PSIKOLOGIS
BENCANA
REAKSI STRES PADA BENCANA
◦ Untuk membantu orang yang selamat kita harus menyadaribahwa kebanyakan reaksi stres terhadap bencana
adalah normal.
◦ Reaksi stres yang ringan sampai sedang dalam situasi darurat dan fase awal dari bencana prevalensinya tinggi
karena orang-orang yang selamat (keluarganya, komunitasnya, dan anggota penyelamat) betul-betul
memahami bahaya yang dahsyat yang berhubungan dengan peristiwa bencana.
◦ reaksi biopsikososial setelah bencana yang terjadi pada individu dan komunitas berbentuk pola yang dapat
diramalkan secara relatif antara 18 sampai dengan 36 bulan sejak terjadinya bencana
KLASIFIKASI REAKSI STRES
BENCANA
◦ 1. Reaksi Stres Emosional
◦ 2. Reaksi StresFisik
◦ 3. Reaksi Stres Kognitif
◦ 4. Reaksi Stres Perilaku
1. Reaksi Stres Emosional
◦ Reaksi stress pada bencana yang dapat dilihat dari aspek
emosional meliputi: lumpuh mental, gangguan tidur, ingat
kembali rasa ketakutan, ketakutan merasa sendiri, merasa
asing, gelisah depresi, marah, rasa berdosa karena bertahan
hidup.
2. Reaksi Stres Fisik
◦ Reaksi stress fisik pada bencana ditunjukan dengan keluhan seperti: sakit
kepala, lemas di kaki – tangan, merasa lelah, tenggorokan serak, nyeri otot,
nyeri dada, mual, diare, kurang nafsu makan, gangguan pernafasan, menggigil,
kepala terasa panas, kedinginan, gemetar, pusing serasa berputar, kesemutan,
alergi, influenza.
◦ Ini menunjukkan berbagai macamreaksi stress fisik. Dari gejala-gejala di atas
ini, dapat dipahami bahwa reaksi-reaksi tersebut dapat menyebar ke seluruh
tubuh.
3. Reaksi Stres Kognitif
◦ Reaksi stress kognitif pada bencana antara lain: susah
berkonsentrasi, daya pikirnya lumpuh, kacau, apatis, kehilangan
ingatan jangka pendek, kemampuan mengambil keputusan dan
pertimbangan menurun, tidak dapat menentukan pilihan dan urutan
prioritas.
4. Reaksi Stres Perilaku
◦ Reaksi stress perilaku pada bencana adalah kemarahan meledak, tingkah laku
yang berlebihan/kekerasan, menarik diri dari pergaulan sosial (menyendiri),
frekuensi minum minuman keras dan rokok meningkat, berperilaku seperti
anak kecil, berkelahi, bermasalah dengan anggota keluarga, terisolasi dari
masyarakat/komunitas, anoreksia (mnolak makan dan bulimia (makan
berlebihan). Ini menunjukkan berbagai macam reaksi stres perilaku.
◦ Begitu banyaknya reaksi stress pada bencana, maka kita sebagai perawat harus
dapat membantu mengatasi masalah para korban bencana. Berikut adalah
uraian tentang penanganan terhadap reaksi stress.
PENANGANAN TERHADAP REAKSI STRES
◦ Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah stress pada bencana yaitu:
◦ 1. Menceritakan pengalaman bencana diri sendiri dan mendengarkan pengalaman orang lain
◦ 2. Mencurahkan perasaan jangan memendamnya
◦ 3. Bernafas dalam rileks, kontak fisik
◦ 4. Lakukan olahraga dan mengendorkan ketegangan
◦ 5. Mencari kesenangan/hobi
◦ 6. Jangan menghibur hati dengan minuman keras
◦ 7. Gizi seimbang
◦ 8. Membuat perencanaan dan tidak memaksakan diri
◦ 9. Tidak menyalahkan diri sendiri
◦ 10. Tidak menanggung kesedihan sendirian
◦ 11. Meminta pertolongan.
RESPON PSIKOLOGIS PADA BENCANA
◦ Respon psikologis individu dan masyarakat terkait bencana melewati fase
predisaster, impact/inventory, Heroik, Honeymoon, disillusionment dan
reconstruction. Mari kita ikuti penjelasan di bawah ini.