan penyakit ini fokus untuk
dapat menjadi dehidrasi. Kemungkinan menghilangkan rasa sakit, bukan
terburuknya adalah kematian. Jika menghilangkan penyebabnya.
penderita gingivostomatitis tidak buang air Membersihkan mulut menggunakan air
kecil dalam jangka waktu diatas normal, garam (1/2 sendok teh garam dan satu gelas
pucat, mengalami penurunan berat badan, air hangat), menggunakan obat kumur,
bibir dan mulut kering, mata cekung, meminum air putih yang cukup adalah
tangan dan kaki menjadi dingin, dan tidak beberapa pengobatan yang bisa dilakukan
mengeluarkan air mata saat menangis oleh dokter gigi.
sebaiknya segera diberikan perawatan Pengobatan menggunakan asiklovir
dokter. (The Royal Children's Hospital juga dapat menjadi solusi
Melbourne, 2018) gingivostomatitis herpes. Asiklovir adalah
Penderita gingivostomatitis vaksin yang dapat mengurangi resiko
dianjurkan untuk tetap meminum air perkembangan dan penyebaran virus
seperti biasa untuk menghindari dehidrasi. herpes ke anggota tubuh lainnya, obat ini
Pusing atau sakit kepala ringan, mual, tidak bisa mematikan virus sepenuhnya.
perubahan warna urine, frekuensi buang Asiklovir bekerja mengakhiri
air kecil berkurang, bibir, lidah dan perpanjangan rantai DNA pada virus.
tenggorokan kering merupakan tanda awal Asiklovir aktif dalam sel yang terinfeksi,
dehidrasi. (The Royal Children's Hospital namun memiliki selektifitas tinggi dan
Melbourne, 2018) toksisitas minimal di jaringan lain.
Asiklovir tersedia dalam bentuk tablet dan
Penderita dianjurkan untuk sirup.
mengonsumsi makanan dalam bentuk
liquid untuk mengurangi rasa sakit saat Pemberian asiklovir pada 96 anak
makan dan menelan. Pasien juga yang memiliki gejala gingivostomatitis
dianjurkan membersihkan mulut agar tidak selama 96 jam dapat mengurangi 20%
terjadi infeksi berkelanjutan. Vitamin C sampai 50%. Luka pada mulut bagian
dan zinc juga penting untuk membantu dalam yang biasanya sembuh dalam waktu
penyembuhan. (Shah, dkk. 2014) delapan hari dapat sembuh enam hari
dengan pemberian asiklovir. Bengkak dan
Gingivostomatitis herpes akut ngiler pada anak dapat sembuh dalam 2-4
merupakan penyakit periodontal yang hari lebih cepat dan virus dapat berhenti 6
membutuhkan terapi kedaruratan. hari lebih awal. (Goldman, R. D. 2016)
Anamnesis riwayat penyakit lengkap dari
pasien seperti obat-obatan rutin, penyakit Dari beberapa riset, disarankan untuk
yang membutuhkan profilaksis dan riwayat memberikan vaksin asiklovir hanya dalam
alergi dapat membantu pemberian dosis 72 jam pertama munculnya gejala. Dosis
obat. Terapi dapat dilakukan dengan yang direkomendasikan adalah 40 sampai
menghilangkan gejala, mengeliminasi 80 mg/kgBB per hari, tiga atau empat kali
sehari selama 7 hari. (Goldman, R. D. Selain asiklovir, obat kumur juga
2016) diperlukan untuk menghilangkan rasa
terbakar dalam mulut. Obat kumur hanya
Asiklovir umumnya aman untuk diberikan kepada anak yang sudah agak
pasien imunokompromi seperti penderita besar sehingga resiko obat tertelan lebih
AIDS, penerima transplantasi organ, dan sedikit. Paracetamol juga bisa diberikan
pasien kemoterapi. Beberapa efek samping jika gingivostomatitis disertai demam.
dari asiklovir adalah mual, muntah, dan (Mohan, dkk. 2013)
sakit kepala. Efek samping parah seperti
tremor, halusinasi, dan kejang-kejang Penderita juga dianjurkan untuk
sangat jarang ditemukan. Namun, pada tidak mengonsumsi makanan manis secara
beberapa kondisi asiklovir tidak bekerja berlebihan. Gula dapat memicu
23
secara sempurna dan tidak memberikan eksaserbasi . Makanan manis seperti
efek penyembuhan. (Shah, dkk. 2014) permen dapat menyebabkan lesi/luka
gingivostomatitis berulang.
Meskipun asiklovir aman
dikonsumsi oleh penderita penyakit lain,
tetap perlu memberitahu dokter agar dapat
memberikan dosis yang tepat dan Pembahasan
meminimalisir resiko komplikasi. Ada Gingivostomatitis herpes adalah
beberapa obat yang tidak dapat dikonsumsi inflamasi/peradangan pada mulut bagian
bersamaan dengan asiklovir, seperti dalam dan gusi ditandai dengan eritema,
probenecid dan cimetidine, karena dapat edema24, dan peradangan pada bagian
meningkatkan kadar asiklovir dalam darah. lunak dalam mulut. (Turton, M. 2017)
Asiklovir dengan rumus kimia Selain peradangan, gejala lain seperti
C8H11N5O3 dapat ditemui dengan merek demam, pusing, mual, dan kontipasi juga
dagang zovirax. Penggunaan asiklovir sering terjadi pada tahap awal infeksi.
harus dengan resep dokter. Berbeda dengan gingivostomatitis
pada umumnya, penyebab
gingivostomatitis herpes ini adalah virus
herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Virus
herpes simpleks tipe 1 hanya menyerang
manusia, khususnya oral. Penyakit ini
sangat menular, karena disebabkan oleh
virus. Penularannya adalah dengan cara
kontak langsung dengan penderita
gingivostomatitis herpes pada bagian yang
terinfeksi virus. Jika bagian pada penderita
yang terinfeksi mengalami kontak
langsung dengan bagian yang dapat

23
Eksaserbasi : meningkatnya rasa sakit
Gambar 3. Struktur kimia asiklovir 24
Edema : kondisi kelebihan cairan berair yang
terkumpul dalam rongga atau jaringan tubuh
menjadi host cell (sel inang), maka
penularan akan terjadi dengan mudah
meskipun penerima memiliki daya tahan
tubuh normal.

Pencegahan dan pengobatan


gingivostomatitis juga berbeda.
Memberikan makanan dengan tekstur
lembut dapat membantu pasien agar tidak
kekurangan nutrisi pada saat sakit.
Kekurangan nutrisi akan menyebabkan
daya tahan tubuh melemah dan virus akan
berkembang lebih cepat.

Karena disebabkan oleh virus, maka


ada vaksin khusus untuk menyembuhkan Gambar 4. Zovirax sebagai merk dagang
gigivostomatitis herpes ini, yaitu asiklovir. asiklovir.
Asiklovir tidak diberikan dengan cara
Umumnya, asiklovir diberikan
imunisasi wajib seperti imunisasi campak,
dengan dosis 5-10mg/kgBB pasien dan
DPT, dan imunisasi lainnya yang
dikonsumsi berulang setiap 8 jam dalam 5-
diberikan pada usia tertentu. Asiklovir
10 hari. (Dowd, F. J. 2017) Atau dengan
hanya diberikan kepada penderita
dosis pada tabel.
gingivostomatitis herpes.
Kondisi Dosis
Penderita harus memberitahukan
200 mg, 5 x sehari,
anamnesis seperti riwayat penyakit, alergi, Dewasa dikonsumsi 5-10
obat-obatan rutin dan yang sedang hari.
dikonsumsi agar dokter gigi dapat Dewasa dengan 400 mg, 5 x sehari,
memberikan asiklovir dengan dosis yang daya tahan tubuh dikonsumsi 5-10
sesuai. Anamnesis juga diperlukan agar sangat lemah hari.
tidak terjadi komplikasi dan alergi pada 100 mg, 5 x sehari,
Anak-anak di
pasien. Asiklovir memiliki merk dagang dikonsumsi 5-10
bawah 2 tahun
hari.
Zovirax.
Anak-anak di
200 mg, 5 x sehari,
bawah 2 tahun
dikonsumsi 5-10
dengan daya tahan
hari.
tubuh sangat lemah
Dewasa dengan
800mg/hari, dibagi
herpes simpleks
2-4 x sehari.
berulang
Anak-anak di
bawah 2 tahun 400 mg/hari, dibagi
dengan herpes 2-4 x sehari.
simpleks berulang
Tabel 1. Dosis penggunaan asiklovir.
(Kolesar, J. & Vermeulen, L. 2016)
Referensi Shah, dkk. 2014. Primary Herpetic
Gingivostomatitis : A Case Report and
Mohan, dkk. 2013. Acute primary herpetic Review of Literature. TMU J. Dent, hal.
gingivostomatitis. BMJ case report, 119-124.
10(1136) hal. 74.
The Royal Children's Hospital Melbourne.
Amir, J. 2018. Primary Herpes Simplex Herpes Simplex Gingivostomatitis.
Gingivostomatitis and Recurrent Dari Kids Health Info:
Orolabial Infection. Dalam M. Studahl, https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact
(ed), Herpes Simplex Viruses. 177-189. _sheets/Herpes_simplex_gingivostom
CRC Press, Boca Raton. atitis/ (5 Oktober 2019)
Dresden, D. Everything You Have to Know Turton, M. 2017. A Case Report on
about Gingivostomatitis. Dari Medical Symptomatic Primary Herpetic
News Today: Gingivostomatitis. J of Dent Health
https://www.medicalnewstoday.com/ Oral Disord & Ther, 8(8): hal. 317-320.
articles/323368.php (5 Oktober 2019)
the Doctors and Experts at WebMD. 2008.
Goldman, R. D. 2016. Acyclovir for Herpetic Webster’s New World Medical
Gingivostomatitis in Children. Dictionary, 3th edn, Wiley Publishing,
Canadian Family Physician, 62. hal. Hoboken.
403-404.

Dowd, F. J. 2017. Pharmacology and


Therapeustics for Dentistry, 7th edn,
Elsevier, Riverport Lane.

Kolesar, J. & Vermeulen, L. 2016. Top 300


Pharmacy Drug Cards. Mc Graw Hill
Education, Madison.

Osterrieder, K. 2017. Cell Biology of Herpes


Viruses. Springer, Berlin.

Osterrieder, K. & Klaus, W. A. 2017. Initial


Contact : The First Steps in
Herpesvirus Entry. Dalam K.
Osterrieder, (ed), Cell Biology of
Herpes Viruses. 1-28. Springer
International Publishing, Berlin.

Rini, T. C. & Rusyanti, Y. 2016. Terapi


Kedaruratan Penyakit Periodontal.
Dalam Gotra Sawala Dies Natalis ke-
57 FKG Unpad. 94-105. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas
Padjajaran, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai