Anda di halaman 1dari 21

Recurrent

Aphthous
Kelompok 4
Stomatitis (RAS)
1. Asmara’nda Dara Puspita (J520200036)
2. Olivia Permata D (J520200037)
3. Siti Maghfiroh (J520200038)
4. Regina Meillin Syahputri (J520200040)
5. Achiyyatuz Zakhiyah K. H (J520200042)
6. Afi RIzki Amalia (J520200043)
7. Muhammad Rhaufly Dwi Arga S (J520200044)
8. Khoirunnisa Ulayya A (J520200046)
9. Arinta Naila E (J520200047)
10. Nanda Nugraha A (J520200049)
0 0 Outlin
Case e
Patogenesi 09 Cara pencegahan
1
0 5 s 1 Kesimpulan &
0 Tanda klinis
Prevalensi
2 6 & gejala
0 penutup
0 0 Cara pemeriksaan
Definisi
3 7 diagnostic
& metode

04 Patofisiologi08 & perawatan


Etiologi & Rencana perawatan
0 e
1 Seorang pasien perempuan berusia 19 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi
Universitas Jember dengan keluhan sariawan di lidah sebelah kiri, mukosa
bukal kiri, dan mukosa labial bawah, terasa nyeri, dan tidak nyaman saat
makan dan tertawa. Pasien menjelaskan bahwa keluhan utama sudah
muncul 5 hari sebelum pasien datang ke rumah sakit. Ia menceritakan
sering mengalami sariawan 1 atau 2 kali dalam sebulan di tempat yang
berbeda. Dia mengobati sariawan dengan obat topikal dan konsumsi
vitamin, dan biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
03 Definisi
02 Prevalensi Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) adalah
peradangan jaringan lunak mulut yang
RAS adalah penyakit pada rongga mulut ditandai dengan lesi berupa nyeri berulang.
dengan prevalensi sebesar 5-25% dari Gejala awal RAS dapat dirasakan oleh pasien
populasi. RAS banyak terjadi pada usia 10- sebagai nyeri dan ketidaknyamanan ketika ada
40 tahun dan banyak terjadi pada wanita gerakan di sekitar ulkus.
serta individu dengan tingkat sosio Berdasarkan sumber lain menyebutkan,
ekonomi yang tinggi. RAS (Recurrent Aphthous Stomatitis) adalah
gangguan umum yang ditandai dengan ulkus
berulang terbatas pada mukosa mulut pada
pasien tanpa tanda-tanda lain dari penyakit
sistemik.
Etiolog
Belumidiketahui secara pasti, tetapi
04 Patofisiologi
Interaksi kompleks dari faktor etiologi
sejumlah faktor predisposisi dapat memicu pembentukan ulkus
dianggap berhubungan dengan RAS Klasifikasi faktor etiologi :
1. Faktor predisposisi  asosiasi HLA,
Faktor predisposisi dianggap
disregulasi imun, defisiensi nutrisi, tipe
berhubungan dengan RAS : kepribadian A
1. Trauma
2. Endocrine 2. Faktor pencetus atau pemicu 
3. Immune dysfunction Mikrotrauma, infeksi, stres bisa menjadi
4. Paparan antigen inisiasi atau pemicu faktor pembentukan
5. Factor genetic ulkus
6. Nutrisi
7. Defisiensi vitamin Pada studi lain, patofisiologi Recurrent Aphthous
8 Stress fisik atau psikologi Stomatitis (RAS) kurang lebih sama dengan erosi, yaitu
9. Infeksi terjadi kerusakan epitel hingga mencapai stratum
korneum atau basalis. Hal inilah yang membuat RAS
memiliki ciri khas nyeri dan rasa terbakar yang hebat.
05

05 Patogenesis
Keterkaitan dengan
Perjalanan Penyakit
Perjalanan Penyakit Berkaitan dengan
Imun
Terjadi immune dysregulation. Diawali dengan gejala prodromal
Imun
Terdapat beberapa respon
yang digambarkan sebagai nyeri, imun yang terjadi pada RAS
Adanya stimulus lokal dan sistemik rasa terbakar atau tertusuk selama
24-48 jam sebelum terjadi ulkus. Pada respon humoral, level dari
yang menyebabkan sel-sel epitel
IgA saliva pada pasien dengan RAS
menjadi target aksi sitotoksik
Karakteristik klinis SAR dibagi menjadi menunjukkan peningkatan pada
limfosit dan monosit sehingga sel
4 stadium, yaitu premonitory, pre- periode akut dan berkurang dalam
tersebut dihancurkan dan
ulcerative, ulcerative dan healing periode regresi dan penyembuhan
menimbulkan ulkus pada rongga
mulut
Lesi sembuh perlahan dan meninggalkan Berbagai perubahan tersebut
Histopatologi pada ulkus SAR bekas luka yang dapat mengakibatkan mengakibatkan keadaan patologis
didapatkan infiltrasi berbagai penurunan mobilitas uvula dan lidah pada sel epitel mukosa rongga
macam sel-sel inflamasi mulut, sehingga sel epitel lebih
peka teradap rangsang
Varian RAS yang tidak umum adalah
Terjadinya lesi ulserasi pada RAS tipe herpetiform (cenderung pada orang
diduga melibakan respon imun dewasa). Dengan ulkus belang kecil
seluler dengan diproduksinya sel T teersebar di sebagian rongga mulut
dan TNF-α serta leukosit lain
06 Tanda Klinis dan Gejala
RAS (Recurrent Aphthius Stomatitis) merupakan peradangan jaringan
lunak rongga mulut yang ditandai dengan
• ulkus berulang dan nyeri
• Lesi ditandai sejak dini dengan sensasi terbakar
• Saat luka terbentuk rasa sakit akan semakin parah
• Nyeri dan rasa ridak nyaman dapat timbul seiring adanya Gerakan pada
sekitar ulkus misalnya saat makan , berbicara dan menelan

Ciri ciri SAR


• Ulser tunggal / multipel terjadi secara rekursid pada mukosa mulut
• Berbentuk bulat atau lonjong
• Bebatas tegas
• Pusat nekrotik kuning keabu abuan dan tepi kemerahan
• Dapat terjadi pada anak anak – dewasa
• Berlangsung dalam 1 minggu / bulan
Tanda Klinis dan Gejala
RAS tipe minor
RAS dapat diklasifikasikan menjadi 3 Gambaran klinis
kategori menurut ukurannya • Ukuran kecil dengan diameter kurang dari 1
• Stomatitis aftosa rekuren minor cm atau biasanya sekitar 3-5mm
• Stomatitis aftosa rekuren mayor • Jumlah ulkus bisa tunggal atau multiple
• Ulkus kadang muncul bergerombol , jumlah
• Herpetiformis kurang dari 5 dan bisa sembuh sppntan tanpa
pembentukan parut dalam waktu 14 hari
Stomatitis aftosa berat
Gambaran klinis SAR tipe herpetiformis
• Ulkus lebih dalam dan lebih besar (diatas 1 cm )
Gambaran klinis
dengan bagian tengah yang nekrotik dan cekung
• Ulser kecil dengan lateral seukuran jarum
• Dapat muncul dengan durasi yang lebih lama
• Berlangsung 1-2 minggu
• Sering kambuh disertai gejala yang parah
• Dapat sembuh tanpa meninggalkan
• Nyeri
jaringan parut
• Biasanya ditemukan lebih dari satu
07 Cara pemeriksaan dan
metode diagnostic Selain itu juga hal hal yang dapat menjadi perhatian
khusus pada pemeriksaan
• Keterlibatan riwayat keluarga
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF • Frekuensi ulkus
Hal yang harus ditanyakan kepada pasien • Durasi ulkus
- PI (Present Illness) • Jumlah ulkus
- PDH ( Past Dental History) • Lokasi ulkus (non-keratinisasi atau keratinisasi
- PMH (Past Medical History) • Ukuran dan bentuk ulkus
- FH (Family History)
• Kondisi medis
- SH (Social History)
• Ulkus genital
• Masalah kulit
• Gangguan pencernaan
• Riwayat pengobatan
• Tepi ulkus
• Dasar ulkus dan jaringan sekitarnya
Cara pemeriksaan dan metode
diagnostic
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF PEMERIKSAAN OBJEKTIF
(Pemeriksaan Ektra Oral dan Intra Oral)
Biasanya pasien dengan kasus ini mengeluhkan
• rasa tidak nyaman ketika makan dan berbicara Pada kasus ini , pemeriksaan kunjungan pertama
• Rasa sakit pada mulut Pemeriksaan klinis ekstra oral ditemukan
• Tempat ulser berpindah pindah • Fisura vertikal multipel dengan kedalaman 0,5-1 mm disertai
kemerahan, deskuamasi dan nyeri
• Kejadian berulang

Pada kasus ini, pemeriksaan dilakukan


dengan perhitungan indeks massa tubuh
(IMT) diperoleh 20,36 (normal) dan pasien
menjelaskan bahwa orang tua dari pasien
tersebut memiliki riwayat sariawan
berulang
Cheilitis di labial atas dan bawah
Cara pemeriksaan dan metode
diagnostic
PEMERIKSAAN OBJEKTIF (Pemeriksaan Ektra Oral dan Intra Oral)

Pada kasus ini , pemeriksaan kunjungan pertama


Pemeriksaan klinis Intra Oral ditemukan
• dua ulkus pada sisi kiri lidah dengan diameter masing-masing ±
6 mm dan ± 8 mm, berbentuk oval,
• dasar ulkus berwarna putih kekuningan dan dikelilingi oleh
eritema, berbatas tegas dan nyeri.
• Ditemukan ulkus tunggal pada mukosa bukal kiri dan mukosa
labial bawah dengan diameter ± 2 mm dan ± 5 mm, bentuk
bulat, dasar ulkus berwarna putih kekuningan dikelilingi eritema,
berbatas tegas, dan nyeri

Stomatitis aftosa minor rekuren pada


sisi kiri lidah, mukosa bukal kiri dan labial
bawah mukosa
Cara pemeriksaan dan metode
diagnostic
PEMERIKSAAN OBJEKTIF (Pemeriksaan Ektra Oral dan Intra Oral)
Pada kasus ini , pemeriksaan kunjungan KEDUA
Pemeriksaan klinis Ekstra Oral
• Tiidak ditemukan kelainan

Pemeriksaan klinis Intra Oral ditemukan


• Ulkus pada dorsum lidah dan mukosa bukal kiri dengan
diameter± 8 mm dan ± 3 mm, bulat, dengan dasar ulkus
putih kekuningan dikelilingi oleh eritema, berbatas tegas,
dan nyeri

Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan objektif yang dilakukan


pada kunjungan kedua , pasien di didiagnosis dengan
RECURRENT APHTHOUS STOMATITIS (RAS) minor pada dorsum
Pada kunjungan kedua , lidah kiri dan
lidah dan mukosa bukal kiri
ulkus dikontrol, bukal kiri mukosa dan
mukosa labial bawah kecil dan tidak nyeri
Cara pemeriksaan dan metode
diagnostic

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan hematologi (hitung darah lengkap, kadar feritin serum , folat dan vit B)
• Pemeriksaan sitologi dengancara scarping atau dikikisnya permukaan lesi
• Pemeriksaan bakteriologi dengan cara swab dibagian lesi

METODE DIAGNOSTIK
• Evaluasi jaringan biopsi RAS menggunakan polymerase chain Reaction (PCR) untuk
mendeteksi adanya keterlibatan virus HV6 , CMV , VZV , Epstein – Barr (EBV)
• Menggunakan teknik PCR 39% lesi RAS pra ulseratid positif untuk EB-DNA , begitupun
dengan limfosit darah tepi dan serum juga positif EB-DNA
• Dalam laporan berteori bahwa limdosit dapat berfungsi sebagai reservoir untuk infeksi EBC
laten dan mendorong pelepasan virus ke dalam plasma , namun hubungan sebab akibat
antara viral load EB dan RAS tidak di evaluasi
08 Rencana Perawatan dan
Perawatan Definitive
RENCANA PERAWATAN
Kunjungan pertama
• Sariawan di sisi kiri lidah , mukosa bukal kiri, dan mukosa labial bawah
- ASEPSIS : pasien diinstruksikan untuk berkumur, dan lidah, mukosa bukal kiri, dan
mukosa labial selanjutnya dikeringkan dengan cotton roll steril.
- Sariawan diolesi dengan larutan oral anti inflamasi Aloclair yang mengandung
lidah buaya dan asam hialuronat menggunakan cotton pellet steril.
- Pasien diinstruksikan untuk tidak makan, minum, berkumur dan menjilat
mulutnya selama 20-30 menit setelah pemberian anti inflamasi.
Rencana Perawatan dan Perawatan
Definitive
Cheilitis pada bibir atas dan bawah
• Asepsis: pasien diinstruksikan untuk berkumur, dan bibir
kemudian dikeringkan dengan gulungan kapas steril.
• Bibir diolesi hidrokortison anti inflamasi topikal menggunakan
cotton pellet steril, kemudian diratakan.
• Pasien diinstruksikan untuk tidak makan, minum, menggigit
dan menjilat bibirnya selama 20-30 menit setelah aplikasi
antiinflamasi.

TERAPI UNTUK APLIKASI DI RUMAH


• Pemberian obat kumur anti inflamasi yang mengandung lidah buaya dan asam hialuronat (untuk
mengurangi peradangan dan nyeri sariawan)
• Salep OM untuk meredakan peradangan pada bibirnya
• Multivitamin becomzet yang mengandung vit B kompleks, asam folat, vit C, vit E dan zinc untuk
memperbaiki kondisi fisik pasien
.
Rencana Perawatan dan Perawatan
Definitive
RESEP YANG DIBERIKAN UNTUK PASIEN

Anjuran untuk pasien


• Makan yang bergizi dan teratur
• Menjaga kesehatan mulut
• Istirahat yang cukup
• Menggunakan dan mengonsumsi
obat sesuai resep
• Kontrol 1x minggu kemudian
Rencana Perawatan dan Perawatan
Definitive
PENATALAKSANAAN PASIEN PADA KUNJUNGAN KEDUA
Pasien menjelaskan bahwa obat kumur telah habis, maka diberikan resep obat anti
inflamasi topikal non steroid yang mengandung aloe vera dan asam hialuronat.
Resep dari penjelasan diatas adalah sebagai berikut

• Pasien di instrukstikan untuk melanjutkan aplikasi


anti inflamasi topikal pada bibir atas dan bawah
• Pasien di instruksikan untuk menjaga kesehatan
mulut, diet teratur dan istirahat yang cukup
PENGOBATAN PASIEN
• Pemberian anti inflamasi nonsteroid dan multivitamin becomzet untuk mengurangi peradangan
dan nyeri , menghilangkan faktor lokal penyebab nyeri
• Anti inflamasi yang diberikan adalah larutan oral Aloclair (aloe vera dan asam hialuronat)
• Lidah buaya memiliki sidat anti inflamasi
• Multivitamin yang diberikan kepada pasien yaitu multivitamin becomzet (mengandung vit E 30
UI untuk antioksidan), vitamin C (untuk regenerasi jaringan, metabolisme karbohidrat , sintesis
protein , lipid , kolagen dan asam folat)
• Vitamin B kompleks ( menghasilakan energi untuk sel, sistem saraf , pencernaan dan menjaga
kadar kolesterol)

PERAWATAN DEFINITIVE
• Penggunaan anti inflamasi imunosupresif topikal seperti
kortikosteroid, analgesik atau kortikosteroid sistemik
09 Cara Pencegahan
Salah satu cara untuk mencegah rekurensi SAR dengen menghindari faktor predisposisinya
• Kekurangan hematinik (zat besi,folat dan vitamin B12)
• Genetik/riwayat keluarga
• Stress
• Alergi
• AIDS

Cara pencegahan yang lain bisa juga dengan


• Konsumsi makanan bergizi secara teratur
• Selalu menjaga kebersihan miulut
• Banyak minum air putih
• Istirahat yang cukup untuk menghindari faktor predisposisi SAR
Kesimpula
n
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
• Pasien mengalami Recurrent Aphthous Stomatitis Minor.
• Kondisi ini tidak diketahui, tetapi diduga terkait dengan berbagai faktor predisposisi
seperti trauma, alergi makanan, siklus menstruasi, stres, riwayat keluarga dengan RAS,
dan faktor imunologis.
• Terapi yang diberikan adalah anti inflamasi topikal menggunakan larutan oral untuk
mengurangi inflamasi dan nyeri, multivitamin becomzet untuk meningkatkan daya
tahan tubuh. Terapi tersebut diharapkan dapat mengurangi pembengkakan ulkus
akibat peradangan dan nyeri yang diderita pasien. Selain itu, pasien juga diinstruksikan
untuk menjaga kebersihan mulut, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai