Anda di halaman 1dari 33

BAB I

INFORMASI UMUM

A. NAMA BLOK: SISTEM STOMATOGNASI

B. TUJUAN BLOK

Setelah mengikuti blok ini, mahasiswa diharapkan mampu:


1. Menjelaskan aspek wajah, rahang dan sendi rahang.
2. Menjelaskan aspek gigi.
3. Menjelaskan aspek cairan rongga mulut dan jaringan periodontal.
4. Menjelaskan aspek mukosa mulut.
5. Menjelaskan aspek teknik radiografi intraoral dan ekstraoral.

C. URAIAN BLOK

Pada blok ini mahasiswa mempelajari seluruh organ sistem stomatognasi, termasuk
didalamnya wajah, rahang dan sendi rahang, gigi, cairan rongga mulut dan jaringan
periodontal, mukosa mulut, dan teknik radiografi intraoral dan ekstraoral.
Pada modul wajah, rahang dan sendi rahang mahasiswa akan mempelajari pertumbuhan
dan perkembangan kraniofasial komplek: anatomi kepala, wajah, rongga mulut, tulang
rahang dan sendi temporomandibula; otot-otot, vaskularisasi, persarafan wajah dan rongga
mulut: otot-otot, vaskularisasi, dan persarafan sendi temporomandibula.
Selanjutnya mahasiswa akan mempelajari tentang gigi yang meliputi embriologi,
pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi desidui dan permanen sampai oklusi;
karakteristik oklusi pada periode gigi sulung dan bercampur; morfologi gigi geligi desidui
dan permanen; struktur, komposisi, histologi enamel gigi, erosi, atrisi, abrasi dan afraksi;
struktur, komposisi, histologi dentin/ pulpa komplek; struktur, komposisi dan histologi
sementum; pembentukan dan perlekatan plak pada permukaan gigi; proses pembentukan
karies ditinjau dari segi mikrobiologi; rampan karies, karies botol dan early childhood
caries.
Kemudian mahasiswa akan mempelajari cairan rongga mulut termasuk di dalamnya
kelenjar saliva dan salivasi; dinamika ekosistem rongga mulut; ligamen periodontal
(anatomi, histologi, mekanoreseptor); struktur, komposisi dan histologi tulang alveolar;
karakteristik jaringan periodontal pada anak (gigi desidui); peran fluor terhadap struktur
jaringan keras gigi; dan nyeri odontalgia.
Pada modul selanjutnya mahasiswa akan mempelajarimukosa mulut dan mastikasi,
yaitu: struktur, komposisi, histologi mukosa mulut dan gingiva,immunologi mukosa
rongga mulut, proses menua pada mukosa dan gigi, proses menua pada tulang alveolar dan
TMJ, pengunyahan, penelanan, pengecapan serta bicara.
Pada modul terakhir blok ini mahasiswa juga akan mempelajari teknik radiografi
intraoral dan ekstraoral, meliputi pembentukan sinar-X di tabung x-ray dan ruangan
operasional alat sinar-X, jenis-jenis radiografi, dan teknik foto intraoral (yaitu:periapikal,
bitewing, oklusal, faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil radiografi yang maksimal)
teknik foto ekstraoral (yaitu panoramik, sefalometri, postero-anterior, antero-posterior, dan
water’s view position), digital imaging radiography, gambaran radiografi anatomi normal
rahang atas dan rahang bawah, radiografi TMJ, prosessing film, dan kegagalan radiografi.

1
D. METODE PEMBELAJARAN:

1. Tugas Kelompok
2. Diskusi Kelompok (collaborative learning)
3. Kuliah Pakar
4. Praktikum/ Skill’s Lab
5. Sidang Pleno
6. Tugas Individual

2
BAB II
MODUL

A. PEMBAGIAN MODUL

Blok 10 terdiri atas lima modul:


Modul 1 : Tumbuh kembang wajah, rahang, dan sendi rahang
Modul 2 : Gigi
Modul 3 : Cairan rongga mulut dan jaringan periodontal
Modul 4 : Mukosa mulut dan mastikasi
Modul 5 : Teknik radiografi intraoral dan ekstraoral

MODUL 1. Tumbuh kembang wajah, rahang, dan sendi rahang

a. Tujuan Terminal Modul


Setelah mengikuti modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang
pertumbuhan dan perkembangan wajah, rahang dan sendi rahang.

b. Tujuan Khusus Modul

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:


1. Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan wajah.
2. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembanganlengkung brankial.
3. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan maksila.
4. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan mandibula.
5. Menjelaskan pengaruh genetik dan lingkungan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kraniofasial.
6. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kraniofasial kompleks.
7. Menjelaskan kelainan-kelainan rongga mulut akibat gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
Topik : Pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial kompleks

1. Menjelaskan surface anatomi kepala.


2. Mengidentifikasi bagian-bagian tulang kepala.
3. Menjelaskan anatomi jaringan lunak intra oral (bibir,pipi, vestibulum oral, palatum
lunak, lidah, dasar mulut, uvula, tonsil, fauces, orofaring).
4. Menjelaskan anatomi jaringan keras intra oral (tulang maksila, sinus maksilaris,
palatum keras , tulang mandibula).
5. Menjelaskan struktur vestibulum oral dan oral cavity proper (termasuk letak gigi,
gingiva).
Topik : Anatomi wajah, rongga mulut, tulang rahang dan sendi
temporomandibula

1. Menjelaskan origin, insersio, dan fungsi mastikasi otot.


2. Menjelaskan klasifikasi otot kepala dan leher.
3. Menjelaskan letak dan fungsi otot fasial ekspresi.

3
4. Menjelaskan letak dan fungsi otot suprahyoid dan infrahyoid.
5. Menjelaskan letak dan fungsi otot lidah, leher, palatum lunak, dan faring.
6. Menjelaskan cabang-cabang arteri karotis eksterna.
7. Menjelaskan suplai darah pada gigi-gigi maksila dan mandibula.
8. Menjelaskan suplai vena bagian dalam dan superfisial pada wajah.
9. Menjelaskan pengertian mikrosirkulasi.
10. Menjelaskan anatomi dan fungsi mikrosirkulasi
11. Menjelaskan saraf-saraf yang menginervasi rongga mulut.
12. Menjelaskan saraf trigeminalis dengan 3 divisi/ cabang.
13. Menjelaskan saraf fasialis (N. VII) yang berkaitan dengan kedokteran gigi.
14. Menjelaskan saraf glossofaringeal (N. IX) yang berkaitan dengan kedokteran gigi.
Topik : Otot-otot, vaskularisasi, dan persarafan wajah dan rongga mulut

1.Menjelaskan anatomi TMJ (jaringan keras dan lunak).


2.Menjelaskan persarafan dan vaskularisasi TMJ.
3.Menjelaskan hitologi TMJ.
4.Menjelaskan fungsi TMJ.
5.Menjelaskan otot-otot yang berperan pada pergerakan TMJ.
6.Menjelaskan proses patologis TMJ: ankilosis, dislokasi sendi temporomandibula,
trismus, dan proses menua.
Topik : Otot-otot, vaskularisasi, dan persarafan sendi temporomandibula

a. Topik Kuliah
No Topik Kode Staf Pengajar Waktu
( Jam )
1 Pertumbuhan dan BO-1.1 Dr. Ameta Primasari, 4
perkembangan kompleks drg., MDSc., M.Kes.
kraniofasial
2 Anatomi wajah, rongga BO-1.2 Yendriwati,drg., 4
mulut, tulang rahang, dan M.Kes.
sendi temporo mandibula.
3 Otot – otot, vaskularisasi, dan BO-1.3 Yendriwati,drg., 4
persarafan wajah dan rongga M.Kes.
mulut.
4 Otot – otot, vaskularisasi dan BO-1.4 Rehulina Ginting, drg., 2
persarafan sendi M.Si
temporomandibula.
Total Waktu 14

b. Topik Praktikum
No Topik Kode Penanggung Jawab Waktu
( Jam )
1 Anatomi wajah dan kepala BOP-1.1 Yendriwati,drg.,M.Kes 2
2 Anatomi maksila, mandibula, BOP-1.2 Yendriwati,drg.,M.Kes 2
dan TMJ
Total 4

4
MODUL 2. Gigi

a. Tujuan Terminal Modul


Setelah mengikuti modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang gigi
geligi.

b. Tujuan Khusus Modul

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu


1. Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi.
2. Menjelaskan perkembangan enamel (amelogenesis).
3. Menjelaskan perkembangan dentin (dentinogenesis).
4. Menjelaskan proses erupsi gigi desidui dan permanen.
5. Menjelaskan perkembangan akar gigi dansementum (sementogenesis).
6. Menjelaskan gangguan pertumbuhan dan perkembangan gigi (genetik/lingkungan).
Topik : Embriologi, pertumbuhan-perkembangan gigi desidui dan permanen
sampai oklusi

1. Menjelaskan mengenai antropoid space.


2. Menjelaskan mengenaidevelopmental space.
3. Menjelaskan mengenai hubungan molar sulung.
4. Menjelaskan karakteristik oklusi pada periode gigi bercampur.
5. Menjelaskan mengenai ugly duckling stage.
6. Menjelaskan proses erupsi dan oklusi gigi desidui.
Topik : Karakterisik oklusi pada periode gigi sulung dan bercampur

1. Menjelaskan nomenklatur gigi desidui dan gigi permanen.


2. Menjelaskan istilah bagian-bagian gigi.
3. Menjelaskan anatomi, morfologi dan fungsi gigi desidui.
4. Menjelaskan anatomi, morfologi dan fungsi gigi permanen.
5. Menjelaskan perbedaan anatomi dan morfologi gigi desidui dengan permanen.
Topik : Morfologi gigi geligi desidui dan permanen

1. Menjelaskan struktur, komposisi dan mineralisasi enamel gigi.


2. Menjelaskan proses demineralisasi dan remineralisasi jaringan keras gigi.
3. Menjelaskan enstologi enamel gigi secara histologis.
4. Menjelaskan perbedaan erosi, atrisi, abrasi, abfraksi dengan karies gigi secara
etiologi dan patogenesis.
5. Menjelaskan erosi attensi, abrasi, abfraksi terhadap terjadinya nekrose pulpa.
6. Hubungan erosi, atrisi, dengan dimensi vertikal.
Topik : Struktur, komposisi, histologi enamel gigi. Erosi, atrisi, abrasi, dan
abfraksi

1. Menjelaskan struktur, komposisi, dan mineralisasi dentin.


2. Menjelaskan dentin secara histologis.
3. Menjelaskan respon dentin terhadap stimulus.
4. Menjelaskan reaksi hipersensitif dentin
5. Menjelaskan struktur dan komposisi pulpa.
6. Menjelaskan pulpa secara histologis.
7. Menjelaskan respon pulpa terhadap stimulus.

5
8. Menjelaskan pengertian nyeri, klasifikasi nyeri dan etiologi nyeri.
9. Menjelaskan mekanisme terjadinya nyeri (teori Gate Control)
10. Menjelaskan nyeri orofasial dan nyeri neuralgia.
11. Menjelaskan proses menua pada pulpa.
Topik : Struktur, komposisi, histologi dentin/ pulpa kompleks

1. Menjelaskan fungsi fisik sementum.


2. Menjelaskan komposisi kimia sementum.
3. Menjelaskan klasifikasi sementum bdsk sel.
4. Menjelaskan histologi sementum.
5. Menjelaskan resorpsi sementum
Topik : Struktur, komposisi, dan histologi sementum

1. Menjelaskan pengertian karies.


2. Menjelaskan mekanisme terjadinya karies dari beberapa mekanisme patologi gigi.
3. Menjelaskan peranan bakteri dalam terjadinya karies.
4. Menjelaskan beberapa faktor nutrisi yang dapat mempercepat terjadinya karies.
5. Menjelaskan efek mikrobiologi karies terhadap gingiva, pulpa dan periapikal.
Topik : Proses pembentukaan karies ditinjau dari mikrobiologi

1. Menjelaskan definisi rampan karies, karies botol, dan earlychildhood caries.


2. Menjelaskan etiologi rampan karies, karies botol, dan early childhood caries.
3. Menjelaskan gambaran klinis rampan karies, karies botol, dan early childhood caries
4. Menjelaskan terapi rampan karies, karies botol, dan early childhood caries.
5. Menjelaskan pencegahan rampan karies, karies botol, dan early childhood caries.
Topik : Rampan karies, karies botol, dan early childhood caries

c. Topik Kuliah
No Topik Kode Staf Pengajar Waktu
(Jam)
1 Embriologi, pertumbuhan dan BO – 2.1 Rehulina Ginting, 4
perkembangan gigi geligi desidui drg., M.Si
dan permanen sampai oklusi.
2 Karakterisik oklusi pada periode GA -2.1 Essie Octiara, drg., 1
gigi sulung dan bercampur Sp. KGA.
3 Morfologi gigi geligi desidui dan BO – 2.2 Minasari Nasution, 4
permanen. drg., MM
4 Struktur, komposisi, dan histologi BO – 2.3 Rehulina Ginting, 2
enamel gigi. drg., M.Si
Erosi, atrisi, abrasi dan abfraksi
5 Struktur, komposisi, dan histologi BO – 2.4 Rehulina Ginting, 2
dentin/pulpakompleks drg., M.Si
6 Struktur, komposisi dan histologi BO – 2.5 Dr. Ameta Primasari, 2
sementum drg., MDSc., M.Kes.
7 Proses pembentukaan karies BO – 2.6 Minasari Nasution, 2
ditinjau dari mikrobiologi drg. MM
8 Rampan karies, karies botol dan GA – 2.2 Ami Angela 2
early childhood caries. Harahap,drg., Sp.
KGA., M.Sc.
Total 19

6
d. Topik Praktikum

No Topik Kode Penanggung Waktu


Jawab (Jam)
1 Morfologi gigi desidui dan BOP-2.1 Minasari Nasution, 2
permanen regio anterior drg., MM
2 Morfologi gigi desidui dan BOP-2.2 Minasari Nasution, 2
permanen regio posterior drg., MM
Total 4

MODUL 3. Cairan Rongga Mulut dan Jaringan Periodontal

a. Tujuan Terminal Modul


Pada akhir modul ini, mahasiswa diharapkan dapt menjelaskan tentangcairan rongga
mulut dan jaringan periodontal

b. Tujuan Khusus Modul

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:


1. Menjelaskan perkembangan embriologi kelenjar saliva.
2. Menjelaskan anatomi kelenjar saliva:
a) Kelenjar saliva mayor
b) Kelenjar saliva minor
3. Menjelaskan mekanisme pembentukan sekresi saliva
4. Menjelaskan fungsi saliva.
5. Menjelaskan kelainan pada kelenjar saliva
• Hiperfungsi kelenjar saliva(sialorrhea)
• Hipofungsi kelenjar saliva (xerostomia)
6. Menjelaskan metode pemeriksaan saliva.
Topik : Kelenjar saliva dan salivasi

1. Menjelaskan ekologi mikrobial pada rongga mulut


2. Menjelaskan habitat, mikrobiota rongga mulut pada individu yang sehat (gigi,
permukaan mukosa).
3. Menjelaskan mikrobiota rongga mulutdihubungkan dengan penyakit mulut (karies,
penyakit periodontal).
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem rongga mulut.
5. Menjelaskan faktor fisikokimia, faktor host, faktor bakteri, faktor luar.
6. Menjelaskan sistem Sekretori IgA (SIgA).
7. Menjelaskan struktur IgA, Sintesis dan transport IgA, Induksi respon sekretori IgA
(SIgA), dan fungsi biologi SigA.
8. Menjelaskan peranan SIgA pada ekologi mikrobial.
9. Menjelaskan peranan pada perlekatan bakteri, peranan IgA protease pada perlekatan
bakteri,korelasi antara SIgA dan penyakit mulut, kesehatan mulut pada pasien
dengan defisiensi IgA.
Topik : Dinamika ekosistem rongga mulut

1. Menjelaskan mekanisme pembentukan plak pada permukaan gigi.


2. Menjelaskan kolonisasi awal dalam pembentukan plak.

7
3. Menjelaskan kolonisasi bakteri dalam proses pematangan plak.
4. Menjelaskan mikroorganisme pada plak supragingiva.
5. Menjelaskan mikroorganisme pada plak subgingiva.
6. Menjelaskan peran bakteri dalam pembentukan plak menjadi kalkulus.
7. Menjelaskan metode pemeriksaan plak dan kalkulus.
Topik : Peranan mikroorganisme dalam pembentukan plak dan kalkulus

1. Menjelaskan anatomi, histologi ligamen periodontal.


2. Menjelaskan mekanisme remodeling jaringan fibroblas pada jaringan periodontal
(sementoblas, sementoklas,osteoblas, dan osteoklas).
3. Menjelaskan mikrosirkulasi dan persyarafan gingiva dan jaringan periodonsium.
4. Menjelaskan reaksi adaptasi ligamen periodontal sebagai mekanoreseptor.
5. Menjelaskan peran ligamen periodontal sebagai pendukung gigi.
6. Menjelaskan fisiologi dan histologi jaringan periodontal pada anak-anak, remaja, dan
dewasa.
Topik : Ligamen periodontal (anatomi, histologi, dan mekanoreseptor)

1. Menjelaskan komposisi biokimiawi tulang alveolar.


2. Menjelaskan histologi tulang alveolar.
3. Menjelaskan mekanisme resorpsi dan deposisi tulang alveolar.
4. Menjelaskan pembentukan osteoblas dan osteoklas.
Topik : Struktur, komposisi dan histologi tulang alveolar

1. Menjelaskan gambaran klinis jaringan periodontal normal pada anak.


2. Menjelaskan struktur jaringan periodontal pada masa gigi desidui.
Topik : Karakteristik jaringan periodontal pada anak (gigi desidui)

1. Menjelaskan peranan nutrisi dalam mempengaruhi kesehatan jaringan keras rongga


mulut.
2. Menjelaskan jenis nutrisi yang mempengaruhi kesehatan jaringan keras rongga
mulut.
3. Menjelaskan peranan nutrisi dalam mempengaruhi kesehatan mukosa mulut.
4. Menjelaskan jenis nutrisi yang mempengaruhi kesehatan mukosa mulut.
5. Menjelaskan efek samping kelebihan/ kekurangan nutrisi pada rongga mulut.
Topik : Peran nutrisi terhadap kesehatan rongga mulut

1. Menjelaskan definisi nyeri.


2. Menjelaskan etiologi nyeri.
3. Menjelaskan faktor predisposisi nyeri.
4. Menjelaskan epidemiologi nyeri.
5. Menjelaskan etiopatogenesis nyeri.
Topik : Nyeri odontalgia

c. Topik Kuliah
N Topik Kode Narasumber Waktu
o (Jam)
1 Kelenjar saliva BO- 3.1 Dr. Filia Dana T, 2
drg., M.Kes.
2. Fisiologis dan Fungsi Saliva BO-3.2 Dr. Filia Dana T, 2
drg., M.Kes.

8
3 Dinamika ekosistem rongga mulut BO-3.3 Minasari Nasution 2
drg., MM.
4 Peranan mikroorganisme dalam BO-3.4 Dr. Filia Dana T, 2
pembentukan plak dan kalkulus drg., M.Kes.
5 Ligamen periodontal (anatomi, BO-3.5 Dr. Ameta 2
histologi, mekanoreseptor). Primasari, drg.,
MDSc., M.Kes.
6 Struktur, komposisi dan histologi BO-3.6 Dr. Ameta 2
tulang alveolar Primasari, drg.,
MDSc., M.Kes.
7 Karakteristik jaringan periodontal GA-3.1 Ami Angela 1
pada anak (gigi desidui) Harahap, drg.,
Sp.KGA., MDSc.
8 Peran nutrisi terhadap kesehatan BO-3.7 Minasari Nasution, 2
rongga mulut drg., MM.
9 Nyeri odontalgia BO-3.8 Minasari Nasution, 2
drg., MM.
Total 19

d. Topik Praktikum
No Topik Kode Penanggung Jawab Waktu
( Jam )
1 Saliva dan cairan rongga mulut BOP-3.1 Dr. Filia Dana T, drg., 2
M.Kes.
2 Histologi gigi dan jaringan BOP-3.2 Dr.Ameta Primasari, 2
periodontal drg., MDSc., M.Kes.
Total 4

MODUL 4. Mukosa Mulut dan Mastikasi

Tujuan Terminal Modul


Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang mukosa mulut
dan mastikasi

Tujuan Khusus Modul

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan fungsi jaringan oral mukosa.


2. Menjelaskan klassifikasi oral mukosa.
3. Menjelaskan histologi oral mukosa (gingiva, interdental gingiva, lining mukosa,
bibir, dan lidah)
Topik : Struktur, komposisi, histologi mukosa mulut, dan gingiva.

1. Menjelaskan fungsi utama sistem imun pada rongga mulut


2. Menjelaskan mukosa rongga mulut
3. Menjelaskan gingival crevice/ celah gingival
4. Menjelaskan aktivasi respon imun rongga mulut.
5. Menjelaskan cytotoksisitas

9
Topik : Immunologi mukosa rongga mulut

1. Menjelaskan berbagai perubahan akibat proses menua


2. Menjelaskan konsep sehat & sakit
3. Pengaruh usia dapat terjadi pada: mukosa mulut dan gigi (enamel, dentin, dan pulpa)
Topik : Proses menua pada mukosa dan gigi

1. Menjelaskan tentang teori-teori umum tentang penuaan.


2. Menjelaskan tentang penuaan pada TMJ & tulang alveolar.
3. Menjelaskan tentang pengaruh penuaan terhadap perawatan kedokteran gigi.
4. Menjelaskan penuaan dini dan pencegahannya.
5. Menjelaskan penatalaksanaan umum dan gigi pada manula.
Topik : Proses menua pada tulang alveolar dan TMJ

1. Menjelaskan pengertian mastikasi


2. Menjelaskan siklus pengunyahan
3. Menjelaskan kontrol mastikasi.
4. Menjelaskan refleks mastikasi (jaw jerk reflex, jawxes, jaw unloading reflexes).
5. Menjelaskan pengertian penelanan.
6. Menjelaskan stadium penelanan.
7. Menjelaskan centra penelanan dan refleks penelanan.
Topik : Pengunyahan dan penelanan

1. Menjelaskan pengertian pengecapan.


2. Menjelaskan fungsi taste buds dalam proses pengecapan.
3. Menjelaskan mekanisme transduction pada pengecapan.
4. Mejelaskan fungsi bicara dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
5. Menjelaskan klasifikasi bunyi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
6. Menjelaskan mekanisme transduction pada pengecapan.
7. Mejelaskan fungsi bicara dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
8. Menjelaskan klasifikasi bunyi dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Topik : Pengecapan dan bicara

c. Topik Kuliah
No Topik Kode Staf Pengajar Waktu
( Jam )
1 Struktur, komposisi, BO 4-1 Yendriwati, drg., M.Kes. 2
histologi mukosa mulut dan
gingiva
2 Immunologi mukosa rongga BO 4-2 Yendriwati, drg., M.Kes. 2
mulut
3 Proses menua pada mukosa BO 4-3 Dr. Ameta Primasari,drg., 2
dan gigi MDSc., M.Kes.
4 Proses menua pada tulang BO 4-4 Dr. Ameta Primasari,drg., 2
alveolar dan TMJ MDSc., M.Kes.
5 Pengunyahan dan penelanan BO 4-5 Yendriwati, drg., M.Kes. 2

6 Pengecapan dan bicara BO 4-6 Rehulina Ginting, drg., 2


M.Si.
Total 12

10
d. Topik Praktikum
No Topik Kode Penanggung Jawab Waktu
(Jam)
1 Pengecapan/ sensasi rasa pada BOP-4.1 Rehulina Ginting, 2
lidah drg., M.Si.
Total 2

MODUL 5. Teknik Radiografi Intraoral dan Ekstraoral


Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini mahasiswa diharapkan mampumenjelaskan teknik radiografi
intraoral dan ekstraoral

Tujuan Khusus Modul


Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan sifat-sifat sinar-X.


2. Menjelaskan bagaimana terciptanya sinar-X menjadi energi radiasi.
3. Menjelaskan syarat-syarat tata letak ruangan yang harus dipenuhi sesuai dengan
aturan yang berlaku
Topik : Pembentukan sinar-X di tabung X - Ray dan Ruangan Operasional Alat
Sinar-X

1. Menjelaskan jenis-jenis radiografi.


2. Menjelaskan prinsip-prinsip teknik radiografi periapikal.
3. Menjelaskan indikasi penggunaan radiografi periapikal.
4. Menjelaskan prinsip-prinsip teknik radiografi bitewing.
5. Menjelaskan indikasi penggunaan radiografi bitewing
6. Menjelaskan prinsip-prinsip teknik radiografi oklusal.
7. Menjelaskan indikasi penggunaan radiografi oklusal.
Topik : Jenis-jenis radiografi dan teknik radiografi intraoral

1. Menjelaskan prinsip teknik radiografi periapikal secara paralel.


2. Menjelaskan indikasi radiografi periapikal dengan menggunakan teknik paralel.
3. Menjelaskan prinsip teknik radiografi periapikal secara bisektris.
4. Menjelaskan indikasi radiografi periapikal dengan menggunakan teknik bisektris.
Topik : Teknik radiografi periapikal

1. Menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui agar hasil radiografi mempunyai kontras
yang jelas.
2. Menjelaskan film yang digunakan untuk radiografi intraoral dan ekstraoral.
3. Menjelaskan sudut-sudut penyinaran untuk setiap gigi yang akan difoto.
Topik : Faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil radiografi yang maksimal

1. Menjelaskan prinsip-prinsip teknik radiografi panoramik.


2. Menjelaskan indikasi digunakannya radiografi panoramik.
3. Menjelaskan prinsip teknik radiografi sefalometri.
4. Menjelaskan indikasi radiografi sefalometri.
5. Menjelaskan prinsip-prinsip teknik radiografi postero-anterior.

11
6. Menjelaskan indikasi radiografi postero-anterior.
7. Menjelaskan prinsip-prinsip teknik radiografi antero-posterior.
8. Menjelaskan indikasi radiografi antero-posterior.
9. Menjelaskan prinsip teknik radiografi water’s view position.
10. Menjelaskan indikasi radiografi water’s view position.
Topik : Teknik radiografi ekstraoral

1. Menjelaskan teknik modern radiografi yang dapat dipakai di kedokteran gigi.


2. Menjelaskan pengertian radiografi digital (digital imaging radiography)
3. Menjelaskan alat-alat pada radiografi digital.
4. Menjelaskan proses kerja sistem radiografi digital.
Topik : Radiografi digital (Digital Imaging Radiography)

1. Menjelaskan keadaan normal rahang atas dan rahang bawah secara radiografi.
2. Menjelaskan keadaan patologis RA dan RB secara radiografi
Topik : Gambaran radiografi anatomi normal dan patologis rahang atas dan
rahang bawah

1. Menjelaskan keadaan normal TMJ secara radiografi.


2. Menjelaskan keadaan patologis TMJ secara radiografi.
3. Menjelaskan teknik radiografi TMJ.
Topik : Gambaran radiografi anatomi normal dan patologis serta teknik
radiografi TMJ

1. Menjelaskan proses film yang sudah disinari menjadi gambaran yang dapat dibaca.
2. Menjelaskan cara prosesing film dengan menggunakan kamar gelap.
3. Menjelaskan cara prosesing film dengan menggunakan mesin prosesor otomatis.
4. Menjelaskan cara prosesing film dengan menggunakan cara injeksi.
Topik : Prosesing film

1. Menjelaskan kegagalan-kegagalan hasil radiografi.


2. Menjelaskan hal-hal yang menyebabkan kegagalan yang mungkin terjadi pada saat
pembuatan radiografi di ruang operasional.
3. Menjelaskan hal-hal yang menyebabkan kegagalan yang mungkin terjadi pada saat
melakukan prosesing film.
Topik : Kegagalan radiografi

c. Topik Kuliah
No Topik Kode Staf Pengajar Waktu
(Jam)
1 Pembentukan sinar-X di tabung X- RD-5.1 Dewi Kartika, drg., 1
Ray. MDSc
Ruangan operasional alat sinar-X
2 Jenis-jenis radiografi RD-5.2 Dr. Trelia Boel, drg., 1
Teknik radiografi intraoral M.Kes., Sp.RKG(K)
3 Teknik radiografi periapikal RD-5.3 Dr. Trelia Boel, drg., 1
M.Kes., Sp.RKG(K)
4 Faktor-faktor yang berhubungan RD-5.4 Dr. Trelia Boel, drg., 1
dengan hasil radiografi yang M.Kes., Sp.RKG(K)

12
maksimal
5 Teknik radiografi ekstraoral (1-4) RD-5.5 1-2. Dr. Trelia Boel, 4
drg., M.Kes.,
Sp.RKG(K)
3. Cek Dara Manja,
drg., Sp.RKG.
4. Lidya Irani
Nainggolan,
drg., Sp.RKG (K)
6 Radiografi digital (Digital Imaging RD-5.6 Cek Dara Manja, 1
Radiograph) drg., Sp.RKG.
7 Gambaran radiografi anatomi normal RD-5.7 Cek Dara Manja, 1
dan patologis dan teknik radiografi drg., Sp.RKG.
rahang atas dan rahang bawah
8 Gambaran radiografi anatomi normal RD-5.8 Cek Dara Manja, 1
dan patologis dan teknik radiografi drg., Sp.RKG.
TMJ
9 Prosessing film RD-5.9 Lidya Irani 1
Nainggolan,
drg., Sp.RKG (K)
10 Kegagalan Radiografi RD- Lidya Irani 1
5.10 Nainggolan,
drg., Sp.RKG(K)
Total 13

d. Topik Skill’s Lab


No Topik Kode Penanggung Jawab Waktu
( Jam )
1 Radiografi intraoral RDP-5.1 Dr. Trelia Boel, drg., 3
M.Kes., Sp.RKG(K)
2 Prosesing intraoral RDP-5.2 Dr. Trelia Boel, drg., 3
M.Kes., Sp.RKG(K)
3 Interpretasi intraoral RDP-5.3 Dr. Trelia Boel, drg., 3
M.Kes., Sp.RKG(K)
4 Interpretasi kasus RDP-5.4 Dr. Trelia Boel, drg., 3
M.Kes., Sp.RKG(K)
Total 12

13
B. TOPIC TREE MODUL

SISTEM STOMATOGNASI

Gigi Cairan Rongga Mulut


Wajah, Rahang dan
Sendi Rahang (CRM) dan Jaringan
1. Embriologi, pertumbuhan dan Periodontal
perkembangan gigi geligi
desidui dan permanen sampai 1. Kelenjar saliva dan
1. Pertumbuhan dan salivasi.
oklusi
perkembangan 2. Dinamika ekosistem
kraniofasial 2. Karakteristik oklusi pada
komplek periode gigi sulung dan rongga mulut.
2. Anatomi wajah, bercampur 3. Peranan mikroorganisme
rongga mulut, 3. Morfologi gigi geligi desidui dalam pembentukan plak
tulang rahang dan dan permanen. dan kalkulus
sendi 4. Struktur, komposisi, histologi 4. Ligamen periodontal
temporomandibula. enamel gigi. Erosi, atrisi, abrasi (anatomi histologi,
3. Otot – otot, dan abfraksi. mekanoreseptor).
vaskularisasi dan 5. Struktur, komposisi, histologi 5. Struktur, komposisi,
persarafan wajah dentin/ pulpa komplek. histologi tulang alveolar
dan rongga mulut. 6. Struktur, komposisi, histologi 6. Karakteristik jaringan
4. Otot – otot, sementum periodontal pada anak
vaskularisasi dan 7. Proses pembentukan karies 7. Peran nutrisi terhadap
persarafan sendi ditinjau dari segi mikrobiologi kesehatan rongga mulut
temporomandibula 8. Rampan karies, karies botol, 8. Nyeri odontalgia.
early childhood caries

Mukosa mulut dan Mastikasi Teknik Radiografi Intraoral dan Ekstraoral

1. Struktur, komposisi, histologi 1. Pembentukan sinar-X di tabung X-Ray dan


mukosa mulut dan gingiva ruangan operational alat sinar X.
2. Immunologi mukosa rongga 2. Jenis-jenis radiografi dan teknik radiografi
mulut intraoral.
3. Proses menua pada mukosa dan 3. Teknik radiografi periapikal
gigi 4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil
4. Proses menua pada tulang radiografi yang maksimal.
alveolar dan TMJ 5. Teknik radiografi ekstraoral
5. Pengunyahan dan penelanan 6. Radiografi digital (Digital imaging
6. Pengecapan dan bicara. radiograph).
7. Gambaran radiografi anatomi normal dan
radiografi rahang atas dan rahang bawah
8. Gambaran radiografi anatomi normal dan
radiografiTMJ.
9. Prosessing film.
10. Kegagalan radiografi.

14
C. SKENARIO PEMICU
Blok 10 mempunyai lima pemicu, yaitu :
Pemicu 1 : Langit-langit adikku terbelah...
Pemicu 2 : Kenapa ada benjolan di gusi anakku
Pemicu 3 : Bau mulut tidak sedap....
Pemicu 4 : Mengunyah kok susah ya!
Pemicu 5 : Gigiku sakit

Pemicu dan Learning Issue :

Pemicu 1
Nama Pemicu : Langit-langit anakku terbelah...
Narasumber : Dr. Ameta Primasari drg., MDSc., M.Kes.; Yendriwati, drg., M.Kes.;
Rehulina Ginting, drg., M.Si.
Hari/tanggal : Jumat, 11 Oktober 2019
Jam : 07.30-09.30 WIB

Seorang ibu berumur 28 tahun datang ke klinik gigi membawa anak perempuannya yang
berumur 3 bulan. Keadaan umum anak terlihat kurang berat badan, dan keluhan ibunya
anaknya tidak dapat menyusui dari dirinya dan sering keluar susu dari hidungnya,
sehingga mau minum dengan disendoki. Pemerikasaan intraoral terlihat adanya celah
pada palatum anak tersebut. Gigi geligi belum ada yang tumbuh. Bibir anak dalam
keadaan baik dan tidak terdapat celah bibir, tidak ada cacat ataupun kelainan lainnya.

Pertanyaan:
1) Jelaskan nama kelainan rahang pada kasus di atas dan jelaskan patogenesisnya.
2) Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya kelainan tersebut di atas.
3) Bagaimana mekanisme terjadinya palatum yang sempurna?
4) Bandingkan anatomi normal dengan kasus di atas.
5) Mengapa anak tersebut sulit untuk menyusui?
6) Jelaskan kelainan-kelainan malformasi pada wajah lainnya.
7) Jelaskan gangguan bicara pada kasus di atas.
8) Jelaskan dan gambarkan anatomi maksila dan mandibula, otot-otot pengunyahan,
persyarafan dan pembuluh darah pada maksila dan mandibula.
9) Apakah keadaan anak tersebut dapat diobati?
10) Persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum anak tersebut mendapat operasi
pemulihan?

Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan
dipresentasikan
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5%
Sidang Pleno:
Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitar
10-15 menit Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan
dipilih secara acak Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh
kelompok lainnya (10-15 menit) Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik
(rangkuman) dari narasumber (10-15 menit) Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno
dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan dikumpulkan paling lambat pada hari Senin,
tanggal 14 Oktober 2019 kepada Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc, M.Kes. Mahasiswa

15
yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas akan
dikurangi.

Pemicu 2
Nama Pemicu: Kenapa ada benjolan di gusi anakku...
Nara Sumber : Ami Angela Harahap, drg., Sp.KGA, M.Sc.; Essie Octiara, drg., Sp.KGA.;
Minasari, drg., MM
Hari/ Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019
Jam : 07.30 – 09.30 WIB
Skenario
Seorang ibu membawa anak perempuan yang berusia 2,5 tahun ke IKGA FKG USU,
datang dengan keluhan gigi anaknya banyak yang berlubang dan ada benjolan kecil di gusi
bagian depan. Dari hasil anamnesis, ibu memberikan ASI (air susu ibu) dengan frekuensi
kapan saja anak mau, dari lahir sampai anak berusia 2 tahun. Sekarang anak mengonsumsi
susu botol lebih dari 4ē sehari. Pemberian ASI dan susu dalam botol yang diberikan pada
malam hari sampai anak bangun pada pagi harinya. Selain pemberian susu dalam botol,
anak juga sekarang minum teh manis dengan menggunakan botol. Ibu mengatakan bahwa
enggan menyikat gigi anaknya pada malam hari sebelum tidur karena anak selalu menangis
bila akan dibersihkan giginya. Ibu hanya membersihkan gigi anak dengan kain kasa pada
pagi hari, jarang sampai pada gigi belakang, karena anak akan berontak, menangis keras
dan muntah. Hasil pemeriksaan intraoral menunjukkan:
Gigi 53, 52, 62 karies dentin pada bagian servikal mahkota dan gigi 74,85 karies dentin
pada bagian oklusal gigi.
Regio gigi 51,61 dental alveolar abses kronis karena gigi 51, 61 karies mencapai pulpa non
vital. Oral higiene buruk.
Pertanyaan.
1. Jelaskan jenis karies yang diderita anak ini.
2. Jelaskan etiologi terjadinya karies pada anak ini
3. Jelaskan fungsi gigi dan morfologi anatomi gigi 52,51,61,62 dan peran bakteri
terjadinya karies pada kasus tersebut.
4. Jelaskan mengapa kondisi rongga mulut anak bisa buruk dilihat dari aspek perilaku
orangtua.
5. Jelaskan patogenesis terjadinya dentoalveolar abses kronis pada regio gigi 51 dan
61.
6. Jelaskan hal-hal yang akan terjadi bila keadaan tersebut dibiarkan hingga terjadi
kehilangan gigi.
7. Jelaskan upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada kasus di atas

Produk:
Buat laporan kelompok mengenai permasalahan di atas. Laporan akan dipresentasikan.
Sidang Pleno:
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit
dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)
Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random.
Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari narasumber (10-15 menit)
Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpulkan paling lambat pada hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2019 kepada Ami Angela

16
Harahap, drg., Sp. KGA., MSc. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu
yang ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5%
Learning issue: :
Pertumbuhan dan perkembangan gigi hingga oklusi
Morfologi gigi
Rampan karies, karies botol dan ECC

Pemicu 3
Nama Pemicu : Bau mulut, gusi bengkak, dan gigi goyang
Narasumber : Dr. Filia Dana T, drg., M.Kes.; Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc.,
M.Kes.; Rehulina, drg., M.Si.
Hari/tanggal : Jumat/ 18 Oktober 2019
Jam : 07.30-09.30 WIB

Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun penderita DM Tipe II yang sudah dialami sejak
2 tahun yang lalu datang ke praktek dokter gigi. Pasien mengeluhkan gusi sering
mengalami pembenkakan, berdarah, hawa mulutnya yang berbau tidak sedap, gigi
goyang, mulutnya terasa lebih kering, selalu merasa haus, sering buang air kecil. Hasil
pemeriksaan intraoral, gigi 31,32, 41,42 mobility grade 2, mulutnya terasa kering, dan
kebersihan mulutnya buruk, terlihat adanya plak gigi supra dan subgingiva, gingiva
bewarna merah, mudah berdarah, dan sakit.
Untuk mendukung pemeriksaan klinis dilakukan foto rontgen, dari pemeriksaan tersebut
ditemukan adanya resesi tulang alveolar pada regio rahang bawah anterior, hasil
pemeriksaan lab didapat gula darah 300mg/dL.

Pertanyaan:
1. Jelaskan klasifikasi kelenjar saliva beserta berdasarkan ukuran dan tipe sekresi
dan kontribusinya!
2. Jelaskan patogenesis terjadinya xerostomia pada kasus tersebut!
3. Jelaskan peran TLA (Traffic Light Assassment) pada kasus di atas!
4. Jelaskan interpretasi saliva pemeriksaan laboratorium pada kasus di atas!
5. Jelaskan peran saliva pada penderita DM terhadap terjadinya kelainan kasus di
atas! (Rehulina, drg)
6. Jelaskan faktor penyebab halitosis pada kasus di atas! (Ameta, drg)

Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan
dipresentasikan
Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5%
Sidang Pleno:
Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitar 10-
15 menit
Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara
acak
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
17
Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpulkan paling lambat pada hari Selasa, tanggal 22 Oktober 2019 kepada Dr. Filia
Dana, drg., M.Kes. Mahasiswa yang tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang
ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

Pemicu 4
Nama Pemicu : Mengunyah kok susah ya!
Penyusun : Rehulina Ginting, drg, M.Si.;Yendriwati,drg., M.Kes.
Narasumber : Rehulina Ginting, drg, M.Si.; Yendriwati,drg., M.Kes.; Dr. Nindia
Sugih Arto, M.Ked (ClinPath)., Sp.PK.
Hari/tanggal : Jumat/ 25 Oktober 2019
Jam : 07.30-09.30 WIB

Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke RSGM USU ingin membuat gigi palsu
untuk mengganti gigi nya yang sudah ompong lebih kurang lima tahun yang lalu.
Pasien mengeluh susah mengunyah makanan dan akibatnya makanan sukar ditelan.
Disamping itu pasien juga merasa rahangnya sebelah bawah semakin hari semakin ke
depan, mulut terasa kering dan makanan terasa hambar. Dari pemeriksaan rongga
mulut dijumpai gigi 35,36,37,38,45,46,47,48 edentulus, gigi
14,13,12,11,21,22,23,24,34,33,32,31,41,42,43,44 atrisi insisal dengan dentin terbuka
tanpa diikuti rasa ngilu. Oklusi gigi menunjukkan pseudo klas III, dengan oklusi gigi
anterior edge to edge. Pada lidah dijumpai ada fisur-fisur yang dalam dan mukosa
lidah licin.

Pertanyaan :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mastikasi dan faktor-faktor yang


mempengaruhi mastikasi!
2. Jelaskan peran oklusi terhadap proses pengunyahan pada kasus di atas!
3. Jelaskan peran kurva van Spee terhadap proses pengunyahan!
4. Jelaskan fisiologis terjadinya sensasi rasa!
5. Jelaskan mekanisme terjadinya sensasi rasa hambar pada kasus tersebut!
6. Jelaskan mekanisme terjadi gangguan dalam proses penelanan pada kasus
tersebut!
7. Jelaskan mekanisme terjadinya atrisi,abrasi, erosi, abfraksi, dan karies!
8. Jelaskan mekanisme terjadinya xerostomia pada kasus tersebut!
9. Jelaskan mekanisme terjadinya tersier dentin yang menyebabkan gigi tidak terasa
ngilu pada kasus di atas!
10. Jelaskan posisi TMJ dan dampaknya pada kasus tersebut!

Learning issue :
1. Mastikasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
2. Penelanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
3. Pengecapan dan mekanisme pengecapan pada lidah
Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan

18
akan dipresentasikan
Sidang Pleno:
Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitas
10-15 menit
Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara
acak
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-
15 menit)
Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok
dan dikumpulkan paling lambat pada Rabu, tanggal 30 November 2019 kepada
Rehulina Ginting, drg., M.Si. atau Yendriwati, drg., M.Kes. Mahasiswa yang tidak
menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

Pemicu 5
Nama Pemicu : Gigiku sakit
Narasumber : Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG(K); Cek Dara Manja, drg.,
Sp.RKG; Minasari,drg.,MM
Hari/tanggal : Jumat/ 01 November 2019
Jam : 07.30 WIB s/d 09.30 WIB
Seorang wanita berumur 40 tahun, datang ke praktek dokter gigi mengeluhkan geraham
sebelah kanan bawah berlubang besar dan gusinya bengkak tetapi pasien tidak merasakan
sakit. Pasien ingin melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap keluhan/ penyakit
yang dideritanya.
Hasil pemeriksaan klinis oleh dokter gigi ditemukan gigi 47 non vital dan bengkak pada
gingiva, gigi 14 terlihat karies dengan pulpa yang sudah terbuka serta gigi 28 belum
erupsi.

Pertanyaan:

1. Pemeriksaan apakah yang akan anda lakukan saat pertama kali pasien datang
dengan berbagai keluhan seperti yang tertera di atas (sebelum dirujuk untuk
dilakukan pemeriksaan radiografi)?
2. Pada kasus di atas, untuk gigi 47, jenis radiografi apa yang bisa digunakan untuk
melihat keadaan tersebut danapa yang menjadi indikasi radiografi yang anda pilih
3. Apakah suspek radiodiagnosis keadaan tersebut dan bagaimana gambarannya secara
radiografi ?
4. Keadaan gigi 28 adalah embedded, jelaskan jenis-jenis radiografi yang mungkin
digunakan untuk melihat keadaan gigi 18 dan jenis mana yang dipilih serta
alasannya.
5. Ada berapa jenis radiografi yang mungkin digunakan untuk melihat kasus gigi 14
dan jelaskan teknik apa yang digunakan agar semua saluran akar untuk perawatan
saluran akar dapat terlihat.
6. Apa sajakah anatomi normal yang dapat terlihat pada radiograf periapikal gigi 47,
14 dan 28?
7. Apabila anda harus melakukan lebih dari satu kali radiografi, hal apa yang

19
menguatkan anda sehingga anda dibenarkan untuk melakukan hal ini?
8. Usaha apa yang akan anda lakukan agar pasien merasa aman akan bahaya radiasi
yang mungkin terjadi?
9. Jelaskan peran mikroorganisme dan bakteri yang dominan pada kasus abses
tersebut.

Produk:
Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan
dipresentasikan

Sidang Pleno:
Masing-masing kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan sekitas 10-
15 menit
Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan laporannya akan dipilih secara acak
Setelah presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15
menit)
Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15
menit)
Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan
dikumpulkan paling lambat pada Rabu, tanggal 12 November 2019 kepada Dr. Trelia
Boel, drg, M.Kes., SpRKG (K) atau Cek Dara Manja, drg. Sp.RKG. Mahasiswa yang
tidak menyerahkan tugas sesuai waktu yang ditentukan maka nilai tugas akan dikurangi.

Bobot penilaian:laporan diskusi kelompok sebesar 2,5%


Learning issue:
Jenis jenis radiografi
Indikasi masing masing jenis radiografi tersebut
Keuntungan dan kerugian dari radiografi tersebut
Hal hal yang menjadi faktor penentu agar hasil radiografi baik
Azas keselamatan (ALARA)
Bahaya radiasi
Anatomi rongga mulut

20
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
BIOLOGI ORAL

1. Marsh P.D. and Martin M.V., Oral Microbiology, 5th Edition. Toronto, Churchill
Livingstone-Elsevier, 2009.
2. Samaranayake L, Essential Microbiology for Dentistry, 3rd Edition. Toronto, Churchill
Livingstone-Elsevier, 2007.
3. Fachrenbach MJ. Anatomy of the Head and Neck. St. Louis Missouri, 2007 ; 182-207
4. Avery J.K. and Daniel J.C., Essentials of Oral Histology and Embriology, A Clinical
Approach. Missouri, Mosby-Elsevier, 2006.
5. Lamont R.J., Burne R,A., Lantz M.S. and LeBlanc, D.L., Oral Microbiology and
Immunology. Washington, ASM Press, 2006.
6. Bhatia R. and Ichhpujani R.L., Microbiology for Dental Students, 3rd Edition. New
Delhi, Jaypee Brothers, 2003.
7. Palmer C.A., Diet and Nutrition. New Jersey, Prentice Hall, 2003.
8. Short M.J., Head, Neck and Dental Anatomy, 3rd Edition. Kanada, Thomson-Delmar
Learning, 2002.
9. Jawetz, Melnick and Adelberg’s, Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta, Salemba Medika,
2001.
10. Marcotte H. And Lavoie M.C., Oral Microbial Ecology and the role of salivary
Immunoglobulin A. Journal of Bacteriology, March 1998, p. 71-109, vol. 62, No. 1.
11. Lavelle CLB. Applied Oral Phisiology 2nd edition. Wright – London, 1988 ; 1-11.
12. Roth GI, Colmes R. Oral Biology. St. Louis, London, 1981 ; 90-110

KEDOKTERAN GIGI ANAK

Mc.Donald RE, Avery DR and Dean JA. Dentistry for the Child and Adolescent, 8thed,
Mosby Elsevier, 2004

RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

1. White SC and Pharaoh MJ., Oral Radiology Principles and Interpretation 7thed,
Canada, Mosby Elsevier, 2014.
2. Boel T, Dental Radiografi ; Prinsip dan Teknik, Medan, USU Press, 2017.
3. Okeson JP, Management of Temporomandibular Disorders and Occlusion 6th ed,
Kentucky, Mosby Elsevier, 2008.
4. Whaites E., Essential of Dental Radiography and Radiology 4th ed, Churchhill
Livingstone, 2007.
5. Frommer and Stabulas-Savage., Radiology for Dental Professional 9th ed, New York,
MosbyElsevier, 2011.
6. Coulthard P, Horner K, Sloan P and Theaker E, Oral and Maxillofacial Surgery,
Radiology, Pathology and Oral Medicine 3th ed, volume 1, Toronto, Churchill
livingstone, 2013.

21
BAB IV
A. JADWAL KEGIATAN BLOK 10
MINGGU 1
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
30/09/19 01/10/19 02/10/19 03/10/19 04/10/19
Waktu
(WIB) A B A B A B A B A B
Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A

07.30 Pengantar Anatomi wajah, Otot-otot, Proses Otot-otot,


Pertumbuhan PRAKTIKUM Morfologi gigi
- Blok 10 rongga mulut, vaskularisasi pembentukan vaskularisasi dan
dan perkem- geligi desidui
08.30 Ameta tulang rahang dan persarafan karies ditinjau persarafan wajah
bangan Anatomi wajah dan kepala dan permanen
dan sendi wajah dan dari segi dan rongga mulut.
Mandiri kraniofasial BOP-1.1 (1)
temporomandibu rongga mulut. mikrobiologi (2)
komplek (2) (C) (BO-2.2)
08.30 Pengantar la (2) (1) (BO-2.6) (BO-1.3)
(BO-1.1) Yendriwati Minasari
- Biologi Oral (BO-1.2) (BO-1.3) Minasari Yendriwati
Ameta P
09.30 Ameta Yendriwati Yendriwati

9.30 - MANDIRI
10.30

10.30 Anatomi
Otot-otot,
- wajah, rongga Pertumbuhan Morfologi gigi PRAKTIKUM
Pengantar vaskularisasi Morfologi PRAKTIKUM
11.30 mulut, tulang dan perkem- geligi desidui
Blok 10 dan persarafan gigi geligi
rahang dan bangan dan permanen Anatomi maksila, mandibula,
Ameta wajah dan desidui dan Anatomi wajah
Mandiri sendi kraniofasial (2) TMJ
rongga mulut. permanen (1) dan kepala
temporomand komplek (1) (BO-2.2) BOP-1.2
Pengantar (1) (BO-2.2) BOP-1.1
11.30 ibula. (1) (BO-1.1) Minasari (C)
Biologi Oral (BO-1.3) Minasari (E)
- (BO-1.2) Ameta P Yendriwati
Ameta Yendriwati Yendriwati
12.30 Yendriwati

12.30 -
ISHOMA-MANDIRI
14.00
14.00
- Anatomi Anatomi Otot-otot,
Pertumbuhan Struktur, PRAKTIKUM
15.00 wajah, rongga wajah, rongga Pertumbuhan vaskularisasi Morfologi PRAKTIKUM
dan perkem- komposisi, Struktur,
mulut, tulang mulut, tulang dan perkem- dan persarafan gigi geligi
bangan histologi Anatomi wajah komposisi,
rahang dan rahang dan bangan wajah dan desidui dan Anatomi wajah
kraniofasial sementum dan kepala histologi
sendi sendi kraniofasial rongga mulut. permanen (2) dan kepala
komplek (1) (BO-2.5) BOP-1.1 sementum
temporomand temporoman komplek (2) (2) (BO-2.2) BOP-1.1
15.00 (BO-1.1) Ameta P (D) (BO-2.5)
ibula. (1) dibula. (2) (BO-1.1) (BO-1.3) Minasari (B)
- Ameta P Yendriwati Ameta
(BO-1.2) (BO-1.2) Ameta P Yendriwati Yendriwati
16.00
Yendriwati Yendriwati

22
MINGGU 2
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07/10/19 08/10/19 09/10/19 10/10/19 11/10/19
Waktu
(WIB) A B A B A B A B A B
Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A
PRAKT.
PRAKTIKUM Rampan karies,
PRAKTIKUM
07.30 PRAKT Proses karies botol, dan Peranan mikro
Morfologi gigi
- Anatomi wajah pembentukan Morfologi gigi early childhood organisme dalam
Kelenjar Anatomi maksila, desidui dan
08.30 dan kepala karies ditinjau dari desidui dan caries pembentukan plak
saliva mandibula, permanen regio Diskusi Kelompok
BOP-1.1 segi mikrobiologi permanen regio (GA-2.2) dan kalkulus
(BO-3.1) TMJ posterior Pemicu 1
(A) (BO-2.6) anterior Ami (BO-3.4)
Filia BOP-1.2 (BOP-2.2)
08.30 Yendriwati Minasari BOP-2.1 Filia
(E) (A)
- (A)
Yendriwati Minasari
09.30 Minasari
9.30 - MANDIRI
10.30
Karakterisik
oklusi pada PRAKT PRAKT
PRAKTIKUM
10.30 periode gigi PRAKT
Ligamen Ligamen
- sulung dan Morfologi gigi Morfologi
Morfologi gigi Dinamika Periodontal Periodontal
11.30 bercampur Anatomi Kelenjar saliva desidui dan Fisiologis dan gigi desidui
desidui dan ekosistem rongga (anatomi, (anatomi,
(GA 2-1) maksila, (BO-3.1) permanen regio Fungsi Saliva dan
permanen regio mulut. histologi, histologi,
Essie mandibula, Filia anterior (BO-3.2) permanen
anterior (BO-3.3) mekano-reseptor) mekano-
TMJ BOP-2.1 Filia regio
(BOP-2.1) Minasari (BO-3.5) reseptor)
BOP-1.2 (B) anterior
11.30 (E) Ameta (BO-3.5)
(B) Minasari BOP-2.1
- Mandiri Minasari Ameta
Yendriwati (D)
12.30
Minasari

12.30 -
ISHOMA - MANDIRI
14.00
14.00 PRAKTIKUM
- PRAKTIKUM Peranan mikro PRAKTIKUM
15.00 Anatomi maksila, Rampan karies, organisme dalam Dinamika
Fisiologis mandibula,
Anatomi Karakterisik karies botol, dan pembentukan ekosistem rongga Morfologi gigi desidui dan
dan fungsi TMJ
maksila, oklusi pada early childhood plak dan mulut. permanen regio anterior
saliva BOP-1.2
15.00 mandibula, periode gigi caries kalkulus (BO-3.3) BOP-2.1
(BO-3.2) (D)
- TMJ sulung dan (GA-2.2) (BO-3.4) Minasari (C)
Filia Yendriwati
16.00 BOP-1.2 (A) bercampur Ami Filia Minasari
Yendriwati (GA 2-1)
Essie

23
MINGGU 3

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


14/10/19 15/10/19 16/10/19 17/10/19 18/10/19
Waktu
(WIB) A B A B A B A B A B
Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A

07.30
Embriologi,
- Mandiri
pertumbuhan
08.30
dan perkembangan
Sidang Pleno
Diskusi Kelompok Sidang Pleno gigi geligi desidui Karakteristik Diskusi Kelompok
Pemicu 1
Pemicu 2 Pemicu 2 dan permanen jaringan Pemicu 3
08.30 sampai oklusi. periodontal
- (2) pada anak
09.30 (BO-2.1) (gigi desidui)
Rehulina (GA 3.1)
Ami
9.30 -
MANDIRI
10.30
Embriologi,
Struktur,
pertumbuhan PRAKT. Struktur,
komposisi,
10.30 dan komposisi,
histologi enamel
- perkembangan Morfologi gigi Peran nutrisi histologi
gigi. Erosi, atrisi,
11.30 gigi geligi desidui dan terhadap enamel gigi.
Sidang Pleno Sidang Pleno abrasi, dan
desidui dan permanen regio kesehatan Erosi, atrisi,
Pemicu 1 Pemicu 2 abfraksi.
permanen posterior rongga mulut abrasi, dan
sampai oklusi. (BOP-2.2) (BO-3.7) abfraksi.
((BO-2.3)
(1) (D) Minasari (BO-2.3)
11.30 Rehulina
(BO-2.1) Minasari Rehulina
- Rehulina
12.30
12.30 -
ISHOMA
14.00
Karakteristik
Embriologi, Embriologi,
PRAKTIKU jaringan
14.00 Otot-otot, Otot-otot, pertumbuhan dan pertumbuhan dan Struktur,
M periodontal
- vaskularisasi vaskularisasi dan perkembangan Struktur, perkembangan gigi komposisi,
pada anak Nyeri
15.00 dan persarafan persarafan sendi gigi geligi komposisi dan geligi desidui dan histologi
Kelenjar (gigi desidui) odontalgia
sendi temporoman desidui dan histologi tulang permanen sampai dentin/ pulpa
saliva (GA 3.1) (BO-3.8)
temporoman dibularis permanen sampai alveolar oklusi. (2) komplek.
dan salivasi Ami Minasari
dibularis (BO-1.4) oklusi. (1) (BO-3.6) (BO-2.1) (BO-2.4)
BOP-3.1
15.00 (BO-1.4) Rehulina (BO-2.1) Ameta Rehulina Rehulina
(A)
- Rehulina Mandiri Rehulina
Filia
16.00

24
MINGGU 4

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


21/10/19 22/10/19 23/10/19 24/10/19 25/10/19
Waktu
(WIB) A B A B A B A B A B
Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A
PRAKTIKU
M
07.30
Struktur,
- Struktur, Morfologi
komposisi, Proses menua
08.30 komposisi dan gigi desidui Immunologi Diskusi Kelompok
histologi dentin/ pada mukosa
histologi tulang Sidang Pleno dan permanen mukosa rongga Pemicu 4
pulpa komplek. dan gigi
alveolar Pemicu 3 regio mulut
(BO-2.4) (BO-4.3)
(BO-3.6) posterior (BO-4.2)
Rehulina Ameta
08.30 Ameta (BOP-2.2) Yendriwati
- (B)
09.30 Minasari

9.30 - MANDIRI
10.30
Pembentukan sinar x
dan ruangan
10.30 PRAKTIKUM
Struktur, Peran nutrisi Proses menua operasional alat
- Pengunyahan Pengunyahan
komposisi, terhadap pada tulang Pengecapan dan Sinar-x
11.30 dan dan Kelenjar saliva dan
histologi kesehatan alveolar dan bicara (RD-5.1)
Sidang Pleno penelanan penelanan Dewi salivasi
mukosa muilut rongga mulut TMJ (BO-4.6)
Pemicu 3 (BO-4.5) (BO-4.5) BOP-3.1
dan gingiva (BO-3.7) (BO-4.4) Rehulina
Yendriwati Yendriwati Jenis-jenis (D)
11.30 (BO-4.1) Minasari Ameta P
radiografi Filia
- Yendriwati
(RD-5.2)
12.30
Trelia
12.30 - ISHOMA
14.00
Proses
14.00
menua pada 13.00-16.00 13.00-16.00 PRAKTIKUM
- Struktur,
Proses menua tulang Pengecapan
15.00 Immunologi komposisi,
Nyeri pada mukosa alveolar dan SKILL’S LAB SKILL’S dan Kelenjar saliva dan
mukosa rongga histologi
Odontalgia dan gigi TMJ LAB bicara salivasi
mulut mukosa muilut
(BO-3.8) (BO-4.3) (BO-4.4) Radiografi Radiografi (BO-4.6) BOP-3.1
15.00 (BO-4.2) dan gingiva
Minasari Ameta Ameta P Intraoral intraoral Rehulina (E)
- Yendriwati (BO-4.1)
RDP-5.1 RDP-5.1 Filia
16.00 Yendriwati
(B1) (A2)

25
MINGGU 5

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


28/10/19 29/10/19 30/10/19 31/10/19 01/11/19
Waktu
(WIB) A B A B A B A B A B
Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A
Teknik radiografi
07.30 PRAKTIKUM
PRAKTIKUM intraoral
- Teknik foto
Kelenjar saliva (RD-5.3) SKILL’S
08.30 Morfologi gigi desidui dan permanen ekstraoral (1&2)
dan salivasi Trelia LAB
regio posterior Sidang Pleno RD-5.5 Diskusi Kelompok
BOP-3.1 Faktor-faktor agar
(BOP-2.2) Pemicu 4 Trelia Pemicu 5
08.30 (B) hasil radiografi Radiografi
(C)
- Filia maksimal intra oral
Minasari
09.30 (RD-5.4) RDP-5.1
Trelia (B2)
9.30 - MANDIRI
MANDIRI
10.30
Pembentukan sinar
Teknik radiografi
10.30 x dan ruangan PRAKTIKU
PRAKTIKUM intraoral 10.30-13.30
- operasional alat M
(RD-5.3) SKILL’S LAB
11.30 sinar x PRAKTIKUM Teknik foto
Histologi gigi dan Trelia
(RD-5.1) ekstraoral Histologi
jar. periodontal Sidang Pleno Interpretasi
Dewi Histologi gigi dan (1&2) Mandiri gigi dan jar.
BOP-3.2 Pemicu 4 Intraoral
Faktor-faktor agar jar. periodontal (RD-5.5) periodontal
(B) Jenis-jenis RDP-5.3
11.30 hasil radiografi BOP-3.2 Trelia BOP-3.2 (A)
Ameta radiografi (A2)
- maksimal (D) Ameta
(RD-5.2)
12.30 (RD-5.4) Ameta
Trelia
Trelia
12.30 - ISHOMA
14.00

14.00 13.00-16.00 13.30-16.30


13.30-16.30 PRAKTIKUM PRAKTIKUM PRAKTIKU
- 13.00-16.00 PRAKTIKUM SKILL’S SKILL’S
13.30-16.30 M
15.00 SKILL’S LAB LAB
SKILL’S Morfologi gigi Pengecapan / Pengecapan /
LAB Pengecapan /
LAB desidui dan SKILL’S LAB Sensasi rasa pada Sensasi rasa
Prosesing Sensasi rasa MANDIRI Prosesing Prosesing
permanen regio Prosesing lidah pada lidah
Intraoral pada lidah Intraoral Intraoral
15.00 Radiografi intraoral posterior Intraoral BOP-4.1 BOP-4.1
RDP-5.2 BOP-4.1 RDP-5.2 RDP-5.2
- RDP-5.1 (BOP-2.2) RDP-5.2 (E) (B)
(A1) (D) (B1) (B2)
16.00 (A1) (E) (A2) Rehulina Rehulina
Rehulina
Minasari

26
MINGGU 6
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Wak 04/11/19 05/11/19 06/11/19 07/11/19 08/11/19
tu A B A B A B A B A B
(WIB) Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10 Lt.3 R.9 Lt.3 R.10
GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A GED A
Gambaran radiografi
Teknik foto
Processing film anatomi normal dan
07.30 PRAKT. ekstraoral
PRAKTIKUM (RD-5.9) patoligis serta teknik
- Pengecapan / (4)
Lidya radiografi RA/RB
08.30 Sensasi rasa (RD-5.5) SKILL’S LAB SKILL’S
Kelenjar saliva dan salivasi (RD-5.7)
pada lidah Lydia Interpretasi LAB
BOP-3.1 Cek Dara
BOP-4.1 Intraoral
(C) Gambaran Mandiri Mandiri
(A) Digital RDP-5.3 Interpretasi
Filia radiografi anatomi
Rehulina Imaging (A1) Intraoral
08.30 normal dan patoligis Processing film RDP-5.3
Radiografi
- serta teknik (RD-5.9) (B2)
(RD-5.6)
09.30 radiografi RA/RB Lidya
Cek Dara
(RD-5.7)
Cek Dara
9.30 -
MANDIRI
10.30
Teknik foto Teknik foto
10.30
ekstraoral (3) ekstraoral (4)
- PRAKTIKUM
(RD-5.5) (RD-5.5) PRAKT.
11.30
Cek Dara Lydia
Pengecapan / Sensasi
Histologi rasa pada lidah
Digital gigi dan jar. BOP-4.1 Mandiri
Teknik foto Imaging periodontal (C)
11.30 Mandiri Radiografi BOP-3.2
ekstraoral (3) Rehulina
- (RD-5.6) (E)
(RD-5.5)
12.30 Cek Dara Ameta
Cek Dara

12.30 -
MANDIRI/ ISHOMA
14.00
14.00 Kegagalan radiografi Gambaran radiografi
- (RD-5.10) anatomi normal & 13.30-16.30
15.00 Lidya patologis dan teknik SKILL’S
radiografi TMJ LAB
PRAKTIKUM (RD-5.8) Interpretasi
13.00-16.00
Cek Dara SKILL’S LAB Kasus
Histologi gigi dan jar. Mandiri RDP-5.4
Interpretasi
periodontal (A1) Mandiri
Gambaran radiografi Intraoral
BOP-3.2
anatomi normal & RDP-5.3
(C)
15.00 patologis dan teknik Kegagalan radiografi (B1)
Ameta
- radiografi TMJ (RD-5.10)
16.00 (RD-5.8) Lidya
Cek Dara

27
MINGGU 7

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Waktu
11/11/19 12/11/19 13/11/19 14/11/19 15/11/19
(WIB)
A B A B A B A B A B
MANDIRI
07.30 MANDIRI
- 08.00-10.00
08.30 Sidang
SKILL’S LAB UJIAN
Pleno Mandiri UJIAN UJIAN
PRAKTIKUM
Pemicu 5 SKILL’S LAB RADIOLOGI REMEDIAL
08.30 Interpretasi BIOLOGI ORAL
SKILL’S LAB
- Kasus
RADIOLOGI
09.30 RDP-5.4
(B2)

9.30
- Mandiri
10.30

10.30
-
11.30
Sidang
MANDIRI
Mandiri Pleno
MANDIRI / Pemicu 5
ISHOMA
MANDIRI
11.30 - MANDIRI
12.30 MANDIRI

Mandiri
12.30 - 13.00-16.00
14.00 13.00-16.00
SKILL’S LAB
14.00
SKILL’S LAB
-
Interpretasi Interpretasi Kasus
15.00
Kasus RDP-5.4
15.00 RDP-5.4 (A2)
- (B1)
16.00

28
MINGGU 8
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Jam
18/11/19 19/11/19 20/11/19 21/11/19 22/11/19
07.00 - 08.00

08.00 – 09.00

09.00 – 10.00

10.00 – 11.00
UJIAN MODUL 1 UJIAN MODUL 2 UJIAN MODUL 3 UJIAN MODUL 4 UJIAN MODUL 5
11.00 – 12.00

12.00 – 13.00

13.00 – 14.00

14.00 – 15.00

15.00 – 16.00

29
Lampiran 1

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK

TUGAS MAHASISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK:

1. Mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam kelompok.


2. Bekerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok.
3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.
4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/usulan kelompok dan membantu
ketua kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.
5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat teman, mencatat hal-
hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/pandangan teman, bersikap kritis terhadap
literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan sumber belajar secara efektif, dan
memiliki ketrampilan dalam presentasi.

TUGAS FASILITATOR:

1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.


2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan bukan cakap
dalam subject area (content expertise).
3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/penjelasan yang berkaitan dengan
content blok/ modul pada mahasiswa pada diskusi kelompok.
Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses diskusi
kelompok (fasilitator mendengarkan/memperhatikan secara aktif, meningkatkan motivasi,
dan refleksi kritis), sekaligus pemandu untuk pencarian dan bukannya sebagai pemberi
informasi.
4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah mahasiswa telah memanfaatkan masalah
(pemicu) secara tepat, untuk memastikan apakah mahasiswa telah merefleksikan atau
menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam diskusi, dan untuk mengetahui
apakah kelompok telah memahami apa yang telah mereka pelajari selama diskusi.
5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.
6. Hubungan antara mahasiswa dan fasilitator harus dikembangkan sebagai hubungan
antarkolega. Sikap fasilitator terhadap mahasiswa harus diubah secara radikal, tidak lagi
bersikap paternalistik (boss, cop, judge) melainkan sikap kolegial.
7. Menentukan materi/ learning issues yang belum tercapai dalam kelompoknya,
melaporkannya pada tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika diperlukan.
8. Menyerahkan borang dan daftar hadir mahasiswa dalam kelompoknya kepada tim blok
segera setelah diskusi berakhir.

30
Lampiran 2

LEMBAR PENILAIAN FASILITATOR TERHADAP MAHASISWA


TUTORIAL PEMICU Ke- : .........................................

Nama Blok : ............................


No.Kelompok : ............................ Fasilitator : ..........................
Hari / Tanggal: ............................ Pukul : ..........................

Petunjuk Pengisian: Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l (Tally Method)
sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap mahasiswa
NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI
Sangat Penting Meragukan Tidak
berarti relevan
(skor 4) (skor 3) (skor 2) (skor 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
....
23

Keterangan :
Sangat berarti : Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.
Penting : Alasan – alasan penting dalam pendapatannya
Meragukan : Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.
Tidak Relevan : Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang didiskusikan

Mengetahui,
Pengelola Tutorial, Fasilitator,

NAMA/NIP._____________________ NAMA/NIP.____________________

31
Lampiran 3

DAFTAR NILAI UJIAN MODUL


BLOK 10 TA 2019/2020

NAMA BLOK : Sistem Stomatognasi


JUMLAH PESERTA : 240 orang

NILAI
Nilai
NIM NAMA akhir
NO MODUL 1 MODUL 2 MODUL 3 MODUL4 MODUL 5
18% 25 % 25 % 16%
Modul
16 % 100%

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
..d
s
t

32
Lampiran 4

DAFTAR PESERTA NILAI AKHIR


(DPNA)BLOK 10 TA 2019/2020

NAMA BLOK : Sistem Stomatognasi


JUMLAH PESERTA : 240 orang

NO NIM NAMA NILAI AKHIR


Modul Attitude Laporan Skill’s Tugas Praktikum
tugas Lab ANGKA HURUF
individual
diskusi
kelompok
40% 5% 15% 25% 5% 10%
1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Dst

33

Anda mungkin juga menyukai