BLOK II MODUL 1
Morfologi Gigi Desidui dan Permanen
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
1
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kami
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial tentang student
centre learning.
Laporan tutorial ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan laporan tutorial ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tutorial ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
Daftar Isi
MODUL 1 ..................................................................................................................................................... 4
A. TERMINOLOGI............................................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................. 5
C. ANALISA MASALAH ................................................................................................................... 5
D. Skema ............................................................................................................................................... 7
E. TUJUAN PEMBELAJARAN/LEARNNG OBJECTIVE ........................................................... 7
F. KUMPULAN INFORMASI ........................................................................................................... 7
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur gigi geligi........................................... 7
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi decidui dan permanen ............. 9
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pertumbuhan gigi .......................................... 32
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................. 36
3
MODUL 1
Morfologi Gigi Desidui dan Permanen
Skenario 3
Rombongan SMA Rajin Belajar mengadakan study banding ke fakultas kedokteran gigi
UNAND, para siswa dan siswi begitu antusias memasuki ruangan laboratorium gigi dimana
banyak sediaan gigi geligi manusia dengan bentuk dan warna yang beragam, banyaknya struktur
dan lapisan gigi, antara email, dentin dan juga perbedaan antara gigi decidui dan gigi permanen.
Para siswa bertanya ke Pembina yang merupakan seorang dokter `bagaimanakah seorang
dokter gigi dapat mengenal dan membedakan begitu banyaknya jenis gigi geligi dalam rongga
mulut?`. Diatas meja dokter gigi terdapat phantom maksila dan mandibular normal dan phantom
gigi fase bercampur yang terlihat sangat menarik.
Dapatkah saudara menjelaskan perbedaan ciri khas gigi geligi tersebut?.
Langkah Seven Jumps
1. Mengklarifikasi terminology yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat
menimbulkan kesalahan interpretasi.
2. Mententukan masalah.
3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge.
4. Membuat skema atau diagram dari komponen-kompenen permasalahan dan mencari
korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi.
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran.
6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.
7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh.
A. TERMINOLOGI
1. Phantom: Alat peraga untuk pengetahuan tentang anatomi/faal tubuh yang digunakan
oleh siswa-siswi sekolah kebidanan atau kedokteran bahkan keperawatan dalam
menangani pasien.
2. Email: Lapisan luar gigi yang bisa dilihat. Lapisan ini mengandung 5% air dan 95% zat
inorganik hidroksi apalit (senyawa kalsium fospat) dan zat organik (protein dan
mukopolisakarida).
3. Gigi Decidui: Gigi-gigi pertama pada manusia dan mamalia difiodon lainnya.
4. Gigi Geligi: Gigi-gigi yang tersusun di atas linggir tulang rahang yang melekat pada
jaringan pendukung gigi (tulang rahang, gusi, jaringan ikat periodontal, dll) didalam
rongga mulut.
5. Morfologi: Cabang ilmu dalam biolegi yang mempelajari suatu bentuk organisme ,
struktur-struktur yang membentuk tubuh organisme baik tata bentuk luar mapun tata
bentuk dalam.
6. Study Banding: Kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan
pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik.
4
7. Phantom Gigi Fase Bercampur: Alat peraga gigi dimana ditemukannya gigi decidui dan
permanen secara bersamaan.
8. Dentin: Zat antara email (zat di mahkota) atau semen (zat di akar) dari gigi dan ruang
pulpa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja struktur pembentuk gigi?
2. Apa substansi pembeda anatara email dan dentin?
3. Bagaimana perbedaan struktur gigi geligi?
4. Apa perbedaan gigi decidui dan permanen?
5. Bagaimana membedakan gigi depan dan belakang?
6. Apa perbedaan gigi maksila dan mandibula?
7. Apa saja tahapan pertumbuhan gigi geligi?
8. Apa saja faktor yang memengaruhi pertumbuhan gigi?
9. Apa yang memengaruhi bentuk dan warna gigi manusia?
10. Apa perbedaan Phantom gigi normal dan bercampur?
11. Apa yang menyebabkan perubahan bentuk mandibula?
C. ANALISA MASALAH
1. a. Email
b. Dentin
c. Pulpa
d. Sementum
2. a. Email : Mengandung mineral hidrosiapatik 95%, protein organic 5%, air 4-12%.
b. Dentin: Komposisi keseluruhan sebesar 63,5%, 17,5% bahan organik, 13,25 air.
3. a. Insisivus: Memotong makanan
b. Caninus: Mencabik makanan
c. Premolar: Menghaluskan makanan
5
-Enamel ridge ke arah gingingiva
5. a. Anterior: Lebih tipis dan kecil daripada posterior
b. Posterior: Bersinggungan dengan mukosa mulut dan palatal bagian distal lebih
menonjol daripada mesial
6. a. Maksila memiliki jumlah gigi lebih banyak daripada mandibula
b. Gigi di maksila lebih besar daripada di mandibular
7. a. Incisiasi
b. Proliferasi
c. Histodiferensiasi
d. Morfodiferensiasi
8. a. Usia
b. Makanan
c. Genetik
9. a. Warna : Usia, makanan, kebiasaan
b. Genetik
10. a. Normal : Hanya terdapat gigi permanen saja
b. Bercampur: Terdapat gigi decidui dan permanen
11. a. Kebiasaan
b. Incident
6
D. Skema
SISWA SMA
FKG
UNAND
LABOR FKG
UNAND
GIGI GELIGI
MANUSIA
F. KUMPULAN INFORMASI
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur gigi geligi
7
1. Struktur Propiodontal
a. Enamel
• Substansi yg melapisi bagian gigi terlihat dari jaringan gigi terkeras, berwarna putih
kekuningan.
• Fungsi: Melindungi gigi dr kerusakan diakibatkan oleh suasa mulut bersifat asam yg
menyebabkan sisi pengeporosan/aus/karies
• Bagian-bagian Email;
- Perykimata
- Garis Retzivs
- Lamela Enamel
- Semak Enamel
b. Dentin
• Zat antara email atau semen dari gigi dan ruang pulpa , juga bagian terluas gigi meliputi
seluruh panjang gigi.
• Terdapat pipa dentin yaitu kanal berukuran kecil yang menyebar ke luar melalui dentin
dan lubang pulpa pada batas semen luar. Ada berukuran 0,8 dan 2,2 mikrometer
• Bagian-bagian Dentin:
-Dentin Intertubler
-Dentin Pertubuler
-Tubulus Dentin berisi: tonjolan odontoblas, bahan organik dlm ruang Periodontoblas
2. Struktural Endodontal
a. Pulpa
8
• Jaringan lunak berisi saraf dan pembuluh darah. Bagian ini sangat peka terhadap
stimulasi dan ransangan
• Sifat khususnya:
3. Sementum
Jaringan ikat termineralisasi yang membalut akar gigi dan merupakan tempat tertanamnya
serabut gingiva dan ligamen periodontal.
-Ketebalan sementum pada separoh koronal dari akar adalah bervariasi 10 - 60 mikron.
-Sementum paling tebal (150 - 200 mikron) pada sepertiga apikal dari daerah furkasi.
Tipe IV : Sementum seluler, serabut bercampur; serabut intrinsik lebih dominan dari
serabut ekstrinsik (serabut Sharpey)
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan morfologi gigi decidui dan permanen
A. Morfologi Gigi Decidui
Fungsi:
9
1. Pengunyahan: pengolahan makanan dalam masa masa aktif pertumbuhan dan
perkembangan
2. Penyedia tempat gigi permanen pengganti
3. Membantu perkembangan bicara: kehilangan gigi anterior akan kesulitan
mengucapkan beberapa huruf
4. Untuk estetika
1. Gigi sulung lebih kecil dibanding gigi permanen baik ukuran mahkota maupun akar
2. Panjang mahkota incisogingival lebih pendek dibanding panjang gigi keseluruhan
3. Lebar mesiodistal mahkota lebih lebar dibanding tinggi incisogingival mahkota
4. Permukaan bukolingual oklusal lebih kecil dari diameter servikal
5. Warna mahkota lebih putih
6. Email lebih tipis
7. Dentin yang menutupi pulpa lebih tipis
8. Kamar pulpa gigi sulung lebih besar dengan tanduk pulpa yang lebih menonjol
9. Saluran akar gigi sulung sangat halus
1. Mahkota mirip insisivus pertama tetap tetapi lebih kecil dan gemuk
2. Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip
3. Singulum palatal besar
4. Akar miring ke distal dan ke labial
5. Akar runcing dan apex tumpul
6. Mesiodistal dan servikoinsisal mahkota hampir sama
7. Pandangan lingual: singulum dan marginal ridge nya jelas dan fossa dalam
8. Pandangan mesial: sama dengan gigi permanen tapi labiolingual gigi sulung lebih lebar
dan garis servikal lengkung ke incisal
9. Pandangan distal: sama dengan mesial tapi garis servikal lebih datar
10. Pandangan insisal: incisal edge datar dan membagi sisi labial dan lingual sama besar
Ciri utama:
1. Bentuk sama dengan insisivus atas, tapi mahkota lebih kecil dan lebiih sempit
2. Singulum palatal kurang menonjol
3. Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip
4. Akar tunggal
5. Lebih kecil dibanding insisivus pertama
6. Kedua sudut insisal membulat namun distoinsisal lebih membulat
7. Pandangan incisal: mesiodistal lebih sempit
8. Marginal ridge di lingual lebih kelihatan dan fossa lingual lebih dalam.
10
9. Singulum palatal kurang menonjol
Ciri utama:
Ciri utama:
Caninus Atas
Ciri utama:
1. Mahkota berbetuk kerucut dengan tonjolan servikal yang jelas dan cusp yang runcing
2. Mahkota lebih kecil dan bulat dari caninus tetap atas
3. Lereng mesial lebih panjang daripada distal
4. Sisi insisal berbentuk intan dengan sudut membulat dari sisi insisal
5. Akar tunggal dan runcing dan berinklinasi ke distal
6. Pandangan labial: lereng mesial lebih panjang dari lereng distal,outline mesiodistal
cembung ke cervical line
7. Pandangan lingual: terdapat singulum, lingual ridges, marginal ridges, dan fossa.
11
8. Pandangan mesial: labiolingual lebih besar dari incisivus sulung dan garis servikal
membentuk kurva
9. pandangan incisal: outline membentuk rhomboid namun lebih membulat dibanding
caninus permanen dan mahkota lebih panjang ke mesial
Caninus Bawah
Ciri utama:
1. Secara keseluruhan lebih kecil dan ramping dari caninus susu atas
2. Lereng distal lebih panjang dari lereng mesial
3. Permukaan lingual cekung
4. Servikal margin lebih melengkung pada sisi mesial
5. Akar tunggala, runcing, inklinasi pad distal dan labial
6. Mesiodistal lebih kecil dibanding caninus atas. Incisoservikal lebih besar dibanding
mesiodistal
7. Lereng distoinsisal lebih panjang
8. Cingulum, marginal ridges, dan fossa kurang jelas
9. Akar pendek
1. Mirip dengan molar pertama tetap atas, dengan skala lebih kecil
2. Tonjolan lebih jelas pada bagian servikal permukaan bukal
3. Memiliki 3 akar
4. Sering ditemukan tuberkel carabelli
5. Akar lebih mengembang daripada molar pertama tetap
1. Molar tuberkel merupakan tonjolan servikal pada permukaan bukal mahkota di atas akar
mesial
2. Memiliki 4 cusp, cusp mesio-bukal adalah cusp yang terbesar
3. Marginal ridge mesial lebih menonjol daripada distal
4. Dua akar, akar mesial lebih panjang dan berbentuk empat persegi yang panjang
12
5. Terdapat tuberkel molar zurckerkandl yaitu tonjolan servikal yang berlebihan pada
mahkota bukal diatas akar mesial
1. Cusp dan akar mempunya susunan yang sama seperti molar pertama tetap bawah
2. Lebih kecil dan lebih putih daripada molar pertama tetap bawah, tetapi lebih besar
daripada gigi molar pertama susu bawah
3. Tonjolan servikal jelas pada permukaan bukal mahkota
4. Oklusal berbentuk persegi panjang
5. Cusp bukal berukuran kira-kira sama
6. Dua akar sangat divergen
INSISIVUS SENTRAL
INSISIVUS LATERAL
13
CANINUS
MOLAR SATU
14
MOLAR DUA
Kronologi
15
Ciri Identifikasi Utama
Terdapat 3 buah protuberansia membulat pada tepi insisal, yang disebut mamelon.
Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus tajam ke tepi insisal.
'Marginal ridge' cukup jelas pada permukaan palatal cekung, dengan cingulum
berkembang baik, bercorak huruf M
Akar tunggal meruncing, dengan potongan melintang berbentu segitiga membulat dan
salah satu permukaan yang agak datar menghadap ke labial.
16
2. Gigi Incisivus Tetap Pertama Bawah ( I 1 RB )
Kronologi
Kalsifikasi awal : 3-4 bulan setelah bayi Iahir.
Mahkota lengkap : 4-5 tahun.
Erupsi : 6-7 tahun.
Akar lengkap : 9 tahun.
Ciri Identifikasi Utama
Merupakan gigi tetap dan menempati ruangan tengah, pada kedua sisi garis tengah
mandibula.
Mahkota dalam ukuran yang lebih kecil bila dibanding dengan gigi incisivus pertama atas
di depannya.
Tepi insisal mempunyai 3 mamelon kecil pada gigi yang baru erupsi dan segera terkikis
Permukaan lingual (berbeda dari gigi Incisivus pertama atas) relatif halus dan tanpa ciri
khas dengan 'marginal ridge' dan cingulum yang kurang berkembang.
Permukaan labial cenderung cembung, terutama sepertiga servikal, dan menjadi lurus ke
arah sepertiga insisal.
Gigi ini mempunyai akar tunggal
Edge insisal : lebih ke lingual
3 tanda penting untuk membedakan insisivus pertama bawah kiri dan kanan:
permukaan distal dan mesial mempunyai alur di seluruh panjangnya, tetapi lebih jelas
pada permukaan distal;
akar cenderung bengkok ke distal; dan
'cervical margin' meluas lebih jauh ke insisal pada sisi mesial .
17
Kronologi
Kalsifikasi awal : 10-12 bulan setelah bayi lahir.
Mahkota lengkap : 4-5 tahun.
Erupsi : 8-9 tahun.
Akar lengkap : 11 tahun
Ciri Identifikasi Utama
Gigi kedua dari garis tengah pada maxilla. Mahkota incisivus kedua atas berbentuk
seperti pisau
Permukaan palatal mahkota cekung, yang kadang-kadang sampai tingkat menghasilkan
kecekungan seperti sekop yang dalam (fossa linguale)
Fossa lingual dibatasi di mesial dan distal oleh 'margin ridge' yang menonjol, yang
terlipat bersama sekeliling cingulum, yang berakhir dalam lubang yang bervariasi
kedalamannya (foramen caecum incisivum)
Kadang-kadang timbul patologi hebat pada alur ini, yang menghasilkan 'pit' palatal yang
dalam abnormal (dens invaginatus) yang mudah terserang karies dentis
Sudut mesio-insisal lancip; sudut disto-insisal lebih membulat.
Tepi insisal jelas miring ke bawah ke permukaan distal yang lebih pendek,
Mahkota lebih membulat, lebih pendek dan lebih sempit dimensi mesio distal daripada
incicivus pertama atas.
Cingulum pada permukaan palatal sering menutupi lubang foramen caecum incisivum.
Permukaan palatal lebih cekung daripada incisivus pertama atas.
Akar tunggal yang meruncing halus ke apeks, runcing yang membengkok ke distal.
'Cervical margin' lebih berkelok-kelok pada permukaan mesial daripada permukaan
distal.
Edge insisal : pada poros gigi
Corak marginal ridge –cingulum : huruf V
18
4. Gigi Incisivus Tetap Kedua Bawah ( I 2 RB)
Kronologi
Kalsifikasi awal : 3 —4 bulan setelah bayi lahir.
Mahkota lengkap : 4-5 tahun.
Erupsi : 7-8 tahun.
Akar lengkap : 10 tahun.
Ciri Identifikasi Utama
Gigi incisivus kedua bawah terletak kedua dari garis tengah mandibula dan sangat mirip
dengan incisivus pertama bawah.
Pada gigi yang baru erupsi dan belum terkikis terlihat 3 mamelon pada tepi insisal, yang
sedikit lebih lebar mesiodistal daripada incisivus pertama bawah
Sisi mesial mahkota sedikit lebih panjang daripada distal. Sudut disto-insisal relatif lebih
membulat dan tumpul daripada sudut mesio-distal yang lancip.
Kedua gigi ini mempunyai alur longitudinal pada permukaan mesial dan distal akar,
dengan alur distal lebih nyata.
Akar tunggal incisivus kedua bawah juga cenderung berinklinasi ke distal
Ciri pembeda terpenting bahwa mahkota incisivus kedua bawah tampak sedikit miring di
atas akarnya untuk memungkinkan tepi insisal mengikuti lengkungan lengkung gigi.
(insisal edge miring ke distal) dan lebih ke lingual
mahkota berbentuk kipas dan tepi insisal lebih lebar mesiodistal.
Sisi insisal: tepi insisal tidak tegak lurus terhadap garis yang membelah dua akar, tetapi
terpuntir ke distal, dalam arch lingual, mengikuti garis lengkung gigi.
19
Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang daripada distal, sehingga tepi insisal
sedikit miring.
'Marginal ridge' mesial dan distal samar-samar, tetapi lebih menonjol daripada incisivus
pertama bawah.
20
Cuspis tunggal runcing kira-kira segaris dengan sumbu panjang akar
Lereng distal cuspis lebih panjang daripada lereng mesial dan menyatu dengan
permukaan distal cembung.
Proporsi keseluruhan kekar panjang.
Bagan labial cembung jelas dan cingulum palatal besar.
Garis cervikal kurang berkelok pada permukaan distal.
Akar tunggal sangat panjang dengan potongan melintang segitiga membulat.
Permukaan disto- dan mesio-palatal akar sering beralur longitudinal.
21
Caninus tetap bawah mempunyai akar tunggal kuat dengan bentuk potongan melintang
oval, mendatar dan sedikit beralur longitudinal pada permukaan mesial dan distal
distal mahkota lebih membulat daripada mesial.
Mahkota lebih sempit mesiodistal dibanding caninus atas, sehingga mahkota tampak
lebih besar sebanding.
Hanya caninus bawah yang mungkin mempunyai akar berbifurkasi, suatu variasi yang
tidak jarang terjadi.
Lereng mesial cuspis lebih pendek daripada yang distal.
Cingulum kurang jelas bila dibanding dengan caninus atas.
Permukaan mesial mahkota kurang lebih segaris lurus dengan akar.
Permukaan labial dari mahkota bersambung lengkung longitudinal dengan akar.
Pada kebanyakan kasus, akar cenderung bengkok sedikit ke distal. Mahkota tampak
miring ke distal dalam hubungan dengan akar.
Pada pandangan proximal ujung cusp lebih ke lingual
22
Dua cuspis berbentuk tegas: bukal lebih besar daripada palatal
Cuspis premolar pertama atas lebih tajam daripada premolar kedua atas
Cuspis palatal agak lebih kecil daripada cuspis bukal
Cuspis palatal sedikit miring ke mesial.
Dua akar, bukal dan palatal, cenderung membengkok ke distal.
Alur perkembangan sentral memotong 'marginal ridge' mesial.
Bagian oklusal lebih angular daripada premolar kedua atas, sisi bukal lebih besar
daripada sisi palatal
25
11. Gigi Molar Tetap Pertama Atas (M 1 RA)
Kronologi
Kalsifikasi awal : saat lahir atau beberapa saat sebelum bayi lahir.
Mahkota lengkap : 2 ½ - 3 tahun.
Erupsi : 6-7 tahun.
Akar lengkap : 9-10 tahun.
Ciri Identifikasi Utama
Gigi tearbesar pada maxilla, dan melambangkan bentuk molar atas, yang mempunyai
mahkota yang besar dengan 4 cuspis utama
Permukaan oklusal yang lebar, yang dirancang untuk menggiling makanan
Cusp menurut urutan ukuran mengecil: mesiopalatal, mesiobukal; distobukal; dan cuspis
distobukal
Empat cuspis dipisahkan oleh pole fissure berbentuk H
Developmental groove: berbentuk H yang berjalan dari bukal ke sentral ke mesial dan
dari palatal ke sentral ke distal
Terdapat tiga akar
Pada 50-70 persen kasus, terlihat cuspis Carabelli pada permukaan palatal cuspis
mesiopalatal.
Tiga akar berkembang baik dan terpisah; palatal terpanjang dan paling divergen. Akar
bukal cenderung bengkok ke distal.
Gigi molar terbesar.
Empat cuspis: mesiopalatal terbesar; distopalatal terkecil; serta 'oblique ridge' khas
menghubungkan cuspis mesiopalatal dan distobukal.
26
Cuspis bukal lebih runcing daripada cuspis palatal.
Mahkota lebih lebar bukolingual daripada mesiodistal
27
Mesiodistal mahkota lebih panjang, daripada bukolingual; permukaan bukal lebih
panjang daripada lingual.
Bagan oklusal kira-kira empat persegi.
Dua akar: akar mesial lebih panjang, mendatar mesiodistal, beralur longitudinal, dan
bengkok ke distal; akar distal lebih membulat dan kurang bengkok ke distal.
28
Terdapat foramen caecum molarum dibentuk oleh alur dangkal, yang meluas dari fissura
oklusal di antara cuspis mesio dan distobukal serta berakhir pada 'pit' bukal merupakan
tempat predileksi karies gigi
Mesiodistal mahkota lebih panjang, daripada bukolingual; permukaan bukal lebih
panjang daripada lingual.
Bagan oklusal kira-kira empat persegi.
Dua akar: akar mesial lebih panjang, mendatar mesiodistal, beralur longitudinal, dan
bengkok ke distal; akar distal lebih membulat dan kurang bengkok ke distal.
29
Permukaan bukal mahkota jelas cembung dan terbagi menjadi 3 lobus, masing-masing
ditempati oleh satu cuspis bukal
Terdapat foramen caecum molarum dibentuk oleh alur dangkal, yang meluas dari fissura
oklusal di antara cuspis mesio dan distobukal serta berakhir pada 'pit' bukal merupakan
tempat predileksi karies gigi
Mesiodistal mahkota lebih panjang, daripada bukolingual; permukaan bukal lebih
panjang daripada lingual.
Bagan oklusal kira-kira empat persegi.
Dua akar: akar mesial lebih panjang, mendatar mesiodistal, beralur longitudinal, dan
bengkok ke distal; akar distal lebih membulat dan kurang bengkok ke distal.
30
Cuspis terbesar: mesiopalatal.
Hanya mempunyai daerah kontak mesial.
Mahkota sering tampak "terlalu besar untuk akarnya"!
31
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pertumbuhan gigi
Pertumbuhan dan perkembangan gigi pada masa prenatal
Perkembangangigi berasal dari lapisan embrionik yaitu ectoderm dan mesoderm.
Ektoderm berdiferensiasi menjadi enamel, sedangkan mesoderm membentuk jaringan gigi
lain seperti dentin, pulpa, sementum. Tidak semua gigi berkembang pada saat bersamaan.
Benih gigi pertama kali terbentuk pada region anterior mandibular, kemudian posterior di
kedua region rahang.
Inisiasi perkembangan gigi terjadi pada akhir minggu ke-5 intrauterin ditandai dengan
proliferasi epitel oral yang berasal darijaringanektodermal membentuk lembaranepitel
yang disebut dengan primary epihelial band . Primry epithelial band yang sudah
terbentuk ini selanjutnya mengalami proliferasi ke arah ektomesenkim membentuk 2 pita
pada masing-masing rahang yaitu pita vestibulum yang berkembang menjadi buccal seg-
ment yang merupakan bakal pipi dan bibir dan l a mi na dental yang akan berperan
dalampembentukan benih gigi decidui. Benih gigi decidui berjumlah 10 benih pada 1
rahang. Benih gigi permanen terlihat di bagian lingual benihgigi deciduipadajanin
berumur 10 minggu.Setelah benihgigi terbentuk,dimulailah bud, cap, dan bell stage .
Tahapan bud stage terjadi antara minggu ke-7 dan9 kehamilanmanusia. Pada tahapan ini
terjadi invaginasi yang lebih dalam epitelial pertama ke ektomesenkim oral. Bagian
internal benihgigi terdiri dari stellat ereticullum berbentuk seperti binatang yang
mensintesis glikosaminoglikan.
32
Lapisan sel-sel yang berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat, dan
bervaskularisasi membentuk dental papila yang kemudian membentuk dentin dan pulpa.
Sementara itu bagian ektodermmembentuk struktur seperti topi ( c a p ) di atas dental
papilla yang disebut enamel organ yang akan membentuk enamel. Lapisan terluar selular
enamel organdisebut “outer enamel epithelium”, sedangkanlapisanterdalamdisebut “inner
enamel epithelium”.
Sel-sel mesenkim yang berada di sekeliling organ gigi dan papila gigi memadat dan
fibrous, disebutkantong gigi yang akanmenjadi sementum, membranperiodental,
dantulang alveolar.
Terjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel ektodermal epitel inner email
epithelium yang menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai ameloblast akan
berdiferensiasi menjadi enamel. Inner enamel epithellium menghasilkan enamel dalam
bentuk prisma atau batang di atas lapisan dentin, sehingga membantu membentuk lapisan
luar gigi (mahkotagigi). Ketika enamel semakin menebal, ameloblast akan berkurang.
Baik email dan dentinmembentukmahkota gigi yangmenginisiasi pembentukan apeks gigi.
Sel-sel mesenkimal pada dental papilla yang bersebelahan dengan inner enamel
epithellium berdiferensiasi menjadi odontoblast , yang membentuk predentin. Predentin
kemudian mengalami klarifikasi membentuk dentin. Ketika dentin menebal, odontoblast
berkurang ke arah pusat dental papilla, tetapi prosesus odontoblastic tetap menempel pada
dentin.Strukturini disebut Tomes dentinalfi ber / process .
Sel pembentuk gigi tersusun rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk dan
ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelumdeposisi matriks dimulai. Morfologi
gigi dapat dibentukan bila epitel email dan odontoblas merupakan gambaran dentino ena-
meljunction yang akan terbentuk. Dentinoena meljunction mempunyai sifat khusus yaitu
bertindak sebagai pola pembentuk setiap macam gigi. Terdapat deposit email dan matriks
dentin pada daerah tempat sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan menyempurnakan
gigi sesuai denganbentukdanukurannya.
Pembentukan akar dimulai setelah enamel dan dentil berkembang . Inner dan outer
enamel tepi helium bersatu di daerah serviks membentuk lipatan epithelial roots heath
yang tumbuhmenjadi mesenkim, memulai prosespembentukanakar. Odontoblasyang
berdekatan dengan epithelal root s heath membentuk dentin (terus-menerus dengan
mahkota). Ketika dentin menebal,rongga pulpa menjadi lebihkecil danmenjadi
saluransempituntukpembuluh dan saraf untuk memasuki akar gigi. Sel-sel di bagian dalam
kantung gigi membentuk sementoblas yang menghasilkan sementum, yang disimpan di
atas lapisan dentin pada akar danbertemudenganenamel di servikal gigi.
33
5. Aposisi
Pertumbuhan dan perkembangan gigi desidui sudah dimulai sejak sebelum lahir.
Perkembangan gigi melibatkan sel-sel epitelial rongga mulut dan sel-sel mesenkimal. Sel-sel
epitelial akan membentuk organ enamel yang nantinya berperan pada pembentukan email
gigi, sedangkan sel-sel mesenkimal akan membentuk dental papila yang berperan dalam
pembentukan dentin (Avery & Cheiego, 2006).
Pada saat pertumbuhan dan perkembangan, gigi akan mengalami aposisi dan kalsifikasi.
Aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi seperti email dan
dentin. Kalsifikasi adalah pengendapan garam kalsium anorganik. Hipoplasia email dan
hipokalsifikasi dapat terjadi apabila terdapat gangguan pada saat aposisi dan kalsifikasi gigi
(Harsanur,1995).
Hiatt & Gartner (2009) dalam bukunya yang berjudul Textbook of Head and Neck
Anatomy menjelaskan mengenai tahap-tahap pembentukan gigi sebagai berikut :
a. Bud stage Bud stage merupakan tahap pembentukan lamina dura. Lamina dura adalah
jaringan epitel yang mengalami penebalan ditempat gigi akan muncul nantinya
(Harshanur,1995).
b. Cap stage Cap stage adalah tahap proliferasi sel-sel menjadi organ enamel. Sel-sel yang
mengalami prolifersai akan mengalami pembesaran dan membentuk seperti topi / cap
c. Bell stage Pada tahap bell stage sel-sel mengalami histodiferensiasi dan morfodiferensiasi.
Histodiferensiasi adalah perubahan sel secara hisologis, contohnya organ enamel menjadi
ameloblas yang akan membentuk email gigi. Morfodiferensiasi adalah perubahan selsel
membentuk garis luar dari mahkota dan akar sehingga akan menjadi bentuk morfologi dari
tiap-tiap gigi. 12 Erupsi merupakan proses pertumbuhan gigi menembus jaringan lunak dan
mukosa sehingga muncul di rongga mulut pada posisinya di lengkung rahang, mencapai
kontak oklusi dan dapat berfungsi mastikasi (Avery & Cheiego, 2006). Tahap-tahap erupsi
gigi :
34
a. Preeruptive phase Pada tahap ini, gigi mengalami perkembangan dan pembentukan
mahkota serta akar di dalam tulang rahang. Gigi belum muncul di dalam rongga mulut.
c. Functional eruptive Pada tahap ini, gigi desidui mencapai kontak oklusi dan dapat
berfungsi untuk mastikasi. Atrisi dan abrasi dapat terjadi pada permukaan insisal gigi
sehingga gigi akan terus mengalami erupsi 13 sebagai kompensasi adanya kehilangan struktur
gigi untuk dapat mencapai kontak oklusi.
b. Rongga bawah
Gigi Kalsifikasi Enamel Erupsi
dimulai terbentuk
Insisivus 3-4 bulan 4-5 tahun 6-7 tahun
sentralis
Insisivus 3-4 bulan 4-5 tahun 7-8 tahun
lateralis
Kaninus 4-5 bulan 6-7 tahun 9-10 tahun
Premolar 1,75-2 tahun 5-6 tahun 10-12 tahun
pertama
Premolar kedua 2,25-2,5 tahun 6-7 tahun 11-12 tahun
Molar pertama Saat lahir 2,5-3 tahun 6-7 tahun
Molar kedua 2,5-3 tahun 7-8 tahun 11-13 tahun
Molar ketiga 7-10 tahun 12-16 tahun 16-21 tahun
35
Daftar Pustaka
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10048/Morfologi%20Gigi%20Desidui.
pdf?sequence=1&isAllowed=y
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/taty.zubaidah/material/taty-kuliah.pdf
36