Annisa Mardhatillah
NIM : 190600123
Email : nisa123.am@gmail.com
Abstract
Abstrak
Gingivostomatitis herpes adalah penyakit yang sering ditemukan pada anak di bawah
usia enam tahun, terutama pada masa pertumbuhan gigi. Gingivostomatitis herpes termasuk
penyakit pada anak yang gejalanya sulit diidentifikasi karena ada beberapa penyakit yang
menyerupainya, sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk melakukan pencegahan dan
penanganan. Gejala yang sering ditemukan adalah sariawan yang berkoloni dan rasa sakit
pada mulut bagian dalam. Umumnya sariawan dapat sembuh dengan sendirinya dalam dua
minggu, namun dapat berulang. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit oral yang
berbahaya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan beberapa kasus
disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Pengobatan dengan asiklovir dapat
membantu penyembuhan penyakit. Asiklovir bekerja mencegah virus berkembang, namun
tidak dapat memusnahkan virus secara keseluruhan. Artikel ini dibuat agar pembaca dapat
memahami dan lebih waspada terhadap penyakit gingivostomatitis herpes pada anak.
2
Artikel ini dibuat sebagai edukasi Vesikel : (dermatologi) lepuhan kecil pada kulit,
(anatomi) gelembung kecil
agar orangtua dapat lebih mudah 3
Mukosa bakal : lapisan dalam pipi dan bibir
menyadari gejala-gejala gingivostomatitis 4
Labia : bibir
5
herpes pada anak dan dapat melakukan Palatum : langit-langit
6
pencegahan sebagai langkah awal. Faring : tenggorokan (cekungan sekitar lima inci
dimulai dari belakang hidung sampai atas trakea)
Penyakit ini sering menginfeksi bayi 7
Sublingual : bagian bawah lidah (anak lidah)
8
Ulser : luka pada kulit atau membrane mukosa
1
Mukosa : Jaringan membran lembab yang yang ditandai dengan terbentuknya nanah,
melapisi beberapa rongga tubuh dan organ matinya jaringan, dan reaksi peradangan
mengalami demam tinggi ( taring bawah. Pasien memiliki halitosis14
) dan malaise9. (Rini, T. C. & yang parah, produksi air liur meningkat,
Rusyanti, Y. 2016) dan adanya plak. (Turton, M. 2017)
Gejala lainnya adalah demam pada
Ada perbedaan gejala awal infeksi, pusing, mual, dan kontipasi15.
gingivostomatitis pada anak dan pada Bayi dengan gingivostomatitis herpes akan
orang dewasa. Gejala pada dewasa lebih mengalami susah tidur, nafsu makan
mudah diketahui dibandingkan gejala menurun, dan rewel. Gingivostomatitis
gingivostomatitis pada anak-anak. Oleh herpes merupakan penyakit yang sangat
karena itu, ciri-ciri dan pertolongan menular, terutama kepada anak-anak
pertama gingivostomatitis herpes pada dengan daya tahan tubuh rendah.
anak penting untuk diketahui. Penularan terjadi apabila ada kontak
Pada sebuah studi kasus, langsung pada bagian yang terinfeksi
disampaikan bahwa anak yang mengalami dengan bagian tubuh yang memungkinkan
gingivostomatitis herpes tidak mau makan untuk menjadi sel inang dari virus herpes.
karena sakit pada mulutnya. Ibunya Penularan juga dapat terjadi karena
mengatakan bahwa ini sudah terjadi sejak pemakaian barang secara bersamaan.
tiga hari yang lalu. Anak menderita sakit Contohnya pemakaian gelas, sikat gigi,
pada mulut bagian dalam tanpa disertai sendok, dan barang lain yang berpotensi
rasa panas/terbakar. Sakitnya bertambah menularkan virus. Anak yang ibunya
saat makan dan menelan. Pemeriksaan terinfeksi herpes memiliki resiko lebih
ekstra oral10 menemukan adanya besar terkena gingivostomatitis karena
pembengkakan kelenjar getah bening pada virus dapat menular pada saat melahirkan.
mandibular11 kanan dan kiri. Bagian yang Ada empat tahapan infeksi
bengkak terasa lunak, lembut dan gingivostomatitis herpes pada anak.
berdenyut. Pasien menjadi lemah,
dehidrasi dan cadel. Pemeriksaan intra 1. Stadium primer. Terjadi pada hari
oral12 menemukan adanya eritema13 pada kedua sampai hari kedelapan.
batas atas dan bawah mukosa labial. Mulut Munculnya blister16 kecil berisi cairan
bagian dalam dan gusi bengkak meradang. bening/keruh. Sekitar blister berwarna
Bengkak pada mulut tidak pecah dan tidak kemerahan. Blister yang pecah
mengeluarkan cairan, namun sangat sakit menyebabkan luka terbuka.
saat makan, menelan, dan berbicara.
Terbentuk jaringan pada gingiva di gigi
9
Malaise : perasaan kurang sehat dan les, yang
mendahului timbulnya keadaan sakit yang lebih
gawat
10
Pemeriksaan ekstra oral : pemeriksaan bagian
luar mulut
11
Mandibular : rahang bagian bawah
12 14
Pemeriksaan intra oral : pemeriksaan bagian Halitosis : bau mulut
15
dalam mulut Kontipasi : sembelit atau frekuensi buang air
13
Eritema : kemerahan pada kulit karena besar kurang dari biasanya
16
peradangan, sengatan matahari, dan alergi Blister : cairan di bawah lapisan epidermis
dapat menyebabkan dehidrasi pada anak.
Anak yang mengalami gingivostomatitis
herpes mengalami penurunan nafsu makan
dan tidak mau minum karena rasa sakit
pada mulut saat mengunyah dan menelan.
Rasa sakit juga terjadi saat berbicara.
Gingivostomatitis merupakan
penyakit yang sering ditemukan dan dapat
20
Chordata : filum hewan bertulang belakang
22
(vertebrata) Glikoprotein : salah satu kelas protein yang
21
Mollusca : filum hewan bertubuh lunak dan memiliki kelompok karbohidrat yang melekat pada
tidak bertulang belakang rantai polipeptida
sembuh dengan sendirinya. Namun, penyebab insisidrainase, debridement, dan
penyakit ini dapat berbahaya terutama bagi pemberian antibiotic sistemik. (Rini, T. C.
anak-anak. Sakit dan luka pada mulut & Rusyanti, Y. 2016)
bagian dalam membuat anak-anak tidak
mau makan dan minum yang kemudian Pengobatan penyakit ini fokus untuk
dapat menjadi dehidrasi. Kemungkinan menghilangkan rasa sakit, bukan
terburuknya adalah kematian. Jika menghilangkan penyebabnya.
penderita gingivostomatitis tidak buang air Membersihkan mulut menggunakan air
kecil dalam jangka waktu diatas normal, garam (1/2 sendok teh garam dan satu gelas
pucat, mengalami penurunan berat badan, air hangat), menggunakan obat kumur,
bibir dan mulut kering, mata cekung, meminum air putih yang cukup adalah
tangan dan kaki menjadi dingin, dan tidak beberapa pengobatan yang bisa dilakukan
mengeluarkan air mata saat menangis oleh dokter gigi.
sebaiknya segera diberikan perawatan Pengobatan menggunakan asiklovir
dokter. (The Royal Children's Hospital juga dapat menjadi solusi
Melbourne, 2018) gingivostomatitis herpes. Asiklovir adalah
Penderita gingivostomatitis vaksin yang dapat mengurangi resiko
dianjurkan untuk tetap meminum air perkembangan dan penyebaran virus
seperti biasa untuk menghindari dehidrasi. herpes ke anggota tubuh lainnya, obat ini
Pusing atau sakit kepala ringan, mual, tidak bisa mematikan virus sepenuhnya.
perubahan warna urine, frekuensi buang Asiklovir bekerja mengakhiri
air kecil berkurang, bibir, lidah dan perpanjangan rantai DNA pada virus.
tenggorokan kering merupakan tanda awal Asiklovir aktif dalam sel yang terinfeksi,
dehidrasi. (The Royal Children's Hospital namun memiliki selektifitas tinggi dan
Melbourne, 2018) toksisitas minimal di jaringan lain.
Asiklovir tersedia dalam bentuk tablet dan
Penderita dianjurkan untuk sirup.
mengonsumsi makanan dalam bentuk
liquid untuk mengurangi rasa sakit saat Pemberian asiklovir pada 96 anak
makan dan menelan. Pasien juga yang memiliki gejala gingivostomatitis
dianjurkan membersihkan mulut agar tidak selama 96 jam dapat mengurangi 20%
terjadi infeksi berkelanjutan. Vitamin C sampai 50%. Luka pada mulut bagian
dan zinc juga penting untuk membantu dalam yang biasanya sembuh dalam waktu
penyembuhan. (Shah, dkk. 2014) delapan hari dapat sembuh enam hari
dengan pemberian asiklovir. Bengkak dan
Gingivostomatitis herpes akut ngiler pada anak dapat sembuh dalam 2-4
merupakan penyakit periodontal yang hari lebih cepat dan virus dapat berhenti 6
membutuhkan terapi kedaruratan. hari lebih awal. (Goldman, R. D. 2016)
Anamnesis riwayat penyakit lengkap dari
pasien seperti obat-obatan rutin, penyakit Dari beberapa riset, disarankan untuk
yang membutuhkan profilaksis dan riwayat memberikan vaksin asiklovir hanya dalam
alergi dapat membantu pemberian dosis 72 jam pertama munculnya gejala. Dosis
obat. Terapi dapat dilakukan dengan yang direkomendasikan adalah 40 sampai
menghilangkan gejala, mengeliminasi 80 mg/kgBB per hari, tiga atau empat kali
sehari selama 7 hari. (Goldman, R. D. Selain asiklovir, obat kumur juga
2016) diperlukan untuk menghilangkan rasa
terbakar dalam mulut. Obat kumur hanya
Asiklovir umumnya aman untuk diberikan kepada anak yang sudah agak
pasien imunokompromi seperti penderita besar sehingga resiko obat tertelan lebih
AIDS, penerima transplantasi organ, dan sedikit. Paracetamol juga bisa diberikan
pasien kemoterapi. Beberapa efek samping jika gingivostomatitis disertai demam.
dari asiklovir adalah mual, muntah, dan (Mohan, dkk. 2013)
sakit kepala. Efek samping parah seperti
tremor, halusinasi, dan kejang-kejang Penderita juga dianjurkan untuk
sangat jarang ditemukan. Namun, pada tidak mengonsumsi makanan manis secara
beberapa kondisi asiklovir tidak bekerja berlebihan. Gula dapat memicu
23
secara sempurna dan tidak memberikan eksaserbasi . Makanan manis seperti
efek penyembuhan. (Shah, dkk. 2014) permen dapat menyebabkan lesi/luka
gingivostomatitis berulang.
Meskipun asiklovir aman
dikonsumsi oleh penderita penyakit lain,
tetap perlu memberitahu dokter agar dapat
memberikan dosis yang tepat dan Pembahasan
meminimalisir resiko komplikasi. Ada Gingivostomatitis herpes adalah
beberapa obat yang tidak dapat dikonsumsi inflamasi/peradangan pada mulut bagian
bersamaan dengan asiklovir, seperti dalam dan gusi ditandai dengan eritema,
probenecid dan cimetidine, karena dapat edema24, dan peradangan pada bagian
meningkatkan kadar asiklovir dalam darah. lunak dalam mulut. (Turton, M. 2017)
Asiklovir dengan rumus kimia Selain peradangan, gejala lain seperti
C8H11N5O3 dapat ditemui dengan merek demam, pusing, mual, dan kontipasi juga
dagang zovirax. Penggunaan asiklovir sering terjadi pada tahap awal infeksi.
harus dengan resep dokter. Berbeda dengan gingivostomatitis
pada umumnya, penyebab
gingivostomatitis herpes ini adalah virus
herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Virus
herpes simpleks tipe 1 hanya menyerang
manusia, khususnya oral. Penyakit ini
sangat menular, karena disebabkan oleh
virus. Penularannya adalah dengan cara
kontak langsung dengan penderita
gingivostomatitis herpes pada bagian yang
terinfeksi virus. Jika bagian pada penderita
yang terinfeksi mengalami kontak
langsung dengan bagian yang dapat
23
Eksaserbasi : meningkatnya rasa sakit
Gambar 3. Struktur kimia asiklovir 24
Edema : kondisi kelebihan cairan berair yang
terkumpul dalam rongga atau jaringan tubuh
menjadi host cell (sel inang), maka
penularan akan terjadi dengan mudah
meskipun penerima memiliki daya tahan
tubuh normal.