Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 5

Dida aulia
Fawwaz Ramadhan
Lulu Madian
Seli Yuliani
DEFINISI

Candida merupakan jamur yang mempunyai


kemampuan untuk tumbuh dalam dua bentuk
yang berbeda yaitu blastopore (blasroconidia)
adalah bentuk fenotip yang bertanggung jawab
dalam tranmisi dan penyebaran, serta
germinated yeast. Oleh karena itu Candida
disebut jamur dimorfik (Tortora, 2001).
MORFOLOGI
Spesies Candida salah satunya Candida albicans
merupakan flora normal yang hidup pada
mukosa oral, saluran pencernaan dan vagina
Candida albicans teridentifikasi dalam biakan
spesies berbentuk sel ragi (blastospora atau
yeast), dan oval (berukuran 3-6 μm).
DAUR HIDUP
Candida albicans memperbanyak diri dengan
membentuk tunas yang akan terus memanjang
membentuk hifa semu. Candida albicans
merupakan jamur yang pertumbuhannya cepat
yaitu sekitar 48-72 jam. Kemampuan Candida
albicans tumbuh pada suhu 37˚C merupakan
karakteristik penting untuk identifikasi. Spesies
yang patogen akan tumbuh secara mudah pada
suhu 25˚C-37˚C (Komariah dan Sjam, 2012).
GAMBARAN MIKROSKOPIS
PATOGENESIS CANDIDA ALBICANS
patogenesis Candida albicans dalam rongga mulut
sebagai berikut :
 Tahap Akuisisi

Tahap akuisisi adalah masuknya sel jamur ke


dalam rongga mulut. Umumnya terjadi melalui
minuman dan makanan yang terkontaminasi
oleh Candida albicans.
LANJUTAN

 Tahap Stabilitas Pertumbuhan


Tahap stabilitas pertumbuhan adalah keadaan
ketika Candida albicans yang telah masuk
melalui akuisisi dapat menetap, berkembang,
dan membentuk populasi dalam rongga mulut.
 Tahap Perlekatan (adhesi) dan Penetrasi
Adhesi adalah interaksi antara sel Candida
albicans dengan sel pejamu yang merupakan
syarat berkembangnya infeksi. Kemampuan
melekat pada sel inang merupakan tahap
penting dalam merusak sel dan penetrasi (invasi)
ke dalam sel inang.
FAKTOR PENYEBAB KOLONISASI CANDIDA
ALBICANS

 Gigi Palsu
 Perubahan Jaringan Epitel

 Kelainan Endokrin

 Gangguan Immunitas

 Perokok
INFEKSI YANG DISEBABKAN C. ALBICANS
1. Mulut
 Thrush
 Perleche

2. Genitalia wanita
3. Genitalia pria
4. Kulit
5. kuku
PENGOBATAN KANDIDIASIS
Pemberian obat anti jamur
 Nistatin

Obat topikal berbentuk krem atau salep dipakai


pada kandidiasis kulit, sebagai suspensi pada
kandidiasis mulut dan sebagai tablet vagina
pada vaginitis. Tablet oral dipakai untuk
mengatasi enteritis dan menghilangkan Candida
dari usus dan dengan demikian mencegah
kemungkinan infeksi ulang pada kandidiasis
bentuk lainnya.
 Ketokonazol
Merupakan obat yang dapat dipakai untuk mengatasi
infeksi sitemik, karena obat ini dapat diserap oleh
usus dengan baik. Efek samping yang dapat timbul
berupa gangguan fungsi alat pencernaan ringan dan
rasa gatal bila diberikan dalam waktu yang lama.
 Klotrimazol

 Mikonazol

 Trikomisin
FAKTOR ENDOGEN
 Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina
 Kegemukan, karena banyak keringat

 Pemberian antijamur yang intensif (yang


mengubah flora bakteri normal)
FAKTOR EKSOGEN

 Kebersihan kulit
 Kebiasaan merendam kaki dalam air yang
terlalu lama dapat memudahkan masuknya
jamur
 Kontak dengan penderita, misalnya pada trush,
balanopostitis

Anda mungkin juga menyukai