Anda di halaman 1dari 7

JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

 Eksperimental: adanya interfensi atau perlakuan pada subyek


Karakteristik eksperimental
o Memanipulasi atau mengubah suatu keadaan tertentu
o Mengontrol variabel, yaitu mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika
berlangsungnya manipulasi
o Mengukur dan mengamati hasil manipulasi

1. Murni atau laboratorium


- Variable dibuat oleh peneliti
- Contoh: perbedaan efektivitas ekstrak daun mangroove dengan sodium
bikarbonat 5% terhadap penurunan candida albican pada perendaman nilon
thermoplastic

2. Quasi atau semu


- Jenis penelitian kausal komparatif yaitu penelitian yang dilakukan sebagai upaya
untuk melihat hubungan sebab akibat dua variabel
- Subyek pasti manusia
- Kelompok subyek tidak dibuat (sudah dari sananya), misalnya: hubungan
menyikat gigi yang mengandung herbal terhadap penurunan skor debris
 Grup kontrol  tidak menggunakan pasta gigi mengandung
herbal
 Grup pembanding  menggosok gigi dengan pasta gigi herbal

 Observasional: hanya mengamati tanpa ada perlakuan subyek


1. Deskriptif
- hasil penelitian yang diperoleh antara lain berupa data distribusi frekuensi
dalam bentuk prosentase atau proporsi, rata2, dll
- Tidak terdapat hipotesis
- Hanya gambaran tidak ada hubungan sebab akibat
- Contoh: “gambaran tingkat karies di daerah …..”
2. Analitik
- terdapat dua variable, terdapat variable pengaruh dan variable terpengaruh.
Variable pengaruh bukan dibuat oleh peneliti
- hanya mengevaluasi ada/tidaknya hubungan
- desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana dan mengapa
suatu fenomena terjadi melalui analisis statistik korelasi (menguji
hubungan/pengaruh) antara faktor sebab dan faktor akibat
- dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh sehingga diperlukan hipotesis
harus mellaui uji hipotesis atau statistik, contoh: cros sectional, cohort, case
control

a) CROSS SECTIONAL
- variabel pengaruh dan terpengaruh diukur pada titik waktu yang sama
- suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor2
risiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
- contoh: “ hubungan tingkat pengethuan orang tua tentang kesehatan gigi
dan mulut dengan status karies gigi anak”
- KELEBIHAN (+): Hanya memerlukan 1 kali pengukuran, Mengurangi subyek
penelitian keluar dari penelitian, Lebih murah dan singkat, Hasil mudah
didapat
- KEKURANGAN (-): Sulit untuk mengontrol variable perancu, Membutuhkan
subyek penelitian yang besar memungkinkan salah interpretasi, banyak
variasi individu yang tidak terduga.

b) COHORT
- penelitian prospektif yaitu penelitian yang akan dipelajari,
diidentifikasi dahulu kemudian diikuti kedepan secaraa prospektif
timbulnya efek yaitu untuk peenyakit atau salah satu indikator status
Kesehatan
- cohort ada 2 yaitu; retrospective dan prospective
- RETROSPECTIVE adalah kelompok terpapar dan tidak terpapar diteliti
di masa lalu, outcome muncul di masa sekarang
- PROSPECTIVE adalah kelompok terpapar dan tidak terpapar diteliti di
masa sekarang, outcome muncul di masa yang akan dating
- Contoh: “pengaruh merokok terhadap kejadian kanker mulut” (subyek
dikelompokkan menjadi perokok dan bukan perokok  follow up 5-10 thn
 kejadian kanker mulut)
- KELEBIHAN: Banyak variable yang dikendalikan, Dapat menyimpulkan
suatu hubungan kausal, Dapat menghitung prevalensi, insidensi, dan
besarnya risiko, efek yang didapatkan lebih jelas dan efek bisa positif dan
negative
- KEKURANGAN (-): Bisa menghabiskan waktu yang lama, Kemungkinan
subyek penelitian drop, Relative mahal, Hanya dapat meneliti 1 faktor risiko,
masalah etika

c) CASE CONTROL
- dimulai dari adanya efek/outcome
- Penelitian analitik menyangkut bagaimana factor resiko dipelajari dan
menggunakan pendekatan retrospektif
- penelitian diawali dengan kelompok kasus dan kelompok kontrol,
kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada tidaknya
hubungan sebab akibat, terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji
secara statistic
- Contoh: “ faktor-faktor yang berhubungan dengan status karies gigi anak
usia prasekolah” (peneliti mencari subyek yang awalnya sudah mengalami
karies tanpa intervensi dari peneliti  lalu peneliti meberi kuisioner kepada
orang tua untuk mengetahui frekuensi sikat gigi, konsumsi karbohidrat, dan
cara sikat gigi yang dilakukan.)
- KELEBIHAN (+): Secara etika lebih aman karena sudah terjadi, bisa
mengetahui beberapa faktor risiko, subjek penelitian dibutuhkan tidak
terlalu banyak, cukup murah, hasil dapat diperoleh dengan cepat
- KEKURANGAN (-): Bisa menimbulkan bias karena berdasarkan ingatan
subyek, sering terjadi bias, validasi informasi sukar diperoleh dan tidak
dapat dipakai untuk menentukan lebih dari satu variabel dependen,
sulit menentukan kontrol, lebih banyak variable yg tidak dapat
dikendalikan , terbatas pd outcome tunggal
CARA PEMILIHAN SAMPEL ATAU SUBYEK
 Probability Sampling: tiap subyek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
terpilih/tidak terpilih sbg sampel
1. simple random sampling : dari seluruh subyek dalam populasi ditentukan besaran
sampel sesuai perhitungan, lalu tiap-tiap subyek diberi nomor dan dipilih sebagian
sampel lalu dengan bantuan tabel angka random menggunakan program computer
2. systematic sampling : setelah dilakukan penomoran subyek kemudian ditentukan tiap
subyek dengan nomor kesekian yang dipilih sebagai sample. Untuk populasi yg
bersifat dinamis. Contoh: subyek penelitian adalah pasien rawat jalan sebuah RS
nomor antrian 1 hingga 10 dilakukan random sampling  setlah didapatkan hasil
missal 8 maka yang menjadi subyek peneilitian adalah 18, 28, dst (disesuaikan dgn
intervalnya.)
3. stratified random sampling : sampel dipilih secara acak untuk setiap strata kemudian
digabungkan menjadi satu sample. Variable yg digunakan untuk stratifikasi : gender,
usia, ras, status gizi, lokasi penelitian. Proportionate yaitu jumlah kelompok/total
buyek= hasil subyek sampel. Non-proportionate: banyaknya sampel yg dibutuhkan
dibagi rata terhadap semua kelompok yang ada. Contoh: untuk menilai kepuasan
fasilitas RS bangsal VIP terdapat 10 orang, kelas 1 trdpt 30 orang, kelas 2 trdpt 40
orang, dan kls 3 trdpt 20 orang. Apabila akan diambil sampel 20 orang maka utnuk
proportionate diambil 2 orang VIP, 6 orang kls1, 8 orang klas2, dan 4 orang klas3.
Namun, untuk yang non-proportionate diambil 5 orang tiap kelompok.
4. cluster sampling : sample dipilih secara acak pada kelompok individu dalam populasi
yang terjadi secara alamiah. Contoh: penelitian di sebuah Kabupaten namun sample
yang dibutuhkan hanya sedikit  wilayahnya dibagi perkelurahan  random
sampling kelurahan yg akan dipilih.

 Non- Probability Sampling: subyek tidak memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih/tidak
terpilih sebagai sampel
1. convenient sampling : cara termudah sekaligus terlemah untuk menarik sampel.
Sampel diambil tanpa sistematik tertentu
2. judgmental sampling : peneliti memilih responden berdasarkan pertimbangan
subyektif dan praktis bahwa responden tersebut dapat memberikan informasi yang
memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian
3. snowball sampling : metode pengambilan sample dengan secara berantai.
Pengambilan sample dalam suatu jaringan/rantai hubungan yang menerus. Sample
yang diinginkan langka, bersifat mengelompok
4. quota sampling : teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang
memiliki ciri tertentu sampai jumlah quota yang diinginkan
5. consecutive sampling : sebuah subyek yang datang berurutan dan memenuhi kriteria
pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan
terpenuhi

JENIS ALAT UKUR PADA PENELITIAN


 Penelitian observasional: alat ukur menggunakan kuesioner, bisa dilakukan
wawancara secara langsung, checklist tingkatan kooperatif berdasalkan frame
behavioral scale, biasanya menggunakan variabel index (misal index periodontal)
 Penelitian eksperimental: menggunakan alat ukur mekanikal, seperti uji kekerasan
atau daya tarik bahan, bisa menggunakan bahan kimiawi/reagen, biologi molekuler,
VARIABEL PENELITIAN

 Variabel dependen/terikat: variabel yg dipengaruhi atau yg menjadi akibat karena


adanya varabel bebas/v.independen
 Variabel independen/ bebas: variabel yg mempengaruhi atau yg menjadi sebab
terjadinya perubahan atau timbulnya v.dependen
 Variabel kontrol: variabel yang dikendalikan/dibuat konstan sehingga hubungan v.
independen dan v.dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yg tidak diteliti
 Contoh: perbedaan nilai kekasaran permukaan resin komposit dengan polishing one
step dengan multi step. Variable dependen  kekasaran permukaan. Variable
independent jenis RK, jenis alat polishing. Variable kontrol  panjang gelombang
polimerisasi

ANALISIS STATISTIK

a. Uji normalitas: biasanya untuk statistik deskriptif


Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data tersebut terdistribusi normal
atau tidak, lalu data dapat dideteksi dengan level plot grafik histogram. Salah satu
untuk uji normalitas adalah uji kolmogorov-smirnov
 Uji normalistas deskriptif ada 2:
1) Stem and Leaf
2) Histogram
 Ujji normalitas analitik
1) kolmogorov-smirnov: sampel >50.
2) Shapiro wilk: sampel <50

b. Uji homogenitas: jika distribusi data normal menggunakan one way ANOVA, jika
data distribusi tidak normal menggunakan uji non parametrik dengan kruskalwallis.
1) Uji Bartlet : digunkaan untuk menguji ukuran dengan cuplikan yg sama maupun
tidak sama untuk tiap langkah
2) Uji Harley Pearson: digunakna untuk menguji ukuran yg cuplikan yg sama

Untuk menguji normal/tidaknya distribusi data


1. Box plot jika median terletak persis si tengah box plot maka distribusi data normal
2. Stem and leaf
3. kolmogorov-smirnov
4. plot : jika data tersebat di sekeliling garis maka normal
5. kurtosis dan skewnes: jika rasio kurtosis/peruncingan dan skewnes atau kemiringan
berada diantara -2 sampai +2 maka distribusi data adalah normal

Berdasar…
a. Deskriptif
b. Median: nilai tengah dari data yg telah diurutkan
c. Modus: nilai yg sering muncul atau yg memiliki frekuensi paling tinggi
d. Mean: nilai rata2 dari seluruh data yg ada
e. Prevalensi: proporsi orang yg sakit dalam satu populasi pada periode waktu tertentu
f. Insidensi: kasus baru yg berdapat pada sebuah populasi
g. Analitik: ANOVA
ANOVA: merupakan analisis yang memungkinkan menguji hipotesis perbandingan
lebih dari 2 kelompok.
Berdasarkan variabel:
a. Univariat: hanya ada 1 pengukuran atau variabel untuk n sampel, contoh alat analisis
seperti uji T, uji F < ANOVA
b. Bivariat: Objek kajian pada 2 variabel
c. Multivariat: objek kajian pada 2 variabel atau lebih. Dimana ada 2/lebih pengukuran
untuk n sampel. Alat analisis ada regresi dan korelasi

Digolongkan menjadi 2
a. Statistik deskriptif: kumpulan kegiatan yg mencakup tentang pengumpulan data,
pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk yang baik
b. Statistik inferensial: alat bantu mengolah data, menganalisis data, menarik
kesimpulan, dan membuat keputusan. Dibagi 2:
1) Parametrik: berhubungan dengan inferensi statistik yg membahas parameter2
populasi seperti rata2, proporsi, dll, ciri2nya jenis data interval/ratio serta
distribusi data/populasi adalah normal/mendekati normal
- Uji T: digunakan untuk menguji signofikansi dalam 1 kelompok sampel atau 2
kelompok sampel. 1 kelompok sampel  one sample T test. Untuk 2 kelompok
sampel dibedakan menjadi 2, independen sampel T test dan paired T test
- ANOVA: ada 2
a) One way ANOVA: variabel terpengaruh dan variabel pengaruhnya hanya
satu
b) Two way ANOVA: 1 variabel pengaruh dan 2 v. terpengaruh
- Regresi: digunakan untuk memprediksi hubungan antara v.dependen dan
independen. Variabel mana yg memiliki pengaruh signofikan dalam penelitian
- Korelasi: mencari hubungan antara 2 variabel yg bersifat kuantitatif,
hubungannya bisa berupa sbab akibat atau hanya kebetulan
- Analisis jalur: untuk menganalisis sebab akibat yg terjadi pada regresi berganda
jika variabel bebasnya itu mempengaruhi variabel terikat baik secara langsung
maupun tidak langsung
2) Non parametrik: berhubungan dnegan inferensi statistik yg tidak membahas
parameter2 populasi, ciri2nya: jenis data nominal/ordinal serta ditribusi
data/populasi tidak diketahui atau bisa disebut tidak normal
- Mann Whitney test: jika memmbandingkan 2 kelompok variabeldengan skala
ordinal. Bia sebagai pengganti independen sampel t test jika data tidak normal
- Chi square Test: slah satu jenis uji non parametris yg dilakukan pada 2 variabel
dimana skala data 2 variabel dalam bentuk nominal

Anda mungkin juga menyukai