Anda di halaman 1dari 12

PERAN PEMERINTAH DALAM

PENANGGULANGAN BENCANA

DI SUSUN OLEH :

DWI ISTUTIK 19.0603.0032

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PARALEL

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


MAGELANG

TAHUN 2020
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar. Berdasarkan letak
astronomis, Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT. Artinya,
berdasarkan letak astronomis tersebut, Indonesia adalah negara dengan karakteristik iklim
tropis. Sedangkan letak geografis yaitu letak berdasarkan posisi atau letak sebenarnya di
permukaan bumi.
Berdasarkan letak geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua
samudera. Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia juga
terletak di antara dua samudera, yaitu samudera Hindia dan samudera Pasifik. Karena
letak geografisnya tersebut, Indonesia dipengaruhi oleh angin muson barat dan angin
muson timur. Akibatnya, Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan
musim kemarau.
Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah di sekitarnya, yaitu
berupa negara dan berupa samudera. ndonesia memiliki keuntungan geografis yaitu letak
wilayah yang strategis. Selain itu, Indonesia juga mempunyai wilayah yang sangat luas.
Total luas 5.193.250 km2, mencakup daratan dan lautan Luas daratan Indonesia
1.919.440 km2 Jumlah pulau 17.508 pulau Bentang panjang wilayah 3.977 mil. Luas
lautan 3.273.810 km2 Batas lautan 12 mil laut dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200
mil.
Posisi wilayah Indonesia yang berada di garis Katulistiwa dan berbentuk
Kepulauan menimbulkan potensi tinggi terjadinya berbagai jenis bencana
hidrometeorologi, yaitu banjir, banjir bandang, kekeringan, cuaca ekstrim (angin puting
beliung), abrasi, gelombang ekstrim dan kebakaran lahan dan hutan. Fenomena
perubahan iklim memberikan kontribusi terhadap peningkatan bencana hidrometeorologi.
Selain itu Indonesia mempunyai dasar negara yaitu Pancasila dan UUD 45. Dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 alinea keempat menegaskan bahwa
“Negara Kesatuan Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa".Pernyataan ini menunjukkan komitmen awal para pendiri Bangsa
Indonesia dalam melindungi, mensejahterakan dan mencerdaskan segenap bangsa
Indonesia.Komitmen awal ini sangat terkait erat dengan upaya penanggulangan bencana
agar menjadi bangsa yang sadar dan tangguh dalam mengelola risiko bencana yang
selaras dengan visi Presiden RI periode 2015-2019 yang diilhami dari Trisakti dan misi
yang tertuang dalam 9 (sembilan) agenda prioritas (Nawa Cita).
Oleh karena itu peran pemerintah dalam penangulangan bencana sangatlah
diperlukan. Dalam hal ini pemerintah perlu meningkatkan strategi dalam penanggulangan
bencana tersebut. Maka penulis disini mengambil makalah tentang peran pemerintah
dalam penanggulangan bencana.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami kemukakan dalam makalah ini
yaitu:
1. Seputar tentang bencana.
2. Landasan dasar penanggulangan bencana.
3. Tujuan penanggulangan bencana.
4. Tanggung jawab pemerintah dalam penanggulangan bencana.
5. Wewenang pemerintah dalam penanggulangan bencana.
6. Upaya penanggulangan bencana.
7. Peran pemerintah dalam penanggulangan bencana.
8. Kelebihan dan kekurangan serta solusi penangganan bencana yang dilakukan
pemerintah.

C. TUJUAN PENELITIAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang seputar bencana.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang landasan dasar penanggulangan bencana.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tujuan penanggulangan bencana.
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tanggung jawab pemerintah dalam
penanggulangan bencana.
5. Mahasiswa dapat mengetahui tentang wewenang pemerintah dalam penanggulangan
bencana.
6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang upaya penanggulangan bencana
7. Mahasiswa dapat mengetahui peran pemerintah dalam penanggulangan bencana.
8. Mahasiswa dapat mengetahui tentang kelebihan,kekurangan serta solusi ttenatang
penanganan bencana oleh pemerinta.

D. MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang
bencana dan peran pemerintah dalam menganggulangi bencana serta
kelebihan,kekurangan serta solusi terhadap peran pemerintah dalam menanggulangi
bencana.

BAB II PEMBAHASAN

A. SEPUTAR TENTANG BENCANA


1. Pengertian
Menurut Undang-undang No. 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Penanggulangan bencana atau disarter management adalah
Serangkaianupayayang meliputipenetapankebijakanpembangunanyang
berisikotimbulnyabencana, kegiatanpencegahanbencana, tanggapdarurat,
rehabilitasidanrekonstruksi(UU 24/2007).
2. Macam -macam bencana
Jenis-jenis bencana menurut Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana, yaitu:
 Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor;
 Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa non alam antara lain berupa gagal teknologi,gagal
modernisasi. dan wabah penyakit;
 Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat.
3. Faktor penyebab terjadinya bencana
Terdapat 3 (tiga) faktor penyebab terjadinya bencana, yaitu :
 Faktor alam (natural disaster) karena fenomena alam dan tanpa ada campur
tangan manusia.
 Faktor non-alam (non-natural disaster) yaitu bukan karena fenomena alam
dan juga bukan akibat perbuatan manusia.
 Faktor sosial/manusia (man-made disaster) yang murni akibat perbuatan
manusia, misalnya konflik horizontal, konflik vertikal, dan terorisme.

B. LANDASAN DASAR PENANGGULANGAN BENCANA


1. UU nomer 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
Pasal 5:
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggungjawab dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Pasal 10:
Pemerintah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pasal 18:
Pemerintah Daerah membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
2. Peraturan presiden nomor 8 tahun 2008
Tentang Badan Nasional Penanggulangan BencanaStruktur OrganisasiPeraturan
Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BNPB.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana,
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana,
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga
Internasional dan Lembaga Asing Non-Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana,
serta
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana.

C. TUJUAN PENANGGULANGAN BENCANA


1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
2. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada.
3. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu,terkoordinasi, dan menyeluruh.
4. Menghargai budaya lokal
5. Membangun partisipasi dan kemitraan public serta swasta.
6. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawaan.
7. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

D. TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA


Tanggung jawab pemerintah pusat adalah:
1. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan
program pembangunan.
2. Perlindungan masyarakat dari dampak bencana.
3. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara
adil dan sesuai dengan standar pelayanan minimum.
4. Pemulihan kondisi dari dampak bencana.
5. Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang memadai.
6. Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai.
7. Pemeliharaan arsip/dokumenotentik dan kredibel dari ancaman dan dampak bencana.
Pemerintah Daerah mempunyai tanggung jawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana meliputi:
1. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana sesuai
dengan standar pelayanan minimum.
2. Perlindungan masyarakat dari dampak bencana.
3. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan
program pembangunan. Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang memadai.

E. WEWENANG PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA


Wewenang pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana adalah:
1. Penetapan kebijakan penanggulangan bencana selaras dengan kebijakan
pembangunan nasional.
2. Pembuatan perencanaan pembangunan yang memasukkan unsur-unsur kebijakan
penanggulangan bencana.
3. Penetapan status dan tingkatan bencana nasional dan daerah.
4. Penentuan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan negara lain,
badan-badan, atau pihak pihak internasional lain.
5. Perumusan kebijakan tentang penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber
ancaman atau bahaya bencana.
6. Perumusan kebijakan mencegah penguasaan dan pengurasan sumber daya alam yang
melebihi kemampuan alam untuk melakukan pemulihan.
7. Pengendalian pengumpulan dan penyaluran uang atau barang yang berskala nasional.

Pemerintah Daerah juga mempunyai wewenang dalam penyelenggaraan


penanggulangan bencana, meliputi: Penetapan kebijakan penanggulangan bencana pada
wilayahnya selaras dengan kebijakan pembangunan daerah. Pembuatan perencanaan
pembangunan yang memasukkan unsur-unsur kebijakan penanggulangan bencana.
Pelaksanaan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana denga provinsi dan
atau kabupaten atau kota lain. Pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai
sumber ancaman atau bahaya bencana pada wilayahnya. Perumusan kebijakan
pencegahan penguasaan dan pengurasan sumber daya alam yang melebihi kemampuan
alam pada wilayahnya. Pengendalian pengumpulan dan penyaluran uang atau barang
yang berskala provinsi, kabupaten atau kota.

F. UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA


1. Mitigas dapat juga diartikan sebagai penjinak bencana alam, dan pada prinsipnya
mitigasi adalah usaha-usaha baik bersifat persiapan fisik, maupun non-fisik dalam
menghadapi bencana alam. Persiapan fisik dapat berupa penataan ruang kawasan
bencana dan kode bangunan, sedangkan persiapan non-fisik dapat berupa pendidikan
tentang bencana alam.
2. Menempatkan Korban di Suatu Tempat yang Aman adalah hal yang mutlak
diperlukan. Sesuai dengan deklarasi Hyogo yang ditetapkan pada Konferensi Dunia
tentang Pengurangan Bencana, di Kobe, Jepang, pertengahan Januari 2005,
menyatakan bahwa: “Negara-negara mempunyai tanggung jawab utama untuk
melindungi orang-orang dan harta benda yang berada dalam wilayah kewenangan
dan dari ancaman dengan memberikan prioritas yang tinggi kepada pengurangan
resiko bencana dalam kebijakan nasional, sesuai dengan kemampuan mereka dan
sumber daya yang tersedia kepada mereka
3. Membentuk Tim Penanggulangan Bencana.
4. Memberikan Penyuluhan-penyuluhan.
5. Merelokasi Korban Secara Bertahap.
Upaya-upaya pencegahan ancaman alam yaitu:
1. Membuat pos peringatan bencana.
2. Membiasakan hidup tertib dan Disiplin.
3. Memberikan Pendidikan tentang Lingkungan Hidup.
G. PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Pemerintah harus menpunyai kemampuan yang cukup besar untuk mengontrol setiap
bencana yang terjadi. Kemampuan itu meliputi :
1. Perencanaan dan persiapan respons bencana,
2. Bantuan koordinasi, kebijakan rekontruksi
3. Mengatasi masalah populasi.
Pemerintah dengan sebuah pengembangan program manajemen bencana dapat
melakukan koordinasi yang baik. Berdasarkan pada hukum kemanusiaan internasional,
pemerintah nasional merupakan pihak utama yang harus merespon bencana alam.
Hal ini mengacu pada Pasal 3 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa penanggulangan bencana harus didasarkan
pada azas atau prinsip-prinsip utama anatara lain: kemanusiaan, keadilan, kesamaan
kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, keseimbangan, keselarasan dan keserasian,
ketertiban dan kepastian hukum, kebersamaan, kelestarian lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, penanggulanan bencana juga harus di dasarkan pada prinsip-prinsip praktis
sebagai berikut:
1. Cepat dan tepat,
2. Prioritas,
3. Koordinasi dan keterpaduan,
4. Berdaya guna dan berhasil guna,
5. Transparansi dan akuntabilitas,
6. Kemitraan,
7. Pemberdayaan,
8. Non-diskriminasi, dan non-proselitasi.

H. KELEBIHAN DAN KEKURAGAAN SERTA SOLUSI PENAGANAN BENCANA


YANG DILAKUKAN PEMERINTAH
Kelebihan dari peran pemerintah dalam penanggulangan bencana adalah :
1. Peran pemerintah dalam penanggulangan bencana di Indonesia sudah bagus.
2. Penanggulangan bencana baik alam ataupun non alam yang dilakukan pemerintah
sadah melaui prosedur perundang undangan yang berlaku dan berpedoman dengan
peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Kekurangan dari pemerintah dalam penanggulangan bencana di Indonesia menurut
penulis adalah sebagai berikut :
1. Kurang cepatnya penanganan pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana
dikarenakan factor letak geografis daerah-daerah di Indonesia yang merupakan
kepulauan dan masih banyak pelosok yang belum terjangkau pemerintah.
2. Penanganan bencana yang dilakukan oleh pemerintah masih menggunakan
latarbelakang partai atau golongan tertentu dimana menonjolkan golongan tersebut.
3. Kurang pemeerataan dalam pemberian bantuan bencana dikarenakan masih banyak
system nepotisme.
4. Pembeerian bantuan kurang tepat karena masih berprinsip memenuhi kebutuhan
masyarakat dimana disini dapat mengakibatkan ketidakmandirian masyarakat.
5. Masih kurangnya peralatan yang canggih untuk mendeteksi bencana.
6. Masih kurangnya tim penanggulanagan bencana.
7. Kurangnya koordinasi penanggulangan bencana dari pemerintah pusat ke daerah.
Solusi untuk pemerintah dalam penanggulangan bencana di Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Pemerintah sebaiknya meningkatkan kecepatan dalam penanggulangan bencana
dengan cara melalui jejaring dari pemerintah pusat kedaerah baik perbaikan system
informasi, system ekonomidan system lainnya.
2. Program penanganan bencana yang dilakukan pemerintah sebaiknya jangan mengatas
namakan partai ataupun golongan yang menyebabkan kesenjangan di bidang politik
sosial dan budaya.
3. Pemerataan pemberian bantuan dari pusat kedaerah lebih ditingkatkan agar tepat
memenuhi sasaran.
4. Sebaiknya pemeberian bantuan bencana jangan berfokus pada pemberian kebutuhan
dasar saja tetapi harus memberikan bantuan yang bersifat memandirikan masyarakat
dengan cara :
 Pemberian bantuan pelatihan kerja.
 Pemberian bantuan kebutuhan dasar disesuaikan dengan kebutuhan
secukupnya jangan berlebiahan.
5. Menyiapkan peralatan yang lebih untuk pendeteksi bencana.
6. Meningkatkan kemampuan tim penanggulangan bencana dengan cara pemberian
pelatiahan.
7. Meningkatkan koordinasi pemerintah daerah dan pusat dalam penanggulangan
bencana.
8. Memberikan kesmpatan kepada masyarakat dalam ikut serta dalam program
penanggulangan bencana.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/160000069/tanggung-jawab-pemerintah-dalam-
penanggulangan-bencana?page=all.
https://slideplayer.info/slide/1886287/
Vidia Reski Awalia,2015.PERAN PEMERINTAH DALAM MENANGGULANGI RESIKO
BENCANA BANJIR DI KABUPATEN KOLAKA UTARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Anda mungkin juga menyukai